
Ada beberapa perubahan yang aku rasakan di awal tahun 2022 ini. Selain telah memiliki strategi ngeblog setahun ke depan, aku juga jadi rajin membuat catatan pengeluaran rumah tangga menggunakan google sheets.
Hidayah untuk menulis cash flow dengan rapi datang dari tetangga jaman masih di Pondok Aren dulu. Setahuku, si tetangga ini kalau mengelola uang agak awur-awuran. Sebelas dua belas sama aku, hahaha.
Tapii, beliau dan suaminya bisa memperbaiki kekacauan tersebut dan malah mulai berinvestasi juga. Doski sharing tentang pengalaman tersebut saat liqo. Keren ya liqo aku, enggak cuma bahas tentang ilmu fiqh tapi juga manajemen keuangan untuk ibu-ibu.
Aku pribadi belum tertarik sama investasi karena sadar diri sama kondisi keuangan yang memang belum rapih. Goals-ku saat itu cuma satu : cicilan rumah lunas! Dan ahamdulillah, bulan Oktober 2021 kemarin akhirnya cicilan rumahku lunas nas nas nas. No more debt! I’m free! Yeaii!
Baca Juga : Jejak Tahun 2021 Yang Tak Terlupakan
Eiitt, tunggu dulu. Nyatanya, setelah cicilan lunas, pengeluaran masih tetap besar karena beberapa prioritas yang dulu ditahan, baru bisa dikeluarkan. Nah, supaya enggak bingung itu uang yang didapatkan dengan susah payah larinya kemana aja, aku dan suami sepakat untuk membuat catatan.
Sebelum menggunakan google sheets, aku pernah pakai aplikasi. Sempat bertahan seminggu sebelum akhirnya bingung sendiri. Pernah juga menulis manual pakai tangan di journal. Gak bertahan lama juga karena udah pegel duluan. Wkwkwkwk.
Setelah kegagalan demi kegagalan akibat tidak mampu menjaga konsistensi, suami mengusulkan agar kami pakai sheets saja. Yawis, sebagai makmum yang baik aku manut.
Beneran dong, pakai sheets yang bisa aku atur sendiri file-filenya justru lebih mudah. Terus karena mudah aku jadi bisa lebih konsisten. Untuk pertama kalinya, pada bulan November 2021 kemarin aku betul-betul tahu berapa jumlah pengeluaran rutin, jajan, hiburan, dan lain-lain.
Aku shock gaes, wkwkwkwk.
Seriusan, aku enggak berpikir bahwa aku boros. Tapi saat lihat catatan rasanya kayak ditampar kenyataan. Bahwa iya, aku seboros ituu! Hihihi.
Tapi enggak papa, suami bilang kalau bulan November kemarin kami longgar banget itu reward. Ya gila aja, dua tahun full hidup apa adanya. Boleh lah sesekali menikmati. Sekali doang tapi, habis itu balik lagi.
Dampak positif melakukan pencatatan salah satunya adalah aku jadi tahu berapa nominal realistis yang bisa disetor ke tabungan, juga kebutuhan rutin selama sebulan. Kebutuhan rutin ini angkanya fix ya, gak bisa diganggu gugat.
Anyway, aktivitas mencatat ini entah kenapa membuatku merasa jadi Ibu Rumah Tangga yang lebih profesional #tsaaah gaya pisaaaannn! Wakakakaka. Tapi emang bener buibuk. Dududk di depan laptop sambil menelusuri nota-nota satu persatu itu seru!
Nah, karena rasanya banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari melakukan pencatatan keuangan. Aku mau berbagi tentang cara memulainya dari awal banget itu kayak apa.
Tenang, enggak kudu saklek sama persis kok. Misal di tengah jalan teman-teman merasa lebih nyaman pakai metode lain pun sah-sah saja. Pilihan cara pencatatan kan personal banget. Pilih aja yang paling nyaman.
Tujuan Melakukan Pencatatan Keuangan

Sebelum memulai, aku pengen teman-teman berdiskusi dulu sama pasangan. Mau enggak kerja sama untuk melakukan hal ini? Percayalah, based on my personal experience, ketika hal ini dilakukan bersama-sama, semuanya terasa lebih mudah.
But then, misal suami ho’oh-ho’oh aja tanpa menunjukkan keinginan untuk berpartisipasi, yaudah. Tetap mulai aja dulu. Insya Allah nanti akan ada momen dimana pasangan mau ikut nyemplung #TetapOptimis
Tahap berikutnya yakni menentukan nawaitu alias tujuan. Please find your own strong why ya sist! Menemukan alasan menjadi salah satu faktor penting keberhasilan. Simpelnya, kita selalu punya bahan bakar untuk konsisten.
