Gara-gara preview 15 menit yang dibagi sama temen di Facebook, jadilah eike bablas nonton sampai berkali-kali dan susah banget move on dari dorama Love Last Forever.
– Madam A –
Love Last Forever, dorama terbaik tahun ini. Temen-temen, apakah kalian ngerasa lesu dan kurang bergairah menjalani aktivitas hidup hari-hari ini? Kalau iya, itu artinya kalian butuh asupan dorama yang lucu, ringan, menarik, bikin gemes, dan menyegarkan untuk ditonton di sela-sela timbunan kerjaan.
Coba deh nonton dorama Jepang berjudul Koi Tsuzuku Yo Dokomade Mo alias Incurable Love atau yang lebih dikenal “Love Last Forever”.
Sebetulnya saya udah lama banget enggak nonton dorama Jepang. Terakhir nonton udah bertahun-tahun lalu saat jamannya Itazurana Kiss lagi booming. Makin kesini lebih suka drama Korea karena emang masif banget beritanya kayak Crash Landing On You itu.
Tapi waktu lihat temen blogger si April Hamsa share preview serial ini yang panjangnya cuma 13 menit, saya langsung suka. Awalnya bingung mau nonton ini di mana karena dramacool kok udah enggak bisa di buka. Iseng-iseng search judulnya di Facebook, ternyata beneran keluar! Ada 10 episode di sana, sudah lengkap dengan subtitle Indonesia. Asli, pengen banget nari-nari sambil tabur bunga saking bahagianya.
Akhirnya, sore itu, setelah selesai dengan segala kerjaan rumah tangga dan anak-anak bobo siang, saya pun selonjoran dan mulai menonton.
LOVE LAST FOREVER, THE STORY
Ada seorang gadis SMA bernama Nanase Sakura yang sedang bertamsya ke Tokyo untuk merayakan kelulusannya. Saat berkunjung ke sebuah kuil perjodohan yang terkenal , dia berdoa supaya dipertemukan dengan orang baik yang menjadi takdirnya.
Ketika berjalan pulang, gadis ini melihat seorang nenek yang membawa sepeda tiba-tiba jatuh di depannya. Sakura terkejut dan langsung membantu. Si nenek terkapar tak berdaya, bahkan tak bisa. Bibirnya pun membiru. Dalam kepanikan karena tidak tahu harus berbuat apa, Sakura berteriak minta tolong.
“Doushita?” (ada sesuatu yang salah kah?”) tanya seorang laki-laki dengan pakaian olahraga yang muncul di tengah jalanan sepi tersebut.
Dalam sekejap, lelaki tadi mengambilalih situasi. Dia meminta Sakura menelpon Ambulans. Selanjutnya, dia sendiri memeriksa kondisi si nenek dan menusukkan sesuatu ke dadanya. Sakura kaget melihat tindakan tersebut. Takjub karene tusukan tadi justru bisa membuat si nenek kembali bernafas.
Tak lama, Ambulans pun datang. Si nenek segera diangkut ke dalam mobil. Dari pembicaraan dengan petugas, Sakura tahu kalau lelaki yang membantunya bernama Tendo Kairi, seorang dokter spesialis jantung di Rumah Sakit Hiura.
Sebelum naik ke mobil, dokter Tendo berbicara dengan Sakura, mengucapkan terima kasih dan mengalungkan kembali syal yang tadi dipakai untuk menolong si Nenek. Mata Sakura membulat, bibirnya kelu tak bisa bicara. Dia terpana dengan sosok spektakuler yang baru saja menepuk kepalanya.
Dan terjadilah. Sakura Nanase jatuh cinta.
Sejak pertemuan itu, Sakura, yang selama ini tidak memiliki tujuan hidup, akhirnya memutuskan untuk menjadi perawat. Dia ingin kembali bertemu dengan dokter Tendo, pahlawannya, cintanya. Sakura pun belajar dengan keras demi meraih cita-cita tersebut. Jatuh cinta membuat hidupnya berarti lagi.
Bertemu Kembali
Lima tahun kemudian, secara menakjubkan Sakura diterima menjadi perawat di Rumah Sakit Hiura. Rumah Sakit yang sama dengan dokter Tendo. Dia sangat bersemangat menjalani hari pertamanya bekerja. Sakura tak sabar ingin bertemu dokter Tendo.
