Bismillah,
Dalam program Matrikulasi Ibu Profesional, kali ini saya akan mencoba mengerjakan tugas ke2 yang makin lama makin menantang.
Tugasnya adalah sebagai berikut :
Buatlah indikator yang kita sendiri bisa menjalankannya. Buat anda yang sudah berkeluarga, tanyakan kepada suami, indikator istri semacam apa sebenarnya yang bias membuat dirinya bahagia, tanyakan kepada anak-anak, indikator ibu semacam apa sebenarnya yang bisa membuat mereka bahagia. Jadikanlah jawaban-jawaban mereka sebagai referensi pembuatan checklist kita.
Nah, sebelumnya mungkin ada intermezo sedikit ya. Saya adalah istri dari seorang suami yang seumuran, kami berdua hanya terpaut jarak lima hari. Suami saya orangnya nggak banyak ngomong, cuman sekalinya ngomong ya nggak beda jauh sama ibu-ibulah, wakakakak. Putra pertama saya bulan ini usianya 4 tahun 5 bulan, alhamdulillah sudah bisa diajak diskusi. Yang susah malah suami, karena dia selalu bilang kalau nggak muluk-muluk mengharapkan istri. Mungkin dia sadar diri dengan kondisinya dia sendiri kali ya, hahahaha.
Nah, sedangkan saya sendiri juga sama, dengan kondisi dirumah momong anak dua dan hamil 19 minggu sepertinya checklist indikator profesionalisme tidak berani yang tinggi-tinggi, memanjat Menara Eiffel misalnya, wkwkwkwk. Pokoknya yang kira-kira bisa merubah saya lebih baik dan lebih professional. Anyway, inilah dia
CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN
1. Sebagai Individu
No |
Indikator |
Terlaksana |
Tidak |
1 |
Membuat satu tulisan sehari |
|
|
2 |
Membaca minimal satu artikel baru dalam sehari |
|
|
|
Membaca alquran dengan menerapkan ilmu tajwid yang benar |
|
|
. |
Menahan diri untuk berkeluh kesah mulai sejak bangun tidur sampai kembali tidur |
|
|
2. Sebagai Istri
No |
Indikator |
Terlaksana |
Tidak |
|
Sabar dalam segala situasi dan kondisi, terutama saat menghadapi suami |
|
|
|
Murah senyum, terutama di saat-saat suami pulang kantor atau mendapat kabar diajak |
|
|
|
Patuh terhadap perintah suami, karena suami tidak mungkin ingin menyakiti istri |
|
|
Dari hasil diskusi dengan suami yang dilakukan via WA (saking sok sibuknya), saat saya menunjukkan tugas yang harus dilakukan dan bertanya sama dia, KAMU MAU AKU JADI ISTRI SEPERTI APA?
Jawaban doski sungguh simple, istri yang beriman n bertaqwa sudah cukup (sambil diikuti emoticon :* )
Tambahannya ya sabar sama murah senyum
Hahahaha, Tuh kan, simple banget suami saya. Aaah, maafkan aku ya ay kalau sering cemberut dan marah-marah. I love you so much..
4. Sebagai Ibu
No |
Indikator |
Terlaksana |
Tidak |
1 |
Menjadi ibu yang less teriak-teriak |
|
|
2 |
Meluangkan waktu lebih banyak untuk bermain bersama |
|
|
3 |
Menambah jumlah buku yang dibacakan oleh mama |
|
|
Well, dari hasil diskusi geje dengan si abang, setelah ditanya dengan berbagai hal, kesimpulan yang dapat saya ambil untuk digunakan sebagai indikator pada akhirnya mengerucut pada tiga hal di atas.
“Yuan suka mamah nggak teriak-teriak” duuh, untuk halyang ini saya langsung loyo. Maafkan mamah ya solih, mama sadar selama ini jadiibu kok nggak ada lembut-lembutnya.
“Yuan suka main, yuan suka dibacain buku daripada mama main hape”
Beneran deh, mengerjakan tugas ini saya sebagai istri dan ibu kok kayak ditampar berkali-kali, masih begitu banyak dan jauh rasanya dari cita-cita untuk menjadi ibu professional. Tapi, kita tidak boleh pesimis
kan ya? Tetep semangat dan lanjut dengan MIIP!