Bingung menentukan tujuan? Sini aku kasih beberapa contoh kenapa kita mesti melakukan pencatatan keuangan :
- Mengetahui jumlah pendapatan dan pengeluaran secara pasti
- Mengatur jumlah pengeluaran dengan lebih bijaksana
- Lebih tenang jiwa raga
Misal temen-temen melakukan pencatatan keuangan karena ingin berlibur ke Republik Vanuatu di akhir tahun, boleh. Misal alasannya juga karena ingin ketemu sama Hyun Bin langsung di Korea, juga boleh. Bebassss!
Tutorial Membuat Catatan Pengeluaran Rumah Tangga
Sesuai dengan judul, aku bikinnya catatan pengeluaran dulu ya gaes. Untuk budgeting akan beda lagi. Buatku, monthly budgeting dilakukan apabila catatan pengeluaran sudah betul-betul rapih. Supaya enggak ada bocor-bocor gitu loh.
Tapi itu nanti ajalah. Sekarang kembali ke tujuan awal. Yuk disimak dulu apa saja yang mesti disiapkan ketika akan mulai membuat catatan pengeluaran rumah tangga. Bismillah, here we go!
1. Siapin WAG Beranggotakan Diri Sendiri

Ada enggak temen-temen yang bikin kayak gini? Mungkin rasanya aneh, tapi punya grup khusus untuk diri sendiri itu asyik bok! Setidaknya buatku, grup ini bermanfaat buat kirim-kirim foto untuk dipost di blog.
Terus apa hubungannya sama manajemen keuangan?
Terkadang, ada transaksi-transaksi yang enggak pakai nota. Terus kita bingung mau catatnya di mana. Dulu aku suka impulsif nulis dan dikirim ke WA suami biar gak lupa dan mudah tracing tanggalnya. Suami gak pernah ngeluh sih, tapi aku suka khawatir kebiasaan ini mengganggu dia.
So, di grup inilah aku catetin transaksi tersebut. Kadang pakai kode atau singkatan yang cuma bisa aku pahami sendiri, ngaco pokoknya. Lol.
Cara bikinnya mudah sekali saudara-saudara sebangsa setanah airku sayang. Bikin new group, undang suami. Sedetik kemudian, tendang aja suami kalian dari grup tersebut. Tambahkan foto, atur namanya, jadi deh! WAG khusus transaksi tanpa nota sudah siap digunakan!
2. Buka Google Sheets Dari Chrome

Selanjutnya, buka google chrome > klik titik 9 di sebelah kanan atas > pilih sheets (warna hijau gambarnya kolom-kolom).
Tampilan google sheets ini mirip banget sama microsoft excel ya gaes. Buat kalian yang familiar dengan excels pasti gak akan bingung. Tapi buat yang masih awam, sini pelukan dulu, kita sama. Wkwkwk.
Kemarin waktu bikin aku sambil nonton youtube loh gaes. Ampuh banget kan? Soalnya aku tahu kalau tanya ke suami dia pasti males-malesan buat ngajarin #akurapopo. Udah hapal aku sama kebiasaan dia yang itu, makannya lebih suka belajar sendiri. Aku tanya ke dia kalau udah bener-bener stuck bingung harus ngapain.
Balik lagi ke laptop. Kalau sudah sukses buka sheets, sekarang perhatikan tampilan pojok kiri bawah ya. Di sana ada tanda (+) yang kalau kita deketin pakai kursor bakal muncul tulisan ‘add sheets’.

Aku membuat sampai sembilan sheets gaes. Awalnya cuma bikin satu, tapi saat suami inspeksi dia bilang lebih baik bikin sheets baru untuk tiap kategori. Kategorinya apa saja? Kalau aku sih seperti di bawah ini :
- Kebutuhan Rutin
- Makan
- Sembako
- Home Utilities
- Kesehatan
- Pemeliharaan Aset
- Sosial
- EduSport
- Tak Terduga
3. Buat Tabel Berdasarkan Kategori
Buat rekapannya kayak gimana? Kalau aku tiap sheets kayaknya beda-beda deh, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Misal di sheets berjudul ‘Kebutuhan Rutin’, aku memakai beberapa kolom seperti nomor, tanggal, nama pengeluaran, nominal, serta metode pembayaran.
Terus, karena pengeluaran rutin ini sudah pasti, jadi aku catat aja nama-nama pengeluarannya apa saja. Aku coba kasih lihat yang punyaku ya :

Kalau sudah seperti ini, aku tinggal masukin tanggal dan nominal serta metode pembayaran aja. Zupeerr zimpleee!
