Perasaan kemarin habis ngucapin happy new year deh, kok tahu-tahu udah di penghujung tahun 2021 aja? Ommo, kerasa enggak sih kalau yang namanya waktu tuh waswus waswus, makin lama makin cepet?
Hmmm, jangan-jangan memang betul apa kata orang, yang bertahan lama di dunia ini cuma kekayaan Bill Gates, cinta Pak Habibie ke Bu Ainun dan ketampanan babang Hyun Bin aja? #tsah
Sebetulnya aku agak malu mau menulis catatan perjalanan akhir tahun. Kalau kalian menebak alasannya adalah karena aku merasa gak punya prestasi apapun di tahun ini, maka tebakan kalian itu betul sekali. Yeaaii!
Aku sempat beberapa kali ikut lomba, tapi qadarullah cuma ada satu yang nyangkut. Sedih, hahaha.
Cuman kalau diingat-ingat lagi, prestasi tidak harus selalu berbentuk juara ye kan? Sehari bisa menjadi ibu yang baik, bisa senyum ketika anak melakukan kesalahan, gak ngomel, gak nggrundel. Buatku itu sudah menjadi prestasi yang layak diganjar dengan semangkok indomie dicengekin.
Selain itu, tahun 2021 juga menyimpan banyak kejadian-kejadian yang bikin aku mules, deg-degan, nangis ataupun ketawa. Colorful bingit pokoknya. Kalian penasaran enggak?
Yang jawab penasaran aku doain di tahun 2022 nanti rejekinya bakal lancar, gangsar, gemah, ripah, loh jinawi. Aaamin!
The Unforgettable Moment in 2021
Udah pada bilang aamin yang kenceng belum?
Udah kan? Yaudah yuk, aku ceritain satu persatu hal-hal tak terlupakan apa saja yang terjadi tahun 2021 ini.
Menang Giveaway Berhadiah Air Fryer
Berawal dari kengebetanku pengen punya Air Fryer merek Mito, tapi duitnya kagak ade. Mau ngepet gak tau caranya, mau apply job kok kondisi blognya belum bagus-bagus amat, jadilah suami menyarankan aku untuk ikut Giveaway yang diadakan sama Yong Ma.
Kebetulan Ma Yong, eh Yong Ma lagi promo produk air fryer mereka. Tugasnya cukup gampang, cuma nonton video yang ditentukan, terus posting sambil mention beberapa orang dan pasang hestek tertentu. Pasca posting, aku berdoa kenceng banget. Doaku saat itu sederhana.
“Ya Allah, aku mau punya Air Fryer biar bisa diet dan makin sehat. Kalau memang sehat semoga jadi rejekiku. Tapi bila memang bukan rejekiku, kuatkan aku menghadapi rasa kecewanya.”
Alhamdulillah, gemeter banget waktu lihat notif di IG yang nyebutin kalau aku merupakan satu diantara tiga pemenang yang berhak mendapatkan Air Fryer Yong Ma. Review dan cerita lengkapnya udah aku tulis di sini yaa!
Menang Undian Berhadiah Handphone Samsung Dari Acara Frisian Flag
Aku ini gak pernah berhenti terbengong-bengong melihat bagaimana cara Allah memenuhi kebutuhan hamba-Nya. Jadi, ceritanya handphone aku, si Samsung A8 Star itu terjatuh dan enggak bisa bangkit lagi.
Sama suami, handphone tersebut sempet dibawa ke office Samsung buat dibenerin. Awalnya bisa, tapi setelah dibongkar ternyata ada hal lain yang harus diganti dan harga spare partnya mahal. Aku bingung banget. Mau beli baru uangnya gak cukup, mau servis dengan harga segono kok sayang.
Di tengah-tengah kegalauan, datanglah tawaran job. Gampang banget, cuman hadir di zoom terus posting instagram. Zoomnya menarik sih karena menghadirkan narasumber kesehatan yang kece-kece.
