Islamic Book Fair 2019 sudah tiba! Hayuk ramaikan segera !
– Madam A –
Siapa di sini yang sudah menunggu-nunggu hadirnya pameran buku Islam terbesar di Indonesia? *Langsung ngacung nomor satu*
Kalau saya sih sudah enggak sabar untuk berkunjung ke sana. Soalnya udah lama banget enggak pernah dateng ke pameran buku yang rutin digelar tahunan ini. Terakhir main adalah tahun 2016, ketika saya hamil Luna.
Dan itu artinya udah tiga tahun yang lalu…
Kali ini, saya berniat untuk tidak ketinggalan keseruan IBF yang diadakan di Hall A dan B Jakarta Convention Center Senayan. Which is kebetulan banget ada di depan kantor pak suami. Oh iya, pameran ini juga berlangsung selama 5 hari penuh, mulai tanggal 27 Februari sampai 3 Maret 2019 nanti.
Ketua Panitia IBF, bapak Anis Baswedan mengatakan bahwa Islamic Book Fair ke 18 mengusung tema “Literasi Islam Untuk Kejayaan Bangsa”. Saya memahami sih kenapa mereka mengangkat tema ini. Literasi adalah salah satu faktor yang penting dalam proses kemajuan sebuah bangsa.
Yhaaa gimana ya, di era milenial kita sangat dimanjakan oleh semua hal yang serba digital. Meski menurut saya, kenikmatan membaca buku tetap tidak bisa digantikan oleh laptop maupun handphone. Bahkan kindle sekalipun.
Baca Juga : Lima Buku Historical Romance Yang Wajib Kamu Baca Setelah Menikah
“Pameran ini adalah salah satu upaya kami sebagai penggiat literasi dalam rangka mencinta agama dan Indonesia.” tutur ketua IKAPI Jakarta.
Berdasarkan laporan, ada sekitar 348 stand yang bergabung. Terdiri dari 231 stand penerbit, 90 stand perusahaan non penerbit, dan 7 stand instansi pemerintah. Adalah Dinas Perpustakaan DKI, Kalimantan Selatan, serta Sulawesi Selatan yang turut bergabung dalam keriuhan IBF tahun ini.
Selain itu, sebagai bentuk apresiasi kepada rekan-rekan penulis diadakan penganugerahan Islamic Book Award. Para juri yang ditunjuk telah menilai 324 judul buku yang dikirimkan. Mulai dari buku anak, fiksi, maupun non fiksi.
Begitu selesai mengikuti acara pembukaan, saya dan si teteh pun langsung walking-walking ke pameran. Kalau pada tahun 2016 lalu sebagian stand berdiri di luar dengan menggunakan tenda, tahun ini semuanya ada di dalam. Penyejuk udara pun berfungsi dengan sangat baik sehingga saat berkeliling saya tetap merasa nyaman.
ADA APA SAJA DI ISLAMIC BOOK FAIR 2019 ?
Konon katanya, ada lebih dari 48.250 judul dan 3.600.000 buku yang disediakan oleh penerbit untuk diborong oleh pengunjung. Sambil berjalan saya melihat bahwa tidak hanya buku yang dijual, tapi juga gamis, khimar, baju koko, dan perlengkapan ibadah lainnya.
“Ibuk, gamis anaknya promo loh, cuma 70.000 rupiah saja khusus di pameran.” kata seorang mbak-mbak yang menawarkan dagangannya kepada kami.
Belum selesai mengamati, saya sudah ditawari oleh mbak-mbak lain di stand sebelah, “Ibu, ini khimar segiempat ukuran 130×130 cuma 45.000 rupiah saja.”
Saya langsung melongo, duh itu kan khimar kekinian yang kalau beli harga normal 90.000-an?
Makin jauh saya berjalan, makin banyak godaan yang ditawarkan, hahaha. Mulai dari kaos kaki, bros, khimar, dalaman jilbab, mukena, sampai mainan anak islami semuanya banting harga di sana. Ya Allah, ini mah jelas cobaan banget karena pak suami belum gajian, huhu.