Terus kalau kategori yang lain gimana?
Untuk kategori sembako, aku coba buat kolomnya agak banyak. Dibagi-bagi berdasarkan jenis bahannya gitu. Kayak di bawah ini

Kelihatan enggak teman-teman? Itu aku breakdown lagi per jenis. Biar saat menulis dan merekap lebih mudah. Tabel yang dijembrengin per jenis aku buat untuk sheets sembako, makan, dan home utilities. Sisanya sih aku bikin tabel yang lebih sederhana.
Seperti di bawah ini :

Tuh, cuman kolom nomor, tanggal, nama pengeluaran, dan nominal. Aku bikin mudah karena memang nama pengeluarannya enggak tentu. Misal butuh keluar uang untuk beli kertas, atau beli playkit, atau beli seragam dadakan.
Selain untuk pengeluaran yang enggak tentu, tabel yang terakhir aku contohin cocok untuk pengeluaran yang enggak rutin. Sebulan sekali atau setahun sekali aja belum tentu.
4. Habis Itu Ngapain Lagi?
Ya mencatatlah!
Bagian catat mencatat ini akui sangat challenging. Ada hari-hari dimana kita males banget buat buka laptop atau ngelihatin angka-angka. Solusinya sih kumpulin semua nota dan tulis di WAG. Setelah empat atau lima hari, baru deh rekapin semua.
Terus pada akhir bulan, tinggal totalin aja semua sheets mulai dari rutin sampai tak terduga. Habistu, jumlahkan semua pengeluaran. Walhaaa, nominal spending selama sebulan kelihatan!
Dari sana, bulan berikutnya kalian bisa ngira-ngira mana pos-pos yang bisa ditekan dan mana yang tidak. Pun bisa jadi budgeting juga. Misal nih, sheets sembako selama sebulan 2,5 jeti bulan berikutnya bisa diatur sama atau ditekan lagi sambil cari-cari promo aplikasi.
Aku masih tahap percobaan budgeting nih. Let’s see apakah bakal bocor segede gaban atau bocor alus aja. Hihihi.
Kesimpulan
Beuh, udah kayak apa aja pake kesimpulan segala. Hahaha
Intinya sih, mari mencoba untuk melakukan perubahan di tahun 2022 ini. Salah satunya dengan melakukan pencatatan pengeluaran rumah tangga. Caranya bebas, mau pakai google sheets kayak aku, pakai aplikasi, atau tulis di batu juga boleh. Jangan cuma tulis di hati, karena nanti bisa hilang jadi kenangan.
Insya Allah, dengan pencatatan yang terang (meski sederhana) membantu kita untuk mengontrol pengeluaran dan menentukan tujuan akhir manajemen keuangan.
Akhir kata, semoga tulisan sederhana ini membawa menfaat dan bisa mendorong teman-teman untuk memulai yah!
30 Komentar. Leave new
Bentar deh, sepertinya bikin WAG dengan personel diri sendiri itu isa dicontek. Emang iya, yang namanya pengeluaran itu udah kaya filosofi kehidupan, mengalir seperti air. Tau-tau abis aja. Udah gitu, bingung pas ditanya, ini uangnya ke mana semua.
Mengandalkan perasaan sudah nggak lagi bisa diterima. Jadi mau nggak mau ya harus dicatet.
Berarti ini cara pakenya impulsif gitu ya mbak, begitu ada transaksi, langsung laporan di WAG itu berarti ya. Hmm…baiklah, aku contek ya. Jangan dilaporkan ke KPK ya hehehe.
Baru tahu ada grup WA isinya diri sendiri hihihi..Tapi good idea ini. Segala pengeluaran jadi tertata rapi. Jadi ketahuan borosnya dimana, apa yang harus dibenahi dan lain sebagainya. Keuangan jadi aman terkendali ya.. 🙂
Aku suka baca tulisan ini..bahasanya mengalir, lucu dan santai hehe. Aku ATM ah idenya. Dan saya juga setuju banget kalo kegiatan mencatat pengeluaran rumah tangga ini challenging banget. Thx for share mba Ajeng 🙂
Kalau aku bukan WAG, tapi dikirim ke WA nomor sendiri. Kayak catatan – catatan penting yang suatu saat dibutuhkan dicatat dulu di sana.
Dan persoalan pencatatan pengeluaran rumah tangga, saya juga termasuk yang rutin mencatat pengeluaran pakai excel saja.
Thank you tipsnya Mbak, sangat bermanfaat.
