Sabar ya mak, karena suami menyebalkan itu sesuatu yang pasti terjadi kok
– Madam A –
Genks, kalian percaya kan sesehat-sehatnya sebuah hubungan, masalah pasti tetap ada? Sebaliknya, sehancur apapun relasi kita dengan suami, momen-momen manis pernah kita cicip.
Saya yakin tidak sedikit istri yang setelah menikah justru merasa galau. Mencoba bertanya kepada rumput yang bergoyang, wahai rumput kenapa setelah sah akutu lebih banyak ngerasa susah dibanding senang yak?
Tapi itu sih biasanya keluhan istri di dunia lain, bukan para pembaca setia blog saya.
Saya menyadari, bahwa lelaki sebenarnya adalah makhluk menye-menye. Kadang dia menyenangkan, seringnya dia menyebalkan. Terutama karena mereka lebih peduli untuk bermain pokemon go ataupun mobile legends dibanding mengajak ngobrol istrinya selepas pulang kantor.
Baca Juga : Cemburu dan Cara Terbaik Untuk Menyampaikannya
Padahal, apa sih susahnya untuk menyimpan hape dan berkegiatan dulu sama anak-istri di rumah?
Tinggal taruh aja, toh enggak bakal bikin menderita juga. Iya kan?
Teman-temanku para istri yang sering sekali ngomel ke suaminya karena dia lebih mesra sama hape dibanding kita, yuk mari kita berpelukan virtual sejenak. Saya tahu persis perasaan kalian. Tahuuuuuu banget dongkol dan betenya kayak apa. Percayalah…kalian tidak sendirian kawan!
Meski demikian, ada satu hal yang perlu kita perhatikan di sini. Sering ngomel dan marah-marah ke suami itu menghabiskan energi. Enggak ada gunanya juga, apalagi kalau pasangan kalian adalah tipikal yang cuek dan memilih kabur saat kita mulai buka mulut.
Sejujurnya, saya penasaran banget, kenapa ya para pemilik hormon testosteron ini bisa secuek itu? Saya, sebagai contohnya, karena sudah dihamili tiga kali merasa memiliki ikatan batin yang kuat dengan suami. Sehingga tidak bisa begitu saja mengabaikan perasaan yang muncul ketika kami bermasalah.
Sedangkan dia, yang sudah menghamili saya sampai tiga kali, kok ya mampu untuk acuh tak acuh menghadapi kemangkelan saya. Gara-gara hal inilah saya jadi sering suudzon, jangan-jangan akutu dulu dipelet ya?
Halah, gayanya ngomong dipelet, padahal ditanyain via WA udah makan atau belum aja udah kelonjotan saking hepinya. *ngomong sama kaca*
Halah, gayanya ngomong dipelet, padahal saat update instastory terus di notice sama suami aja langsung ketawa-ketawa. *ngomong sama kaca*
Halah, gayanya ngomong dipelet, padahal dia pulang kantor bawa martabak aja langsung bahagia, kayak terbang ke awan gitu. *ngomong sama kaca*
KENAPA SUAMI MENYEBALKAN ?
Pertama, karena dia adalah suami kita.
Enggak mungkin kan kita sebel-sebelan sama suami orang lain? Buat apa coba, mau ngajak perang dunia? Kedua, karena secara fitrah laki-laki dan perempuan diciptakan berbeda oleh Allah SWT.
Laki-laki, memiliki volume otak lebih besar, meski hal ini tidak berarti mereka lebih pintar daripada kita. Mereka juga lebih dominan menggunakan otak kiri, sedangkan wanita otak kanan. Inilah sebabnya para bapak cenderung mampu untuk berpikir logis saat menghadapi masalah.
Sistem limbik mereka juga lebih tipis, yang menjadi alasan mereka selalu pasang taktik fight or filght. Pokoknya kalau enggak sanggup hadapi omelan istri, mending lari. Strategi yang sebenarnya justru membuat para istri makin berang, wkwkwk.
Saya pernah belajar tentang hal ini saat mengikuti kelas tentang pasutri sama Bu Fithrie. Lumayan, jadi bisa lebih tahu gimana cara berkomunikasi yang betul dengan suami saat bermasalah. Tapi tetep aja sih, kalau saat ngobrol perasaan saya belum dingin, pasti ketika mencoba baikan ada yang mengganjal.
