Ayo Ngeblog!
– Madam A-
Jalan hidup orang tuh macem-macem banget ya. Ada yang linier, lurus dan adem ayem aja jalurnya. Tapi ada juga yang blas enggak nyambung antara awal dan endingnya. Kayak aku ini, dulunya lulusan hukum dan berharap bisa kerja di perusahaan, bank, pengacara, atau minimal notaris deh. Ndilalah nyasar jadi ibu anak tiga yang sehari-hari gaweannya ngeblog di sini.
Baca Juga : Ngeblog & Melawan Stereotype Ibu Rumah Tangga
Jujur, aku gak sadar kalau aku bisa nulis. Aku cuma tahu kalau aku itu suka baca buku, komik ataupun novel. Waktu aku SD, Mama dan Papa punya usaha taman bacaan di rumah kontrakan. Kami menyewakan berbagai macam buku untuk pelanggan. Aku yang sudah bisa baca, saat itu bahagia banget bisa ikutan melahap buku-buku tersebut secara gratis.
Usaha taman bacaan yang dirintis itu cukup sukses, lebih dari lima tahun kayaknya ada. Usaha tersebut sangat membantu ekonomi keluarga kami yang memang pas-pasan. Setidaknya setiap hari selalu ada pemasukan. Tapi aku ya nggak mikir bagian itunya, hahaha.
Baca Juga : Mencatat Pengeluaran Rumah Tangga Dengan Google Sheets
Sekarang, setelah dewasa gini aku baru sadar kalau masa-masa tersebut merupakan privilege. Aku, anak ketiga dari keluarga ekonomi kebawah bisa tumbuh dan berkembang bersama buku. Saat usaha tersebut berhenti karena dijual ke pihak lain, hobi membacaku tetap ada, enggak hilang. Bahkan jaman kuliah aku sering banget nongkrong di taman bacaan dekat kampus atau ke toko buku di Mall. Lumayan banget bisa baca tipis-tipis buku yang sampulnya udah terbuka.
Mulai Menulis
Setelah menikah, hidupku jadi lebih terbatas. Aku sibuk mengurus anak dan suami sambil sesekali punya tambahan lewat usaha makanan kecil-kecilan. Pernah juga mengajar jadi guru TK meski cuma sebentar karena aku melahirkan anak kedua.
Akhirnya karena stress, aku lumayan sering menulis di Facebook. Apa ya, aku mencoba untuk menulis dengan jujur sehingga status yang aku buat kadang panjang dan banyak ditanggapin orang. Sampai akhirnya ada tetangga yang bilang, kenapa enggak menulis di blog saja?
Gitu.
Well, aku tahu sih blog itu apa. Saat kuliah aku pernah bikin akun di blogspot dan tumblr, lalu menulis di sana. Terus habis itu aku lupakan begitu saja. Untungnya, tetanggaku ini persuasif banget. Selain mendorong aku untuk ngeblog, dia juga ngasih tahu tentang komunitas serta tips-tips ngeblog supaya kegiatan menulis aku lebih sustain.
Memilih Ngeblog di WordPress
Nah, gara-gara terdorong sama rayuan maut tetanggaku inilah akhirnya aku memberanikan diri untuk mulai menulis di blog dengan lebih serius. Ketika anak-anak tidur, aku buka laptop tuh. Sebelum memulai, aku udah dikasih tahu kalau harus memilih antara blogspot atau wordpress. Karena dulu aku sempat bikin blogspot, untuk sekarang akhirnya aku menjatuhkan hati ke wordpress.
Iyaaaa, alasannya memang sesimpel itu, wkwkwkwk.
Maafkan nih kalau teman-teman udah mikir aku punya alasan yang ndakik-ndakik kenapa memakai wordpress dibanding blogspot. Enggak ada alasan yang gimana-gimana banget kok.
Selesai? Tentu saja belum dong. Aku masih harus bikin nama domain dan mengisi blog tersebut dengan beberapa tulisan. Enggak langsung banyak sih, tapi aku memang pasang target setidaknya setiap minggu ada tulisan baru meski ya cuma nulis sesuatu yang enggak penting-penting amat.
Tidak lama setelah membuat blog, aku ikut MIIP (Matrikulasi Institut Ibu Profesional) yang digawangi oleh Ibu Septi Peni Wulandari dan suaminya. Iya, aku mulai berkomunitas supaya enggak merasa belajar sendirian, hehe.
MIIP ini seperti kuliah. Tahun itu kita belum kenal zoom sehingga kelas-kelas belajarnya diadakan lewat Facebook dan juga WAG. Selesai materi, semua member wajib mengerjakan tugas. Media pengerjaannya bebas, bisa pakai Words biasa atau blog. Berhubung aku sudah punya blog (meski gratisan) aku pakai blog dong, sekalian promosi, hahaha.
Jatuh Cinta Sama Aktivitas Ngeblog
Selain ikut MIIP, aku juga mulai belajar parenting karena kebetulan banget bisa menemukan konselor yang mau datang ke kami dan mengajar langsung. Materi-materi yang disampaikan sangat berbobot sehingga supaya enggak lupa, aku menuliskan ulang di blog.
Semakin lama, aku semakin jatuh cinta sama aktivitas menulis di blog ini sampai akhirnya berniat untuk membuat blog menjadi lebih baik. Aku memutuskan untuk berhenti pakai blog gratisan sambil mencari domain hosting murah. Domain adalah nama untuk blog pribadi kita, kayak blog ini namanya ayunafamily.com gitu.
Aku juga baru tahu, salah satu perbedaan blogspot dan wordpress itu di bagian hosting. Hosting itu seperti rumah lah ya. Blogspot hostingnya langsung ke google sehingga tak terbatas sedangkan wordpress hostingnya harus berlangganan. Jadi ada kuota dan biaya sewanya yang biasa dibayar bulanan atau tahunan.
Berhubung karena aku udah kadung pakai wordpress dan suka, ya nggak papa akhirnya aku bayar. Puas banget loh rasanya bisa punya blog TLD sendiri. Jadi makin semangat untuk nulis!
Belajar Lebih Jauh Lagi
Ngeblog jadi terasa lebih menyenangkan ketika dilakukan sambil berkomunitas. Kita jadi punya teman yang sama-sama memiliki hobi nulis dan berbagi. Lebih jauh lagi, yang aku suka dari circle blogger adalah pengen maju sama-sama sehingga suka ada kelas gratis gitu.
Aku melihat banyak banget temen-temen yang kemampuannya udah advace banget. Enggak cuma jago ngeblog tapi juga paham coding, bisa bikin podcast, atau buat video di Youtube. Penghasilan dari adsense pun nggak main-main, bisa buat ini itu.
Hebat loh, bikin termotivasi supaya enggak berhenti di satu titik saja. Makannya, aku enggak pernah menyesal memutuskan untuk jadi blogger. Gimana mau menyesal, lha wong semua yang aku butuhin ada di dunia ini. Toh dengan kemajuan teknologi, hampir semua hal pindah ke dunia digital.
Kata orang sih, selama google masih ada, maka aktivitas ngeblog enggak akan pernah ada endingnya. Aku mengamini hal itu kencang-kencang. Mau gimana lagi, aku keburu jatuh cinta disini 🙂