Pada sesi terakhir, MC mengabari supaya kami enggak langsung pergi karena pihak Frisian Flag mau kasih hadiah handphone untuk yang beruntung. Aku komat-kamit baca doa. Minta sama Allah semoga namaku yang keluar biar kegalauanku teratasi.
Lagi-lagi, Allah menjawab doaku dengan cara yang begitu hebat. Namaku beneran keluar sebagai pemenang Handphone tersebut!!!
Setelah linglung sesaat, paru-paruku hampir pecah karena aku jingkrak-jingkrak di kamar dengan kekuatan penuh. Saking bahagianya. Terus langsung sujud syukur.
Allah maha baik. Aku akhirnya ikhlas dengan kondisi hapeku yang rusak karena dapet ganti hape baru. Hihihi.
Memulai Program Sedekah Sampah di Lingkunganku
Teman-teman yang follow Instagram aku pasti tahu kalau aku lumayan concern sama masalah sampah. Selain bikin biopori, aku juga rajin setor sampah ke Bank Sampah.
Hanya saja, sejak awal pandemi berlangsung, jadwal setor sampahnya jadi kacau. Akhirnya aku jadi sering memberikan sampahku ke pemulung yang lewat. Suatu hari, pak satpam yang berjaga ngasih tahu kalau di depan cluster ada Pak Udin yang berprofesi sebagai pemulung.
“Kasih ke dia aja Buk.” kata Pak Satpam.
Aku tentu saja senang sekali. Setiap sampah yang udah dipilah-pilah menumpuk, langsung Pak Udin to the rescue. Kebiasaan setor sampah itu membuatku tidak kalang kabut ketika tukang sampah di cluster diganti, dan sampah tidak diangkut selama seminggu.
Aku kemudian speak-speak masalah ini sama beberapa tetangga. Mereka merasa bahwa apa yang aku lakukan ini menarik dan sangat bagus. Akhirnya, dimulailah program sedekah sampah ke Pak Udin setiap hari sabtu pagi.
Just a little step to protect the earth, tapi lebih baik ada usaha dibanding enggak sama sekali kan? :
Salah Satu Pemenang Lomba Cerita Ramadhan MomTAP
Sewaktu Ramadhan, salah satu teman blogger share informasi tentang lomba menulis yang diadakan sama The AsianParents Indonesia. Baca-baca ketentuannya kok jadi tertarik karena relate dengan apa yang sedang aku hadapi.
Yaudinda, tanpa babibu, aku coba untuk ikutan deh. Kebetulan karena bukan blog competition, aku gak perlu foto atau bikin infografis macem-macem. Fyi aja nih, Proses mengerjakan tulisan tersebut bener-bener aku hayati. Kayak ngomong sama diri sendiri gitu.
Alhamdulillah, Ramadhan emang bulan penuh rahmat. Namaku keluar jadi salah satu dari tiga pemenang terpilih. Hadiahnya berupa uang tunai, dan tulisan kita dimuat di laman The AsianParents. Teman-teman yang mau baca, silahkan mampir ke link ini.
Papa Wafat Karena covid-19 Varian Delta di Gelombang Kedua Pandemi
Tahun 2021 adalah tahun patah hati karena Papa, cinta pertamaku, wafat. Enggak cuman aku sih, hampir semua orang merasa kaget saat tahu Papa wafat karena setahu mereka, yang kena Covid adalah Mama.
Memang awalnya Mama duluan yang dinyatakan positif. Empat hari setelah Mama, Papa melakukan tes swab kedua dan bener dinyatakan positif juga. Aku enggak kaget karena mereka berdua tinggal serumah dan varian delta ini cepat sekali penularannya.
