“I’m pretty sure that i’m falling for Montessori method, like really hard. Thank you Montessori Haus Asia”
- – Madam A –
“Sana masuk kelas, bawa bukunya terus baca”
“Bu, kenapa anak saya membacanya kok enggak lancar-lancar, masih di halaman itu aja berhari-hari?
“Bu, kenapa tulisan anak saya masih jelek banget ya? Enggak rapi, pathing pletot (berantakan) gitu?”
“Bu, tolong anak saya dikasih PR setiap hari saja. Mulai dari menulis, penjumlahan dan pengurangan supaya mereka enggak nonton TV terus.”
“Bu maaf, kalau bisa kegiatan-kegiatan di luar saat pagi itu ditiadakan saja, diganti dengan menulis dan belajar berhitung.”
“Bu, saya ini kepengen anak saya masih sekolah itu. Tesnya banyak banget, harus bisa nulis didikte, penjumlahan dan pengurangan dua digit, iqro sekian dan hafalan surat pendek sampai surat sekian. Kalau di sekolah cuma main-main terus, anak saya nggak akan lolos tesnya.”
MASA KETIKA BELUM KENAL MONTESSORI
Sebagai seorang guru TK, saya kerap sekali mendapatkan pesan seperti itu dari para orang tua murid. Saya sempat shock. Maklum, saat itu untuk pertama kalinya saya mendapat amanah untuk mengajar anak-anak usia dini. Bayangan saya tentang keseruan bermain sambil belajar bersama mereka terwujud sih, hanya saja ketika harus menghadapi kenyataan pendidikan jaman now… saya hanya bisa menggigit bibir dan mengelus dada.
Entah siapa dan bagaimana awal mulanya, saat ini melakukan seleksi pada proses penerimaan siswa baru di level SD adalah hal yang jamak. Orang tua ketar-ketir anak-anak mereka tidak bisa diterima dan mendapat label bodoh. Posisi sekolah TK menjadi terjepit! Mengajarkan calistung kok kasihan , tidak mengajarkan maka sekolah tidak laku. Pada akhirnya anak-anaklah yang kemudian menjadi korban dari sistem lingkaran setan ini.
Bayangkan, anak-anak usia 4 dan 5 tahun yang masih piyik itu sudah dipaksa mengerjakan worksheet berlembar-lembar, membaca suatu hal yang tidak mereka pahami dan menghitung sesuatu yang abstrak alih-alih memuaskan hasrat mereka untuk bermain. Parahnya, saya juga kok turut menjadi bagian dari “bencana” tersebut. Batin saya berperang. Memilih menyerah, setelah melahirkan anak kedua surat resign saya layangkan.
Niat mulia untuk mengajari anak dengan metode yang cocok tertunda karena saya kembali hamil saat usia anak kedua sembilan bulan. Alasan saja sih sebenarnya. Padahal ya karena malas dan berfikir tidak akan mampu lha wong enggak punya ilmunya. Akhirnya saya kembali pada pilihan untuk menyekolahkan anak. Namun kali ini, saya mencari sekolah yang fokus kepada masa-masa bermain anak.
Apakah selesai sampai di situ? Oh tidak dong. Semakin saya membaca dan mencari tahu semakin saya menyadari kalau selama ini sudah salah langkah banget. Bukan anak yang harusnya belajar, tapi orang tuanya, camkan hal ini wahai kisanak!
MENGENAL MONTESSORI
Akhirnya sebulan kemarin dengan bermodal buku dan internet saya mulai belajar tentang Montessori di rumah dengan agak seriyes, eh serius maksudnya. Belajarnya benar-benar dari nol walau dengan bahan ala kadarnya. Saat itu saya hanya bisa berdoa, mengharap akan ada kesempatan di mana saya dapat bertemu langsung dengan praktisi montessori yang sudah profesional.
Dan Allah maha baik. Doa saya dijawab dengan begitu cepatnya.