Langkah-langkah kakinya begitu riang, hingga akhirnya apa yang dia inginkan terjadi. Sakura berpapasan dengan lelaki tersebut, yang baru saja selesai melakukan operasi.
Entah karena gugup atau saking excited-nya Sakura langsung bablas ngomong kalau dia menyukai dokter Tendo. Ungkapan perasaan itu dilakukan dihadapan publik, disaksikan perawat-perawat dan dokter lain yang tampak shock. Boro-boro mereka, lha wong saya yang nonton aja kaget kok si Sakura sepede itu ngomong suka sama orang yang baru dia temui.
Serem, wkwkwk.
Nah, beruntung si dokter Tendo ini orangnya cool sehingga alih-alih kaget, dia justru kesel ngeliat ada “anak kecil agak gila” ujug-ujug mengaku jatuh cinta. Iya, anak kecil karena dokter Tendo umurnya 31 dan Sakura Nanase 23 tahun, lumayan jauh ya rentang umurnya.
Sakura menganga, seakan tak percaya karena reaksi dokter Tendo jauh dari harapannya. Dia mencoba mengingatkan dokter Tendo tentang kejadian lima tahun yang lalu, tapi lagi-lagi, dokter Tendo menanggapi dingin. Pada akhirnya, dokter Tendo justru menyebut Sakura adalah batu yang menghalangi jalan dan memintanya menyingkir. Lalu pergi begitu saja.
Sakura kecewa berat. Semua bayangan indah tentang pahlawan yang selama ini menjadi tujuan hidupnya hancur lebur seketika. Dia bingung karena dokter Tendo ternyata tak seramah saat pertemuan pertama mereka dulu. Di titik ini saya kepengen ngakak. Kalau misalnya saya yang tiba-tiba ditembak mungkin bakal histeris kali ya? Ajegile.
Berkat pernyataan cintanya yang begitu terang-terangan, Sakura menjadi populer di Rumah Sakit. Usut punya usut, dokter Tendo adalah seorang dokter yang dingin dan galak terhadap sejawat sehingga mendapat julukan ‘Iblis’. Meskipun dia dokter yang sangat mumpuni, perawat-perawat takut sama dia. Lelaki itu bersikap baik hanya kepada pasien saja.
Para perawat dan dokter kasak-kusuk, mereka senang Sakura datang. Tiba saatnya si Iblis ditaklukan oleh “Pahlawan”. Yash, seperti halnya dokter Tendo, Sakura juga mendapat sebutan, yaitu Pahlawan. Mereka semua menunggu sepak terjang Sakura yang berjuang meraih cinta dokter Tendo. Mereka berharap Pahlawan dapat mengalahkan si Iblis sehingga tercipta kedamaian di Rumah Sakit Hiura.
Kehidupan di Rumah Sakit
Meski serial ini sebuah cerita cinta, latarnya adalah rumah sakit sehingga cukup banyak lika-liku kehidupan di sana yang disorot. Sakura sendiri sebagai perawat aslinya masih parah kok, sekedar ngambil darah saja malah nusuk tangan sendiri. Bikin pasien-pasien lain ngeri.
Meski demikian, Sakura adalah orang yang supel dan mudah dekat dengan pasien. Dia berhasil membuat pasien yang kehilangan nafsu makan, kembali makan dengan lahap. Dia juga sukses menyelamatkan Anri-Chan, pasien jantung anak, pasien favorit dokter Tendo, yang merasa putus asa karena tidak kunjung sembuh.
Sakura tahu kalau dirinya payah, amat sangat payah malah. Karena itulah dia terus belajar. Berulang kali dokter Tendo menyebutnya Bakka alias bodoh karena melakukan kesalahan, tapi Sakura tidak menyerah. Untungnya Sakura dikelilingi oleh orang-orang baik yang selalu mendukungnya.
Lambat laun, tanpa disadari… gara-gara kemurnian sikapnya, dokter Tendo pun mulai memperhatikan Sakura.
Dokter Tendo…mulai luluh?
Plot dan tempo dari serial ini cukup cepat karena pada akhir episode keempat dokter Tendo akhirnya mau menjadi boyfriend dari Sakura. Kyaaaa Kyaaaa!!!! Hahahaha, akhirnya dia menyerah juga setelah digempur terus-terusan pakai serangan cinta dari Sakura.
