Nonton Perfect and Casual di saat weekend aja ya. Khawatir kecanduan.
– Madam A –
Ni hao! Kali ini untuk pertama kalinya saya akan mereview drama dari negeri tirai bambu dengan judul Perfect and Casual. Beberapa waktu yang lalu ada temen blogger yang bahas drama ini juga sih di Facebook. Cuman saya enggak ngeh karena lagi asyik ribut-ribut jadi pembela Nam Dosan. #timdosangariskeras.
Kebetulan, saya sendiri lagi suka nonton drama-drama yang berbau pernikahan. Makannya, kok ya pas di Youtube searching-searching dorama Jepang tiba-tiba preview drama ini nongol. Akhirnya nonton sekilas deh. Beneran cuman sekilas loh genks, lha wong enggak nyampe dua menit. Ealah, jebul dua menit tadi sudah cukup membuat saya tertarik :3
Penasaran enggak? Cekidot yuks!
Detail Perfect and Casual
- Judul : Perfect and Casual
- Judul asli : Wan Mei Xian Sheng He Cha Bu Duo Xiao Jie , Mr.
- Tayang : September 28 – Oktober 20 2020
- Jumlah episode : 24 (Per episode 30-40 menit)
- Pemain : Miles Wei (Zhang Xinian), Xu Ruo Han (Yun Shu)
- Adaptasi dari novel
Adalah Yun Shu, seorang mahasiswi tingkat akhir yang memiliki sifat periang serta pembawaan hangat. Dia bertemu dengan Zhang Xinian, dosen matematika-statistika yang oh ganteng banget, pinter banget, logis banget, dan juga kulkas banget. Sorot matanya tajam, bibirnya jarang senyum, ngomong pun seperlunya. Blas enggak ada ramah-ramahnya sama sekali. Kutub utara aja kalah wis.
Pertemuan pertama mereka berdua sebetulnya diawali dengan buruk. Yun Shu nginjek kakinya Zhang saat mereka berdua sedang antri beli kopi di sebuah kafe. Iyaaaa, mirip sama Prilli dan Reza banget.
Kemudian, Yun Shu disuruh kakaknya menginvestasikan uang warisan mendiang ayah mereka. Secara kebetulan, Yun Shu yang bingung harus berinvestasi apa, diberi advice oleh Zhang untuk berinvestasi rumah. Akhirnya Yun Shu beli rumah melalui sepupunya.
Yun Shu yang polos enggak sadar kalau dia ditipu. Rumah yang dijual itu sudah ditempati oleh Zhang. Uang Yun Shu habis di tangan si sepupu, di saat bersamaan ujian thesisnya gagal dan dia mesti keluar dari asrama. Praktis Yun Shu jadi tunawisma.
Yun Shu pun ditampung di kamar istirahat dokter dan perawat di sebuah rumah sakit tempat salah satu sahabatnya bekerja. Di sanalah kakek dari Zhang Xinian sedang dirawat karena kanker.
Hari itu, kakek Zhang harus menjalani operasi. Namun, sebelum masuk ke dala ruang operasi, kakek Zhang ingin melihat kekasihnya Zhang. Tentu saja Zhang kelimpungan, kan dia selama ini enggak pernah mikirin hal gituan.
Saking putus asanya, dia minta pegawai resepsionis untuk jadi pacar pura-pura, dan ditolak mentah-mentah. Ndilalah pas itu Yun Shu keluar, langsung deh Zhang narik Yun Shu dan memperkenalkan dia sebagai kekasih di depan kakeknya.
Sebelumnya, ternyata Yun Shu sudah sempat bertemu dengan si kakek. Kakek ini sangat menyukai Yun Shu meski baru pertama kali melihatnya. Si kakek yang merasa lega pun masuk ruang operasi dengan bahagia. Operasi berjalan sukses.
Zhang yang merasa terbantu, mengijinkan Yun Shu tinggal bersamanya dalam jangka waktu sebulan. Selama itu, dia berharap Yun Shu mencari pekerjaan dan bisa pindah. Tapi takdir berkata lain, si kakek justru meminta mereka berdua untuk menikah.
Jreng. Jreng. Jreng.
Ketebak lah ya kalau konfliknya udah dimulai. Hahah.