Kalau saya untuk mengingatkan diri saya sendiri, saya pakai 2 WA Mbak di HP, WA biasa dan bisnis, kebetulan HP juga kan dual card jadi pakai 2 nomor. Kadang untuk memudahkan kirim foto untuk ke laptop karena saya buka WA yang satunya itu di browser laptop ketika ingin memindahkan foto untuk keperluan posting lewat laptop. Heheheee …
keren nih idenya. Saya contek yaa, Mba. Soalnya beberapa kali coba buat catatan pengeluaran selalu gagal. Nanti mau contek ini dan semogga berhasil
Aiiih tooos! Aku juga diajarin Alaika Abdullah untuk buat WA yang isinya diri sendiri hehehhehee
iya ini berguna banget untuk catatan yang orang lain ga perlu tahu
bahkan kadang aku suka nulis untuk diri sendiiri kalau jengkel sama orang, dan ga mungkin disampaikan ya kutulis di situ *aaiiiih curhat
Ini juga ilmu daging banget nih mbak, buat sheet untuk pengeluaran!
Eh iya aku penasaran sama ibu yang di liqo bahas manajemen keuangan untuk ibu-ibu.- nah ibu itu investasi apa kalau boleh tahu?
Bagian mencatat ini udah kulaksanakan loh Ajeng, sekarang seneng ada sheets, hidupku terasa lebih mudah
Wah, aku awal2 juga suka trial error saat coba mencatat cashflow keuangan ini, mbak. Dari nulis manual, cobain excel, dan pakai aplikasi. Dan semuanya juga ga bisa konsisten. TApi pas masih single tuh. nulis manual jadi favorit. Begitu dah nikah, pakai excel, masih belum konsisten.
Ini di thun 2022 coba catat pakai aplikasi yang beda dari sebelumnya yg aku pakai. PR kedepannya nih, biar bisa konsisten lagi nyatat nya biar tahu cashflow per bulannya
Aku demi beranggotakan sendirian ini bukanya grup tele, soalnya wa belum bisa, hiiks~
Kak Ajeng tahu banget nih.. Barusan aku berniat membuat tabel pengeluaran dan pemasukan agar ketahuan nih, pengeluaran terbesar aku setiap bulan itu di pos mana sih?
Curiganya sih..post self reward terutama bagian pesan makanan lewat ojol. Huhuu.. sulit sekali mengendalikan ini.
Ah iya, KLO membuat catatan keuangan bisa jadi salah satu langkah melakukan manajemen keuangan ya mbak
Aku juga mulai mencatat pengeluaran dan pemasukanku awal tahun ini, semoga bisa konsisten
Mau pake tips dari mbak Ajeng juga nih
Wah kayaknya aq mesti buat tulisan juga nih tentang pengaturan uangku. Soalnya di tahun baru ini aq ganti aplikasi money manager baru. Ngatur uang emang penting banget, apalagi kalau ada target keuangan yang mau dicapai
tertarik banget bikin WAG buat diri sendiri, kok ada aja sih mbak idenya, cemerlang banget lho. Saya selama ini kalau ada yang penting wa ke diri dari WA biasa ke WA bisnis. tapi ide WAG ini cukup bagus juga buat dicoba hehe. terimakasih sharing nya mbak, saya juga mau belajar catat keuangan lebih detail. selama ini jarang dicatat soalnya
Bener banget loh. Disiplin mencatat administrasi keuangan tuh bikin lega jiwa raga. Apalagi di masa atau saat keuangan masih setingkat SD. Masih berjuang bersama menuju kemapanan. Pun akan tetap dibutuhkan kala kita ingin memiliki sumber penghasilan lain sebagai penunjang. Setidaknya dari pencatatan ini kita jadi tahu apakah selama ini kita besar pasak daripada tiang.
Setuju nih kebiasaan mencatat pengeluaran rumah tangga hrs diupayakan ya karena kita suka gasadar udah beli apa saja untuk kebutuhan rumah tangga . Jangan sampai besar pasak daripada tiang deh ya
Wah saya punya nih WAG Beranggotakan Diri Sendiri
Semula untuk berhubungan dengan anggota komunitas, gak taunya dia berhenti Pakai WA dan saya pun bebas kiram kirim 😀😀😀
Dengan punya catatan keuangan gini, bisa lebih apik kelolanya ya mbak Ajeng, karena terkontrol itu keluar kemana aja buat beli apa… Terus yang masuk dari mana, siapa tahu hasil memang lomba blog, aamiin aja dulu 😀
Good idea.Dari tahun lalu aku udah buat tapi dibuku. Hanya saja banyak bolongnya.Dalam sebulan paling terisi hanya beberapa hari saja. Coba ya nanti aku buat dari HP mulai bulan Februari.Semoga saja tidak ada yang lupa supaya tau larinya uang kemana.Karena aku sering boros gak jelas gitu,ha…ha…ha…tau-tau pertengahan bulan sudah boke
Membuat catatan pengeluaran memang menjadi salah tools untuk mengingat dan mengatur pengeluaran secara terdokumentasi dan penting agar tercatat dengan baik pengelolaannya.
terima kasih idenya Mbk aku sendiri ada group dengan suami sih jadi bisa dibaca berdua cuma kalau WAG sendirian perlu dicoba deh biar hp suami gak full.