Eh tapi, jangan harap kalau udah jadian dokter Tendo bakal melonggarkan sikapnya. Dia ini justru meminta Sakura untuk menyembunyikan hubungan mereka dan membuat garis batas yang tegas agar pekerjaan mereka tetap profesional.
Sakura gemes banget. Ya gimana, sebagai seorang sanguin dia pengen seluruh dunia tahu kalau mereka sudah jadian. Pukpuk, sabar ya Sakura. Maklum, dokter Tendo terlalu buta kalau sebenernya kamu itu banyak fansnya.
Iya, salah satu dokter yaitu dokter Kisugi mengaku kalau sebenernya dia sangat tertarik sama sikap Sakura yang ramah dan periang. Begitu juga seorang pasien ViP bernama Kamijo yang dirawat di sana. Kamijo bahkan secara lugas meminta Sakura menjadi perawat pribadinya, di depan hidung dokter Tendo. Secara terang-terangan mencoba menabuh genderang perang.
Lagi-lagi dokter Tendo sukses menutupi perasaan dirinya dan tetap tersenyum di hadapan Kamijo. Mungkin dia males ngeributin masalah gituan karena pasien yang harus dia hadapi banyak. Mungkin juga karena dia yakin banget kalau Sakura sejatuh cinta itu sama dia. Hayyah.
Tapi ternyata enggak juga loh. Meskipun dia diem aja tiap kali ngelihat Sakura sibuk sama Kamijo, ada momen dimana dia mengeluarkan pernyataan yang sekilas mirip orang cemburu. Sikap dokter Tendo yang seperti itu, sukses bikin Sakura seneng bukan kepalang.
Di tengah huru-hara kehidupan Rumah Sakit, mereka sempat tidak sengaja kencan sampai menginap keluar kota. Bahkan bobo di kamar yang sama gara–gara kelakuan Ryuuko (kakaknya Tendo). Berkat Ryuuko juga, Sakura dan Tendo kencan kedua ke taman bermain.
Persaan cemburu tidak hanya dirasakan oleh dokter Tendo. Sakura sebetulnya sangat khawatir karena saudara kembar dari mantan dokter Tendo tiba-tiba hadir kembali. Namanya Miori-san. Miori ini cantik, pinter, cekatan, beda jauh sama Sakura. Sakura tahu dan ini bikin dia merasa sangat insecure.
“Selama satu juta tahun aku tahu kalau kita tidak cocok.” begitu kata dokter Tendo saat mendengar Sakura berkata kalau dia merasa kalah. Lalu mencium Sakura.
Hyaaa hyaaaa. Bener-bener si Tendo ini antara mulut sama kelakuan suka enggak sinkron. Ngomongnya dingin dan ngiris-ngiris hati, tapi hobi banget nyosor Sakura. Yang nonton kan jadi gemes pengen ngulek sambel, wakakakaka!
Suatu hari, Anri-Chan si pasien kesayangan dokter Tendo akan dioperasi menggunakan metode transplantasi jantung terbaru. Miori meminta Tendo masuk ke dalam tim dokter yang tentu saja langsung diiyakan. Dokter Tendo sangat bahagia membayangkan Anri-Chan dapat sembuh dan keluar dari Rumah Sakit.
Namun, Kamijo melayangkan gugatan kepada dokter Tendo yang efeknya dokter Tendo dikeluarkan dari tim. Dia dilarang ikut melakukan prosedur operasi terhadap Anri-Chan. Ommo, saya yakin banget bahwa di momen tersebut, kita bisa ngeliat betapa manusia iblis satu ini terguncang.
Anri-Chan adalah pasien spesial. Dokter Tendo sangat menyayanginya. Terlebih saat Anri-Chan sendiri mengaku kalau dia jatuh cinta dan merasa tenang kalau dokter Tendo yang mengoperasinya. Maka wajar kalau Tendo begitu kecewa dan sedih tidak bisa melakukan hal tersebut.
Pada sisi yang lain, Kamijo meminta Sakura untuk keluar dari Rumah Sakit dan menjadi perawat pribadi yang bisa menemaninya kemanapun. Kalau Sakura bersedia, Kamijo bersedia menarik gugatannya terhadap Tendo sehingga Tendo bisa mengoperasi Anri-Chan.