Aku dan saudara-saudara yang lain merawat mereka berdua dari jarak jauh. Mulai dari obat, konsultasi dokter, makan, bahkan mencarikan Rumah Sakit pun aku lakukan dari Tangerang (padahal keduanya di Jogja)
Sehari setelah Papa masuk Rumah Sakit, aku minta ijin suami untuk pulang ke Jogja. Entah kenapa hatiku gak tenang. Selain itu, aku merasa kalau aku datang ke sana, Papa akan semakin tersemangati untuk sembuh. Suamiku setuju asal kami semua pulang ke sana, bukan hanya aku. Dia tidak mau kami terpisah jauh dalam kondisi sulit seperti ini.
Selama di Jogja, aku bolak-balik Rumah Sakit untuk Papa, juga merawat Mama yang dinyatakan sembuh sepenuhnya. Seminggu di sana, kondisi Papa naik-turun. Saat dokter mengatakan Papa kritis, semua saudaraku yang lain ikut pulang ke Jogja. Esoknya, Papa wafat.
Aku terpuruk sekali, rasanya seperti mimpi saat melihat suamiku ikut menguruk tanah ke dalam liang lahat yang di dalamnya berisi peti jenazah papa. Tapi aku bersykur, setidaknya semua anak papa ada di sana saat itu.
Aku sudah menulis cerita lengkapnya. Mulai dari awal banget ketika Mama dinyatakan positif hingga bagaimana Papa dimakamkan dengan protokol Covid. Tinggal klik tulisan ini ya.
Cicilan Rumah Lunas!
Ini nih hal yang aku tunggu-tunggu di tahun 2021. Ceritanya, tahun 2019 aku membeli rumah di daerah Tangerang. Tertarik beli karena harga, lokasi, serta metode pembayarannya menggunakan hukum syariah.
Buatku, mengambil cicilan adalah sesuatu yang besar. Apalagi kalau plafon-nya sampai ratusan juta rupiah, wuih. Makannya, dulu-dulu kalau ada info rumah suka aku skip-skip karena preferensi aku syariah, dan mereka mensyaratkan yang non-syariah.
Waktu mau ambil rumah ini, aku sampai sholat istikharah berkali-kali biar mantep. Doaku, kalau Allah ridho, maka mudahkanlah. Tapi kalau Allah enggak ridho, jauhkanlah.
Ternyata, prosesnya jalan terus.
Udah gitu, sebelum deal masalah harga, suami tiba-tiba naik jabatan. Kami yang sebelumnya berniat untuk mencicil rumah tersebut selama lima tahun, akhirnya nekat untuk menyingkatnya menjadi dua tahun.
Alhamdulillah, kalau dihitung-hitung sebetulnya punya cicilan segede kebon tuh bikin hidup kami mepeeettt banget. Apalagi kami ini single gardan. Tapi kok ya meski mepet, ada aja rejekinya sehingga kami masih bisa sedikit happy-happy.
Nasib jadi istri pegawai, nominal penghasilannya udah tetap tiap bulan. Tapi semua benar-benar pas! Enggak kurang tapi enggak lebih juga. Sesuai dengan porsi kebutuhan.
Sekarang masya Allah rasanya lega. Pasca pelunasan, keuangan masih agak kacau balau karena pengeluaran untuk yang dulunya ditahan, dikeluarin saat ini. Tapi insya Allah kami udah back on the right track lagi. Pokoknya yang penting dana untuk sekolah bocah, dan kesehatan insya Allah udah aman, Dana darurat ini yang masih dikumpulin pelan-pelan banget.
Dua tahun hidup apa adanya, membuat aku dan anak-anak menjadi lebih menghargai banyak hal. Maklum, tidak semua yang kami mau bisa kami miliki. Aku dan suami kudu pinter-pinter menentukan prioritas.
Pokoknya apapun itu, bersyukur banget karena saat ini bisa menjadi keluarga yang merdeka, lepas dari jeratan cicilan. Udah kapok, enggak mau lagi punya hutang supaya bisa hidup dengan tenang.
Ikut Kelas BRT
Eh, apaan tuh kelas BRT?
Kelas BRT adalah kelas blogger yang digawangi oleh Mbak Monica dan Mas Punto Wicaksono. Kelas BRT ditujukan bagi para blogger yang ingin belajar meningkatkan kualitas blog-nya baik SEO on page ataupun off page.
