Akhirnya harus ngikut bahas tentang mantan gara-gara tiga artis itu, hadeehhh
– Madam A –
Pagi ini saya terbangun dan mengecek gawai. Lalu menemukan bahwa media social world masih belum bisa move on dari kisah cinta segitiga Luna Maya- Reino Barrack – Syahrini. Terutama karena dalam waktu yang beredekatan, pasangan Syahreino-demikian netizen yang budiman memanggilnya, upload foto berdua.
Mesra pula.
Yawis, tambah geger deh jagad dunia maya gara-gara kelakukan dua orang itu.
Saya, yang sebelumnya masih berusaha untuk tenang dan enggak ngikut arus bahas mereka berdua akhirnya menyerah. Apalagi setelah kemarin ngakak enggak uwis-uwis karena liat postingan pembela Luna Maya yang bilang kalau Reino ini mirip banget sama Tesi Srimulat.
Dan memang mirip genks, bahahahahahak!
Takjub banget. Angkat topi sama netijen yang kreatifnya luar biasa di medsos. Padahal mbak Luna sendiri lagi asyik-asyik traveling ke Turki dan mempromosikan dirinya, yang merupakan nominator pemeran utama wanita terbaik untuk piala apa itu, lupa. Sambil mungkin, mungkin ya mungkin, bersujud pada sang pemilik hati untuk menguatkannya menghadapi kehidupan dunia yang fana. *anjaayyyyy*
Kenapa saya bisa tahu? Karena saya ngintip dikit sosmed mereka. Ngintip doang sih, enggak follow. Follower mereka udah bejibun soalnya. Mereka enggak memerlukan tambahan follower yang suka kepo. Selain itu, saya memang tipikal orang yang jarang follow artis, khawatir jadi manusia yang kufur nikmat. Suka iri sama kehidupan mereka yang kayaknya sempurna banget.
Anyway, apa yang terjadi antara mereka bertiga sebenernya juga terjadi pada setidaknya sejuta orang di dunia. Kisah tentang tikung menikung. Pacaran lama sama siapa makbedunduk menikah sama siapa. Sadar enggak sih kita kalau Allah menunjukan kuasanya di sini. Sebesar apapun usaha dan rencana, takdir Allah adalah penentu utama.
TENTANG MANTAN
Kali ini saya mau bermuhasabah diri. Bila ada yang bisa diambil dari kasus tiga pesohor ini, tentu itu adalah fakta bahwa : BERHUBUNGAN SAMA ORANG YANG PUNYA MANTAN ITU ENGGAK ENAK.
Pasti akan dibanding-bandingkan, pasti akan dihubung-hubungkan.
Apalagi kalau si mantan satu circle sama kita. Kikuk enggak sih ngadepinnya? *pukpuk Luna Maya* *pukpuk Syahrini* *Tendang Reino Barrack*
Saya jadi banyak-banyak merenung…dan bersyukur karena menikahi Yusuf yang notabene enggak punya mantan pacar. Hal yang baru saat ini saya sadari. Memiliki suami yang tidak punya mantan adalah anugerah luar biasa.
Baca Juga : Cemburu dan Cara Terbaik Menyampaikannya
Saya enggak bisa membayangkan, akan se-insecure apa saya kalau dia punya ex-girlfriend. Apalagi kalau mantannya lebih dari saya, lebih cantik, lebih smart, lebih anggun, lebih kaya, lebih segalanya. Walau terdengar sadis, secara jujur saya akan ngaku bahwa saya bahagia bila si mantan memiliki kelebihan…berat badan.
*plak*
Sekali lagi, sujud syukur banget karena saya memiki kemewahan untuk tidak akan pernah bersaing dengan mantan. Meski begitu, sebagai manusia bukan berarti suami enggak punya pengalaman cinta monyet sama yang lain loh ya.
Duluuuuu banget (yang mana saya yakin dia udah lupa) dia pernah sms saya, ngomentarin seseorang. Kebetulan seseorang itu adalah manusia berjenis kelamin perempuan. Pokoknya waktu itu dia ada suatu acara dan dia setim sama sesembak ini.
“mbaknya manis banget, kayak gula.”
Begitu narasi sms yang Yusuf kirimkan ke saya, yang sukses membuat saya mengalami kebekuan perasaan seharian…
Memang sih, waktu itu saya dan Yusuf belum berada dalam ikatan pernikahan. Belum sah secara agama maupun undang-undang dasar empat lima. Sespesial-spesialnya saya di mata Yusuf, saya itu siapa? Saya enggak punya hak untuk cemburu kan?