Yah, pepatah yang mengatakan bahwa kita akan selalu bertemu dengan apa yang kita cari itu sangat benar sih. Qadarullah, pada hari minggu tanggal 22 Juli 2018 yang lalu saya terpilih menjadi salah satu blogger yang diundang untuk menghadiri acara yang diadakan oleh Momblogger Community dan Montessori Haus Asia. Dilihat dari nama penyelenggaranya saja teman-teman pasti bisa menebak kami akan membahas apa. Yap, montessori!
Saking bahagianya, saya sampai bilang ke suami “Ay, walau ada hujan badai, insya Allah aku akan tetep usahain dateng ke acara ini!”. Suami saya hanya bisa memutar bola mata melihat semangat istrinya yang berapi-api.
Setelah sempat menemui beberapa kendala di stasiun, akhirnya saya tiba di Green House Coworking Space, Lantai 25 Gedung Multivision Tower, Kuningan, Jakarta Selatan. Jujur ya, sebagai seorang ibu rumah tangga yang selama ini seringnya di rumah saya merasa kayak upik abu saat datang ke acara ini, minder gitu. Akan tetapi, tanggapan dari teman-teman sesama blogger dan Montessori Haus Asia luar biasa ramah dan friendly. Saya langsung merasa nyaman.
Begitu masuk, ruangan sudah ditata sedemikian rupa. Saya mencari meja dengan nama saya yang tertulis di dalam kartu. Sebelum acara dimulai saya juga menyempatkan diri untuk memotret berbagai apparatus/material montessori yang dipajang di tengan ruangan. Asli, saat itu tangan saya gatel banget pengen ambil kresek buat bungkus terus bawa pulang, muahahahaha.
Apa itu Montessori Haus Asia ?
PT. Montessori Haus Asia Indonesia didirikan oleh seorang wanita enerjik yang sangat luar biasa, Miss Rosalyn pada tahun 2017. Lembaga yang bergerak di sektor pendidikan informal ini menyediakan serangkaian paket lengkap untuk para guru, orang tua, sekolah ataupun pengusaha yang tertarik untuk belajar dan menerapkan Metodologi Montessori di sekolah mereka.
Memang tak bisa dipungkiri bahwa beberapa tahun belakangan ini, istilah montessori mulai terdengar gaungnya. Bagi Montessori Haus Asia atau disingkat MHA sendiri, pengalaman bertahun-tahun menunjukan bahwa montessori kini sudah menjadi gaya hidup. Orang mungkin mengira montessori itu sangat ribet, padahal Montessori Made simple. Montessori memudahkan banget loh.
Oh iya, sebelum hadir di Indonesia Montessori Haus Asia hadir terlebih dahulu di Singapura, pendirinya adalah Mr. Allan Ang. Kejutan besarnya, Mr. Allan hadir langsung loh di acara ini sebagai keynotes utama, keren
MENGENAL FILOSOFI MONTESSORI
Setelah bergerak dengan ice breaking dari Miss Rosa supaya kami tetap semangat, Mr. Allan mengambil alih perhatian seisi ruangan. Dengan energi yang tampak meluap, beliau bertanya kepada kami semua. Apa arti Montessori bagi kami?
Jawaban-jawaban bermunculan. Ada yang mengatakan bahwa montessori identik dengan kata-kata seperti educating, fun, games, brave bahkan special needs. Beliau terus memancing jawaban sampai akhirnya bertemu dengan kata Home alias rumah. Ini penting sekali, karena salah satu tujuan MHA hadir di Indonesia adalah untuk menginformasikan bahwa montessori tidak hanya terbatas untuk golongan atas. Montessori for everyone.
Metode montessori justru sangat bisa dan harus diaplikasikan sejak di rumah. Karena itulah Montessori Haus Asia mengadakan pelatihan bagi para pendidik agar metode ini dipahami sebagai sesuatu yang affordable dan acceptable. Masih banyak orang salah kaprah, bahwa montessori harus selalu dikaitkan dengan uang dan material yang mahal. Montessori bukan tentang how much money we have or we don’t have. Montessori tidak sedangkal itu kawan.
