Senangnya karena saat ini isu women empowerment mulai mengalahkan perdebatan momwar, sisterwar, dan jenis war-war lainnya yang enggak banget ituh!
– Madam A –
Sisternet, aplikasi penuh gizi untuk perempuan. Baru saja pada postingan blog sebelum ini, saya menulis tentang komentar seseorang pada tulisan saya di sebuah komunitas menulis. Komentar itu pendek saja, tapi berhasil membuat saya sebel, puyeng, dan ketakutan sendiri.
Begini bunyi komentar tersebut :
“Nulis kayak gini apa enggak takut suaminya nanti bakal direbut pelakor mbak?”
Tulisan saya mendapatkan lebih dari dua ribu likes, seribuan share, dan empat ratus komen lebih. Demi langit dan bumi yang semuanya adalah ciptaan Allah, kenapa dari 400 komen yang bernada positif terselip komentar negatif seperti ini?
Saya menjadi lebih sedih ketika tahu komentar tersebut datang dari sesama perempuan. Ommmoo, girls, what’s actually wrong with you? Kita kan sister gitu, sama-sama ngerasain yang namanya tamu bulanan serta pms. Tidak bisakah kita saling dukung saja?
Saya berulang kali kembali mengecek kolom komentar dan akhirnya mengambil sebuah kesimpulan bahwa, tidak semua orang teredukasi cukup baik untuk bisa saling mendukung sesama. Bisa jadi mereka tidak tahu caranya, bisa jadi mereka tinggal dalam lingkungan toxic juga.
Saya menghela nafas. Sebetulnya di era digital ini, kita sebagai perempuan bisa banget kok mencari informasi-informasi tentang segala hal yang bisa membuat diri menjadi lebih bijaksana dalam bertindak. Khususnya terhadap sesama perempuan, yang saya tahu memang terlahir dengan jiwa kompetitif.
BELAJAR, BISA DARI MANA SAJA
Usia saya 30 tahun. Saya termasuk dalam golongan orang yang beruntung karena memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan formal dari jenjang SD sampai kuliah.
Meski demikian, sampai saat ini saya merasa bahwa pelajaran-pelajaran tersebut tidak cukup. Sebagai seorang perempuan, ada beberapa babak kehidupan yang akan kita lalui, mulai dari siswi, mahasiswi, pekerja, istri, dan terakhir adalah ibu. Percaya atau tidak, kehidupan sesungguhnya dimulai justru ketika kita sudah selesai sekolah dan nyemplung ke dalam tatanan masyarakat.
Masih banyak diantara kita, bahkan saya sendiri, yang merasa gugup untuk adaptasi dengan kehidupan baru. Maklum, masih clueless, minim ilmu.
Itulah kenapa kita enggak boleh berhenti belajar. Belajar menjadi ibu, belajar menjadi istri, belajar menjadi insan yang baik, setidaknya untuk lingkungan terdekat dan orang-orang yang kita cintai.
MENGENAL APLIKASI SISTERNET
Pada tanggal 29 April 2020 yang lalu, Menteri PPPA, Bintang Puspayoga bersama Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini meluncurkan aplikasi Sisternet melalui siaran YouTube.
Sebetulnya, saya sendiri sudah tidak asing dengan sisternet ini. Kalau tidak salah penggagasnya memang dari pihak XL Axiata. Tapi saat itu masih berbentuk website saja.
Nah, demi kemudahan serta mengikuti perkembangan jaman, Sisternet kembali diluncurkan dengan bentuk aplikasi. Enggak bohong sih, saya sendiri lebih suka membaca dan nonton film dari aplikasi. Lebih rapih, lebih nyaman.
Para penggagas berharap hadirnya aplikasi ini mampu mendorong pemberdayaan perempuan Indonesia. Perlu diketahui, sampai saat ini terdapat gap yang cukup besar antara laki-laki dan perempuan dalam segi pemanfaatan teknologi internet,
SISTERNET, APLIKASI MANIS NAN EDUKATIF
Nah, kemarin itu saya mencoba langsung menginstal sendiri aplikasi ini. Caranya gampang banget kok, cukup buka playstore dan ketik Sisternet di kolom pencarian, nanti muncul deh.
Setelah klik Install, klik lanjutkan sampai akhirnya ketemu tampilan Home seperti ini
Saat awal mencoba, saya langsung jatuh cinta dengan pemilihan warna temanya, pink cerah. Seolah-olah menunjukkan semangat yang luar biasa. Manis dan super unyu-unyu.