Sakura tidak tahan melihat dokter Tendo yang selama ini berjuang keras merawat Anri-Chan, harus menyerah. Diam-diam dia menyusun rencana. Dia tidak mau ikut sama Kamijo, dan dia juga tidak bisa terus bersama dokter Tendo. Sakura menulis sebuah surat kepada Kamijo dan pergi, keluar dari Rumah Sakit Hiura. Meninggalkan mereka semua.
Dokter Tendo mengetahui hal ini begitu dia berhasil mengoperasi Anri-Chan. Saat itu, semua sudah terlambat. Sakura sudah pergi. Sakura bahkan mematikan telepon genggamnya agar tidak ada orang yang bisa menghubunginya.
Sakura, sosok penting bagi dokter Tendo
Saking pentingnya, dokter Tendo sampai datang ke kota tempat tinggal Sakura. Nah, adegan di mana akhirnya mereka berdua bertemu kembali itu unyuuuuuuuuuuuuuuuuu banget ya Allah. Meski unyunya enggak lama-lama karena keburu dihardik sama orang yang protes lihat mereka mesra-mesraan di depan umum. Anjay, makannya jangan pacaran di tengah jalan sih, haks haks haks.
Selanjutnya bisa ditebak, dokter Tendo bertemu keluarga besar Sakura yang heboh. Ngakak banget asli ngakak karena Tendo bener-bener speechless ngadepin Ayah, Ibu, Kakek, Nenek, serta kakaknya Sakura. Yang jelas, mereka ini kepo berat kok bisa-bisanya orang seganteng Tendo mau sama si Sakura.
Adegan yang cukup mengharukan justru datang ketika Ayah Sakura bicara berdua dengan Tendo. Beliau memberi tahu keunikan Sakura ke Tendo. Saat cerita kelihatan banget kalau beliau sangat bangga dengan Sakura.
Kalau Madam perhatikan, Tendo ini senang dengan keluarganya Sakura. Maksudnya, enggak heran Sakura menjadi orang sangat polos, ramah, dan periang. Penyebabnya tentu saja karena dia dibesarkan dalam lingkungan keluarga sederhana namun hangat dan peduli satu sama lain.
Finnally, Misi dokter Tendo untuk menjemput Sakura supaya dia mau kembali ke Tokyo berhasil. Kepulangannya bahkan disambut meriah oleh dokter dan semua perawat di Rumah Sakit Hiura. Semua kembali berjalan seperti biasa.
Setelah banyak kejadian dilewati, hubungan Sakura dengan dokter Tendo mengalami kemajuan cukup pesat. Asli, pengen saya ceritain di sini tapi kok malu. Adegannya khusus untuk usia 18+ soalnya, wkwkwk.
Bagaimana dengan ending dari cerita ini? Hmm…masih ada satu masalah lagi yang harus dihadapi pasangan dokter iblis-perawat bucin paling hits di dorama ini. Ceritanya, Sakura mendapatkan tawaran untuk sekolah di Luar Negeri. Kepala perawat memilihnya karena selama ini dia melihat bahwa Sakura berkembang sangat pesat, dari yang dulu tidak bisa ngapa-ngapain menjadi perawat yang diandalkan.
Sakura galau. Menjadi perawat, meski awalnya hanya dikarenakan jatuh cinta sama dokter Tendo, kini menjadi mimpi yang ingin serius dia raih. Menjalani pendidikan di Luar Negeri tentu saja membuatnya dapat mewujudkan cita-cita tersebut. Tapi di sisi lain, dia tidak ingin berpisah dari dokter Tendo, meski hanya satu tahun.
Dokter Tendo menyadari betul kebimbangan hati Sakura mengenai hal ini. Nah, kira-kira, keputusan apa ya yang akan diambil sama dokter Tendo terhadap Sakura? Biar enggak penasaran, monggo silahkan ditonton sendiri yaaa!
YANG BISA DIPETIK DARI DORAMA LOVE LAST FOREVER
Begitu selesai menonton dorama yang dibintangi oleh Kamishiraisi Mone dan Takeru Satoh ini, entah kenapa saya jadi kembali teringat masa-masa awal mengenal suami. Debaran-debaran saat jatuh cinta, rasa senang dan bahagia karena bisa bersama orang yang dicintai…
Serial ini menginspirasi saya untuk membuka percakapan tentang masa lalu dan hal-hal romantis yang sepertinya sudah lama kami lupakan. Akhir-akhir ini kami cukup sering bersitegang karena yang diobrolin cuma seputar kerjaan, anak-anak, virus, uang spp anak, cicilan rumah, dan hal-hal berat lainnya.