Saya bisa memahami kenapa Montessori Haus Asia mengangkat tema besar Nurture The Nature, Montessori Approach in Parenting Your Children untuk workshopnya. Itu karena filosofi Montessori sesungguhnya sangat dalam. Montessori is about the love, the care and the warmth.
Dan di mana kita bisa memberikan itu semua? Yak betul, di rumah. Itulah sebabnya metode montessori sangat erat kaitannya dengan ilmu parenting. Dua hal ini bagaikan lem dan perangkonya, tidak bisa dipisahkan. Apalagi saat sayang-sayangnya.
Selama dua jam lebih menyimak pemaparan Mr. Allan, saya merasa bagai tertampar dan tersengat arus listrik. Tak jarang saya menundukan kepala, merasa malu karena hal-hal yang diungkapkan beliau benar adanya. Dalam islam kita memahami betul bahwa seorang bayi dilahirkan fitrahnya adalah baik. Kita begitu sering marah-marah dan mengkomplain segala tingkah laku mereka yang selalu tampak salah di mata kita. Padahal mereka seperti itu ya bisa jadi karena menduplikasi perilaku dan cara hidup kita kan?
PLAK!
Mari kita ambil contoh keluhan-keluhan orang tua yang sempat saya tulis di atas. What parents always do is complaining. Anak tidak bisa membaca, yang salah gurunya atau anaknya. Anak tidak bisa menulis, lagi-lagi yang salah gurunya atau anaknya. Padahal menurut metode montessori, hal penting yang harus dilakukan sebelum meminta anak menulis adalah menguatkan otot-otot jemarinya agar merangsang kinerja motorik halus. Dengan cara apa? hanya satu cara, yaitu stimulasi.
Stimulasi yang dilakukan bisa macam-macam, seperti kegiatan menuang, menyendok, meronce, mengulek dan beragam kegiatan lain. Mudah sekali sebenarnya karena memang berkaitan dengan praktek kehidupan sehari-hari. Hanya, kita sebagai orang tua (termasuk saya saat jaman jahiliyah dulu) menganggap itu semua adalah sesuatu yang tidak penting, merepotkan dan mengotori rumah. Oh satu lagi, enggak keren blas!
PLAK KEDUA!
Nah, Mr. Allan bertanya lagi kepada kami. Orang tua lebih senang kalau anak bisa mengucapkan kata astronaut or spoon? Sambil tersenyum beliau bisa menebak bahwa kami memilih kata astronaut. Tentu saja karena kata tersebut terdengar lebih fancy. Namun, tahukah kalian kalau montessori pasti akan memilih spoon? Adakah yang bisa menebak alasannya?
Yap, karena memahami spoon lebih baik dan penting bagi anak-anak dibanding memahami astronaut.
Inilah kenapa saya memilih untuk mendalami Montessori. Konsep pembelajarannya amat mudah dilakukan di manapun.
Follow the child
Saya sangat terbantu dengan konsep Follow The Child yang diungkapkan oleh Mr. Allan di dalam sesi workshopnya. Konsep ini membantu mengendalikan ego saya sebagai orang dewasa untuk mengatur segala perbuatan anak-anak.
Sebagai contoh, kemarin saya mengajak Luna (2 tahun 2 bulan) untuk menggambar. Saat saya menggambar rumah dia terlihat tidak tertarik dan lesu. Baiklah, saya memilih untuk berhenti dan beralih melakukan hal lain seperti bermain bola. Ketika bermain, saya mendengar dia menyenandungkan lagu favoritnya: ambilkan bulan bu.
Setelah berpikir selama kira-kira semenit, saya kembali mengambil kertas dan crayon. Saya menunjukan pada Luna gambar bulan dan bintang. Tidak lama dia mulai ikut mengambil crayon dan mulai menggores-gores di kertas dengan antusias. Yes, berhasil! Hari itu kami belajar banyak hal tentang bulan, bintang, awan dan betapa tingginya langit.