Tapi entah kenapa saya kok tetep aja pengen njedukin kepala ke tembok.
Hati saya sakit, sakiiiittttt banget! Mendadak, saya merasa jelek. Tiba-tiba, saya merasa tidak berharga. Saya merasa tidak cukup pantas menjadi seseorang yang istimewa dan menarik di mata dia.
Sebagai seseorang yang dekat dan tahu sedikit tentang kepribadiannya, saya tahu kalau Yusuf memuji atau tertarik dengan seseorang, pastilah orangnya memang sehebat itu. Soalnya dia bukan tipikal lelaki yang gampang mengeluarkan pujian kosong.
Tapi yasudah, itu masa lalu. Sudah enggak penting lagi. Toh sejak menikah dia betul-betul tidak pernah memuji lawan jenis lain selain saya dan anak. Masya Allah Tabarakallah…
Poin yang mau saya tekankan di sini adalah, bahkan saat tahu kalau dulu suami pernah menyukai seseorang, saya terbakar begitu hebat. Padahal ini baru sebatas menyukai. Apa kabar kalau sampai dia pernah pacaran? dan bermantan?
Duh, sebagai istri baperan saya yakin enggak bakal tahan.
Inilah sebabnya saya merasa menyesal sekali jaman dulu pernah pacaran. Pernah menaruh hati pada seseorang yang pada akhirnya tidak menjadi siapa-siapa. Meski waktu itu saya masih SMA, tapi tetap saja, penyesalan itu nyata.
Mantan bagi saya adalah sampah, sebuah kenangan masa lalu yang sama sekali tidak pantas memiliki tempat di kue kehidupan saya, baik saat ini dan selamanya. Tidak di hati kecil, tidak di relung perasaan terdalam.
Seandainya bisa, saya malah ingin sekali terlahir kembali. Menjadi orang yang baru, yang enggak punya jejak masa lalu.
Allah memang maha tahu, Dia menjodohkan saya dengan Yusuf, seorang plegmatis murni. Anaknya mertua ini, orangnya cuek banget. Enggak pernah dia bahas-bahas tentang masa lalu saya. Dia cukup percaya diri untuk yakin bahwa dia seribu kali lipat lebih baik di banding mantan. Dan memang demikian faktanya.
Bukan bermaksud sombong, tapi gini-gini, penggemar saya dulu tuh cukup banyak loh *uhuk*, tapi Yusuf enggak pernah sedikitpun merasa terintimidasi atau minder dengan hal tersebut.
Lagian, percaya enggak percaya, sejak pertama kali ketemu Yusuf di tryout-nya STAN di SMA N 11 Yogyakarta, saya udah enggak pernah tertarik lagi sama lelaki lain. Kecuali ngeliat Justin Trudeau yang lagi main basket sih.
MANTAN? HEMPASKAN!
Sesal yang saya rasakan mungkin enggak sebandinglah ya dengan Luna Maya. Lha wong dia sampai lima tahun berhubungan je, dan berakhir plot twist dengan teman sesama artis. Dalam hitungan bulan sejak putus pula.
Kalau diinget-inget lagi, sebelum ketemu Yusuf saya adalah jomblo sejati. Jojoba, Jomblo-Jomblo Bahagia. Kayaknya sih lebih dari setahun deh, sampai akhirnya mengenal dia tiga tahun dan mantap menikah.
Lagi-lagi, jodoh itu misteri ya? Sepupu saya, bertahun-tahun pacaran dengan orang yang cueknya melebihi Yusuf, diperlakukan semena-mena, bahkan sering dianggap tidak ada. Lalu dia tiba di suatu titik untuk berani minta putus karena sudah terlalu lelah.
Dia nangis dan sedih luar biasa. Tapi Allah menjawab kesedihannya dengan cara yang luar biasa. Keesokan harinya dia ditemuin satpam. Dikasih tahu, kalau ada orang yang mau kenalan.
Dan orang itulah yang bertahan sampai sekarang.
Dalam hitungan hari (atau jam?) sepupu saya mendapat ganti orang yang jauuuhhhh lebih baik. Yang sekarang ini jadi suami, dan bikin dia bunting sampai 2 kali, wakakakakakakak.
Saya ingat banget, sebuah momen sebelum dia menikah. Waktu itu saya nemenin dia ngambil barang-barangnya saat kuliah. Segala foto dan kenangan sama mantannya dia ambil dengan muka jijik habis itu dibanting! Dipecahin! Diinjek-injek! Terakhir dibakar sampai jadi abu dan buang ke tempat sampah.