NETRALKAN PERASAAN DULU SAAT SUAMI MENYEBALKAN !
Suami menyebalkan itu pasti terjadi kok. Toh mereka ini manusia biasa, bukan manusia setengah dewa . Yang penting, jangan biarkan hal tersebut merusak mood kita. Ingat, ada anak-anak yang perlu kita jaga.
Kalau suaminya enak diajak bicara, tentu bisa langsung dikomunikasikan. Namun, terkadang ada situasi dan kondisi di mana kita lebih memilih untuk mendiamkannya.
Masak iya, harus kita terus yang mulai untuk konfrontasi. Mengeluarkan uneg-uneg, memaksanya duduk dan membicarakan masalah. Jujur, saya sendiri kadang merasa lelah saat membayangkan harus menghadapi perdebatan yang tidak ada habisnya. Padahal ini baru membayangkan.
Kasihan banget enggak sih?
Habis, berharap dia akan mengerti dengan sendirinya juga enggak akan mungkin. Ilusi. Fatamorgana. Bu, suami itu kita omongin kalau kita lagi bermasalah sama dia aja kadang dia enggak paham loh. Apa kabar kalau kita enggak ngomong sama sekali? Lha dia kan enggak punya ilmu perbatinan.
So, sebelum bumi gonjang-ganjing menyaksikan pertengkaran rumah tangga kita, ada baiknya kita mencoba untuk menangkan diri sebelum maju ke medan perang. Istilah gaulnya sih menetralkan perasaan.
Based on my personal experience, ngobrol permasalahan rumit dan tingkat tinggi lebih mudah kalau istri dan suami sama-sama adem, sama-sama sudah mengosongkan gelas. Dan, inilah dia enam hal yang saya coba untuk lakukan dalam ikhtiar membebaskan diri dari perasaan negatif terhadap pasangan ;
- Istighfar. Yap, ini hal yang pertama banget saya lakukan kala emosi mulai terpancing. Membaca kalimat Astaghfirullah hal adzim yang memiliki arti, aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung. Saya mengucapkannya berulang kali, di dalam hati. Kadang bahkan sambil mengepalkan tangan dan mengusap dada. Bisa juga sambil exhale-inhale.
- Menjauh sementara. Well, saya paham banget hal ini agak sulit dilakukan oleh kita, kaum perempuan (what? kita?). Terutama saya sih sebenernya. Suami sering kesal dengan kebiasaan saya yang cenderung grusa-grusu pengen menyelesaikan masalah saat itu juga. Soalnya saya pasti meledak-ledak. Tapi memang, hasil akhirnya berbeda jauh ketika kita mau mundur untuk meredakan emosi sesaat. Less drama, yakin!
- Membuka album foto jaman dulu. Pernah tengah malam ketika sulit sekali memejamkan mata, saya keluar dari kamar. Pelan-pelan menyalakan laptop. Saya buka deh itu file-file foto lama. Meski sempat baper ketika melihat betapa berbedanya bentuk tubuh saya dulu dan sekarang, yang bagaikan biting dan karung goni *eaaakkkk. Saya menyadari betapa banyak ups and downs moment yang kami lewati bersama. We’ve been through a lot of things together. Saya sering lupa, khilaf untuk mengerti that he always stay beside me, in every madness situation…
- Mendengarkan lagu romantis. Kalau saya youtube-an sih, hahaha. Saya suka sekali menyetel lagu-lagu lama, yang liriknya dalem, nusuk sampai ke hati. Sambil sesekali ikutan menyanyi, terutama saat lagunya The Script yang berjudul The Man Who Can’t Be Moved terputar secara otomatis. “How can I move on…when I’m still in love with you…”
- Membaca Buku. Pepatah mengatakan There is no friend as loyal as book, dan saya setuju. Kebiasaan membaca buku saat bad mood bahkan sudah saya lakukan sejak kecil dulu. Jaman kuliah, sehabis UTS maupun UAS saya pasti akan menggeber motor ke taman bacaan yang berada di kawasan kampus UGM. Duduk di sana, membaca komik ataupun novel-novel historical romance terbaru. Kalau uang lebih banyak, saya biasa pergi ke Togamas. Toko buku yang selalu memberi diskon besar dan memberi sampul sebagai bonusnya. Entah kenapa, saya selalu bahagia di tempat yang ada banyak buku, hahaha.