Saya menyadari betul bahwa konsep follow the child memaksa saya belajar mempertajam indra sebagai orang dewasa untuk mengartikan setiap perilaku anak sebagai cara dia memenuhi kebutuhannya, dan memanfaatkan hal tersebut untuk mencapai tujuan kita.
Oh iya, namun ini bukan berarti kita membebaskan anak sebebas-bebasnya yak. Bagi saya konsep ini tetap memiliki batasan, salah satu tolak ukurnya adalah keamanan dan sopan santun. Misalnya saat Aylan (9m) mengeksplorasi batu dan hendak memasukan itu ke mulutnya, tentu saja saya langsung mencegah. Juga saat Aylan hendak mengobrak-abrik makanan dalam toples di rumah tetangga, saya tentu menghentikannya.
Let them be a leaders
Bagaimana montessori memandang anak-anak dalam didikannya? Mr. Allan mengatakan sebelum memulai metode ini, kita wajib membuang ego kita sebagai selfish adults yang merasa tahu segalanya dan beralih menjadi STAGES BUILDER.
Saya paham kalau untuk melakukan hal ini tidak mudah. Sebagai orang tua, naluri kita untuk selalu khawatir pada anak memang tak terelakan. Tapi, ketika kita bersedia untuk mundur sedikit dan memberi kesempatan pada anak serta mempercayainya maka yakinlah bahwa hasilnya luar biasa!
Tips dari Mr. Allan agar lebih ikhlas saat menaruh ‘trust’ pada anak adalah pertama, have faith in them. Ubah mindset kita bahwa anak mampu dan bisa melakukan tugasnya sendiri. Kedua, accompanying alias temani. Maksudnya, kebersamaan kita di sini adalah sebagai pengamat, penjaga dan observer.
TIGA POIN PENTING DALAM MONTESSORI
Seperti yang kita ketahui, sejak usia dini anak-anak paling mudah menyerap pengetahuan justru dari lingkungan tempat tinggal. Kita, sebagai stages builder berperan sangat penting untuk membuat anak mengenal bahwa lingkungan rumah bisa memberikan stimulasi-stimulasi paling dasar.
Karena itulah Mr. Allan mengatakan bahwa orang tua wajib memahami tiga hal ini, yaitu ;
- Everything in environment has a name
- Everything in environment has a usage
- Everything in environment has a place
Selain semua hal di atas, kita juga perlu mengetahui lima area yang wajib diajarkan pada anak. Metode Montessori membaginya seperti;
- Practical Life atau praktek dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya makan dan minum sendiri.
- Sensory. Area ini biasanya berhubungan dengan permainan.
- Language alias bahasa. Biasanya, pada usia 2 tahun anak akan mengalami ledakan bahasa. Area ini perlu diperhatikan karena akan menjadi pijakan dari area selanjutnya yaitu
- Math atau Matematika
- Cultural atau budaya
Kelima hal ini perlu diajarkan secara bertahap, tidak bisa dikarbit. Alasannya logis banget, tidak mungkin seorang anak memahami matematika jika sebelumnya dia tidak bisa bicara kan?
WHAT THE HAND DOES, THE MIND REMEMBER
Dalam kesempatan yang sama, Miss Rosa menunjukkan bagaimana belajar matematika/penjumlahan dengan metode Montessori. Beliau memperlihatkan sebuah kubus yang disebut dengan one thousand cube, sebuah lempengan one hundred square, untaian manik-manik one ten dan sebuah manik-manik bernama one unit.
Kami semua menganga. Saya takjub sekali melihat bagaimana mudahnya memberikan penjelasan dengan detail dan gamblang konsep satuan, puluhan, ratusan bahkan ribuan kepada anak-anak dengan sesuatu yang kongkrit. Iya, dalam memahami matematika anak-anak sangat membutuhkan sesuatu yang nyata dan terlihat bukan hanya sekedar imajinasi.