Kelas ini gratis, gak berbayar sama sekali. Sebagai gantinya, Mbak Monic dan Mas Pewe menerapkan aturan yang sangat ketat di kelas. Sehabis materi disampaikan, para peserta wajib langsung bergerak untuk bebenah dan mengerjakan tugas hingga selesai tepat waktu.
Kalau enggak selesai gimana? Wuaa, bakal langsung di-kick! Berani japri-japri coach-nya? Auto tendang keluar dari grup juga. Horor banget pokoknya, haha.
Alhamdulillah, waktu itu aku dapet grup belajar bersama orang-orang baik dan pinter. Mereka berkenan banget ngajarin aku yang agak lola dalam mencerna informasi. Terutama saat materi di kelas bahas tentang kode-kode html itu, menangiss!
Aku sungguh takjub karena mampu bertahan hingga tahap akhir, qadarullah. Hasilnya pun gak kaleng-kaleng, Domain Authority dari blog ini naik hingga 100%, Domain Rating-nya juga naik sampai ke angka belasan, begitu juga dengan Page View yang merangkak terus sedikit demi sedikit.
Tahun 2021 aku tutup dengan performa blog yang sangat lumayan. Misal nanti ada job-job yang mensyaratkan DA diatas 20, insya Allah aku berani untuk ikutan. PR-ku selanjutnya adalah optimasi media sosial, terutama Instagram. Follower-ku masih dibawah 5000, dan itu terhitung kecil banget. Huhu
Teman-teman yang berkenan untuk berbagi cara naikin follower instagram secara organik, boleh loh aku dicolek-colek. :3
Bagaimana Rangkuman Perjalanan Tahun 2021 Kalian?
Wuaa, ternyata setelah aku coba tulis, banyak sekali hal-hal baik yang terjadi di tahun 2021 ya? Masya Allah Tabarakallah, memang yang harusnya ditambah itu kemampuan untuk bersyukur. Ingat itu Ajeng! *ngomong ke diri sendiri*
Oh iya, selain hal-hal diatas, hal besar lain yang Allah karuniakan ke aku adalah kesehatan. Sungguh, di masa pandemi saat ini, kesehatan adalah aset yang paling utama. Berhasil meraih ini itu tapi enggak sehat, pasti ngenes juga.
Gimana dengan rencana-rencana di tahun 2022?
Hmm…sampai saat ini, beberapa agenda yang sudah aku tetapkan masih seputaran blog. Insya Allah mau bikin beberapa goals untuk anak-anak juga. Sambil nemenin suami yang katanya pengen belajar bahasa Inggris karena tahun ini berkeinginan apply beasiswa.
Apapun itu, jangan lupa untuk selalu melibatkan Allah ya. Sesimpel minta kemudahan atau kekuatan ketika jalan menuju goals kita kok bergerenjal dan banyak hambatan. Selamat menyambut Tahun 2022!
.
19 Komentar. Leave new
Wah selamat begitu banyak yang membahagiakan ya… Alhamdulillah ikut senang Mba… Aku juga alhamdulillah banyak yg harus disyukuri di tahun 2021 kemarin….
Meski ada kabar dukanya, almarhum ayah meninggal dunia, tapi lebih banyak kabar bahagianya ya. Alhamdulillah
Semoga tahun 2022 ini makin banyak lagi prestasi yang diraihnya. Aamiin …
Senang sekali banyak hal membahagiakan dan membanggakan. Tapi turut berduka cita atas kepergian Ayahanda ya mbak. Tahun 2022 ini semoga segala sesuatunya semakin baik lagi ya mbak, keren banget menang terus.
aku pengen banget ikut kelas BRT 🙁 kemarin kelempar pas daftar hiks..
tapi dari suka dan duka, senang banget ya pas menang lomba hehe
innalillahi wa inna ilaihi raji’un semoga almarhum bapak husnul khotimah
mirip roller coaster ya perjalanan tahun 2021?