- Dari semua cara di atas, yang paling ampuh tentu saja : curhat langsung sama Allah, Sang Penggenggam dan Pembolak-balik Hati. Mana tau barangkali nanti suami menyebalkan yang kita cintai bisa berubah jadi power rangers. Dunia aja dia jaga, apalagi hati kita? #tsaaahh
BERSYUKUR MASIH PUNYA SUAMI
Ketika berproses menulis ini, saya banyak ngobrol dengan murobbi dan guru tahsin saya. Beliau memiliki 4 orang anak yang usianya masih kecil-kecil. Dan keempat anaknya saat ini adalah seorang yatim karena ayah mereka meninggal dunia saat sedang dinas di Bandung.
“Saya sedang berjuang untuk menjalani takdir yang Allah pilihkan untuk saya .” kata beliau tegas, tanpa keraguan sedikitpun.
Baca Juga : Menjaga Kesehatan, Pesan Penting dari Film “Me Before You”
Masih ingat dengan berita pegawai kementrian keuangan yang mengalami kecelakaan dengan bus Transjakarta di kawasan Lapangan Banteng? Beliau adalah suami dari salah satu ustadzah yang cukup dikenal di wilayah saya. Anaknya 4, dan yang bungsu seorang ABK (Anak Berkebutuhan Khusus).
Hati saya teriris menedengar bahwa saat teman-teman ustadzah ini hendak takziyah, sang ustadzah malah bertanya ada apa. Ternyata beliau bahkan belum tau kalau Allah sudah mengambil kembali suaminya.
Allahu..
Saya jadi malu kalau inget sering mengeluh tentang suami. Toh semenyebalkan apapun, dia tetaplah seorang ayah yang bertanggung jawab dan sangat menyayangi saya dan anak-anak. Meski selera humornya rendah banget, meski guyonannya selalu ramashook.
Padahal kalau mau jujur, bisa jadi suami menyebalkan karena saya yang sebagai istri kurang sabar. Kurang bisa memahami kelelahan dia. Kurang bisa ngomong yang baik sama dia.
Tuh kan, jadi cirambay…huhuhu
Nah, akhir kata, semoga sedikit tulisan ini bisa membawa manfaat ya. Saya mau dong dibagi tips dan trik untuk menetralkan perasaan ala teman-teman 🙂
29 Komentar. Leave new
Mba ajengggg tau nggak. Aku malam ini lagi kesel ama suami. Eh inget link mba ajeng tadi pagi. Langsung meluncur ke sini wkwkwkw 😂. Aku n suami klo saling kesel biasanya kita diam dulu untuk menenangkan perasaan. Kalau udah tenang baru deh aku kadang ngedeketin duluan. Mijitin dia terus curhat deh ngeluarin uneg2 aku. Trus dianya minta maaf n aku jg minta maaf, krn trnyta setelah dia jg ngeluarin uneg2nya. Aku jdi tahu dari sudut pandang laki2 itu sprti apa. Akhirnya saling maapan. Atau kadang klo aku lgi kesel ama dia. Dia yang suka ngedeketin duluan n meluk aku. Trus klo udh dipeluk gitu. Aku ga jdi marahnya. Soalnya udah keburu meleleh dipeluk dia wjwkwkw 😂
Seandainya bukan suami pun, saya tetep bisa sebal dengan laki-laki. Wajar sih. Cara pandang laki dan perempuan emang dari sononya beda.
Ada yang bilang, suami tu makhluk yang gak peka. Tapi menurut saya, mungkin suami bukannya gak peka, beliau peka cuma seringkali berakhir dengan solusi yang tidak cocok dengan saya, akhirnya saya menganggap beliau gak peka.
Misalnya nih, saya lagi ngambek, saya berharap diajak ngobrol atau dielus2 gitu, tapi paksuami datang dengan martabak. Enak sih… 😀 tapi bahaya, apalagi ngajak makannya pas malam-malam, kan bisa anjlok timbangan. Trus saya ngambek lagi, bilang suami nggak peka, nggak peduli ama timbangan saya, padahal dia tahu saya nggak bisa dapetin endorse pelangsing wkwkw (ini contoh apa sih)
Intinya, pengendalian diri 😀
Saya pernah mikir simpel, kalau suami tidak romantis… baiklah, saya yang akan berlaku romantis! *
*S&K Berlaku 😀
Aku terharu baca ini.