KENAPA HARUS MONTESSORI HAUS ASIA?
Teman-teman yang selama ini kesulitan mencari Jakarta Montessori sekarang bisa merasa tenang karena MHA sudah hadir di sini. Kita, akan diajari lansung oleh Miss Rosa dan Mr.Allan dari Singapore tentang bagaimana bermain dan menerapkan Montessori di rumah.
Saya yakin dari uraian yang sangat panjang di atas, kita tidak akan ragu lagi bahwa baik Mr. Allan maupun Miss Rosa merupakan orang-orang yang memang sudah sangat fasih dengan Montessori luar dalam. Bukankah cara belajar paling baik adalah dengan mereka yang memang kompeten di bidangnya?
Selain itu, Montessori Haus Asia juga menyediakan berabagai layanan training mulai dari yang hanya 1,5 jam sampai diploma profesional 208 jam. Karena semuanya ini disupport langsung oleh Montessori Haus Asia Singapore maka kualitas belajarnya jelas terjamin dong.
– Untuk informasi lebih lengkap, kita bisa jalan-jalan ke
– IG : MontessoriHausAsia
– Website : http://www.montessorihausasia.com/
– Nomor telepon : 081398674378
– Alamat Kantor : PT. Montessori Haus Asia Indonesia, Multivison Tower Lantai 25, Jalan Kuningan Mulia Lot9B, Jakarta Selatan
Untuk-program-program bersertifikat yang diadakan adalah :
- Proffesional Diploma in Early Years Montessori & Entepreneurship
- Professional Certificate in Early Years Montessori & Entepreneurship
- Certicate Basic Montessori
Sssst, saya akan berbagi sedikit rahasia di sini, Miss Rosa bilang bahwa Montessori Haus Asia sering mengadakan diskon hingga empat juta rupiah untuk pendaftaran di hari tertentu loh!
TRIAL BOX
Saat hendak pulang, Montessori Haus Asia membekali kami semua dengan sebuah trial box “Montessori Made Simple”. Ada tiga aktivitas yang bisa kita lakukan dengan trial box ini yaitu menanam kacang hijau, mengamati siklus hidup kacang hijau dan permainan angka 1-10.
Trial Box yang merupakan kerja sama Montessori Haus Asia dan Game Montessori ini memiliki banyak manfaat. Salah satu di antaranya membuat anak-anak memahami siklus hidup tumbuhan, menambah kosa kata serta memperkuat otot tangan.
Saya berharap anak-anak akan semakin menyayangi dan bertanggung jawab kepada lingkungan hidup ketika mereka bisa menumbuhkan dan merawat sesuatu.
PARA PENDUKUNG
Nah, tentunya sebuah workshop tidak akan berjalan sukses kalau tidak didukung oleh hal-hal penting seperti makanan dan minuman yang setia mendampingi kan ? Yuk, kita tengok apa saja sih yang membuat workshop ini semakin semarak
INTERLAC
Interlac adalah produk suplemen probiotik satu-satunya di Indonesia yang mengandung Lactobacillus reuteri protectics. Produk ini telah teruji secara klinis mampu meningkatkan daya tahan tubuh jika dikonsumsi secara teratur. Cara kerja interlac adalah dengan meningkatkan bakteri baik dalam saluran cerna dan memperbaiki sistem pencernaan secara keseluruhan.
Bakteri baik dalam interlac juga melawan bakteri jahat penyebab penyakit di dalam usus. Usus ternyata merupakan organ pencernaan yang memiliki peran penting dalam kesehatan.
Interlac terjamin keamannya untuk semua usia, mulai dari bayi lahir sampai orang lanjut usia karena sudah mendapatkan predikat kemanan tertinggi, Generally Recognized as Safe (GRAS) dari FDA Amerika Serikat.
