“Mama. aku mau tidur sendiri asalkan sprei kamar aku motifnya bagus ya.”
– Si Teteh –
Sprei Unik Bintaro, Surganya Belanja Sprei. – Akhir-akhir ini saya sedang mencoba mengajari anak untuk mandiri. Mulai dari mandi sendiri, pakai baju sendiri, sampai tidur sendiri. Nah, yang saya sebut terakhir ini ndilalah kok susye sekali untuk dilakukan. Lebih menantang dibanding toilet training.
Sebetulnya sejak akhir tahun lalu, kami sudah pindah ke rumah baru yang memiliki 3 kamar. Sengaja dibuat begitu karena saya memiliki tiga anak yang berbeda jenis kelaminnya, Yuan dan Aylan laki-laki, Luna perempuan. Yuan sudah terlatih untuk tidur dan merasa nyaman di kamarnya sendiri. Meski yaaa nggak bohong, sesekali dia menyelinap ke kamar saya atau adiknya kalau terbangun di tengah malam.
Luna juga sebelas dua belas sama kakaknya. Maunya ditemenin sampai dia tidur, dan kalau tengah malam bangun, utuk-utuk dia pindah. Masalah nemenin anak sampai tidur jadi problem juga sih, karena seringnya saya atau Yusuf justru ketiduran di kamar anak-anak. Kamar kami jadi tidak terpakai, kosong melompong. Kami biasanya masih sama-sama melek pas malem jumat atau ada niat tertentu. Jangan mikir yang aneh-aneh dulu, niat main gaplek bareng maksudnya.
Baca Juga : Ranjang & Sebuah Kisah di Dalamnya
Jujur nih, melatih anak tidur di kamar mereka sendiri memang jadi agenda yang saya seriusin banget. Maklum, kasur saya tuh cuman ukuran 160*200 cm doang, kalau dipake tidur dua orang dewasa, satu anak SD, dan dua anak kecil rasanya sempit, sesek. Mana anak-anak kalau tidur brutal, tendang sana tendang sini. Dari yang awal posisinya di tengah, pas ending posisi jadi di pinggir. Belum lagi kalau kentut, anak-anak tuh bisa banget pas di depan muka saya.
Harusnya tidur mimpi indah malah mimpi buruk. Harusnya bisa bobo nyenyak, malah jadi kebangun-bangun. Harusnya tidur itu bahagia malah jadi menderita. Kan nyebelin. Padahal ibu tuh butuh tidur nyenyak supaya bisa kuat menghadapi kenyataan di pagi harinya.
MAUNYA PAKAI SPREI YANG LUCU!
“Kenapa Yuan sama Luna harus tidur di kamar sendiri?” tanya Yuan suatu hari ketika saya meminta dia untuk pindah kamar.
“Karena Yuan dan Luna sudah punya kamar, karena Yuan dan Luna memang harus tidur terpisah dari Mama dan Ayah.” jawab saya lugas.
“Nah itu, tapi Mama dan Ayah tidurnya berdua. Yuan dan Luna sendirian. Enggak adil!” protesnya.
Ha? Saya melongo mendengar kata-kata Yuan. Masya Allah, anak satu ini kayaknya bakal juara tingkat provinsi deh kalau disuruh ngeles.
“Nah kan, Mama enggak bisa jawab kan. Curang banget, masa Mama sama Ayah kalau tidur harus berdua, sedangkan anak-anaknya sendirian.” katanya melanjutkan protes.
Well, butuh waktu agak lama untuk menghadapi protes dari si sulung ini. Bukan kenapa-kenapa, saya cuma bingung gimana harus memberi pengertian ke Yuan kalau ayah dan mamanya ini justru bahaya kalau tidurnya terpisah.
“Ehem,” saya berdehem,” Abang Yuan sayangku cintaku, Mama dan Ayah kalau tidur ya harus berdua, karena Mama dan Ayah sudah menikah. Sudah jadi suami istri.” (yang saling mencintai, tambah saya, dalam hati saja tapi, hihi)
“Yaudah Yuan mau menikah juga, biar Yuan tidurnya enggak sendirian.” ujarnya lugu.
Saya mematung, shock berat mendengar jawaban Yuan. Otak saya berputar-putar.
Asataga astaga astaga astaghfirullah ya Rasulullah, demi langit dan bumi, demi Nicholas Saputra yang gantengnya enggak luntur-luntur dari jaman jebrot sampai sekarang. Why on earth ada anak kecil umur 7 tahun kepengen nikah gara-gara enggak pengen bobo sendirian? Dan kenapa mesti anak saya sendiri yang punya alasan begini??
*Koprol sampai Nigeria*
“Yuaaaaaaaannnn, asdhjfghdhjvfbvdhvgudghjdfjvhbvvuhrghgejr.” (Jawaban histeris saya terpaksa disamarkan demi kebaikan bersama)
10 menit kemudian…..
“Yaudah, kalau gitu aku maunya pakai sprei yang Thomas. Luna enggak boleh pakai sprei aku.” kata dia akhirnya setelah kami angot-angotan. Untung belum gontok-gontokan, fiuh. Diskusi sama anak yang pinter ngomong itu memang sesuatuh!
“Aku maunya sprei baru Mama! Yang lucu!” teriak Luna yang tiba-tiba ikutan nimbrung.
Saya tertawa sambil menggeleng-geleng kepala. Dua anak ini ya, kalau punya keinginan yang sama mesti jadi kompak banget. Baiklah tidak apa-apa, mending saya ngeluarin modal beli sprei baru untuk anak-anak supaya bisa tidur leluasa berduaan sama bapaknya. Ye kan? Wkwkwkwwk.
