Sudah lama aku kepengen periksa TB untuk anak-anak karena menurut hitunganku, mereka terlalu sering mengalami batuk-pilek dalam jangka waktu berdekatan. Tahun 2023 kemarin, si abang, si teteh, dan si dedek malah sudah merasakan kasur rumah sakit. Sebuah momen yang tentu saja sebaiknya tidak diulangi lagi, hahah.
Baca Juga: Pengalaman Asyik Imunisasi Ibu dan Anak
Oke, kembali ke masalah TB. Ceritanya, saat sedang nengokin anak tetangga yang dirawat di RS, aku dan sang ibu ngobrol-ngobrol. Dari sana aku baru tahu kalau diagnosis TBC justru paling bisa dilakukan di Puskesmas, bukan rumah sakit atau klinik. Entah alasannya apa, aku kurang tahu. Tapi menurutku ini bagus banget sih, karena kalau dilakukan Puskesmas, semua lapisan masyarakat bisa menjangkaunya.
Long short story, aku bawa informasi ini ke rumah. Aku dan Cucup diskusi was-wes-wos sampai akhirnya sepakat untuk melakukan pemeriksaan TBC untuk semua member keluarga. Kebetulan, Cucup memang memiliki agenda yang mengharuskan dia bebas TB pada bulan Juli 2024 ini. Nah, tes-nya sendiri kami ambil di bulan November sehingga misal amit-amit hasilnya positif, masih ada waktu untuk pengobatan hingga dinyatakan sembuh.
Jadwal Pemeriksaan TBC di Puskesmas Cisauk & Suradita
Puskesmas pertama yang aku dan Cucup datangi adalah Puskesmas Cisauk karena cukup dekat dari rumah. Di sana aku mengambil nomor antrian pendaftaran dan duduk manis menunggu. Begitu dipanggil untuk administrasi, aku baru tahu kalau ternyata untuk pasien yang mau tes TB, ada jadwalnya sendiri.
Puskesmas Cisauk melayani dua jenis tes diagnosis TB yakni Tes TCM (Tes Cepat Molekuler) dan Tes Mantoux hanya di hari senin dan kamis saja. Biaya pendaftaran per orang 15 ribu, biaya untuk Tes TCM gratis sedangkan Tes Mantoux 75 ribu. Tapiii, Tes Mantoux tidak selalu tersedia. Kadang alatnya tuh habis. Jadi untung-untungan gitu deh.
Berhubung aku datang kesana di hari jumat, otomatis permintaanku ditolak. Kami diminta datang lagi hari Senin atau Kamis.
Yawis, di parkiran motor aku sama Cucup diskusi lagi, apakah mau menunggu sampai hari senin atau kamis, atau mau coba ke Puskesmas Suradita. Mana tahu jadwalnya beda kan?
Baca Juga: Yoga Andika dan Gebrakan Posyandu Remaja di Pasuruan
Soalnya kalau dipikir-pikir, bawa anak-anak ke Puskesmas di hari aktif sekolah tuh ribet. Aku bakal jadi single fighter yang ngurusin semuanya sendiri meanwhile Cucup kerja. Opsi tersebut tentu saja gak asyik buatku. Cucup sendiri gak mau cuti kalau cuma sehari. Alhasil, kami pun memilih meluncur ke Suradita.
Sesampainya di Puskesmas yang dekat dengan lapangan itu, kami diarahkan mengambil nomor antrian pendaftaran. Sebelum mengambil nomor, aku tanya dulu apakah hari ini tersedia layanan pemeriksaan TB atau tidak. Mbak admin yang kelihatan seperti pegawai magang meminta ijin ke belakang untuk tanya-tanya sebentar. Tak beberapa lama doski kembali sambil membawa kabar baik. Ternyata ada!
Alhamdulillah, langsung deh kami buru-buru daftar dan bayar biaya pendaftaran. Di sini, mereka sudah bisa pakai sistem pembayaran digital semacam kartu debit atau QRIS, so gak perlu khawatir semisal gak bawa uang cash. Total biaya keluar cuma 30 ribu saja, itupun untuk administrasi karena biaya pemeriksaan gratis.
Alur Pemeriksaan Layanan TB
Aku kira, ruangan pelayanan TB tuh bakal sama dengan pasien lain. Tapi ternyata dibedakan gaes. Ruang pemeriksaan TB tuh agak jauh, di bagian belakang, tempatnya lebih terbuka dan memang terpisah dari banyak orang.