Saya melihat betapa dia merasa sangat nikmat karena bisa melakukan hal ini. Get over it and move on.
Tapi mbak Luna enggak bisa melakukannya. Hampir segala kenangannya yang bertahun-tahun itu terekam. Jejak hubungan mereka akan selalu ada. Sebenci apapun mbak Luna pada Reyno, dunia digital menyimpan kisah cinta mereka. Baik berupa foto maupun video.
Kecuali mereka berdua punya kuasa meminta google untuk membumihanguskan semua berita dan gambar yang pernah mengulas kebersamaan mereka.
Syahrini juga sebelah dua belas sih nasibnya. Meski dia bisa hempas manjah, tetap aja cemburu mesti kalau lihat foto-foto suaminya dengan mbak Luna dulu.
Omooo, sabar-sabar ya buat kalian berdua.
Kembali ke kisah saya dan sepupu. Sekarang ini, kalau ditanyain tentang mantan, jawaban kami adalah, “Siapa? Enggak kenal aku.” Wakakakak.
Yhaaa gitu, kami cukup kompak dalam hal ini. Sama-sama menganggap mantan adalah upil yang perlu dibuang jauh-jauh. Mantan adalah virus, denger namanya aja langsung begidik dan gatal-gatal kok.
Makannya, saya suka heran kalau ketemu sama orang yang…justru merasa bangga punya banyak mantan. Terus penasaran dan stalking kehidupan mantan. Atau malah berhubungan baik dengan mantan.
Nek aku og wegah. Kok kayak kurang gawe banget.
Iya kan?
22 Komentar. Leave new
Yak.. gak punya mantan memang akhirnya posisinya jadi juara. Hihi.. minimal gak punya foto wisuda yg harus dibakar. Wkwkwk
Wkwkwk..bacaannya asli bikin ngakak. Suka.. saya jadi malu punya banyak mantan, tapi masih jaga silaturahmi sih ampe sekarang. Biarlah masa lalu digantung gak bertali. Wkwkwkw
Baca tulisan di awal2.
Dakuh jadi sebaaaaallll padamuh madam..
sebal!!! Sebal!!! Pengen towel2 manjah dirimuhh..
mengapaaaa???
Why???
Kau ingatkan betapa menyedihkan nasib diriku yang menikah dengan lelaki bermantan banyak.
mengapaaaa?????? 😂😂😂😂
Tapi baca akhir2nya saya jadi merasa lebih baik, yes i proud of myself, ga pernah punya mantan.
jadi saya ga punya celah buat selingkuh.
karena saya lemah.
kalau udah ada masalah takutnya menghayal tentang masa lalu hahaha.
btw, salut ya ama ketiga hartes itu.
Kepo juga, beneran kah si tesy eh si anu itu cinta ama istrinya sekarang?
atau terpaksa seperti drama Korea kebanyakan
*plak, malah ikutan gosip
Wkwkwkw mba ajengggggh aku suka tulisannya. Kayaknya aku rindu ama tulisan mba ajeng yg kayak gini. Maklum kita suka ngeevent, jd tulisan kita ada sponsored postnya juga hahaha. Tapi aku suka ama tulisan2 mba ajeng yg bgini. Truskan ya biar jd ciri khas mba ajeng. Kerennnnn
Btw masalah mantan, mungkin apa saya saja yg nyeleneh beda dari yang lain ya?
Soalnya Alhamdulillah meski sama mantan justru kami sampai sekarang berhubungan baik. Malah jadi blogger juga gara2 doi suka rajin BW ke tulisan saya. Hahaha…
Tidak hanya itu, soal ekonomi dan anak, kami juga suka bahas sama2 doi yg selalu jadi inisiator kaku ada teman alumni yg membutuhkan bantuan. Saya dan suami jadi malah nyaman silaturahmi dengan nya hahaha…
Suami juga tahu kalau doi mantan waktu sekolah. Tapi kami baik baik saja.