CARI SPREI? YA DI SPREI UNIK BINTARO DONG!
Selama ini, kalau mau cari sprei baru saya enggak bingung sih karena udah nemu tempat yang cocok secara jasmani dan rohani. Berawal dari searching-searching di Instagram, saya ketemu sama Sprei Unik Bintaro, produsen sprei yang berlokasi di daerah Bintaro, sesuai namanya.
Motif sprei yang dijual di sana tuh lucu-lucu banget ya Allah, sampe mau meninggal eh, berubah jadi ironman saking gemesnya. Saya dan Luna bisa lamaaaa banget melototin berbagai corak sprei yang dipajang di IG mereka.
By the way, kalau dulu untuk memesan kita diarahkan via chat atau DM sama admin, sekarang mereka pakenya website dong. Lebih kece, lebih mudah, lebih cepet, lebih asyik! Asli, seneng banget saya sprei unik bintaro udah punya official website store sendiri.
Kenapa saya bilang lebih mudah belanja via webstore? Tentu saja karena di sana, tiap produk sudah dipilah berdasarkan kategorinya masing-masing. Nggak perlu lagi kita tanya, “Ini ready enggak min?” atau, “Kalau bikin ukuran segini harganya berapa min?” atau “Kalau bahan ini bisa dibikin seluas kasurnya Nia Ramadhani itu Min?” atau “Min, situ jomblo atau udah ada yang punya?” Lah ~
Intinya, webstore sudah menyediakan informasi tentang produk-produk yang ready stock. Mulai dari motif, bahan, hingga ukuran. Kerjaan kita cuma tinggal ngarahin jempol untuk klik-klik dan bayar. Selesai.
Nah, kalau kita maunya yang sesuai keinginan kita dan kebetulan tidak ready, harus pakai sistem PO. Mudah saja kok caranya, saya bisikin ya ;
- Pilih berdasarkan jenis kain.
- Bila sudah sreg dengan kain, lanjut cari motif.
- Jenis dan motif ok? Ukur panjang, lebar, serta tinggi kasur kita. Harus pas ya genks. Khawatirnya kalau kebesaran nanti jadi mudah kusut, kalau kekecilan entar enggak bisa dipake. Kan sedih, hiks.
Sedikit catatan, saat memesan sprei melalui webstore, kita juga bisa menentukan, apakah mau satu set sama bed cover? atau mau spreinya saja atau malah butuh bed covernya doang? Boleh dan bisa banget kakak. Pokoknya yang mana aja oke asal bayar dan belinya di sprei unik bintaro.
Kali ada yang bingung, boleh loh tonton video cara memesan sprei di webstore dari video di bawah ini 🙂
REVIEW JUJUR SPREI DARI SPREI UNIK BINTARO
Ada 3 buah sprei yang saya miliki dari mereka dalam rentang waktu yang cukup pendek. Sampai punya tiga biji berarti temen-temen udah tahulah artinya apa. Artinya aku syukaaaaa sekali sama spreinya!
Kenapa saya sampai sesuka dan seloyal itu sama sprei unik Bintaro tentu ada alasannya dong. Beberapa alasan tersebut antara lain :
- bahannya tebel tapi adem, enggak berpasir.
- motifnya lucu dan enggak mudah luntur waktu dicuci.
- Harganya terjangkau.
- Respon dari penjual cukup cepat.
- Sekarang sudah ada pilihan untuk membeli via webstore, jadi enggak pusing.
- Yang paling unik dan khas dengan produk sprei mereka adalah tambahan elastic lock-nya. Ini membuat sprei mudah sekali rapi saat dipasang dan lebih susah dibuat berantakan.
Sedikit tips tambahan bagi temen-temen yang barangkali merasa bingung saat memilih sprei. Pertama, kita butuh sprei untuk siapa? Kalau untuk anak-anak biasanya pilih motif. Sebaliknya, jika tujuannya untuk kamar orang tua, sprei polos atau sprei dengan motif yang tidak terlalu ramai bisa jadi pilihan.
Kamar tidur adalah ruangan yang penting sekali untuk membuat kita merasa betah. Ketika anak-anak saya beri sprei yang sesuai dengan keinginan masing-masing, mereka jadi lebih suka tidur dan beraktivitas di kamar mereka sendiri.
Luna dan Yuan adalah anak-anak dengan kepribadian sanguin. Karakter mereka itu selalu bersemangat dan banyak gerak, jadilah saya memesan sprei dengan warna-warna ceria. Selain membangkitkan energi, warna ceria juga tidak mudah terlihat kotor.
Proses membiasakan anak tidur di kamar sendiri memang tidak mudah, butuh waktu yang tidak sebentar. Orang tua juga diuji konsistensinya untuk melatih mereka merasa nyaman tidur tanpa ayah atau mama. Tapi ya tidak apa-apa, dijalani, dinikmati. Minta doanya ya, semoga akhir tahun ini anak-anak saya sudah bisa tidur sendiri tanpa drama.
Last but not least, jangan lupa untuk mampir ke webstorenya Sprei Unik Bintaro ya. Hati-hati, jangan sampai khilaf. Hihihi. Bisa juga coba mampir ke Instagram, sekalian follow deh supaya enggak lupa.
Sekian dari saya, sampai jumpa lagi di tulisan berikutnya!
1 Komentar. Leave new
Ahaha, senyum2 aku baca ini ^^ Duh ga kebayang ini nanti anak 3 bakal seseru dan seriweuh apa wkwkwk..
Btw, sprei nya bagus2 yaa.. Jadi pengen beli deh, udah lama juga ga beli seprei xD Dulu aku suka cari motif karakter yang lagi disukain anak2, biar mereka seneng ngeliat suasana kamarnya 😀