“Aku masih seksi enggak Ay?”
“Alasan kamu jatuh cinta sama aku tuh apa sih?”
“Sini dong aku dipeluk dulu, sambil diuwel-uwel kepalanya juga boleh.”
“Pernah enggak aku kelihatan cute di mata kamu?”
Wkwkwkwk, saya ngikik ngeliat respon suami yang mendadak dilempar pertanyaan ginian sama istrinya. Dia sendiri kayak bingung meski seneng lihat saya nanya pertanyaan receh sambil senyum-senyum genit.
Jujur nih, saya negrasa lumayan relate sama dorama Love Last Forever. Saya tuh sanguin abis, mirip Sakura. Eskpresif pula. Semua orang bisa nebak saya sedih atau senang dari air muka saya, yang emang blak-blakan banget.
Sebaliknya, suami mirip-mirip sama Tendo. Bukan masalah fisiknya ya mohon maap. Suami saya lebih berisi dan cakep pastinya *uhuk*
Perilakunya ini yang hampir serupa. Meski enggak sedingin Tendo, suami adalah orang yang cuek dan enggak banyak ngomong. Ekspresi wajahnya pun datar banget, mau marah mau seneng ya gitu aja bentukannya. Dulu, dia itu susah banget buat muji istrinya sendiri, kalaupun ‘terpaksa’ muji, pasti sambil memalingkan muka. Dokter Tendo banget kan? Hahahaha
Anyway, selain mengingatkan saya tentang hal-hal kecil yang bisa jadi romantis. Serial ini menurut saya menyimpan beberapa pesan baik loh, antara lain:
- Jatuh cintalah pada seseorang yang bisa membuatmu menjadi lebih baik. Sakura merasa hidupnya selama ini meaningless, tapi begitu ketemu dokter Tendo, dia jadi semangat dan punya tujuan hidup yang jelas.
- Jangan menyerah. Sakura ini diremehkan sama banyak orang loh, sering disebut bodoh, sering juga melakukan kesalahan. But hey, she never give up! Alih-alih berhenti, dia justru mencoba dan terus mencoba.
- Mencintai seseorang artinya mendukung dia untuk terus maju, bukan berhenti. Madam suka sekali melihat bagaimana dokter Tendo justru mendorong Sakura untuk menerima beasiswa perawat, meski harus berpisah sementara. Tendo tahu kalau Sakura punya potensi besar untuk maju. I think, he loves Sakura that much dengan mengijinkannya berkembang.
KESIMPULAN
Saya baru tahu kalau dorama ini diadaptasi dari komik berjudul sama, Koi Tsuzu Yo Dokomade Mo. Kemarin sempet baca beberapa episode di mangahub, tapi yang diupload cuma 15 episode aja, dan enggak ada update lagi sampai akhir.
Bagus mana? Versi Manga atau TV?
Jelas TV kalau saya. Saya salut karena Love Last Forever dibuat kayak cerita slice of life, enggak ada orang jahat. Kita akan dipertemukan sama masalah sehari-hari, tapi bermakna dalam. Jadi ya, nontonnya kerasa nikmat aja gitu, ngalir, enggak bosen. Lucu pula.
Lima episode pertama karena masih dalam tahap pendekatan jadinya kocak-kocak banget. Meski ada bagian-bagian mengharukannya juga. Plot dan tempo diatur sedemikian pas.
Kemudian yang menjadi catatan saya yang lain adalah, masalah pakaian. Mungkin karena syutingnya emang pas musim dingin atau gimana, model bajunya lucu-lucu, dan sopan. Bahkan ketika Sakura sengaja berdandan untuk menggoda dokter Tendo, gaunnya pun sangat sopan.
Saya pribadi suka banget sama style sehari-hari Sakura. Manis banget. Dokter Tendo sendiri, ketika bekerja pasti bajunya hitam, enggak heran dia disebut jelmaan iblis, wkwkwk.
