Hari Selasa tanggal 19 Juli 2020 kemarin aku menghadiri acara blogger dan vlogger gathering yang diadakan oleh RS Premier Bintaro. Tapi enggak cuma sekedar ngumpul, aku dan teman-teman yang hadir juga akan menyimak sharing dari dr.Ajiantoro, Sp.OT tentang Saraf Kejepit. Wuaa, gak sabar!
Sebetulnya, aku cuma familiar sama rumah sakit ini. Maklum, aku dulu sempet tinggal di belakang Kampus STAN yang notabene cukup dekat lokasinya. Pertama kali lihat, aku dan suami sering bisik-bisik bilang kalau RS Premier Bintaro tuh penampakan gedungnya lebih mirip sama Mall dibanding rumah sakit biasa, hahaha. Apalagi di dalamnya ada Starbucks, Guardian, dan juga Restoran MM Juice.
Aku juga pernah beberapa kali masuk menjenguk teman yang anaknya dirawat di sini. Tempat parkirnya luas, terus begitu masuk ke lobby depan tuh hawanya semriwing, adem. Mana dalemnya terang dan spacious banget. Ruang rawat inap anak-anaknya pun nyaman. Bahkan, temenku bilang kalau makanan yang disediakan untuk pasien tuh enak. Image rumah sakit yang suram kayaknya enggak pernah nempel ke rumah sakit ini.
Layanan di RS Premier Bintaro
Sebagai RS umum swasta Tipe B yang berada di area Kota Tangerang Selatan, layanan di RS Premier Bintaro memang lengkap. Kemarin ini, sebelum duduk manis di sharing session, aku dan teman-teman diajak Hospital Tour sama mbak Putri. Keliling dan melihat langsung selengkap serta secanggih apa sesungguhnya fasilitas kesehatan yang ada di sini.
Aku sangat excited karena memang sudah penasaran sejak dulu. Barangkali ada teman-teman yang juga pengen tahu lebih jauh, simak sampai selesai yuk!
Skin & Laser Clinic
Unit yang satu ini bisa dibilang masih fresh banget kemunculannya karena baru berdiri di 5 Agustus 2021 yang lalu. Kata Mbak Putri, bentar lagi bakal merayakan ulang tahun pertamanya, hehe.
Terus, ada apa saja di Skin & Laser Clinic? Jawabannya : banyaaak! Unit ini bisa dibilang sangat istimewa karena menggunakan teknologi paling kini untuk treatment mengatasi berbagai masalah yang berhubungan dengan kecantikan ataupun kesehatan umum.
Mbak Putri memperkenalkan kami dengan Fotona Laser, sebuah alat yang multifungsi penggunaannya. Bisa dipakai oleh dokter THT dan dokter obgyn. Selain itu, alat ini juga bisa digunakan untuk treatment keluhan seperti ngorok atau kesulitan menahan pipis.
Anyway, barangkali kalian punya temen bertato tapi mau mendaftar ke instansi kepolisian atau tentara yang aturannya ketat untuk tidak bertato, coba ajakin aja kesini. Soalnya, fotona laser ini juga berfungsi untuk menghilangkan tato serta tanda lahir yang mungkin lokasinya mengganggu penampilan.
Range harga untuk layanan ini bervariasi, kalau enggak salah terentang antara satu juta hingga empat jutaan per treatmentnya. Masalah keamanan juga enggak perlu diragukan lagi kok karena dulu alat ini diuji coba ke bayi dan memang aman. Wah, lega ya!
Radiologi
Seperti yang kita ketahui pencitraan medis dan radiologi adalah cabang perawatan kesehatan yang memanfaatkan teknologi canggih seperti CT Scan dan MRI untuk memberikan diagnosis terinci dan perawatan lanjutan kondisi medis.
Nah, di RS Premier Bintaro, terdapat MRI 3 Tesla yang dapat memberikan gambaran pencitraan dengan detail anatomis yang sangat baik, terutama untuk kelainan serebral ataupun untuk seluruh tubuh. Hanya rumah sakit tertentu saja yang sudah memiliki ini, baik software maupun hardware-nya.
Tekonologi CT Scan yang tersedia pun tak kalah canggih. Beberapa penyakit yang bisa dideteksi antara lain adalah osteoporosis, penyakit yang berhubungan dengan kegagalan ginjal, hati, limfa, kandung kemih, jantung, dan juga kepala.