Yun Shu tentu saja baper berat harus hidup bareng sama dosen dingin yang gantengnya mirip-mirip Harry Potter itu. Bahkan sejak tinggal serumah sebelum resmi menikah, Yun Shu sudah merasakan langsung kebaikan-kebaikan Zhang.
Setelah menikah, level kebaperan ini meningkat tajam. Rasa suka Yun Shu terhadap Zhang berkembang semakin besar. Yun Shu, yang disemangati oleh dua orang sahabatnya yaitu Yiyi dan Lin Nuo, bertekad untuk meraih hati Zhang Xinian.
Di sisi lain, Zhang yang selama ini memang menyingkirkan berbagai perasaan dalam kehidupannya pun mulai merasakan pengaruh dari keberadaan Yun Shu. Zhang bingung, dia tidak tahu apa yang sebetulnya dia rasakan. Dia juga tidak tahu harus berbuat apa terhadap Yun Shu.
Sayang. keterbatasan pengetahuan tentang cinta bikin Zhang salah langkah. Tindakannya membuat Yun Shu merasa ditolak. Yun Shu yang patah hati akhirnya memilih pergi. Nah, kira-kira bagaimana kisah dua orang yang berbeda umur dan kepribadian ini berlanjut?
Review Jujur Perfect and Casual
Saya menghabiskan 24 episode drama ini dalam rentang waktu 2 hari saking gemesnya, wkwkwk. Padahal alur ceritanya mudah diterka. Sebelas dua belas sama My Husband My Lecturer-nya Prilli dan Reza, tapi toh tetep aja disukai sama sejuta umat pecinta drama.
Sejujurnya, saya kurang suka sama karakter Yun Shu pada episode-episode awal. Baik sih, tapi dia suka cengengesan dan keliatan banget bloonnya, gampang ditipu. Bahkan ketika tahu dia tahu kalau dia sudah dicurangi oleh sepupunya sendiri, dia tetap menolak untuk lapor ke polisi.
Untung banget dia punya sahabat yang luar biasa, yaitu Yiyi dan Lin Nuo. Saya terharu dengan adegan ketika Yun Shu bener-bener dalam kondisi terpuruk, mereka berdua langsung transfer sejumlah uang ke rekening Yun Shu. Mereka juga tahu kalau Yun Shu nih terlampau lugu, tapi toh tetep siap mendampingi dan melindungi. Tipikal friends without benefit, real friends gitu lah.
Yun Shu sendiri sadar kalau dia itu ceroboh, bodoh, tak bisa diandalkan. Segala hal yang dia lakukan selalu berakhir berantakan. Tak jarang, Zhang sebagai suami ikut terkena efek dari perbuatannya.
Namun Yun Shu bisa lega karena Zhang jarang sekali marah dan justru membantunya menghadapi berbagai masalah. Dari sana, Yun Shu belajar untuk memperbaiki diri.
Menurut saya, karakter Yun Shu yang terbangun sedikit-sedikit sungguh menyenangkan untuk dlihat. Perlahan tapi pasti, gadis itu mulai tampak dewasa, mampu mengambil keputusan, dan berani bertanggung jawab.
Oh ya, kita sebagai penonton tidak perlu khawatir Yun Shu akan kehilangan kepribadiannya secara total. Meski sudah tidak begitu slengekan, Yun Shu tetap seorng tokoh utama yang sukses membuat kita merasa iri melihatnya hingga akhir episode.
Kebalikan dengan Yun Shu , Zhang Xinian adalah orang yang kaku. Kehilangan kedua orang tua saat kecil membuatnya mati rasa. Bagi Zhang, matematika dan statistika adalah tujuan hidupnya. Tidak ada yang Zhang pedulikan selain rumus serta angka-angka.
Zhang, yang dulu merasa bahwa hidupnya telah teratur dengan begitu sempurna, merasa porak poranda bagai diterjang badai ketika Yun Shu hadir.
Bayangkan, Zhang yang selama ini selalu menjaga kebersihan, rela mengaduk-aduk tempat sampah demi menemukan boneka kesayangan Yun Shu. Dia juga rela mengeluarkan uang banyak ketika harus bernegosiasi dengan anak kecil yang mengambil boneka tersebut.