Bacanyaa kok baper yaa mbak meskipun belum punya suami. Semogaa disegerakan bisa ketemu imam terbaik, aamiin. Uda dicatat dengan baik di memori mbak, trik jitu jadi istri yg sabar hehehe makasih sharingnyaaa 😊😊😊
Haha iya nih. Kenapa ya suami itu menyebalkan? Tapi kadang aku sadar diri aja sih sebagai istri masih banyak banget kekurangannya jadi berusaha untuk menerima sifat menyebalkannya suami ini. Bisa jadi dia juga sebal sama aku yang kadang susah dibilangin 😂
Madaaammmmmm, ini karena template baru kah?
atau emang tulisannya dibuat macem2 bentuknya?
Ada yang besar ada yang imut wkwkwkw
Sebelumnya saya mau numpang ngakak dulu yaaaa
wakakakakakakakakakakkaak
Udah gitu aja, mau ngakak karena mengapa ya kita harus sebel ama suami, padahal dulu kita cinta ama dia hahaha
Dan kalau saya kayaknya lebih complicated, jangankan main hape.
Pegang hape agak lamaan dikit buat baca pesan saya udah melirik tajam
Maklum saya trauma si pak su nanti chat lagi ama mantannya.
Kalau madam benci ama mobile legend, saya benci ama mantan.
Mengapaaaa coba harus ada mantan di dunia ini.
Pakai acara chating ama suami orang pula, KESAAALLLLL
Kok ngegas di sini yak 😀
kalau saya menetralkan hati biasanya minta duit, pokoknya mau duit, baru saya senyum
Matre is da best wakakkaak
Aku baca kisahnya dan bacain komen jadi mikir…kapan yaaa aku sebel ama suami? Wkwkwk…Kayaknya dia kali yg sebel ama aku. Karena aku yg lebih banyak gadgetan daripada dia. Wong kalo pulang kantor, dia langsung ngecepret cerita kesebelan orang di kantor. Padahal aku lagi enak² blog walking., kayak sekarang. Wkwkwk…
Yekan…harus dengerin dia dulu toh…
Baca artikel ini dari judulnya aja udah sreg kalau ini masalah serupa dengan yang saya tulis (curhat tepat nya) di blog saya hehehe…
Memang benar ya kalau dengan rasa syukur sebenarnya semua bisa kita redakan. Marahan sama suami cukup bersyukur masih punya suami. Tetangga malah baru saja jadi janda.
Nuhun terimakasih banyak atas sharing nya. Sangat bermanfaat
Kesel di blang tkg tdur
Mkan mllu
Pdhal krjaan dah rapih
Emgbgabcape ngrus bocil yg umr ny 6,4,2th
Bygin 3 ank msh kcil
Lbh parah msak blm dmkan dah d blg ga enk
Sakittttttttt
Rmh tgga dh 8th
Ya mau gmna lg
D trma
Emg si ga sllu ngeseln
Nmany jga hdup ad sneng ad ssah
Dinikmatin di syukurin
Iya nih aku kadang juga suka sebel kalau dia pegang HP terus sepulang kerja. Padahal sebenarnya dia pegang HP bukan untuk bermain game. Jadi suamiku ini punya usaha sampingan yang kadang ordernya via online juga. Makanya kalau sudah di rumah dia kerjanya ganti bertatapan dengan HP.
suamiku termasuk menyebalkan dan moodian. jadicaraaku kalolagi kumat emosinya menjauh dari dia dan menjadi airsaat diamenjadi api.caranya inipas sekali mom. aku praktekkan juga beberapa.
Hihihi pas kita menilai suami nyebelin, kyknya di saat yg sama suami jg anggap kita gtu. Yaaa namanya jg dua kepala yang berbeda ya mbak 😀
Aku jg beberapa kali ribut kecil tapi gak berrati sih sama suami. Herannya abis gondok2an eh hubungan jd makin manis uhuks. Bener emang kata org, pertengkaran kecil itu bumbu penyedap pernikahan hehe 😀
Suamiku juga menyebalkan Mbak Ajeng,sangats, kwwkwkw
Apalagi kalau diajak ngomong ga nyambung karena lupa (atau ga dengerin pas aku ngomong)
Duh !!