Alhamdulillah waktu itu aku inget untuk pakai masker. Beneran aku iket erat-erat deh, karena di sana aku bakal mengantri bareng pasien yang bisa jadi merupakan pasien TB. Sedangkan aku sendiri kan statusnya belum tahu, baru mau tes aja. Serem juga kalau kami ternyata sehat dan aman, malah jadi tertular TB karena gak waspada kan?
Anyway, kayaknya aku perlu bahas sedikit deh tentang penyakit yang satu ini. Tuberkolosis atau TBC atau TB adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini cukup berbahaya bila tidak ditanggulangi, bisa menyebabkan batuk terus-menerus, penurunan berat badan, timbul benjolan di bagian leher atau tenggorokan, dan lain-lain.
Apakah TB menular? Jawabannya ya. Penularan bisa melalui bersin atau batuk atau karena interaksi terus-menerus dengan penderita TB aktif. Apakah TB bisa disembuhkan? Jawabannya bisa, tapi pengobatannya memakan waktu yang cukup lama yaitu 6 bulan dan harus konsisten minum obat tanpa lupa.
Seorang pasien gak bisa sembarangan klaim bahwa dia menderita TB. Harus ada diagnosis tegak lebih dulu menggunakan tes seperti Tes Mantoux dan Tes TCM, yang ditanggung pemerintah melalui Puskesmas. Ada tes lainnya tapi tidak ditanggung pemerintah dan secara nominal cukup mahal.
Nah, kembali ke proses pemeriksaan. gak lama menunggu, si dokter dateng. Dokternya laki-laki, sudah agak tua tapi masih tampak segar. Jujur aku agak bingung, karena di sana gak diperiksa apa-apa gitu. Cuma ditanya nama, te te el, terus dikasih surat untuk langsung melakukan tes ke Laboratorium.
Tata Cara Tes TCM (Tes Cepat Molekular) atau Tes Dahak TBC
Begitu diarahkan ke laboratorium, hal pertama yang wajib dilakukan adalah mengambil nomor antrian. Waktu itu aku nggak tahu jadi cuma duduk manis aja, waktu ada petugasnya buka pintu lab dan aku berdiri untuk tanya, baru deh ngeuh.
Di depan lab ada kursi tunggu, kita bisa duduk cantik di sana. Cuma ya itu, gak bohong kalau bawaannya jadi parno ketika kita mau tes khusus untuk TBC gitu. Jadi ya aku sebisa mungkin menjaga jarak dari pasien lain yang sama-sama mengantri.
Nomor antrianku dipanggil. Aku dan Cucup masuk langsung berdua, kami menyampaikan kalau mau Tes TB. Nah, di sini deh baru aku ditanya-tanya punya gejala atau tidak. Setelah aku jawab enggak dan hanya ingin memeriksakan diri, aku dikasih botol kecil gitu, untuk menampung dahak.
Beberapa hal yang disampaikan petugas sebelum mengambil dahak:
- Jumlah dahak yang keluar ada batas minimalnya supaya bisa diperiksa oleh mesin.
- Bedakan antara dahak dan ludah.
- Bawa minum jika kita tidak batuk, bisa membantu mengeluarkan dahak dan mencegah muncul luka di tenggorokan.
Lokasi pengambilan dahak ada di belakang. Kami berdua diantar oleh petugas. Jujur, aku jadi makin aware kalau TBC tuh penyakit yang memang butuh concern karena semenular itu sampai pasiennya pun harus jauh-jauh dari pasien dengan penyakit biasa.
Aku enggak sempat fotoin lokasinya, tapi di sana aku sama Cucup disediakan kursi gitu. Tempatnya terbuka dan kena cahaya matahari banget.
Terus ebelum itu aku beneran beli minum dulu buat jaga-jaga. Anyway, mengambil dahak dengan sengaja tuh ternyata gak semudah ituu. Kita harus nafas panjang-panjang terus membatukkan diri dari tenggorokan. Ini kalau asal-asalan bisa bikin luka tenggorokan, bener sih kata petugasnya.