Ketika Yun Shu pergi dari rumah, Zhang menyadari kalau dia melakukan kesalahan. Begitu sadar kalau dia tidak mampu jauh dari Yun Shu, Zhang pun meminta gadis itu untuk kembali tinggal di rumah mereka.
Saya rasa, kaum hawa pasti bakal jatuh cinta setengah mati sama karakter Zhang. Dia memang tipe yang less talk more action. Bicara ke Yun Shu ya seperlunya aja, Tapi di balik itu, dia melakukan apa yang dia bisa untuk membantu Yun Shu.
Segala hal dia lakukan supaya Yun Shu tetap aman. Zhang menjaga Yun Shu ketika gadis itu berjualan bir di supermarket. Lalu ketka tahu bahwa akan ada banyak resiko yang terjadi jika Yun Shu tetap bekerja disana, Zhang meminta Lawyer Meng untuk memperkerjakan Yun Shu di Lawfirmnya.
Terus ya, kelakuan Zhang sering banget bikin ngakak. Beneran deh, unsur komedi dalam drama ini justru berasal dari kelakuan Zhang.
Salah satu momen terwkwkwkwk abgi saya adalah ketika dia cerita sama Lu Yu (sahabat baiknya) tentang rencana untuk merayakan ulang tahun Yun Shu. Si Lu Yu sampai geleng-geleng kepala dan kasihan banget sama Yun Shu.
Memang sudut pandang orang pinter dalam menangani rasa cinta tuh sering berakhir dengan tawa. Zhang bisa jadi sanggup mengadapi lintah darat dengan hitung-hitungan matematika yang akurat. Tapi ketika berhadapan dengan rasa cemburu, waduh, seru banget lihatnya!
Hal lain yang saya suka dari drama ini adalah penggambaran tokoh Zhang yang konsisten. Dia sangat logis. Dia bahkan mampu menghadapi pertanyaan merendahkan salah satu mahasiswanya dengan pemahaman matematika yang kafah.
Tapi dengan logika yang sama, Zhang juga memahami kalau cinta adalah sesuatu di luar matematika. Dia tidak akan pernah sanggup menghitung cinta, dia tahu kalau dia hanya mampu merasakannya.
Zhang sadar betul kalau kehadiran Yun Shu telah membuat hidupnya menjadi lebih seimbang. Zhang tidak denial dengan apa yang dia rasakan. Dia mengakui kalau dia cinta sama Yun Shu. Saking cintanya, dia bahkan berniat untuk keluar dari salah satu proyek besar di kampus. Tersebab khawatir Yun Shu akan cemburu. Ya gimana, dalam proyek itu Zhang bekerja sama dengan orang yang pernah dekat dengannya.
Hubungan antara dua orang yang bertolak belakang di drama ini tuh nggemesin banget. Saya melihat kalau mereka berdua memiliki peran sama besar saat membangun cinta. Tidak ada salah satu yang dominan sepenuhnya. Zhang dengan logikanya, Yun Shu dengan kebaikan hatinya. Keduanya saling melengkapi.
Ending cerita ini menurut saya pun enggak gengges. Biasanya di drama yang serupa, pasangan utama bakal menikah ulang sebagai tanda kalau mereka tidak lagi terikat kontrak. Nah, drama ini mengambil akhir jalur yang lain. Love bingit pokoknya, wkwkwk.
Selain Yun Shu dan Zhang Xinian sebagai lead character, ada juga cerita tentang karakter lainnya. Di sebelah kiri ada Yiyi dan Lin Nuo. Keduanya sahabat dekat Yunshu. Di sebelah kanan ada Yun Lan (kakak kandung Yun Shu) dan Lu Yu.
Yiyi dan Lin Nuo dulu sempat pacaran tapi putus, terus balik sahabatan karena mereka masih sayang sama Yun Shu. Yiyi ini cantik dan pintar. Dia mahasiswi yang menerima beasiswa di kampus. Kelemahannya adalah dia suka marah-marah dan agak memaksa.
Lin Nuo sendiri sudah bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit tempat kakeknya Zhang dirawat. Hobinya main game online, kayak anak muda pada umumnya. Aslinya dia masih sayang banget sama Yiyi, tapi ya gitu, malu-malu kucing mau ngungkapin.
Kemudian kita akan ketemu sama Yun Lan, kakak semata wayangnya Yun Shu. Dia adalah tipikal wanita dewasa, cantik, tangguh, super smart. Kariernya sebagai pengacara membuat Yun Lan disegani banyak orang.