Ya gitu meskipun nyebelin tapi ngangenin sih (baik orangnya maupun transferannya 😀 )
^^ 6 hal penetral yang mbak tulis memang sering banget aku lakuin kalau lagi sebel ma paksu. Akhirnya aku memilih mengalah dengan langsung memeluknya karena Allah telah jodohkan aku dengannya dan visi misi kami sehidup sejannah.
Pasti deh, tiap kali baca postinganmu mba rasanya tuh nano-nano. Antara miris kok kayaknya related sama kondisi akohh dan di sisi lain ngakak so hard, ekwkwk. Tapi memang adanya seperti itu ya mba, Romansa rumah tangga. Dan, bohong banget rasanya kalau ada suami yg gak punya sisi-sisi nyebelin.
Anw, setuju banget mba dengan tulisanmu mba. Karena, meski begitu harus tetap disyukuri ya dan mau bagaimanapun dia tetap aja menurut Allah dia yg terbaik buat kita, hasekk.
Kenapa suami menyebalkan, karena dia adalah suami kita. Bener juga ya mbak! Kalau suami orang yang ada gawaaatt! Haha.
Yang namanya suami kalau gak nyebelin kayaknya gak seru. Suamiku nyebelin banget tuh, tapi tetep aja kalau jauh kangen. Hehe
Aku biasanya diam dulu mba suami ngerti banget Kalo aku diam berarti marah besar tapi gk pernah lama sih hrs juga pendam ego
Wah alhamdulillah suamiku gak pernah bikin kesel, mungkin karena perbedaan kami yang cukup jauh jadi dia selalu memahami saya dan juga sebaliknya.
Kalau diriku pasti akan menjauh sementara mbak. Baru kalau udah adem balik kucing lagi dan akan memeluk suami. Habis gitu kita keluar rumah dan cari makan bersama…hehehe
Mba, akutu penasaran deh sama kata cirambay. Artinya apa sih? Xixixi.. maklum nih mak2 kurang gaul. Btw, baca tulisan mba ajeng 3x, saya seperti dapat gambaran jelas larakter suami, Mba dan kelincahan Mba. Xixixi.. kebayang yg satu kul.. yg satu lincah. Makanya klop saling mengisi. ^_^
Soal berhadapan dengan suami yg menyebalkan bener banget. Saya tambahi 1 pon lagi kalau yg namanya suami itu egonya tinggi banget. Mau dia kalem lembut apalagi yg beringas sekalipun, sudah takdirnya memiliki egois yg tinggi. Itu sebabnya Allah ciptakan wanita utk meredamnya. Krn yg mampu meredam ego laki2 ya wanita. Jadi sebisa mgkn jangan ikut meninggi dikala mereka egonya sedang tinggi.
Sekian dan terima gaji ^_^
Yap namanya momen pernikahan itu memang penuh drama. Hihiihi. Tapi kalau aku pas kesal ke suami biasanya ya balik mengingat segala kebaikan yang pernah dia lakukan kepadaku dan keluarga besarku. Biasanya sih manjur :p
Duh aku bacanya sambil senyum2, tawa tiwi baca bahasamu sukak banget. emang seperti ituuu ya mak problematika rumah tangga. kadang nyebelin sampe ke ubun2. tapi balik lagi, bersyukur aja ya disaat kita masih punya suami, jaman skrg banyak tikungan haha ngeri euy. saling pengertian aja, gpp maen pokemon asal jangan maen awewe, duh amit2 ya 😀
Dulu aku sebel kalau suami ngegame terus, kadang suka marah-marah. Makin ke sini udah biasa aja, soalnya aku juga suka main hape terus, wkwkwk gak ding, saking udah lumayan lama nikah jadi udah ngerti celahnya. Suami juga butuh me time atau pelepas stres jadi bikin kesepakatan bersama aja gimana enaknya.