Pemberian Interlac untuk bayi baru lahir terbukti aman dan efektif meningkatkan imunitas. Selain itu juga dapat membantu mencegah dermatitits atopik serta infeksi.
Pilihan pemakaian interlac juga bervariasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Interlac Drops digunakan untuk bayi, sachet untuk bayi dan anak, tablet kunyah untuk anak-anak dan dewasa.
Untuk informasi selengkapnya, silakan meluncur ke interlac prebiotics
D’GRANOLA
Selama ini saya tidak begitu ngeh dengan yang namanya camilan sehat. Saat pertama kali mendengar kata granola, pikiran saya langsung melayang ke arah bekatul. Tapi semua pikiran itu sirna saat berkenalan secara langsung dengan d’granola yang merupakan produk dari healthy.food.corner.
Snack ini berisi bji-bijian panggang gabungan rolled oat, biji labu, biji bunga matahari, cranberry, raisin, kurma madu, kayu manis, extra light olive oil dan himalayan salt. Sudahlah isinya menyehatkan, rasanya juga sangat lezat. Saya bersama anak-anak menikmati sekali saat-saat nyemil d’granola.
Teman-teman yang ingin mencoba bisa langsung cek IGnya di healthy.food.partner atau melalui akun resminya di shopee healthyfoodpartner. Untuk varian rasanya ada Banana, original dan coklat dengan rentang harga 40.000- 70.000 .
AYAM GEPUK MPO ONENG
Madam, yakin kuat ikut workshop tanpa makan siang? Nah, ini nih makan siang istimewa yang disediakan penyelenggara : Ayam Gepuk Mpo Oneng. Rasanya ayamnya yammi, nasinya pulen dan sambelnya maknyos!
Packagingnya cantik dan ramah lingkungan karena terbuat dri kertas berkualitas. Teman-teman bisa kepoi dan pesan IGnya di ayamgepukmpooneng. Nah, kalau ingin makan di tempat langsung bisa kunjungi outletnya yang ada di Jl Kencana Loka blok J5 no 8 (waroeng Hangout) BSD (Outlet 1) dan Bukit Dago Cluster Pasadena Blok F8 no 12 (outlet 2)
Oatmilk Toru.Id, Makkeik & Babahgemoek
Madam, yakin kenyang dengan nasi dan air putih aja? Wkwkwkwk, tentu saja tydak! Tenang, karena selain makan siang penyelenggara juga paham banget dengan kebiasaan emak-emak yang enggak bisa berhenti ngunyah ini. Jadi kami disuguhi minuman sehat yaitu oatmilk dari Toru.id , Kue pepe pelangi dan rasa coklat dari Babahgemoek dan macaroni shchoutel dari Makkeik.
KETIKA KESERUAN HARUS BERAKHIR
Waktu terus berjalan sampai akhirnya kami pun harus berpisah. Walau sebenarnya saya pengen sekali bilang “lagiii, lagiiii.” Alhamdulillah, sekarang pikiran menjadi semakin luas dan terbuka. Tidak hanya ilmu yang di dapat tapi juga bisa mengenal makanan serta snack-snack sehat kekinian yang rasanya enak dan recommended.
Last but not least, jangan lupa kalau ingat tiga hal ini :Montessori made simple, Montessori bersama anak, Montessori for everyone selalu ingat Montessori Haus Asia.
Terima kasih banyak atas kesempatannya Momblogger Community dan Montessori Haus Asia. Jangan pernah kapok mengundang saya *halah
Disclaimer : foto-foto yang digunakan dalam tulisan ini sebagian merupakan koleksi pribadi penulis, website resmi produk sponsor, teman-teman di Mom Blogger Community dan Montessori Haus Asia. Kiss Kiss :*
Baca juga : kerennya gundam di gunpla expo
31 Komentar. Leave new
Wah komplit bahasannya . Jadi kalo udah belajar di Montessori Haus Asia ini, para ibu jg bisa mengajari sendiri anak2nya ya.
