“Mama, katanya mau diajak jalan-jalan onlen liat klinik gigi, kok ini malah ke tempat bermain sih? Aku kan jadi pengen kesana.” celetuk Luna sambil menunjuk layar yang sedang menampilkan video ‘dalaman’ klinik Medikids Kemang.
Saya tertawa mendengar celotehan polos anak gadis berumur 4,5 tahun itu. Well, saya harus mengakui kalau yang dikatakan Luna memang benar adanya. Saya sendiri ter-uwow-uwow melihat bagaimana kreatifnya Medikids Kemang mendesain ruangan klinik yang biasanya hanya terdiri dari warna putih, menjadi warna-warni menarik dan tampak bersahabat bagi anak-anak.
“Iya ya Teh, kok bisa ya? Padahal itu tuh klinik gigi loh. Lihat tuh ada kursi buat pasien sakit giginya.” ujar saya ketika video berganti menyorot bagian dalam ruang gigi.
“Mama lihat, kalau mau masuk ke dalam harus naik pesawat dulu!!!” sahutnya riuh, super duper excited melihat ruang tunggu yang kursinya seperti di bandara serta gambar-gambar pesawat di dinding.
Mendadak, Luna mengubah posisi duduknya menghadap saya.
“Mama, gigi Luna sakit nih. Kita periksa gigi dulu yuk, ke tempat ini. Sekarang. Boleh kan Ma. Sekarang ya Ma” pintanya tiba-tiba. Dia pun berpura-pura menyentuh pipi dan menunjukkan gigi yang belum lama ini habis ditambal.
Saya auto melongo.
BERKENALAN DENGAN MEDIKIDS KEMANG
Sekitar satu setengah jam sebelum Luna ujug-ujug merasa sakit gigi (palsu), kami memang sedang menghadiri acara Field Trip Online Re-Opening Medikids Kemang bersama belasan pasang ibu-anak lain dari komunitas IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis). Acaranya diadakan di hari Rabu, 11 November 2020 melalui zoom meeting.
Sejak awal mendapatkan undangan, saya sudah sounding ke anak-anak sehingga meski jalan-jalan online ini diadakan jam 2 siang, mereka tetap semangat hadir. Padahal biasanya jam segitu para krucils ini ya bobok siang, hehehe.
Anyway, saya tertarik banget untuk ikutan karena pernah liat instastories tetangga yang meriksain gigi anaknya di sana. Anak si tetangga masih kecil, dua tahunan gitu. Terus dia cerita kalau anaknya tuh blas enggak takut dan sangat manut ketika giginya diperiksa. Anaknya justru meminta untuk kembali lagi kesana saking serunya.
Sebagai ibu yang kepo penasaran, saya sudah menyimpan nama Medikids di dalam memori. Mana tahu kan suatu hari nanti saya bisa mampir kesana. Ealah, pucuk dicinta ulam tiba. Rejeki ibu sholihah yang sabar dan enggak pundungan emang selalu ada saja. Saya dan anak-anak malah dikasih kesempatan untuk mengenal klinik Medikids Kemang lebih dekat lewat acara ini.
Jadi, Medikids adalah klinik yang berada di bawah naungan Mulia Health and Dental Care (MHDC) yang sudah berpengalaman menaungi kesehatan umum maupun gigi. Pada 23 Oktober 2020 lalu, klinik ini pindah ke tempat yang lebih strategis dan mudah dijangkau, tepatnya di Jl. Ampera Raya No. 5A, RW 08, Pejaten Barat, Kec. Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Medikids Kemang sering disebut sebagai one stop clinic karena selain menangani masalah gigi dan umum, ada juga layanan vaksin. Dokter-dokternya pun legkap, ada tim dokter spesialis gigi anak, deawasa, maupun umum.