Oh iya, kalau kalian mencari madu, kurma, dan makanan-makanan khas arab lainnya, di sini juga ada. Enggak cuman itu, bahkan ada stand khusus yang menawarkan perumahan dengan model pembelian syariah.
Tidak perlu khawatir untuk membawa anak karena ada Family dan Kids Zone. Di area ini juga ada pameran kebudayaan Turki loh. Jadi anak-anak bisa menyewa baju khas kesultanan Turki untuk kemudian difoto.
Lapar?
Tenang, teman-teman tinggal pilih mau makan di mana. Di setiap Hall, baik yang A dan B menyediakan stand penjual makanan dengan harga mulai dari 20.000 rupiah. Saya sendiri berjalan ke parkiran belakang Hall B yang merupakan tempat khusus Halal Food Court. Macam-macam makanan, mulai dari nasi kebuli, nasi pecel, sop, siomay, dan lain sebagainya.
Saya sendiri mencoba nasi kebuli yang dijual seharga 35.000 per porsi. Enak banget ternyata! Recommended!
Selain di dua tempat tersebut, teman-teman bisa ke Kuliner GBK yang ada di sebelah kiri pintu masuk senayan. Kalau di sini modelnya top up kartu. Jadi kita mesti bayar di awal, kalau sisa baru di refund. Di sini enak juga kok, masalah harga masih sebelas dua belas dengan yang sebelumnya.
Beberapa perubahan juga saya rasakan dalam hal penyediaan tempat sholat. Islamic Book Fair 2016 sholatnya di tenda, tempat wudhunya di toilet yang bentuknya kayak kontainer . Antriannya luar biasa panjang sampai-sampai banyak orang memilih untuk wudhu menggunakan aqua.
Tahun ini, tempat sholat akhwat maupun ikhwan ada di dalam hall. Tempat wudhunya dibentuk tenda, sehingga dedek-dedek emesh maupun embak cantik-cantik kayak saya enggak perlu khawatir untuk melepas jilbab saat berwudhu. Keran wudhu yang disediakan pun cukup banyak.
Satu hal yang menjadi catatan : WAJIB BAWA MUKENA SENDIRI
Supaya enggak bingung kalau mau sholat nanti gimana. Beruntung kemarin saya bertemu orang baik yang mau meminjamkan mukenanya, terharu.
SERBA-SERBI LAIN TENTANG ISLAMIC BOOK FAIR
Beberapa teman mengatakan bahwa saat Islamic Book Fair ini diadakan di Istora, tiket masuknya adalah nol rupiah alias gratis. Untuk tahun ini, teman-teman enggak perlu merogoh kocek terlalu dalam kok, harga yang ditetapkan masih terjangkau :
- Dewasa : 10.000 rupiah
- Anak : 5.000 rupiah
Tiket tetap dipegang ya, supaya kita bisa bebas untuk keluar masuk.
Sedikit saran, persiapkan uang cash! Selain bisa membatasi jumlah pengeluaran, uang yang berbentuk uang mempercepat proses transaksi. Karena tidak semua stand memiliki mesin EDC yang buat gesek. Tadi saya dua kali transaksi via transfer. Bisa sih, cuma lama dan jadi ribet, hahaha.
Overall, saya cukup senang dengan pelaksanaan Islamic Book Fair tahun ini yang lebih tertata dan manusiawi. Meski merasa ada beberapa barang yang harganya kok enggak jauh beda, saya tetep seneng bisa window shopping di sini.
Mumpung masih ada dua hari lagi, yuk atuh segera mampir. Baiknya sih datang pagi ya, supaya enggak terlalu ramai dan lebih nyaman cuci mata dan belanjanya.
Last but not least, semoga Islamic Book Fair masih bisa digelar lagi tahun depan ya!