Sebagai kakak, Yun Lan frustasi melihat Yun Shu yang berbeda banget dengan dirinya. Dia bahkan sempat bersitegang sama Zhang karena menyebut Yun Shu sebagai “useless person”.
Wajar sih, Yun Shu adalah sumber kekhawatirannya. Eh, sumber kekhawatiran banyak orang juga sih, hahaha. Tapi semakin lama, kelihatan kok kalau Yun Lan ini sayang sama Yun Shu.
Di sini, Yun Lan ditaksir sama Lu Yu, seorang aktor perlente yang terkenal di seluruh negeri. Sayangnya, dia ditolak mentah-mentah. Lu Yu merasa kaget karena baru kali ini ada gadis yang menolaknya.
Akhirnya, Lu Yu berjuang habis-habisan untuk menarik perhatian Yun Lan. Dalam prosesnya, Lu Yu jadi beneran jatuh cinta sama Yun Lan.
Anyway, selain keenam orang itu karakter penting lain dalam drama ini adalah si kakek. Kalau bukan karena si kakek yang sakit keras, enggak bakal deh dua tokoh utama itu menikah.
Terus, ada juga namanya Lawyer Meng, sahabat serta kompetitornya Zhang sejak sekolah. Terakhir ada Lin Chuchu, yang menaruh hati sama Zhang dan belum bisa move on hingga sekarang.
A Very Recommended Drama
Kesimpulan yang bisa diambil setelah menamatkan seluruh episodenya adalah saya suka banget sama drama ini. Alurnya ringan, enggak bikin pusing atau emosi jiwa kayak TWOM atau The Penthouse. Bumbu humor dan romansanya juga pas. Alunan musik serta lagu-lagunya pun so easy listening.
Saya sempat notice kalau Yun Shu beberapa kali pakai baju yang sama. Sesuai dengan penggambarannya sebagai gadis yang hidup dengan duit pas-pasan. Ini agak beda sama sosoknya Seo Dalmi dari drama Start-Up yang katanya miskin tapi pakai tas puluhan juta, baju gonta-ganti, dan skincare Lancome.
So, buat temen-temen yang udah overwhelmed dengan drakor karena episodenya panjang-panjang atau mikir banget, boleh loh melipir sebentar untuk nyicipin C-Drama. Terbukti, Perfect and Casual sangat asyik untuk dinikmati sampai bagian akhir. Meski yaaaa, saya juga sempet ngerasa aneh karena bahasa Cina kan ngomongnya cepet banget yak, wkwkwkwk.
Nah, segitu dulu sharing saya. Xiexie udah berkenan baca. Kalau habis ini kalian berminat nonton, coba cek Youtube. Ketik aja Perfect and Casual di kolom search, entar keluar tuh videonya. Tenang, udah ada yang English Sub kok.
Tapi kalau mau yang Indonesian Sub, saya justru nemu di Facebook. Caranya sama, cukup ketik Perfect and Casual di kolom search, entar keluar deh akun-akun yang posting video drama ini. Tinggal dipilih aja mau nonton darimana.
Last but not least, Ciao! Ketemu lagi di tulisan berikutnya ya!
4 Komentar. Leave new
Eh eeeh foto yang lagi gelendotan itu kok ya manis banget, bikin pengin nonton dramanya. Hahaha.
Serius.. aku udah nonton ini. Dan emang bikin nagih banget.
Entah udah berapa kali (5x ada dech kayaknya) aku nonton ini tetep saja gak bikin kapok atau bosen. Tetep nagih 😍
Aku udah nonton dramanya ini, tapi baru baca reviewnya ini.
buat yg ngreview ini, sumpah bahasanya keren bangett😍👍🏻 dan aku setuju sama tulisan ini
Sukses selalu buat kakak yaaa
Semangat selalu ngreviewnya
Hua jadi pengen nonton.. makaci review nya.. mampir kesini karena no ton miles Wei di Unforgettable love.. yg karakter awalnya kyk kulkas+perhitungan juga
Hua jadi pengen nonton.. makaci review nya.. mampir kesini karena nonton miles Wei di Unforgettable love.. yg karakter awalnya kyk kulkas+jago perhitungan juga