Iya, bener banget! Emang yang paling tepat itu, orang tuanya ya yang harus belajar, bukan cuma anaknya. manfaat workshop kemarin emang luar biasa
Dulu sebelum konsep montessori itu terkenal. Sewaktu masih mengajar aku memakai konsep seperti itu mba Ajeng. Karena memang tempat aku mengajar melatih para gurunya berkonsep seperti itu. Makanya nggak heran kenapa tempatku mengajar itu biaya masuknya bisa waw wkwkwk 😂.
Tapi keluar dari sana. Allhamdulillah ilmunya itu kepake banget buat aku stimulasi Erysha dan anak2 aku lainnya nantinya. Tanpa aku sadari ternyata aku udah bermontesori di rumah wkwkw 😂.
Dulu waktu ngajar math aku juga pakai alat satuan itu sampai ribuan. Dulu masih mahal harganya. Nggak tau sekarang. Maaf kepanjangan mba ajeng. Bca tulisan mba ajeng jdi bkin aku bernostalgia wkwkwk
Oalah, kok keren banget mbak yenii! aku jadi iri loh, sangat iri. huahuahauahauahaua. mauuu banget punya segela macam apparatus itu
Selalu sukaaak baca ulasannya mba Ajeng, jelas dan detail. Btw, aku juga suka banget sama metode montessori, bikin anak nggak berasa kalau lagi belajar tahunya ya bermain. Padahal saat bermain itu dia sedang belajar dan sedang menstimulasi dirinya. Aku naksir berat sama macam2 aparatusnya si MHA itu iih… Kepoin ah IGnya…
Eiya itu makanan sama snacknya enak-enak banget sih kliatannya, wkwkwk #galfok.
Aslii..pas tahu Montessori ini pas anak sudah gede-gede..jadi bertanya pada diri, apakah aku harus punya anak lagi hihihi
Keren banget metodenya.
Maka, cuma satu kata buat Mbak Ajeng: l a n j u t k a n !!
Baca soal Montesorri cuma sekilas pas buka web daycare, belum paham sepenuhnya metode apa itu, dan akhirnya mulai dapat pencerahan setelah baca tulisanya mba Ajeng. N
Bakal broswing lebih lanjut agar ga salah dalam momong anak.
Aaakkk.. Selalu syukaa dengan tulisan mbak Ajeng. Kereen banget ilmunya mbak.. Makasiih ya mbak 😍😘
Kereennn banget ilmunya mbak.. Makasiih mbak ajeng 😘
Ma syaa Allah
Jujur ya… ini komplit banget penjelasannya. Selama ini udah sering denger kata2 metode montessori. Lebih2 saat aq jadi marketer buku dan mainan edukatif, eh. Dan saat parenting di sekolah sulungku jg pernah disinggung soal kesiapan anak masuk sekolah itu bukan cuma soal calistung. Ternyata yang harus dirangsang adalah motorik kasar halus yang mana smua itu lewat bermain. Bermain! Dalam bermain itu nanti pasti ada banyak hal lagi yang didapat. Ya kan ya kan? Dan benar mba ajeng mamah yulunay, temani anak. Kadang qt sibuk ini itu anak dibiarin aja. Plakk !! Ngaca ke diri sendiri
Makasih makasih buat pencerahannya mbaaa. Tulisanmu pancen ngeten 👍👍
Aku naksir berat sama konsep Follow the Child-nya Montessori, tapi sesungguhnya pas dijalankan ga semudah kedengarannya ya 😁
Bener-bener mesti menajamkan mata, telinga, dan hati, biar dapet observasi yg sebenar-benarnya soal apa sih maunya anak ini hahaha. Ga mudah tapi seru 😁
Heuheuheu… Emak2 kudu belajar terus yaaa…
Skrg nyadar pentingnya montessori di rumah. mulai skrg bakal kepoin montessori di rumah. Semoga belum terlambat. Emak2 gak boleh males 😆. Makasi bnyak mba Ajeng. Tulisannya bikin melek pentingnya peran kita buat membersamai anak. Bukan cmn hadir aja 🙈
Wah..nambah pengalaman lagi ya mbak ajeng. Makasih banyak sharingnya, sangat berguna buat mamah2 seperti Kita ini 😘
Montessori apa momtessori?