Rasanya ini perbedaan mantan versi saya hehehe
Eh iya mba miripppp hihihi. Ngomongin mantan, saya sejak menikah sudah melupakan sama sekali yang namanya mantan 😀 setuju Mba mantan hempaskanlahhh 😀
Trending topic yang satu ini nggak ada habisnya kalau dibicarakan hahahaaa… Ya kita bisa ambil hikmahnya saja sih, yang penting enggak perlu komentar-komentar julit sama mereka
Kalau aku punya satu mantan sih mbak yang masih baper sampai sekarang. Wkwk. Sampai pas aku nikah aja (untungnya) barengan sama penajinnya dia yang ternyata mau nikah juga. Wkwk. Padahal sebelumnya kita kembali deket setaunan karena sekampus bareng lagi. Aku sama dia kayak jodkh. Udah lose cntact berapa lama juga ketemu lagi aja. Tapi tenryata gak sejauh itu jodohnya, buktinya kita menikah sama oranglain. Haha jadi curcol.
Etapi mbak aku dan suami tipikal yang cuek sama mantan, lhanwong mantan-mantan kita pada datang pas kita nikah, sebaliknyapun dengan kita. Gak ada rasa cemburu, karena ya buat apa cemburu toh dia udah milik kita. Hihi.
kereeeennn Mbak, bisa seperti itu ke mantan, hihihihh.
Jujur saya orang yg lama baru bisa move on, udah nikah baru beneran hempas jauuuh diaaa..
Daann untungnya PakSu itu gak punya mantan, jadiii saya gak perlu was2 dan jelous, hihihih.
Mantan kok dikepoin, lek aku yo wegah sama dengan dirimu huhuhu
Mending mikir masa depan daripada mantan #sok-sokan
Pastinya awal-awal susah lupain mantan, tapi yang jangan kelamaan, karena masih banyak di luar sana yang sedang menunggu ya kan kan 😁
Saya tuh selalu ngakak baca tulisan Mba Ajeng. Tapi saya tim syahreino.. hahaha.. berusaha berpositif thinking. Resiko kalau memilih pacaran ya begitu. Kecuali sama luna nikah. Nah baru deh saya melecehkan pasangan syahreino. Makanya jangan pacaran, nikah aja langsung. Hahaha.. loh ini kok malah bahas gosipnya. ^_^
Sebenarnya jaran Islam itu indah ya mbak untuk NO pacaran sebelum menikah. Walaupun semasa SMK aku tetep punya mantan tapi sekarang sebisa mungkin diputuskan komunikasinya. Takut paksu cemburu.
Duh ngobrolin mantan hahaha. Kalau saya jg sependapat sih, gak usah komunikasi lagi sama mantan haha 😛
Gak penting juga kan yaaaa, apalagi kalau misalnya sama2 udah berumah tangga. Move on aja ketemu dengan org2 baru. Kalau kebetulan ketemu yawda sewajarnya aja, gak happy banget tapi juga gak benci banget wkwkwk 😛
Aku juga merasa sebel dengan makhluk bertitel mantan, terutama mantannya suami. Lebih sebel lagi saat tahu kalau mantannya lebih cantik, lebih smart, lebih rajin, lebih… lebih… Sayang nggak lebihan berat badan. Sebel banget. Haha
Awal nikah rasanya tuh super insecure. Tapi balik lagi sih, hempashkaaaan… Masa lalu, biarlah masa laluuuu kalau katanya Mba Inul 😂
Alhamdulillah, aku belum pernah merasakan punya mantan hihihi… Tapi kalau baca-baca cerita tentang berbagai lika-liku tentang mantan mengasyikkan juga yaa…tapi aku tuh paling demen kalau dengar kisah seseorang yang tetap berhubungan baik dengan mantannya
haha mantan buang aja jauh – jauh jangan diingat lagi
Judulnya bener2 bikin kepo buat baca. Hahaha udah gitu pas baca malah tawa2 eh senyum2 sendiri deg. Bener uga ya!!! Tapi untungnya aku bukan jenis org yg gagal move on. Hehe
Sumpah kocak banget tulisanmu mbak e. Sesungguhnya, antara ngakak sama miris, kalau flashback ke Tempoe doeloe hahaha. Tapi, so far emang bener juga sih, mantan memang sudah sepantasnya dihempaskan dan tak layak lagi untuk diingat. Setuju mbak e…
Wkwkw ketinggalan infoo kalau Reino mirip Tessy.. aduh netijen emang kratipnya luar biasaa.. ngomongin soal mantan, cekikikan sendiri. sampe aku anak dua doi belum juga meritt..
aku dan suami sama-sama punya mantan sih. kalau buat aku mantan itu ya seseorang dari masa lampau yang sebaiknya jangan diingat-ingat lagi. hehe
untung mantan ku cuma satu itu pun kaloinget berasa dihantui, serem gitu mba rasanya hahahha, jadi udah gak ragu dihempaskan lagi, kalo bisa ditendang jauh-jauh..hahaha