Why oh why, nyesel banget baru pakai menscup organicup kemarin. Kenapa enggak dari dulu-dulu. Huhu
– Madam A –
Penyesalan selalu datang terlambat, itulah yang saya rasakan saat bulan lalu akhirnya berani mencoba memakai menscup dengan merek organicup. Berbekal alasan tersebut, saya membuat tulisan ini.
Melalui review singkat ini, saya berharap teman-teman bisa mendapatkan insight lebih banyak dan berani untuk mulai meninggalkan pembalut. Meski mungkin masih suatu hari nanti.
Sebelum mengenal menscup, saya lebih dulu tahu tentang suatu benda bernama tampon. Tahunya enggak di Indonesia sih tapi. Maklumlah, seumur hidup di sini enggak ada yang pernah cerita atau iklan tentang tampon. Iya to?
Adalah Annika, seorang teman berkewarganegaraan Jerman yang mengenalkan saya dengan barang tersebut. Ceritanya, saat itu memang saya sedang berada di Dalian, Cina Utara. Menuntaskan tugas menjadi pengajar bahasa Inggris alias native speaker untuk anak-anak SMP.
” I never used that thing.” kata Annika suatu hari sambil menunjuk bungkusan pembalut yang baru saja saya beli di toko dekat sekolah.
Saya mengernyit bingung . “Well, i already used this thing for the whole of my life.”
“Have you ever heard about tampon?” tanya dia.
Saya menggeleng. Tampon? Apakah ada hubungannya dengan klepon? Apakah ada pedagang klepon keliling di Jerman lengkap dengan gerobak lagu keroncongnya itu?
“It’s small and very easy to used.” Annika menunjukkan kelingkingnya. “For your period.”
Ah, ternyata semacam pembalut, bukan makanan. Kenapa saya ngaconya jauh banget yak? Jadi malu.
“I don’t understand, never heard about it before.” sahut saya sambil mengangkat kedua bahu.
Annika menggeleng tak sabar. Mungkin dia gemes dan takjub ngelihat ada anak gadis dari negera dunia ketiga, yang enggak pernah tahu tentang benda untuk kewanitaan tersebut. Duh, dalam hati saya jadi khawatir. Gimana kalau dia jadi underestimate sama Indonesia? Maaakk!
“Well then, I’ll show you, come!” Gadis Jerman yang lebih tua beberapa tahun dari saya itu lalu mengajak saya mendekat ke mejanya. Dengan sabar, dia memperlihatkan serta menjelaskan seluk-beluk tampon dengan bantuan internet.
Saya mengernyit dan begidik saat pertama kali melihat gambar tampon di layar. Bagaimana mungkin ada perempuan yang berani memasukkan benda sebesar itu ke dalam miss V dengan tangannya sendiri?
Euuuwwwww!!!
Dari penjelasan Annika, saya jadi tahu kalau teknologi tampon memang memungkinkan seorang perempuan yang sedang haid untuk tetap bisa berenang tanpa takut bocor. Cuman tinggal slup, masuk, biarkan. Tunggu sekitar empat jam tinggal tarik, lalu buang. Sounds easy right?
Meski sudah mendapatkan pengertian yang begitu jelas dan mendetail, saya tetep takut dan ogah memakai tampon. Coba tebak alasannya?
“I’m afraid of losing my virginity.” kata saya blak-blakan ketika Annika tanya kenapa saya kok keliatan gelisah banget saat ditawarin untuk pakai tampon punya dia.
Dan dia pun sukses tertawa terbahak-bahak.
Mengenal Menscup
Setelah kembali ke Indonesia, saya lupa masalah tampon. Sampai akhirnya gabung di sebuah WAG dan ada yang menawari untuk beli menscup bareng-bareng supaya harga satuannya lebih murah.
Dari sinilah saya mengenal apa itu menscup alias menstrual cup.
Menstrual cup adalah alat kesehatan yang bentuknya seperti corong minyak, dengan ukuran lebih kecil dan terbuat dari silikon berbahan aman untuk tubuh. Alat ini digunakan untuk “menadah” darah selama menstruasi, mirip dengan fungsi pembalut.
Mirip dengan tampon. Sama-sama dimasukin ke miss v, cuman kalau tampon menyerap darah, menscup menampung saja. Untuk kemudian di buang di kloset.
Bagi saya, orang-orang yang berani melewati proses mengerikan memakai menscup hanyalah mereka yang memiliki ajian diri tertentu. Level keberanian tingkat dewa.