Mbak Ajeng emang terlihat dari profilenya orangnya rapih termasuk keuangan yaa hehehehe.
Aku terlalu ngeri mencatat pengeluaranku hehehehe. Karena kalau melihat belanja mingguan saja udah serem, cuma ya aku memang menyisihkan beberapa post kek maintenance mobil,.liburan, sedekah/kurban, lain -lain seleibihnya mengalir saja emang salah sih ya? Hehehe
Ya ampun aku baca ini berasa tertampar…dulu banget pengeluaran itu aku catet, terus pernah aku bikin pakai aplikasi kas gitu – ini saran dari suami..lama-lama magernya muncul. Jadi kini kucatat manual dalam versi harian/per tanggal. Bukan detil per item. Jadi terpantau aja keluar uang berapa. Tapi jadinya bocornya pun enggak alus lagi, terperangah sendiri tiap evaluasi mingguan kwkwk
Bisa ditiru ini, semangat ga boleh malezz…apalagi aku dah punya WAG yang anggotanya diriku sendiri, biasa buat kirim foto antar WA, biar kecil size-nya
Tabungan jadi aman ya kak. Dana darirat pun gak keambil karena semua kebutuhan, pemasukan dan pengeluaran sudah di catat pake sheet
Wah padahal aku udah instal. Sheet tapi ga kepikiran kek. Gini hihi cocok nih artikel awal tahun biar makin terencana dan sukses ya kak
Kakak rapi banget dalam membuat catatan pengeluaran. Saya aja masih berantakan deh padahal sudah berusaha membuat sedisiplin mungkin. Baru kepikiran untuk buat WAG yang isinya saya sendiri, hehehe
Hahaha… jomplang banget aku ama author ini..
Aku tim random dan gak bisa tertata soal keuangan. Sepertinya aku harus ikutan step by step deh.. demi kemaslahatan keuangan di kemudian hari huhuhu…
Mbak Ajeng, makasih banyak loh info dan idenya.. Aku ga kepikiran bikin WAG diri sendiri buat catat pengeluaran plus google sheets. Aku dari jaman kuliah (pas masih ngekos) biasanya catat manual, sampe skrg masih catat, sampe buku tuh penuh.. Ya Allah, dan akhirnya krna sudah mulai capek nulis manual aku buat di Note (catatan) HP, tp itupun bolong2 hihihi.
Ku coba idenya ya mbak… 😊🙏
Aku jg punya WAG anggotanya aku sendiri hehehe
Wah aku suka nulisnya di buku catatan, tapi ya gitu suka lupa
Awal pas gajian rajin, eeeh cuma bertahan berapa hari.
Kayanya harus diaktifkan kembali nih, biar lebih tenang kemana aja uang pergi hihi
Wuih keren. Salut deh dengan yang rapi nulis catatan keuangan rumah tangganya. Huhu, aku payah. Masih cuma pake ingatan dan perasaan. Jadinya sering ‘kebobolan’. Kudu belajar nih aku. Aku save ah. Pelajari step by step pelan-pelan. 😀
[…] kontrakan dua kamar tidak lagi cukup menampung keluarga kami yang anggotanya lima orang. Kami pun mencari-cari hunian baru yang agak besar namun dengan harga […]
[…] sukses untuk konsisten mencatat pengeluaran dengan google sheets, aku mencoba untuk naik level. Januari lalu, aku dan suami memutuskan untuk membuat budgeting. Saat […]
[…] catatan keuangan yang baru. Tapi tahu enggak sih, bulan Februari kemarin, aku enggak cuma bikin catatan pengeluaran doang loh. Aku juga belajar bikin budgeting […]
[…] rencana keuangan pun bisa kamu lakukan dimana saja, di buku tulis, aplikasi keuangan tertentu, atau google sheet pun bisa. Senyamannya kamu […]
[…] Baca Juga : Mencatat Pengeluaran Rumah Tangga Dengan Google Sheets […]
[…] Baca Juga : Mencatat Keuangan Keluarga Dengan Google Sheet […]
baru baca pada 2024. catatan mba ikut menyemangati aku. bismillah.