Sakura si Sanguin, si hobi pringas-pringis akhirnya berkembang menjadi sosok yang tetap periang, tapi lebih tenang. Dokter Tendo sendiri, sejak bersama Sakura jadi lebih mudah untuk didekati. Pengembangan karakternya natural, chemistry diantara mereka pun keliatan jelas, enggak dibuat-buat.
Jadi ya, enggak heran kalau Love Last Forever dapat rating yang sangat tinggi di sana. Emang sebagus itu soalnya. Saya aja sampai susah move on, ahahaha.
Nah, jikalau ada temen-temen pembaca yang tertarik. Silahkan tonton episode lengkapnya di sini yaa!
27 Komentar. Leave new
ya ampun namanya cakep cakep Kamijo berarti dari jawa ini temennya Mukidi
Seru ya Mba dorama’y. Zaman masi tinggal d rumah mertua saya juga suka ngikutin serial dorama pake tv kabel. Heheh.. Apik mba review’y 👌
Rasa cinta memang membuat orang selalu lebih semangat ya Mbak. Jadi semangat ke sekolah biar ketemu orang yang disuka, atau semangat ke tempat kerja. Sejak drakor booming udah jarang nonton dorama. Terimakasih referensinya mbak tinggal kasak-kusuk cari link 😃
Ya Allahh baru pertama baca review drama, biasanya tinggal nonton di yt, bahasa yg pilih penulis sangat asik, meskipun tulisan panjang jd ga bosen bg si pembaca. Bener bangat, drama ini ringan nanti berisi, sampek sekarang masih bucin sama Sakura (Mone) kehilangan cabe rawit, banyak banget karyanya. Terima kasih penulis❤
Ya Allahh baru pertama baca review drama, biasanya tinggal nonton di yt, bahasa yg pilih penulis sangat asik, meskipun tulisan panjang jd ga bosen bg si pembaca. Bener bangat, drama ini ringan nan berisi, sampek sekarang masih bucin sama Sakura (Mone) kecil2 cabe rawit, banyak banget karyanya. Terima kasih penulis❤
Jadi penasaran pengen nonton juga. Udah lama ga nonton dorama Jepang. Belakangan baru selesai Tokyo Love Story 2020..
Ah jadi pingin bikin post ttg dorama ini juga 😀
Wah, aku ngefans sama pemeran dokter Tendo. Namanya Takeru Satou. 🙂
Aku belum lihat dorama ini, Mbak. Jadi pengen nonton deh.
Oh,iya. Orang Jepang dalam berbusana memang kurang suka warna yang mencolok, apalagi di musim dingin. Warna-warna baju di Mall cenderung hitam, abu-abu, biru gelap. Kalau di musim semi, warna pinj mulai marak. Musim panas, baru muncul warna putih, kuning soft atau hijau.
Pernah aku pakai kerudung kuning kunyit, teman Jepang aku bilang, wow kamu sungguh kuning. Qiqiqi. Aku simpan di lemari jadinya itu kerudung.
Mb tinggal di jepang yaa…..salam aja klo ketemu satoh , hehe… …perannya bagus bgt…
Saya udah lama gak pernah nonton drama jepang, tulisannya bikin saya penasaran sama drama ini deh, mbak. Zaman SMP saya suka sewa komi-komik manga, ceritanya seru-seru … tapi sering juga gak sampai tuntas bacanya, karena tempat penyewaannya kesuliatan nambahin koleksi komiknya. Jaman know saja lebih suka nonton film daripada baca komik, mahal soalnya kalau nonton kerasa lebih murah. Bener gak sih, mbak?
Wua….penasaran. saya kesambet drakor gara-gara anak-anak seneng nonton drakor. Di awali sama kartu jepang lalu korea dan drakor. Akhirnya jadi nonton bareng wkwkwkwk. Seru bikin ketagiham apalagi ceritanya nggak bertele-tele gitu. Pengambilan gambatnyanya juga uwuw banget. Bikin mabuk kepayang wkwkwkwkwk.
Racun nih review mba. Kan aku auto pengen nonton uga. Udah lama bener sih hiatus dari dorama. Sku lg bnyak ikutin mandarin, kalo drakor ada satu dua tersisa yg masi on-going.
lama banget saya enggak nonton dorama, haha. padahal dulu suka nontonnya. sekarang lagi demamnya mah drakor yaa. baca reviewnya jadi penasaran sama doramanya nih. coba ah nonton episode 1 hehe. makasih mba sharingnya.