Namun, herannya para pemakai benda ini justru bertambah seiring berjalannya waktu. Bahkan, orang-orang di lingkaran pertemanan saya mulai ada yang menggunakan.
Oke. Saya jadi semakin penasaran.
Kok si mbak kae berani make ya? Enggak ada takut-takutnya gitu?
Kok si mbak kae enggak ada keluhan sama sekali ya pakai menscup?
Kok si mbak kae berani banget pakai celana putih ya, padahal katane lagi haid? (Abis lihat sesembak influencer di instagram yang pamer make menscup)
Kebetulan banget, akhir-akhir ini saya sedang belajar untuk hidup less waste. Dan ternyata, gaya hidup minim sampah sangat dekat dengan pemakaian menscup. Ya itu tadi, menscup kan hanya menampung saja dan bisa dicuci berkali-kali sehingga tidak meninggalkan sampah sama sekali.
Semenjak itu, saya mulai rajin membaca review-review tentang menstrual cup di internet maupun instagram. Tentang cara memakai, membersihkan, serta menyimpan kembali.
Tapi entah kenapa, walau sudah begitu banyak informasi yang saya dapatkan tentang betapa efisien dan aman penggunaan menscup, rasa takut selalu mengalahkan keinginan untuk mencoba.
Memilih Menscup Merek Organicup
Saya lupa sejak kapan saya terbiasa dengan ketidaknyamanan penggunaan pembalut. Setiap mendapatkan haid, saya selalu menguatkan diri untuk maklum atas kerepotan menggunakan benda tersebut.
Namun, bulan April kemarin saya merasa bahwa ketidakasyikan memakai pembalut sudah mencapai puncaknya. Hari pertama, kedua, dan ketiga halangan adalah hari-hari penuh penderitaan. Sudahlah kadang perut terasa sakit, darah terus mengalir, dan daerah sekitar kewanitaan iritasi parah.
Saya mengalami lecet dan gatal-gatal yang tak tertahankan. Momen menyusui si bungsu pun jadi menyebalkan. Saya takut darah haid menembus seprei dan kasur kalau menyusui sambil miring. Menambah daftar pekerjaan yang sebelumnya sudah panjang.
Selain itu, saya termasuk orang yang boros pembalut. Setiap buang air kecil pasti ganti. Rasanya jijik, enggak sanggup untuk kembali memakai pembalut yang sempat dilepas saat pipis, selain khawatir gatal juga.
Lalu, ketika darah sedang keluar banyak-banyaknya saya bisa memakai tiga pembalut sekaligus. Ditumpuk dari depan sampai belakang biar enggak tembus. Memang sih enggak tembus belakang, tapi tetap bocor samping. Waktu mandi jadi lama karena harus mencuci pembalut sampai bersih. Boros air, dan nyampah banget.
Setelah maju-mundur seratus kali, saya iseng bertanya pada seorang teman yang sudah lama memakai menscup via WA. Saya ungkapkan semua ketakutan dan kekhawatiran. Jawaban dia sungguh sangat menghentak kesadaran saya.
” Mbak, kalau dimasukin ‘punya’ suami, sakit enggak?”
“Enggak dong, enak malah.” jawab saya tanpa malu-malu
“Nah, ‘punya’ suami yang segede itu aja enggak sakit, apalagi organicup (dia pakai menscup merek itu) yang cuma kecil mungil. Enggak akan berasa.”
Hmmm… Hmmmm…. Hmmm… Benar juga ya? Kok bisa-bisanya saya enggak pernah kepikiran tentang hal ini? Toh, saya juga pernah mengeluarkan bayi 3x melalui jalan yang sama.
Bhaique.
Akhir percakapan dengan si teman berhasil mengikis sedikit ketakutan dan menebalkan keyakinan saya. Qadarullah, rasa yakin itu muncul bertepatan dengan keluarnya gaji ke-13. Akhirnya, dengan mengucapkan bismillah saya pun membeli organicup via tokopedia di link ini.
Alasan saya memilih organicup dibanding ladycup, lunette, mooncup, atau merek lainnya simpel aja sih : mudah didapat, harga masih terjangkau, banyak yang pakai. Harganya 399ribu sudah termasuk ongkir. Lumayan pricey ya? Tapi kalau ingat organicup bisa dipakai sampai 10 tahun jatuhnya murah dong.
Woohooo! Saya betul-betul super-duper excited saat paket berisi organicup sampai di rumah.
