Assallammuallaikum, alhamdulillah udah hari ke delapan puasa nih. dan sudah masuk minggu ketiga dari program Matrikulasi Ibu Profesional. Dua tugas telh ditunaikan, sekarang saatnya menyelesaikan tugas ketiga.
FYI, tugas ketiga ini lebih emosional lagi sodara-sodara. Pertanyaan yang diajukan lebih dalam, sehingga jawaban-jawaban pun harus bener-bener dikorek dan dihayati. Bermanfaat sekali, untuk menyelesaikan innerchild dalam diri kita yang belum tuntas. menjawab pertanyaan tentang pernikahan dan juga kenapa sih kita kepengen banget punya anak/keturunan.
Jujur nih, saya bukan orang yang romantis. Seperti celetukan suami, jago nyerewetin orang tapi nggak jago ngomong cinta. wakakakakak. Asli bikin emosi deh, secara doski nggak ngaca kalo dia sendiri juga nggak bisa tuh deket2 sama yang cinta-cintaan.
oke, langsung aja ya surat uneg-uneg dar saya
Surat uneg-uneg untuk ayahnya Yuan dan Luna a.k.a suamiku
(Dalam rangka #NHW3 miip batch 4 tangsel)
Oiii, aku mikir bermenit-menit ketika mau menulis ini, apa yang kira-kira mau kusampaikan ya?
Aki bingung banget ay, kalo marah2 aku jago, tapi bikin surat cinta? Aaahh..susyenyaa
Apa yang mau kutulis untukmu ay? Bahwa cintaku padamu tak akan pernah redup hingga ujung waktu?
Adalah tugas dari iip yg mewajibkanku bertanya padamu. Hal unik apa yang membuatmu memilihku menjadi pasanganmu?
Jawablah ay, karena jawabanmu mempengaruhi moodku dan menu berbuka puasamu, muahahaha
Cintaku padamu adalah sebuah pertanyaan tak berkesudahan.
Setelah hampir 6 tahun menikah, bosankah kau padaku?
Setelah melahirkan 2 anak dan kini mengandung anak ke 3 dengan perubahan fisik yang jelas, masihkah aku tetap sama di matamu?
Setelah berkutat dengan pengasuhan anak seharian, dapur dan sosial, masih banggakahh kau padaku?
Setelah seharian, dan obrolanku hanya seputar anak-anak, masihkah kau menganggapku menyenangkan?
Tahukah kamu ay, aku nggak peduli dengan omongan orang, tapi komentarmu menjadi pikiran buatku.
Setiap kata cantik dan gombal yang kau lontarkan membentuk senyum di wajahku.
Setiap kecuekanmu membuatku merengut seharian
Setiap perhatianmu membuat bunga-bunga cinta menyembul keluar
Aah, aku istri yang sungguh lebay
Untuk apa kita menikah ay?
Selain yang selalu kau katakan bahwa menikah itu menggenapi separuh agama
Padahal kau tahu, memikah itu artinya kau harus siap dengan keluh kesahku, pemenuhan kebutuhanku, kehilangan waktumu untuk anak-anak, dan seabrek pengorbanan lainnya. Lebih gila lagi, kita menikah di usia sangat muda pula. Di saat ego kita sedang tinggi-tingginya. tinggi-tingginya, hadeehhhh.
Untuk apa kita memutuskan punya anak-anak ay?
Untuk apa kita memperjuangkan hadirnya Yuan, Luna dan si janij yang sedang ada dalam perutku?
Kenapa allah menitipkan 3 anak dalam keluarga kecil kita? Padahal kita tau betul kalau kita hanya orang tua yg biaaa-biasa saja.
Apalagi aku ay, sebagai ibu kesabaranku sangat cekak. Sanggipkah kita mengurus dan mendampingi mereka sampai mereka dewasa nanti? Sanggupkah kita, seperti doa-doa yg sering kita lantunkan dalam setiap sholat, membimbing mereka menjadi anak solih, solihah yg bermanfaat bagi agama dan bangsa? Bisakah kita menyamakan visi dan misi untuk mencapai tujuan itu?
jawaban darimu adalah penentu untuk menu buka puasa nanti, wkwkwkwk.
TANGGAPAN DARI SUAMI ATAS SURAT UNEG-UNEG
Itu surat cinta apa curhat sih?
Yg unik darimu yaitu penghormatanmu pd org tua dan semangatmu untuk trus belajar baik ilmu agama maupun wawasan kehidupan lainnya.
Cintaku tak akan bosan karna bukan fisik yg ada dimataku, tapi jiwa dan hatimu yg terpancar dalam mata ini.
Obrolan seputar anak2 jelaslah yg dominan disaat ini, seiring berjalannya waktu tentu akan berubah pula perbincangan kita kelak, bisa jadi kita kan bicara tentang aksi kita di agama, negara, atau bahkan dunia ini.
Jelaslah kita menikah untuk bersama2 mencapai surga-Nya dan juga memberikan manfaat sebanyak2nya bagi agama, keluarga, masyarakat, bangsa n negara.
Ilmu dan teladan lah yg kita berikan kepada anak agar mereka memiliki akhlak yg mulia sebagai bekal menjalani petualangannya, bukan pengawasan fisik dan pemberian harta semata. Anak lah yg akan menjadi penerus dan penyempurna perjuangan yg kita lakukan agar tidak terhenti ketika kita dipanggil oleh-Nya.
TANGGAPAN ATAS TANGGAPAN SUAMI
gerimis di hati ini ~~~~~~~