Haha iya nih. Kenapa ya suami itu menyebalkan? Tapi kadang aku sadar diri aja sih sebagai istri masih banyak banget kekurangannya jadi berusaha untuk menerima sifat menyebalkannya suami ini. Bisa jadi dia juga sebal sama aku yang kadang susah dibilangin 😂
Hahaa aku jadi pengen ngiKik bacanya, iyaa memang sifat pria dan wanita itu bedaaa.. Mau sebel gimanapun sama suami, dia adalah imam kita, ayah dari anak anak kita. Aku juga termasuk yang males ribut mendingan banyakin istighfar dan diemin aja lama lama adem sendiri hihi
Can relate can relate. Apalagi hamba yg baru seumur jagung ini yak menjalani bahtera rumah tangga mba. Suwun banget, artikel nya sangat insporasional, apalagi kata-kata dihamili, aku ngakak lho. Kusuka tulisan embak 🙂
iya ka aku juga kalo lagi ada yg pengn di sampein sama suami tapi biasannya dia tuh kalo jawab paste nadannya langsung tinggi itu yg kadang saya harus berusaha nenangin diri saya kadang saya udah sakit dulluan di bentak ,,, mungkin kata dia mh nda tinggi itubiasa ,tapi saya ga biasa ,, setelhnya biasannya saya diem g mau nerusin klo nada dia udah tinggi pastinnya saya jwb lbih tinggi dan dia lbih marah, pdhl kn mksud aku mau mnylsaikn bkn berdebat , krna saya bnr” ga suka berargumen dn perdebatan , dan di tmbh hati saya udah runyem ,, tpi klo saya udah diem lma bru dia soso ngjk becanda duluan yg sangat garing dan receh tapi kadang saya lawan sakit saya karna di bntak dia tadi ,, mmang bnr” ngeganjel tapi lma lma lma lma udah ademan dikit nih hati saya nerusin ngomong baik baik ,, and endingnya ya ga ada masalh :* plong ,, pdhal cma pngn klo balas omongan sya tuh gausah nada tinggi ngebentak tapi sllu sja hah entah lah
Ceritanya kok bisa mirip sekali yaa..
Baca cerita mbak ini, bisa sambil bayangin tokoh artisnya aku dan suami, dan 3 anakku. 😂
Ternyata bener ya..kita tak sendirian.
Kupikir aku sendiri yg punya masalah beginian diduniakk ini.
Terima kasih mbak, ceritamu membuka duniaku yg selama ini ketutup terus dengan genteng rumah. 😬
Semangat para istri pejuang bahagiyakk.
[…] Urusan ditiduri, eh tidur ini enggak bisa dianggap main-main, setidaknya bagi saya. Sebaliknya, suami merasa tidur itu hal sepele karena toh dia memang tidak pernah memusingkan urusan rumah dan anak-anak. […]
Aku sama suami LDR beda benua. Kalo lagi baik baik banget tapi ya kadang nyebelin banget. Dikasih saran ini bilang “ga usah gpp” tapi nanti kalo kejadian ga baik bikin ribet, bingungin aku. Mana bisa sekejap aku nongol tada begitu ya kalo bisa pinjem pintu Doraemon. Berberapa hari aku dah nyiapin dokumen buat rencana nyusul dia kesana, udah berbulan-bulan liat youtube imigrasi, pengalaman orang-orang soal dokumen sampek hafal apa aja dokumennya tapi berberapa minggu kemarin mutusin pakek lawyer. Tinggal jedes jedes masukin dokumen dong. Eh si pak su dengan enaknya tadi sore bilang “ga usah. Kebanyakan buat apa. bikin banyak kerjaan” la yang kerjain lawyer kok sini bayar mahal kok bingung lagian yang aku kerjain yang penting-penting aja. Masa dari 90% data yang aku dah buat cuma dipake 10% Ya Allah aku ngelus dada sambil nangis. Lawyernya belum lihat dokumennya blass belum kerja Lo dibilang nanti banyak kerjaan. Itu tugasnya lawyer kalo ga mau bayar mahal uangnya kasih aku aja, sebel. Pas lihat blog ini perasaan jadi mending. Jadi keinget siapa yang dulu selalu ada disamping yang bantuin ngecheck disertasi, yang nyabarin aku pas lagi keok sakit. Memang harus nenangin dulu baru kalo udah enakan baru ngomong huhu. Thanks infonya mbak 🌞