Hal unik yang membuat klinik ini berbeda dengan klinik lainnya ya itu tadi, yang saya bahas di atas itu tadi. Desain dan Interiornya sangat kids friendly, playful sehingga kesan yang ditimbulkan kalau kita datang kesana adalah senang, bukan takut ataupun trauma.
Klinik Medikids Kemang menghadirkan tema Around The World dengan fasilitas London Play Hospital dimana anak bisa belajar dan merasakan keseruan untuk menjadi dokter gigi serta tenaga kesehatan lainnya.
Senada dengan tema yang diangkat, ruang-ruang periksa yang ada di klinik tersebut juga bertemakan bandara berbagai negara lain di dunia. Ada Japan Dental Room, Paris Dental Room, Turkey Dental Room, Africa Safari Dental Room, hingga America General Room. Tiap ruangan juga memiliki desain dan interior kekhasan negara masing-masing.
Gemes banget pokoknya! Anak-anak aja sampai terdorong untuk bisa nyobain semua ruangan, hahaha. Padahal itu kan ruang periksa yak, bukan playground ~
KESERUAN ACARA FIELD TRIP & EDUKASI GIGI ONLINE
Selain melihat-lihat ruangan serta fasilitasnya, kami semua juga mendapatkan edukasi dong. Sebelum masuk ke bagian inti, acara dibuka dengan menyanyi dan berjoget bersama Captain Medi. Kami di rumah bersuka-suka karena nada lagu yang dinyanyikan sangat ceria.
Puas jejingkrakan acara dilanjut dengan pemaparan tentang kesehatan gigi yang disampaikan oleh drg. Saskia. Beliau adalah salah satu dokter gigi anak yang praktek di klinik Medikids Kemang. Profil wajah beliau yang manis dan suaranya yang lembut namun semangat membuat kami anteng menyimak.
Tips Menjaga Kesehatan Selama Pandemi
Saya senang sekali karena dokter Saskia mengawali sesinya dengan membahas tentang Covid terlebih dahulu. Meski sudah berbulan-bulan lamanya pandemi berjalan, anal-anak tetap harus selalu diingatkan tentang langkah-langkah pencegahan penularan virus tersebut.
Kata beliau, kebiasaan yang mesti dilakukan saat pandemi Covid :
- Rajin mencuci tangan dengan sabun
- Menjaga jarak dengan orang lain
- Memakai masker saat keluar rumah’
- Istirahat yang cukup
- Membawa Hand Sanitizer saat keluar rumah
Memang ya, menyampaikan nasihat ginian ke anak tuh baiknya yang ngomong orang lain. Kalau emaknya yang ngasih tahu mereka suka abai dan iya-iya aja. Tapi kalau bu dokter yang ngomong hasilnya beda. Anak-anak ngangguk-ngangguk, kayak bener-bener dengerin gitu loh. Heuuu.
Yaaa meskipun rada cemburu karena perlakuan anak-anak ke emaknya dan orang lain beda, saya tetap senang aja sih. Terutama saat dokter Saskia membahas tentang menu makanan 4 sehat 5 sempurna serta langkah-langkah mencuci tangan. Pada bagian yang saya sebut terakhir ini, anak-anak kadang menirukan gerakannya.
Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut
1. Kebiasaan baik yang perlu dibangun
Masuk ke bagian inti, dokter Saskia memberi tahu kami semua tentang kebiasaan yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Setidaknya, ada 4 kebiasaan yang bisa kita bangun sejak dini. Keempatnya itu adalah :
- Memeriksakan gigi ke dokter anak secara teratur (minimal 6 bulan sekali)
- Selalu menggunakan sikat gigi yang tepat
- Waspada makanan yang mengandung gula
- Hindari minuman bersoda.
Poin yang nomer 3 ini membuat anak-anak sempat mengernyit sih. Maklum, mereka itu suka banget sama makanan manis atau permen-permen gitu. Meski saya tidak menyediakan, terkadang mereka suka dapet dari teman, om, tante, atau orang lain di lingkungan sekitar. Jujur, itu bikin saya jadi bete banget, hiks.