Cara Pakai Menscup Organicup
Barangnya sudah sampai, sudah dalam genggaman. Sambil mengumpulkan nyali untuk trial sebelum masa haid datang, saya menonton video ini
Buat teman-teman yang tidak punya cukup kuota untuk membuka youtube, mari saya ringkaskan
- Untuk pemakaian pertama, rebus menscup kalian ke dalam air mendidih selama 3-5 menit. Pastikan tidak menempel ke dasar panci. Ini untuk sterilisasi
- Keringkan
- Cuci tangan, pastikan tangan kita betul-betul bersih.
- Ambil posisi paling nyaman menurut kalian : squat, satu kaki diangkat ke toilet, duduk di toilet, atau berdiri biasa. Kalau saya posisi paling enak adalah satu kaki diangkat ke toilet, agak kayak preman dikit sih. Padahal saya manis.
- Ada berbagai macam teknik lipatan untuk memasukkan menscup ke miss v. Tiga diantaranya adalah : punch down fold, C-fold, 7-fold. Cobain aja semua. Ntar nemu sendiri mana yang paling pas.
- Kunci dari keberhasilan memakai menscup adalah rileks. Exhale-inhale, bentuk mindset kalau kita yakin hal yang kita lakukan adalah baik dan benar. Lempar rasa takut jauh-jauh.
Berdasarkan pengalaman pribadi, teknik lipatan yang paling pas untuk saya adalah 7-FOLD. Sebelumnya pakai PUNCH DOWN dan C-FOLD, masuk dengan mudah tapi bocor. Eh, semuanya masuk dengan mudah sih.
Saya sempet bingung juga kok sampai bocor. Perasaan meski udah 3 jam tapi cup belum terlalu penuh. Coba-coba nonton youtube, kebocoran bisa disebabkan karena menscup tidak terbuka sempurna. Nah, lipatan C-FOLD ternyata enggak membuka total, nyoba pakai 7-FOLD alhamdulillah cucok meong. Enggak ada drama-drama bocor lagi.
Hari pertama dan kedua, saya ganti tiap 4 jam. Begitu juga saat malam hari, ngantuknya kayak apa tetep berjuang untuk buang dan bersihin menscup.
Eh madam, terus kalau ngelepas menscup gimandose carane?
Gampang aja sih. Saya melakukan persis seperti di video. Rileks, tahan napas sambil ngejanin perut, terus raba-raba ke dalam miss V. Biasanya sih langsung nemu ujungnya menscup itu, tinggal tarik pelan-pelan, harus penuh perasaan ya karena emang nempel banget kayak vacum.
Jangan takut darah bakal tumpah kemana-mana , enggak bakal kalau kita hati-hati. Awal-awal saya merasa agak enggak nyaman saat proses mencopot. Tapi lama-kelamaan jadi biasa kok.
Begitu cup berhasil keluar, langsung buang ke kloset, siram dan bersihkan. Keringkan, lalu lipat dan masukan lagi ke miss V. Selesai! Semudah itu loh! Enggak perlu nyuci pembalut, enggak nyampah, enggak repot.
Review Jujur Organicup
Mantap Betul!
Berasa bego karena dulu lebih mengedepankan takut, serem, dan pikiran-pikiran negatif lainnya. Padahal, dengan bantuan menscup organicup saya bisa menjalani masa-masa haid seperti tidak sedang haid.
Saya bisa berjalan, berlari, lompat-lompat, bahkan glundung-glundung di kasur dengan bebas. Kalau dulu, tidur saat haid itu rasanya enggak nyaman banget, sekarang tidur kok nyaman-nyaman aja.
Enggak takut bocor, enggak takut pembalut keselip, dan enggak ada gatal-gatal. Perjalanan jauh dari Tangerang Selatan ke Jogja saat mudik kemarin saya pakai menscup dan baik-baik saja.
Baca Juga : PENGALAMAN MUDIK NAIK BUS MALAM SUMBER ALAM
So, bisa disimpulkan kalau bulan lalu bener-bener bulan nikmat karena tanpa iritasi blas! Tanpa ruwet nyuci pembalut, tanpa rasa bersalah karena menghasilkan sampah, tanpa takut mau duduk di sofa.
Dari beberapa merasa sedikit mengganjal saat menggunakannya, saya enggak sih. Mungkin karena letak serviks saya agak tinggi ya? Jadinya damai-damai aja dengan ujung organicup yang agak panjang itu.