Eh, kayaknya aku pernah nonton bagian yang Tendo masangin syal ke leher Sakura, deh. Di mana, ya? Kayaknya bukan dengan sengaja karena aku belum masuk kategori bucin drakor. Saat itu, aku kira Tendo itu ayahnya dan Sakura anaknya. Monmaap ya buat para penggemar. Soale dari sisi wajah kelihatan beda jauh sih, hahaha …
Bagus juga jalan ceritanya ya walaupun unsur kebetulan tuh ga bisa lepas dari alur cerita drama serial gini ya. Kebetulan Sakura bisa kerja di RS yang sama dengan si dokter iblis. :))
Kayaknya Sakura jadi sekolah ke luar negeri ya. Apakah dia ditemani oleh si dokter ke luar negerinya? Kepo niiiyy…
Aku lihat iklanny padahal, tapi belom nonton sampai sekarang
Terpengaruh drakor mbaaa
Btw lihat cew2 jepang yg agresif d dorama kok cem beda bgt sm kehidupan nyata y dmn kalau d dunyat smacam pendiam pemalu n sopan kecuali sm yg udah kuenall bgt wkkk
Penasaraaaaan…
Ini kalau mau nonton ini di mana sih mbak? Asli penasaran. Even udah dikasih spoiler abis-abisan gini, tetep aja pingin nonton. Malah makin pingin.
Udah lama banget ga nonton dorama, sekian tahun.. baru nonton lagi di Viu, judulnya loves that makes you cry.. bagus dan sedih.. ini bakal lucu-lucu gemesin gitu ya mba.. sipp langsung masuk list 🙂
Wah, sayapun udah lama gak nonton dorama. Terakhir kayanya meteor garden versi Jepang (lupa namanya). Memang kalau adaptasi dari komik pacing cerita cepat, jadi senang ya nontonnya gak bertele-tele. Jadi pengen nonton juga. Makasih ya mba
Belum nonton dorama ini tp aku setuju sm semua pembelajarannya. Terutama point jatuh cinta kpd seseorang yg bs membuatmu lbh baik. Super mah ini. Jgn buang2 waktu dg orang yg toxic.
Ya ampun, baca ini aku jadi pengen langsung nonton Love Last Forever! Aku juga kapan itu liat previewnya di FB Mbak April, udah naksir sih tapi kok ya kelewat terus mau nonton. Mumpung weekend nanti mau nonton kegemesan dokter Tendo dan Sakura ah. Makasih reviewnya, Mbak.
Ya ampun. Ini racun. Aku jadi pengen nonton juga. Padahal drakor belum selesai ditonton gegara keasikan BW ha ha ha. Nonton yang begini bikin terhibur banget menurutku. Fresh setelahnya.
Banyak dorama diadopsi dari komik ya. Jujur saya nggak pernah nonton dorama sih, tapi serial Jepang favorit saya The Glass Mask alias Topeng Kaca yang diadaptasi dari komik berjudul sama. Udah lama banget sih ini, tapi masih jadi favorit…
Saya buta banget soal pilem korea. karena sejauh ini saya belum nemukan chemistry dengan drakor ini. tapi kalo melihat riview orang2, nampaknya seru ya. noted ya. nanti kalo lagi luang boleh dicoba.
Aku dah nonton……sebagai emak2….akunya jadi bapeeer abis…lebay ni…tp serius 10 episode berasa cepet bgt…..puter lagi, puter lg….baper ga abis2…mengalahkan dorama yg jadi favoritq sebelumnya…love in tokyo….pengen ngumpulin orang2 yg udah nonton drama ini….
wuuaahh sama, aku salah seorang yang ga bisa move on dari dorama ini, setelah sekian purnama gak nonton dorama, pas nonton ini seru banget + jadi ngefans sama takeru satoh
yaampunn baca reviewnya dari awal kok menarik ya.
catettt dulu ahhh
[…] iya, aku gemes banget sama ekspresi bodo amat-nya Naoki. Persis kayak tokoh utama di dorama Love Last Forever. Mau seheboh apapun istrinya berperilaku, dia tetep aja berwajah super duper datar. Cuman keren […]