Butuh sekitar sepuluh menit sampai dahaknya terkumpul. Botol yang berisi dahak aku tutup dan bawa kembali ke lab. Untuk penyimpanan botol, ada di jendela samping, enggak melalui pintu utama laboratorium. Begitu kelar, aku langsung cuci tangan, cuci mulut pakai sabun, dan minum air banyak-banyak.
Petugas bilang, hasil akan keluar dalam waktu tiga hari. Hasilnya juga diambil di laboratorium, bukan di tempat lain.
Pengambilan Hasil Tes TB
Aku dan Cucup melakukan Tes di hari Jumat. Nah, hari sabtunya aku kembali lagi kesana sambil bawa anak-anak. Giliran mereka yang melakukan tes. Heboh dan susye banget pokoknya deh. Aku sempet tanya kalau Tes Mantoux aja tersedia atau tidak, karena maksa mereka batuk dan ngeluarin dahak gak mudah. Sayangnya, alat tes-nya habis, huhuhu.
Baca Juga: Pengalaman Membuat Akta Kematian di Jogja
Tapi meski harus melalui berbagai drama, proses itu selesai juga. Fiuuh. Hasil tes akan aku ambil minggu depan biar sekalian punya anak-anak.
Tata cara pengambilan hasil tes pun cukup mudah.Tapi ya gitu, tetep aja suamiku gak mau kalau diminta ngambil sendiri, harus selalu ada aku. Nyebelin, asli.
Padahal kita tinggal langsung datang ke laboratorium, ambil nomor antrian dan menanti dipanggil. Begitu dipanggil kita harus masuk, kasih tahu petugas kalau mau mengambil hasil tes, selesai.
Hasil tes-nya sendiri alhamdulillah banget Ya Allah, negatif semua. Kami sekeluarga bersih dan bebas TBC. Yeaaii!!
Nah, itu dia sharing pengalaman diagnosis TBC melalui pemeriksaan Tes TCM di Puskesmas Suradita. Bener-bener gak rumit, alur pelayanan mudah, cepat, dan terjangkau. Aku cuma mengeluarkan biaya 75 ribu saja untuk lima orang.
Jika kalian tinggal bersama perokok, atau punya tanda-tanda seperti sering batuk, badan kurus, suka berkeringat dingin atau ada benjolan, jangan ragu memeriksakan diri ya!
8 Komentar. Leave new
[…] Baca Juga: Pengalaman Periksa TB di Puskesmas Suradita Gratis […]
asal mengikuti alur dan prosedurnya juga sabar periksa di puskesmas pastinya jadi lebih nyaman ya berobat disana
Berarti puskesmas itu bisa berbeda pelayanannya ya, Mbak. Jadi kalau di puskesmas A tidak melayani di hari itu, langsung meluncur saja ek puskesmas lainnya. Dan memang TBC harus diwaspadai. Karena bisa saja pas di jalan, ada yang batuk dan ternyata penderita TBC. jadi lakukan tes TCM saja. Biaya juga 75 ribu yang terjangkau.
Wah saya baru tau kalau tes TBC bisa dipuskesmas. Kebetulan saya enggan juga kalau harus ke RS, selain jauh, ribet juga mahal. Setelah baca ini baru kepikiran apa sebaiknya saya juga segera tes TCM ya? Terima kasih banyak infonya 🙏
Entah kenapa alur di puskesmas masih suka membingungkan ya? Ga dikasi tau kalau harus ambil no antrian lagi misalnya huhuhu
Anyway semoga cucup cepat sembuh ya jeng
Ka Yuuu, makasih lho artikelnya. Ini cukup detail. Jadi kepikiran juga mau coba tes TB di puskes terdekat.
Alhamdulillah, hasil Tes Mantoux dan Tes TCM di Puskesmas Suradita lancar dan mudah.
Hasilnya pun alhamdulillah, negatif.
Jadi kalau setelah ini, pengobatan apa yang dilakukan, ka Ayu?
Apa cukup dengan konsumsi makanan tertentu?
Saya baru Februari kemarin ikut screening penyakit TB karena batuk-batuk yang gak sembuh-sembuh selama beberapa bulan. Alhamdulillah bisa gratis periksa di puskesmas terdekat dan dinyatakan negatif hasilnya. Ternyata setelah itu baru ketahuan batuknya karena alergi polusi dan debu. jadi mesti lebih rajin ganti seprai dan ngepel kamar deh.
Hey people!!!!!
Good mood and good luck to everyone!!!!!