BTW, asik ya mbak kalau ada tempat pelatihannya juga, jadi buat ibu muda cocok banget nih belajar metode ini
Pendidikan anak dengan menggunakan metode tentunya jauh lebih mudah tinggal disesuaikan dengan umur anak 😊
Montessori emang sebenarnya gak njlimet ya, yg bikin njlimet kdng pelakunya, harus ini itu. Pdhl yg benar adalah konsepnya kudu ngerti dulu, gak sekadar alat dll. hehe.
Montessori Haus Asia ini tujuannya oke banget, ingin menggaungkan kalau Montesori itu simple lho, bisa pakai apapun bahan di sekitar kita 😀
Dulu bisa dibilang saya penganut pemahaman kalau ngajarin anak calistung itu haram. Hahaha… Tapi pas kenal ada yang namanya Montessori, jadi nyadar bahwa sebetulnya nggak ada salahnya ngajarin calistung pada anak balita. Asal ya caranya itu…
wuahhh materi montesensori nya banyak banget yaaa.. hehhehe.. iya namanya anak2 ya yang dipahami yang disekitarnya cuma kadang kita orang tua yg kurang paham sama minat mereka
Asyik dapat trial box. Wah langsung dipraktekkan nih mbak. Seru banget yah acaranya, dan pasti dapat manfaat banyak untuk mbak dan keluarga
senang sekali baca curhat mantan guru TK ini hehehe
bener banget pola asuh dan belajar anak tidak bisa seperti dulu
dan tidak boleh ikut ikutan
anak saya juga tidak saya paksa bisa calistung saat TK
sekarang baru duduk di bangku kelas 1 SD
saya biarkan aja berproses belajar sambil bermain
alhamdulillah pelan pelan udah bisa nulis namanya
pengin jadi tahu lebih banyak tentang MHA
Oalah kak Ajeng dulunya guru TK, kelihatan sih gestur gurunya (?) Hehe. Sesama guru nih 😀 btw suka banget sama quote2 Montessori nya kak hihi.
Montessori sedang digandrungi orangtua jaman now nih. Semoga bukan hanya sekedar tren aja ya, tapi juga diterapkan kepada anak-anak.
Aku agak menyesal sebenarnya baru tau gamblang mengenai montessori sekarang-sekarang ini. Masih bisa sih diterapin ke krucils yang udah SD ini dalam mengajarkan matematika. Kuncinya adalah konsisten.
Kalau boleh au biaya kursus montessori unuk jadi gur berapa ya mbak dan berapa lama kursus nya trimakasih
Kehidupan dan proses tumbuh, lingkungan akan membawa dampak postif bagi anak kita
Montessori dimulai dari usia berapa ya mom? Aku juga baru mengenal Montessori dan ingin belajar lebih lanjut nih.
Asyik ya metode montessori ini. Aku suka jg. Orangtuanya harus rajin dan kreatif nih.
Betul mba, yg harus belajar terlebih dahulu itu orangtuanya baru kemudian si anak. Jangan menuntut anak pintar sebelum orangtuanya memintarkan diri 😀
Jadi pengen lanjut ambil kelas sama Montessori Haus Asia ya mbak, makin penasaran sama Montessori!
Madam A….
Mana tuh emak yang minta anaknya dikasih PR terus, suruh anaknya masukin kumon biar dikasih PR seeeetiap hari..
Dijamin anaknya rajin ngerjakan PR dan emaknya rajin ngomel nyuruh anaknya ngerjakan PR hahahaha
Btw banyak banget ya PR jadi orang tua, tapi demi anak yang sholeh/sholeha serta berkepribadian baik dan tumbuh sehat, apapun mari kita pelajari hihihi