Respon anak-anak dan saya tentu saja bertolak belakang. Dalam hati saya justru ber-yes-yes ria. Seneeenggg bu dokter membahas hal ini. Jadinya kalau nanti-nanti mereka mau makan permen saya tinggal ngingetin, “Eit, masih inget pesan kakak dokter tentang makanan manis kan?”
Ohohohoho *nyengir puas*
2. Anatomi Gigi
Tidak berhenti sampai di situ, kakak dokter pun memperkenalkan anatomi gigi serta proses bagaimana sebuah gigi bisa berlubang. Penjelasannya disertai dengan gambar penampang gigi sehingga memudahkan anak-anak untuk paham.
Ternyata gigi kita ini sebetulnya sangat kuat loh. Gigi tidak mudah untuk dihancurkan. Bahkan meski digilas oleh tank sekalipun. Masih ingat kan bagaimana fosil-fosil manusia purba ditemukan? Giginya rata-rata masih ada dan dalam kondisi cukup baik. Gigi justru bisa hancur gara-gara makhluk mikroskopik yang tak kasat mata, namanya kuman dan bakteri.
Gigi sendiri terdiri dari beberapa lapisan yaitu enamel, dentin, pulpa gigi, dan terakhir saraf. Rata-rata orang merasakan sakit gigi kalau kerusakan sudah mencapai dentin. Pada tahap ini rasa sakit biasanya masih bisa ditahan.
Nah, begitu kuman atau bakteri berhasil menerobos sampai lapisan saraf, berarti kita cuma bisa wasalam. Saya pernah beberapa kali mengalami gigi bolong yang sudah sampai ke saraf dan itu rasanya naudzubillah banget. SAKIT! Dulu saya sampai kepikiran minta ditampar supaya pingsan sekalian karena kalau pingsan sakitnya enggak kerasa.
3. Proses sebuah gigi bisa berlubang
Ada sebuah bakteri yang bernama Streptococcus mutans. Namanya keren banget emang. Maklum, pekerjaannya pun hebat karena bakteri yang namanya sulit disebut ini punya kemampuan untuk bikin gigi bolong.
Adanya bakteri, sisa-sisa makanan, serta air liur di dalam mulut menyebabkan plak terbentuk. Nah, di dalam plak inilah terdapat zat asam yang menyebabkan jaringan keras gigi larut. Sehingga terjadilah karies alias lubang alias bolong.
Ini sebabnya kenapa sebaiknya makanan manis dan lengket tuh dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Ini juga yang menjadi alasan supaya misal anak-anak terlanjur makan, mereka wajib segera sikat gigi sampai tak ada lagi sisa makanan di dalam mulut.
Terus gimana kalau giginya sudah terlanjur berlubang? Dokter Saskia menjawab bahwa ada beberapa solusi yang bisa diambil. Tindakan yang biasa dilakukan adalah penambalan, pemberian gel, perawatan saluran akar, hingga dicabut. Tiap kasus tindakannya beda, tergantung tingkat keparahan yang dialami oleh pasiennya.
4. Tentang sikat gigi dan fluoride
Sama seperti memilih jodoh, memilih sikat gigi enggak bisa sembarangan. Ada kriterianya gitu #tsaahhh. Mungkin bisa jadi catatan untuk saya dan ibu-ibu lain nih. Ketika hendak membeli sikat gigi untuk anak, perhatikan hal-hal ini :
- Pilih bulu sikat yang halus
- Ganti setiap 3 bulan sekali atau ketika bulu sikatnya sudah mekar
- JANGAN PERNAH tukar menukar sikat gigi dengan orang lain
Kemudian, menyikat gigi rasanya tidak afdol kalau tidak pakai odol atau pasta gigi. So, pastikan pasta gigi keluarga mengandung flouride yah ibu-ibu. Fluoride membantu menguatkan struktur email gigi sehingga gigi tidak mudah digerogoti oleh asam. Gigi jadi lebih kuat deh.