Aku sempat bertanya sama perawat yang mengepalai ruangan Radiologi, apa sesungguhnya yang membedakan MRI dan CT Scan? Dengan tangkas beliau menjawab kalau CT Scan biasanya untuk pemeriksaan organ, sedangkan MRI untuk pemeriksaan jaringan.
“Kasus kecelekaan dimana pasien mengalamai patah tulang atau keretakan misalnya, paling bagus melakukan CT Scan. Sebaliknya, kasus pasien stroke atau saraf kejepit, paling baik pakai MRI. Tapi semua tetap sesuai dengan diagnosis.” Tambahnya.
Ada satu ruangan yang menarik perhatianku, yaitu ruangan mammografi. Ini adalah ruang dengan alat khusus yang mendeteksi adanya tumor atau hal-hal lain di payudara. Sedih banget waktu beliau cerita rata-rata yang datang ke rumah sakit kondisinya sudah bukan hanya tumor, tapi kanker payudara.
“Pemeriksaan payudara memang sebaiknya dilakukan secara rutin ya. Paling lama, dua tahun sekali entah itu ada ataupun tidak ada keluhan. Penyakit apapun itu, semakin cepat terdeteksi, semakin besar kemungkinannya bisa diobati.” Terang beliau sambil menjelaskan bagaimana cara kerja alat tersebut.
Aku dan teman-teman lain yang perempuan menghabiskan waktu cukup lama di ruang mammografi. Mumpung bisa tanya jawab kan ya, hahaha. Selesai dari sana, kami juga diajak melihat ruang tunggu radiologi khusus pasien VIP. Ya ampun, cakep dan nyaman!
Medical Check Up
Saat kami datang, unit ini sedang ramai pengunjungnya. Dokter, perawat, dan petugas administrasi sedang bekerja sungguh-sungguh sehingga Mbak Putri menyarankan kami untuk melihat dari luar saja.
RS Premier Bintaro menyediakan layanan MCU untuk pemeriksaan kesehatan tubuh yang meliputi pemeriksaan fisik, radiologi, laboratorium, dan lain-lain. Paket pilihan yang tersedia pun variatif. Selain itu, terdapat MCU VISA yang merupakan layanan medical check up untuk keperluan VISA ke negara lain.
“Rumah sakit kami memiliki kerjasama khusus dengan berbagai kedutaan di dunia. Ada USA, Selandia Baru, Kanada, Australia. Jadi semisal ada yang mau pergi ke negara-negara tersebut dan harus memiliki hasil MCU, mereka akan melakukannya disini.” Terang Mbak Putri.
Selain para calon pelaku perjalanan luar negeri, aku baru tahu kalau 70% pasien yang melakukan MCU di RS Premier Bintaro adalah karyawan perusahaan. Jadi memang yang melakukan MCU personal di sini jumlahnya lebih sedikit.
Stroke Center
Kita sering mendengar kalau hal yang paling penting dalam menangani seorang pasien penderita stroke adalah waktu. Terutama ketika serangan pertama datang. Semakin cepat pasien ditangani risiko pasien mengalami kematian dan cacat permanen semakin kecil. Golden period dalam penanganan stroke adalah 3,5 jam pasca serangan terjadi.
Inilah sebabnya stroke center di RS Premier Bintaro letaknya bersebelahan dengan IGD (Instalasi Gawat Darurat). Hal ini untuk memudahkan pasien mendapatkan perawatan.
Tim Stroke Center Rumah Sakit Premier Bintaro terdiri dari dokter spesialis saraf, dokter spesialis bedah saraf, intensivist, dokter spesialis radiologi dan radiologi intervensi, dokter spesialis rehabilitasi medik, dokter spesialis emergensi medis dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi, dokter spesialis gizi klinik dan disiplin lain yang terkait.
Sports Clinic
Dokter yang bertugas melayani pasien di sini adalah dokter dari kedokteran olahraga. Berbagai kasus yang datang biasanya cedera dan rehabilitasi.
Sejauh ini Sports Clinic RS Premier Bintaro sudah menjalin kerjasama dengan beberapa klub sepakbola seperti Bhayangkara FC, RANS (milik artis Raffie Ahmad), Pendekar United (milik Atta Halilintar), Bekasi FC. Tidak ketinggalan klub basket kenamaan Indonesia yakni Satria Muda juga merujuk atlet mereka yang cedera ke sini.
