Mari terus saling mengingatkan tentang bahaya dari diabetes pada keluarga atau siapa saja, demi hidup yang lebih berharga.
Saya harus mengaku kalau saya termasuk dalam golongan orang yang terkadang menggunakan kata diabetes sebagai bahan bercanda bersama suami ketika sedang berdua. Maklum, sebagai manusia dengan karakter sanguin saya tuh agak narsis, merasa dirinya manis.
– Madam A –
“Hati-hati loh ay, nanti kena diabetes kalau kamu ngeliatin aku kayak gitu.” celetuk saya ketika tiba-tiba saja pandangan kami bertemu. Alay banget ya?
Tapi meski demikian, saya tahu kalau diabetes adalah penyakit yang serius. Lha wong nenek dari pihak papa saja meninggal karena diabetes. Ini berarti, sebagai keturunannya saya pun rentan terkena diabetes apabila tidak menjaga pola makan dan pola hidup yang sehat.
TENTANG PENYAKIT GULA DARAH DI INDONESIA
Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang umum diderita di Indonesia. Pengertian mengenai diabetes dan tipe-tipenya juga pernah saya ulas lengkap pada tulisan ini.
Indonesia menduduki peringkat ke-7 penyandang diabetes terbanyak di dunia dengan jumlah 10,7 juta orang. Angka ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2045 menjadi 16,6 juta.
Selain itu, Indonesia juga menduduki peringkat ke-3 penyandang Toleransi Glukosa Terganggu atau Prediabetes terbanyak dengan jumlah 29,1 juta pada tahun 2019. Angka ini mengindikasikan semakin tingginya paparan risiko diabetes di Indonesia, khususnya Diabetes tipe 2.
Anyway, sebagai tambahan informasi, Jakarta adalah provinsi dnegan angka penderita diabetes tertinggi di Indonesia. Setidaknya ada 620.000an orang penyandang, dan sayangnya setengah dari angka tersebut masih tidak sadar kalau dirinya memiliki diabetes.
KAMPANYE LINDUNGI KELUARGA DARI DIABETES
Melihat fakta-fakta seperti ini, apakah negara akan tinggal diam? Tentu saja tidak kawan!
Pada hari Sabtu tanggal 30 November 2019 kemarin dalam rangka mempertingati hari diabetes sedunia dan bulan kesadaran diabetes, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Perkumpulan Endokrinologi Indonesiia (Perkeni), Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia), dan MRT Jakarta bersama-sama melaksanakan kampanya #LindungiKeluargaDariDiabetes.
Kampanye ini bertujuan untuk mengajak seluruh keluarga di Indonesia agar aware dengan risiko dan tanda-tanda diabetes, serta fokus pada pencegahannya. Bagaimanapun, Keluarga yang aktif merupakan kunci keberhasilan penanganan dan edukasi mengenai diabetes.
Pada kesempatan tersebut, dr. Suria mengatakan, “Sebagai mitra global dari International Diabetes Federation (IDF), MSD (Merck Sharp Dohme) berkomitmen untuk terus mendukung upaya peningkatan kesadaran terhadap diabetes. Degan kampanya #LindungiKeluargaDariDiabetes, kami berharap masyarakat menyadari semakin pentingnya peran keluarga dalam hal deteksi, pencegahan, dan penanganan.”
Prof. Mardi juga tak pernah bosan menekankan pentingnya pean keluarga dalam hal menangani penyakit ini. “Bagi penderita diabetes, anggota keluarga pendukung utama. Mereka yang mendorong para penderita untuk patuh dalam hal pengobatan. Bagaimanapun, pengobatan diabetes dilakukan seumur hidup.”
Beliau juga memaparkan bahwa selain pengobatan, hal yang perlu dilakukan untuk menjaga gula darah tetap normal adalah aktivitas fisik seperti olahraga jalan, naik tangga, senam dan lainnya.
Dalam riset yang dilakukan oleh Hiroto Honda pada tahun 2016 mengenai naik atau turun tangga sebagai metode yang nyaman untun meningkatkan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari, menunjukkan bahwa kegiatan tersebut selama 3 menit dari 60-12 menit setelah makan dapat membantu penurunan respon glukosa darah postprandial pada penyandang diabetes tipe 2.
Hal ini sejalan dengan apa yang sudah dilakukan oleh PT. MRT. Pak Ahmad Pratomo menyatakan bahwa perusahaan tersebut menyadari betu manfaat naik dan turun tangga bagi kesehatan, terutama untuk mencegah diabetes. Karena itulah penggunaan lift memang hanya diperuntukan bagi kelompok prioritas seperti ibu hamil, lansia, dan disabilitas.
Tidak hanya itu, edukasi mengenai manfaat naik turun tangga juga akan ada poster plus stikernya di seluruh area stasiun MRT Jakarta. Hal ini diharapkan dapat mendorong pengguna MRT untuk mrnggunsksn tangga dan merasakan manfaat kesehatannya.
PEMERIKSAAN KESEHATAN GRATIS
Dalam rangkaian acara kampanye #LindungiKeluargaDariDiabetes tidak hanya ada talkshow, tapi juga pemeriksaan kesehatan gratis.
Saya sangat senang tentunya karena dapat melakukan pengecekan gula darah, tensi, serta berkonsultasi dengan dokter. Alhamdulillah berat badan, lingkar pinggang, serta nilai gula dalam darah masih normal semua.
SENAM BERSAMA INDOSWEATCAMP
Talkshow, check
Pemeriksaan kesehatan, check
Terakhir : senam alias olahraga bersama! Wohoo! Bersama seorang coach dari Indosweatcamp saya dan teman-teman akan melakukan olahra selama 15 menit yang terdiri dari pemanasan, inti, dan pendinginan.
Sebetulnya gerakan-gerakan olahraga yang dilakukan cukup sederhana, hanya saja mungkin karena waktu sudah menjelang siang dan saya agak lapar, rasanya sungguh luar biasa!
Tapi beneran, habis olahraga, badan terasa lebih segar, engga bohong. Gara-gara kegiatan ini saya jadi semangat untuk memulai senam aerobik lagi eui di rumah.
Nah, itu dia sekilas laporan dari madam tentang kampanye #LindungiKeluargaDariDiabetes, ada yang mau sharing pengalamannya dengan diabetes? Tulis di kolom komen bawah ya 🙂