Penelusuran pun saya lakukan. Setelah mencoba beberapa, mau tidak mau saya harus angkat topi karena begitu banyak artikel serta program-program padat informasi yang diselenggarakan oleh aplikasi ini. Kekinian pula, salute!
Fyi, semua konten dalam aplikasi ini bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena dibuat dengan kerja sama bersama Kementrian PPPA serta Kementrian lainnya. Jadi, kita enggak perlu takut dengan berita-berita hoax lah ya.
Ada apa saja di dalamnya?
Artikel
Konon, ada lebih dari 12000 artikel yang bisa dibaca di sini. Diantaranya membahas tentang karir, gaya hidup, kesehatan, keuanganm, parenting, makanan, masak-memasak, entertainment, teknologi, wirausaha alias entrepreneurship, dan masih banyak lagi. Lengkap!
Kesemuanya itu ditulis dengan gaya bahasa yang renyah, asyik, serta mudah dipahami. Jauh dari kata membosankan. Satu lagi, artikelnya pun berisi berita yang up to date!
Modul Pintar
Modul pintar adalah segmen yang paling saya sukai dari aplikasi ini. Modulnya berbentuk audio visual. Jadi, saya bisa menyimak sembari mengerjakan hal-hal lain.
Ada empat kategori yang dibahas dalam Modul Pintar, antara lain :
- Ibu & Anak
- Literasi Digital
- Enterpreneurship
- Umum
Setiap modul dibuat bersama pemateri yang mumpuni. Pada kategori ibu & anak misalnya, pengisi materinya adalah psikolog anak dan remaja Hanlie Muliani. Cara beliau memaparkan enak sekali, sehingga meski dengan model belajar satu arah, saya mampu memahaminya dengan baik.
Setiap video juga dibuat secara singkat, tidak terlalu pendek, tidak terlalu panjang. Dalam takaran yang pas.
Topik yang diangkat pun bagus-bagus, seperti alasan anak melakukan bullying, foto anak yang mana yang tidak boleh diunggah di media sosial, bahkan sampai membahas tentang perilaku seksual anak yang menyimpang. Semuanya begitu menarik untuk dipelajari.
Agenda Berbagi
Nah, untuk Agenda Berbagi sepertinya lebih seru lagi karena akan dilakukan secara live melalui kanal Youtube SisternetId Official.
Kelas semalam contohnya, mengundang 4 perempuan hebat seperti mbak Mira Sahid, Namira Monda. Topik yang dibahas adalah mengenai kesiapan mental menghadapi era New Normal.
Tema yang diusung oleh agenda berbagi ini akan berbeda-beda karena di minggu sebelumnya membahas tentang seni foto makanan. Sangat cocok untuk teman-teman yang memiliki usaha.
PEREMPUAN, INI SAATNYA UNTUK BERBAGI!
Fix, sisternet kini menjadi salah satu aplikasi favorit saya di handphone.
Selain karena memang aplikasi ini perempuan banget, infromasi yang ada pun sangat luas, multi dimensi. Anak-anak muda, ibu-ibu, para istri, semuanya bisa mendapatkan faedah maksimal dari sini.
Saya rasa, bab saling serang dan menjatuhkan sesama perempuan harus kita tutup bersama, dan jangan sampai dibuka lagi. Malu ah, coba lihat deh, di sisternet itu para perempuan saling dukung, saling berbagi pemikiran, saling memberi ilmu. Mana gratis pula, tanpa biaya. Kurang keren apa coba?
Percaya enggak percaya, kunci keberhasilan suatu negara itu ada di tangan para perempuan loh. Perempuan itu yang berperan membangun peradaban.
Nah, mumpung masih banyak orang-orang baik yang menyediakan akses bagi kita untuk belajar, hayuklah kita memanfaatkan ini dengan semaksimal mungkin.
Yuk bersama-sama kita menjadi perempuan cerdas, kreatif, inspiratif, dan penuh empati bersama sisternet 🙂
2 Komentar. Leave new
OMG! Serius ituuuu dua ribu likes, seribuan share, dan empat ratus komen lebih?
AKu kebayang diserbu dengan komen negatif, rasanya sesak dada! Itu pernah terjadi waktu aku share tulisan tentang permainan berbahaya di sekolah, bukan empati saja yang didapat, malah judgement ga penting.
But, here we are!
We are here for share the positive content, right?
Benar ya mba, tidak setiap orang teredukasi. Oleh karena itu butuh wadah untuk memberi sumber inspirasi. Nah, pas banget nih dengan aplikasi Sisternet.