Yang perlu menjadi catatan lain adalah , rentang periode haid menjadi lebih pendek! Kalau dulu pakai IUD, haid normal adalah 14 hari. Setelah berhenti pakai, jadi cuma 6 hari. Dan kemarin ini pas pakai menscup organicup masa berdarah-darah menjadi 4 hari saja! Bayangkan, cuma 4 hari doang bok!
Sungguh prestasi!
Nah hayuklah, sebagai penutup atas tulisan panjang ini, mari kita rangkum kelebihan dan kekurangan menscup. Biar lebih nempel di memori.
Kelebihan | Kekurangan |
Minim resiko iritasi | Harga terkesan mahal untuk pembelian awa |
Bebas bergerak (no bocor-bocor club) | Proses pemakaian tidak familiar |
Mudah dibersihkan | Bila cup tidak terbuka sempurna, tetap ada resiko bocor |
Minim sampah | |
Haid lebih cepat |
Oke deh, demikian sharing kali ini. Ambil baiknya, buang jeleknya. Kalau ada yang mau tanya,langsung tulis aja ya atau hubungi medsos saya. Ciao!
25 Komentar. Leave new
Waah alu masih maju mundur niih pngen juga jane pakan mens cup. Selama ini masih pakai pembalut kain duluu sambil ngumpulin keberanian hahaha.
Selama ini saya memikirkan betapa banyak sampah pembalut berikut plastik hitam utk membungkus pembalut bekas yang menumpuk di tempat pembuangan sampah akhir. Tapi, itu hanya kesadaran tak berdaya karena saya takkuasa berhenti menggunakannya.
Sesekali saya pakai sapu tangan handuk,tapi ribet juga kalo lagi di kantor atau saat bepergian. Ganti,cuci,belum jemurnya. Menscup ini menjawab kegalauan saya. Eh, tapi…baca cara pakai dan lepasnya, saya jadi ngilu. Inget waktu IUD dilepas dan waktu alat periksa saat papsmear dimasukkan vagina. Ngilu..
Fase menggunakan menscup mungkin akan menjadi babak baru dalam hidup saya. Uji nyali masukin dan lepasinnya hehehe..
Makasih banyak sharingnya,Mbak. Salam kenal 🙂
Aku masih mengumpulkan nyali untuk pakai ini, wkkwkk
Saya baca dengan menahan rasa ngeri-ngeri piye gitu, tapi tuntas krn penasaran. Tapi njur bingung mau komentar apa. Wkwkwkwk
Akan saya pikirkan dengan seksama apakah akan nyusul pakai inj atau tidak.
Saya agak seram dengan darah.
Saya udah ada rasa tertarik ya mbak. Tapi beneran masih dominan ngerinyaa, huhu, Ngeri banget masukin ‘benda asing’ ke vagina. Hiks
Baca begini saya juga tertarik sih rasanya kok sangat hemat biaya karena bisa dipakai berulang kali sampai bertahun-tahun. cuman karena belum pernah tahu dan belum pernah nyoba sendiri bagaimana rasanya jadi agak takut juga, apalagi bendanya dimasukin langsung ke miss v.
Mba saya belum berani pakai, membayangkan jadi ngilu hahaha. Duh, semoga segera punya nyaliii.
Masya Allah, seperti komentar-komentar diatas, saya baca artikelnya sambil kerasa ngeri-ngeri ngilu di kaki. Mau coba tapi masih maju mundur. Semoga suatu saat nanti terbiasa pakai ini, demi mengurangi penggunaan sampah pembalut. Trims mbak infonya.
Semua memang butuh proses dan perjuangan ya…
Yakin dengan review ini akan ada banyak kaum hawa yang semakin sadar kalau menggunakan menscup ternyata lebih praktis
aku juga mikirnya sama kayak jawaban temanmu itu. kita ini sudah nikah padahal sudah terbiasa dimasukin benda tapi kok tetap takut sama menscup. hihi. aku tertarik juga sih sebenarnya mau nyoba menscup ini tapi ya itu masih keder sama cara masukinnya. heu
Rada gimana gitu membayangkannya dengan mens cup ini hihi.. Jadi belum terpikirkan juga mau menggunakannya, mungkin karena belum nikah jadi gak paham, haha
Aku masih blm nikah, maju mundur pake ini
tapi pake pembalut juga udah ga kuat.
Gatel iritasi bikin ga nyaman.
Kadang sampe pusing saking ga nyamannya
yaudah akhirnya aku beli ini.
Semoga aman. THank you for sharing mba ^^
Waooo waaaooo, review pendek yang fantastis madam, pendek tapi lebih 1000 kata wakakakaka.