Namun cobaan harus dilihat sebagai rezeki dari Allah, agar kita bangkit dan naik kelas
Wah selamat ya mbak, bisa menang giveaway
Aku salut dengan program sedekah sampahnya
Kece mbak
Sangat peduli dengan kelestarian lingkungan
2021 ini emang sesuatu ya.. Covid salah satu yang bikin hidup kita semua kayak roller coaster.. Semoga tahun 2022 lebih baik dan lebih bahagia dan sehat yaa
Selalu ada up and down dalam setiap perjalanan. Tinggal bagaimana sikap kita saat menghadapinya. Semangat untuk tahun depan yang lebih baik ya kak….
Sesama pejuang kelas BRT aku ikut merasakan perjuangan di kelas ituuu
Alhamdulillah ya, mbaajeng, lulus juga
Salut dengan perjuangan mbaajeng, pasti kudu harus ngatur waktu sedemikian rupa sama 3 anak dan drama kumbara ada mertua tapi di depan laptop terus ya, hihihi
Semangat menyongsogn 2022 lebih baik lagi!
MasyAllah mba Ajenggggg hebat. Ikut bahagia dengan bahagia mba Ajeng. Dan ikut merasa sesak dengan rasa sedih mba ajeng. Karena aku tahu rasanya kepergian papa itu gimana. Hahhh aku kok ikut menarik nafas panjang jadinya. Semangat dan bahagia terus buat Mba Ajeng 😘😘😘
Turut berduka atas kepergian papanya ya Mbak. Semoga Mbak sekeluarga selalu diberi kekuatan.
Saya pengen bikin begini juga tapi kok ya merasa biasa-biasa banget perjalanan saya ke belakang, hehehe, masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Semoga tahun ini lebih berbeda.
Masya Allah tahun 2021-nya penuh hikmah ya Mbak Ajeng. Ikut berduka buat berpulangnya Papa, Al Fatihah
Selamat atas segala pencapaiannya
Oia, semoga tahun ini apa yang diharapkan terwujud dan dikabulkan-Nya. Aamiin
Takjub! Selama setahun berbagai peristiwa dialami baik suka maupun duka. Semoga di tahun ini banyak kebahagiaan yang diraih ya
Aku tahu bener, dari sekian momen, yang paling bikin happy itu pasti “cicilan rumah lunas”. Betul kan? Hayo ngaku…
Btw, resepnya apa sih bisa sering menag give away gitu?
Suka dan duka. Masyaa Allah, saya ikutan terharu. Apalagi cicilan rumah lunas itu rasanya ikutan tenang juga. Alhamdulillah, Allah Maha Baik ya kan Bund, akan ngebantu kita meski ntah gimana jalannya.
Wah ternyata tahun kemarin penuh cerita banget ya mbak. Semoga tahun ini akan membawa kebahagiaan dan rezeki berlimpah untuk semua
2021 penuh dengan semangat dan kabar gembira ya, kak. Moga 2022 lebih banyak lagi kabar yang membahagiakan. Oh, iya turut berduka atas meninggalnya papanya, Kak. Innalillahi wainna ilahi roji’un. Moga dapatkan tempat mulia disisi-Nya.
Ikut berduka cita ya mbak atas berpulangnya ayahanda semoga beliau husnul khotimah dan kelg. yg ditinggalkan diberi ketabahan dan selanjutnya akan mendapat keberkahan yang berlimpah di tahun 2022 ini Amin YRA
MasyaAllah, banyak berkah dan rejeki di tahun 2021 kemarin ya Mbak, meski ada dukanya juga tapi InsyaAllah Papanya Husnul Khotimah ya, Aamiin.
semoga di 2022 ini jauh lebih baik lagi ya Mbak, banyak happy nya 🙂
[…] Baca Juga : Jejak Tahun 2021 Yang Tak Terlupakan […]