Hal ini menjadi bukti kalau layanan Sports Clinic yang tersedia sangat baik.
Sharing Session Saraf Kejepit Bersama dr.Ajiantoro, Sp.OT
Sebagai salah satu Badminton Lovers, aku cukup familiar dengan saraf kejepit. Salah satu atlet badminton nasional ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan, absen dari World Tour Asia dikarenakan saraf kejepit di bagian pinggang. Praveen harus melakukan operasi dan terapi setidaknya selama enam bulan.
Padahal, Praveen ini memiliki prestasi yang cukup baik. Bersama Melati Daeeva Oktavianti, dirinya pernah menjadi juara All England. Memang, profesi atlet bisa dibilang sangat rentan menderita cedera seperti ini.
Nah, apa sih sesungguhnya saraf kejepit itu?
Jadi, saraf kejepit adalah sensai dan emosi tidak menyenangkan yang dialami oleh tubuh terkait dengan jerusakan jaringan di dalam tubuh dan merupakan alarm bagi tubuh kita. Jenis nyeri yang dirasakan ada dua yakni nyeri akut dan nyeri kronis.
“Sebetulnya, hampir semua orang pasti merasakan low backpain atau saraf kejepit. Pernah kan kalau bangun tidur tiba-tiba bagian bawah atau belakang tubuh terasa sakit? Nah itu.” Celetuk dokter Aji.
Lalu, gimana ceritanya seseorang bisa kena low backpain? dari pemaparan dokter Aji setidaknya ada tiga hal :
- Tulang bergeser
- HNP (Bantalan robek)
- Degenerasi (Saraf Kejepit)
Penyakit ini, meski tidak menyebabkan kematian tapi beresiko membuat produktivita seseorang menurun. Ya gimana, kayak Praveen itu, untuk sekedar berdiri aja pasti susah banget. Gimana mau bertanding atau melakukan hal bermanfaat lain? Makannya, jangan tunda-tunda ya kalau teman-teman merasa badan sudah enggak nyaman.
Aku coba tulis nih beberapa red flags alias tanda-tanda yang berarti kalian harus mencari pertolongan :
- Nyeri yang terjadi mendadak dan tak tertahankan
- Nyeri yang terasa bersifat progresif dan tidak hilang dengan istirahat
- Nyeri yang menjalar ke kedua tungkai kaki
- Nyeri yang berkaitan dengan perubahan posisi
- Nyeri dengan kelemahan tungkai kaki
- Kelemahan kedua tungkai kaki saat berdiri atau berjalan
Terus, apakah Low backpain atau saraf kejepit ini bisa sembuh? Jawabannya adalah bisa. Bahkan kebanyakan kasus tidak memerlukan operasi. Hal yang paling penting untuk dilakukan pertama kali adalah pergi ke dokter dan melakukan beberapa hal yang bisa membantu penegakan diagnosis. Seperti tes laboratorium, USG,X-Ray,CT Scan, atau MRI.
Low backpain yang tidak memerlukan operasi bisa dilakukan dengan diet, meminum obat-obatan, istirahat, rehabilitasi. Intinya sih kembali kepada pola hidup sehat.
Misalnya sudah melakukan itu semua tapi masih sakit dan tetap keukeuh untuk tidak mau dioperasi gimana? Dokter Aji mengatakan bahwa di RS Premier Bintaro ada beberapa solusi terkini yang bisa diterapkan. Pertama adalah Interventional Pain Management (IPM). Kedua adalah Tindakan Minimal Invasif Tulang Belakang.
Selesai dengan pemaparannya, dokter Aji membuka sesi tanya-jawab. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan dan semua pertanyaannya bagus-bagus. Selain itu, beliau juga turut mengingatkan tentang posisi duduk yang benar agar aku dan teman-teman yang berprofesi sebagai penulis ini, tidak menderita low vackpain ataupun saraf kejepit. Maklum, kerjaannya kan lebih banyak duduk dan nulis di laptop, hehe.
Wah, lengkap banget deh pokoknya acara yang kemarin itu. Kami sempat foto bareng dan ditutup dengan makan bersama. Akhir kata, semoga tulisan singkat ini bermanfaat ya!