Dan selamat, anda lumayan sukses ‘menjual’ menscup nya, soalnya saya udah mulai terpengaruh hahaha.
Meskipun bacanya sambil nahan nyeri-nyeri sedap gitu dan merinding, hiiii
Btw, saya dengar tampon udah lama banget, sejak dahulu kala, taunya dari novel dan film wkwkwkw
Tapi jujur, baru liat gambarnya setelah terhubung dengan Google 😀
Menscup ini juga sudah lama saya dengar, taunya dari yutub para bule.
Meskipun saya masih keder juga.
Tapi baca ini jadi terinspirasi, soalnya saya jijay cuci pembalut, meskipun juga gak bisa bayangin, pas removal blood nya bakalan lebih banyak liat darah. Oeh em ji, semoga saya gak pengsan di kamar mandi hahahaha
btw gak kebayang juga siklus haid pakai iud ya, saya sejak dulu lama haidnya paling lama 4 hari, biasanya 2-3 hari berdarah-darah, hari 4-5 udah jarang, 6-7 hanya memastikan udah benar-benar bersih.
Siklusnya sih kebanyakan 27-28.
Hanya kalau lagi stres dan kebanyakan soda dan micin aja jadi gak jelas siklusnya.
Dan, saya tetep lebih berani pakai menscup ketimbang pakai iud, setidaknya menscup pake sendiri wakakakakakak
Aku pengen beralih ke mens cup tapi masih belom berani masukin benda asing ke daerah kewanitaan. Karena jujur gak nyaman makanya sampe sekarang gak mau KB . Tapi liat manfaatnya kayaknya mau coba beraniin nih kak
ihii..tfs mb ajeng. saya termasuk yg masih maju mundur nih. salah satunya maju mundur krn harganya hahaha..serius ada yg 399 idr? bbrp waktu lalu lihat di marketplace minimal 600an..
Baru tau tampon hari ini… Kl menscup udah lama sebenernya… Sampe lupa bahkan… Wkwkkw… Okayyy… Nabung dl laahhh… Makasih infonya… Sangat bermanfaat…
Aku serius banget bacanya lho kak. Aku termasuk tipe yg takut masukin sesuatu (kecuali itu, wkwk). Masih tahap memberanikan diri. Tp aku pribadi juga mulai ga nyaman dg pakai pembuluh. Sama banget, aku juga tiap BAK kudu ganti. Btw Jakarta Jogja 8 jaman itu ga sampe meluap luar ya kak?
Penjelasannya lengkap banget, sumpah. Aku baca ini dari awal sampai akhir pas di bagian cara pemakaiannya kok sempat ngeri-ngeri gitu. Sebagai pemula nantinya ada kekhawatiran juga takut bocor, tapi wajar lah yaa. Secara penggunaan ini ekonomis banget, alias gak bikin boros kantong tiap bulan. Wajib dicoba nih!
Waduh, hebat euy. Aku nih sejak 5 tahun lalu kepengen. Masih aja takut-takut. Ngilu-ngilu gimana gitu ngebayangin saat masukinnya. Dan pas mau beli 2 bulan lalu, ada temen yang curhat soal dia yang alergi dgn bahan menstrual cup ini. Jadi ciut lagi deh keberaniannya. Padahal gak semua alergi ya.
Klo lg pake IUD gitu ngaruh ga siy..?
Mohon pencerahan nya 😊
Duh aku berani gak ya pake ini wkwk… Rada ngeri. Tapi lebih hemat sih ini ga perlu beli pembalut lagi karena bisa dipake berkali-kali ya.
Mba Ajeng lengkap bangett, jadi paham bener2, ga kayak denger dari temen2 yg komen2 di wa grup hehe. Jadi kalo masih perawan baiknya jangan pake dulu ya kan mba?
Jadi pengen nyoba mba! Thanks reviewnya, lengkap banget!
mau nyobain beli n penasaran tp masih agak takut jg cos blm nikah. Baca review sana sini seharian malah jadi makin penasaran. Sebenernya kalo virgin aman kah?
Organicup pake size apa ya kk?
[…] ini adalah tahun ketiga aku menggunakan menscup alih-alih pembalut ketika masa haid tiba. Banyak hal positif yang aku rasakan seperti tidak […]
[…] pembalut itu menimbulkan sampah pembalut yang cukup banyak memang. Terutama kalau haidnya lama. Menstrual cup punya banyak kelebihan seperti bentuknya yang mungil, enggak menimbulkan residu, enggak bikin […]