Sebelumnya tulisan ini dimulai, saya mau minta maaf karena telat banget nulis review jujur Telaga Pelangi Payang ini. Padahal udah sejak libur lebaran 2021 kemarin, tapi baru muncul sekarang. Harap maklum ya semua, penulis blog ini lagi sangat embuh, wkwkwk.
Nah, karena permintaan maaf sudah disampaikan, kita lanjut yaaa.
Jadi, lebaran 2021 kemarin adalah kali kedua kami harus melewatkan hari raya tanpa pulang ke Jogja. Bener-bener cuma berlima, tanpa orang tua, mertua serta saudara-saudara lainnya. Sepi? Iya. Sedih? Pastinya. Kadang pengen banget nutup mata kalau pandemi ini ada dan nekat pergi kemana-mana. But I just can’t… Taruhannya terlalu besar. Mau enggak mau kami masih harus bersabar (lagi).
Hufftthh, gak papa, saya yakin saya enggak sendirian yang bernasib kayak gini. Toss dulu, ayo toss dulu. *tepukin tangannya ke layar aja ya sist*
Kemudian, karena rasanya kok bosen banget libur lebaran cuma dirumah, saya dan anak-anak positif tantrum. Apalagi lihat suami yang ketika libur bisa leyeh-leyeh, sedangkan saya tetap bergelut sama kerjaan yang seabrek. Hati saya tentu saja gak terima. Saya gak mau ngadepin cucian, pel-pelan, ataupun teriakan. Saya protes. Saya mau jalan-jalan!!
Suami, demi melihat kondisi rumah yang tampak horor karena anak dan istrinya mogok, akhirnya setuju. Yaiyalah, dia mah enak sesekali masih ke kantor buat ketemu orang dan lihat pemandangan lain. Lha yang disini ketemunya tembok rumah atau tembok perumahan doang. Mana dirumah lihat hape melulu, ngeselin.
Eeehh tapi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum pergi. Kami harus menentukan tempat wisata, yang sebisa mungkin berada di area terbuka. Terus gak boleh jauh-jauh dari rumah, maklum membernya banyak tapi belum punya roda empat. Terakhir, harganya harus terjangkau, karena ya itu tadi, membernya banyak. Kantong enggak boleh jebol Jenderal!
Anyway, setelah beberapa kali cek-cek google dan ngambek-ngambek, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke suatu tempat yang tidak jauh dari rumah : Telaga Pelangi Payang.
Review Jujur Tentang Telaga Pelangi Payang
Berlokasi di Jalan Desa Mekar Sari, Mekar Sari, Kec. Rumpin, Bogor, Jawa Barat. Lumayan deket dari rumah, sekitar 11km aja, dan bisa ditempuh dengan motor bermuatan 5 orang. Saat menuju kesana, kami lewat jalan dalam yang biasa dilalui oleh pengguna sepeda. Saya sempat enggak yakin karena tempatnya kok agak mendlep, jauh dari keramaian. Namun alhamdulillah, setelah melalui jalan yang isinya rerumputan, kami sampai juga. Yeiii!
- Tiket masuk : 10 ribu/orang
- Parkir : 5 ribu (motor)
- Anak dibawah 5 tahun belum dikenakan tiket
Oh iya, kami datang pagi-pagi banget. Berangkat dari rumah jam delapan lebih dikit, nyampe sana sekitar setengah sembilan. Kondisi masih sepi dan lapang. Iyaaa, saya sempet kaget karena dari luar kelihatan kecil, ealah dalemnya luas. Banyak lokasi untuk foto-foto selfie pula.
Pit stop pertama yang kami datangi adalah bebek air. Namun karena masih dibersihkan, kami menunggu sambil foto-foto dulu. Kalau saya perhatikan, tempat wisata ini seperti tempat wisata pada umunya gitu, banyak menjual beragam aktivitas permainan untuk keluarga atau yang, uhuk, pacaran.
Bebek Air
Harga tiket untuk naik sebuah bebek air adalah lima belas ribu rupiah. Cukup terjangkau lah yauuw. Ada bebek yang bentuknya ikan paus, gurita, dan lain-lain. Selain itu, ada juga sepeda air loh. Saya, suami, si teteh, dan si dedek naik yang bebek. Sedangkan si abang naik sepeda air. Wuih, berani banget kan dia?
Untuk sekali permainan, kita diberi waktu sekitar 15-20 menit. Lumayan lama sih, apalagi danaunya juga agak gede. Kami lumayan puas muter-muter! Terutama karena yang effort gowesnya adalah suami, sedangkan saya asyik menikmati pemandangan. Wkwkwkwk.