5. Pesan-pesan dari Kakak Dokter Agar Gigi Anak Sehat
- Ingat selalu untuk sikat gigi minimal 2x sehari. Pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Malamnya ini betul-betul sebelum tidur ya, jangan sampai setelah sikat gigi malah minum susu lagi.
- Kuman dan bakteri di malam hari tetep bangun loh, malah tambah banyak. Hilangkan mereka dengan sikat gigi ya.
- Gunakan pasta gigi dengan takaran yang sesuai. Untuk anak <3 tahun takarannya adalah sebesar biji beras, seuprit banget emang. Sedangkan bagi anak >3 tahun takarannya sebesar biji jagung.
- Untuk bayi, ibu-ibu bisa gunakan sikat gigi khusus bayi.
- Sikatlah gigi dengan cara yang benar
Bagaimana caranya menyikat gigi dengan benar? Dokter Saskia menunjukkan caranya sambil membawa penampang gigi.
- sikat dengan gerakan bulat-bulat membentuk lingkaran untuk gigi bagian depan.
- sikat maju mundur untuk gigi bagian samping kanan-kiri. Pastikan pipinya menggembung sebelah ya. Eh.
- Sikat pakai gerakan cungkil-cungkil untuk permukaan gigi atas dan bawah
- Sikat sebentar lidah.
- Kumur-kumur hingga bersih
Mudah banget kaaannnnn.
LAYANAN TERBARU MEDIKIDS KEMANG
Meskipun edukasi yang kami dapatkan adalah mengenai gigi anak, layanan di Medikids Kemang enggak cuma untuk anak loh. Seperti yang sudah saya sampaikan tadi, ada layanan vaksinasi, spesialis gigi, serta dokter umum.
Terus nih ya, ada sistem baru namanya booking dokter. Temen-temen yang ingin kontrol tapi enggak mau antri atau menunggu lama, bisa melakukan hal ini terlebih dulu. Cucok meong untuk yang waktunya terbatas.
Info pelayanan Medikids Kemang bisa teman-teman hubungi di nomor telepon 021 227 15917 / 0811 – 1895 – 531. Untuk media sosialnya sendiri bisa cek di :
- Kanal Youtube : MHDC Clinic
- Instagram : Medikidsclinic
- Website : https://mhdc.co.id
- Facebook : Klinik MHDC Jakarta
PENUTUP
Alhamdulillah, saya bersyukur sekali Luna tidak tantrum ketika permintaannya untuk pergi ke Medikids Kemang saya tunda sementara. Soalnya, acara berlanjut dengan kegiatan mewarnai masker bersama-sama.
Iya, sebelum acara dimulai kami mendapatkan kiriman paket berisi masker dengan gambar Captain Medi di permukaan luarnya. Gambar tersebut pun diwarnai Luna dengan suka cita.
Rangkaian acara fieldtrip dan edukasi gigi online bersama Medikids Kemang ditutup dengan sesi foto bersama. Huaa, beneran loh enggak kerasa tau-tau udah selesai aja, seru banget soalnya.
Banyak sekali hal yang saya dan anak-anak dapatkan dari acara ini, mulai dari pengetahuan tentang kesehatan gigi, layanan kesehatan di Medikids Kemang sampai hampers berisi maske, tas lipat serta peralatan mewarnai.
Pasca acara, awarness anak-anak terhadap kesehatan gigi pun meningkat. Tanpa perlu saya paksa, kini mereka mau untuk sikat gigi sendiri sebelum tidur. Padahal biasanya harus gontok-gontokan dulu, wkwkwkwk.
So yeah, terima kasih banyak IIDN dan Medikids Kemang, kalau ada acara-acara kayak gini, ajakin lagi ya!