Berkuda
Awalnya setelah main bebek, si teteh kepengen main ajrut-ajrutan. Itu loh, balon gas yang bentuknya kayak istana. Tapi kok pas kesana rame banget. Nakutin. Akhirnya menghindar cari yang agak sepi, yaitu naik kuda.
Wahana yang ini bayarnya per orang, 15 ribu aja. Misal satu kuda tapi yang naik dua orang, dihitungnya tetap dua orang alias tiga puluh ribu. Terus, saya lupa bayar segitu untuk berapa putaran, yang pasti cuma bentar banget.
Naik Kereta (bukan api)
Sama dengan berkuda, tarif yang dikenakan untuk naik kereta ini adalah lima belas ribu per anak. Dapetnya sekitar lima kali putaran. Imho, ini jauh lebih worth it dibanding naik kuda yang cuma sekejapan mata itu.
ATV (All-Terrain Vehicle)
Nah, untuk ATV ini bayarnya lima belas ribu per kendaraan. Ingat, per kendaraan loh ya. Jadi meski yang main berempat, akika cuma ngeluarin tiga puluh ribu aja. Itu juga untuk lima putaran.
Si abang naik ATV sendiri, si ayah bawa si teteh dan si dedek. Saya? Nunggu di pojokan sambil foto-foto dan dadah-dadah. Toh ini kan wahana yang Lakban (Laki Banget).
Kasih Makan Hewan
Ini dia wahana paling murah alias gretong : kasih makan kambing atau sapi. Jadi di sana tuh ada kandang sapi, kambing, dan juga kelinci serta beberapa hewan lainnya. Kalau untuk kelinci kayaknya harus beli deh buat dapet wortelnya. Buat jaga-jaga nih, sok atauh bawa wortel sendiri dari rumah ya buibu, pakbapak.
Play Ground
Nilai plus yang aku suka banget dari Telaga Pelangi Payang adalah banyak playground dimana-mana! Literally dimana-mana! Udah gitu mainannya juga lumayan variatif, warna-warni. Anak-anak suka!
Jadi, Totalnya Habis Berapa?
Nama wahana | Biaya Keluar |
Tiket masuk dan parkir | 45000 |
Bebek Air + sepeda air | 30000 |
Berkuda | 45000 |
Kereta | 45000 |
ATV | 30000 |
Total Biaya keluar | 195000 |
Seratus sembilan puluh lima ribu rupiah saya pikir angka yang cukup kecil untuk wisata lima orang. Per orang jadinya cuma empat puluh ribu doang, meski belum termasuk makan siang. Murce kaaannnnnnn?
Cuman ya itu, saking terjangkaunya, wisata ini jadi favorit banyak orang. Jam setengah sebelas siang, arena bermain terasa makin padat. Jam sebelas kurang, ketika kami memutuskan untuk pulang, pintu masuk sudah uyuk-uyukan. Penuuhhhh banget sama manusia yang berusaha masuk. Dan asli, ini mengerikan, terutama mengingat pandemi masih ada.
Alhamdulillah, strategi kami supaya dateng pagi-pagi sudah sangat tepat! Karena datang di awal, kami masih sempat menikmati beberapa wahanan dan berjalan-jalan lebih tenang. So, take a bold note ya teman-teman, INGAT UNTUK DATANG PAGI-PAGI! KALAU PERLU PAS BARU BUKA SEKALIAN! *capslock jebol*
By the way, manajemen Telaga Pelangi Payang mengijinkan pengunjung untuk bawa bekal sendiri. Kemarin malah kebanyakan pada bawa rantang dan tiker lipat, jadi sekalian piknik gitu. Emang asyik sih tempatnya, banyak pohon.
Harga makanan dan minuman yang dijual disini juga masih terhitung normal. Aqua ukuran tanggung lima ribu rupiah per botol. Kantinnya juga lumayan lengkap, meski saya enggak makan di sana saking penuhnya.
Oke deh, segini dulu review dari saya. Bagi teman-teman pembaca yang penasaran, monggo datang ke tempatnya langsung, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat tentunya yah!
1 Komentar. Leave new
Bagus tempatnya dan jelas penyampaiannya.
[…] tetap bertelor ngendon di rumah saja. Mau pergi keluar kok males karena jalanan macet, mall serta tempat-tempat wisata penuh, ayahnya bocah-bocah gak diperbolehkan untuk cuti, plus dikabarkan transmisi lokal covid-19 […]