Pernah membayangkan bahwa nantinya sumber energi untuk listrik di rumah, di pabrik atau di manapun nanti bisa berasal dari energi terbarukan? Pernah pastinya. Nah, ketika saya hadir untuk ngobrol seru tentang Baran Power , saya yakin bahwa yang saya bayangkan sesaat lagi akan menjadi kenyataan.
– Madam A-
Masih tertancap jelas di ingatan saya bagaimana harus melewati hidup tanpa listrik selama lima hari berturut-turut. Ketika itu, gempa sebesar 5,7 SR melanda Yogyakarta selama 58 detik. Hanya kurang dari semenit tapi lebih dari 5000 orang menjadi korban meninggal. Selain adanya korban jiwa, rumah-rumah hancur. Begitu juga dengan jaringan listrik yang putus dimana-mana.
Rumah saya, yang berada di daerah selatan Yogyakarta “hanya” retak-retak. Tapi gempa susulan yang masih berdatangan tanpa kenal waktu membuat kami urung tinggal di dalam rumah. Kami trauma. Malam pertama pasca gempa, saya dan tetangga kanan kiri menggelar tikar di tanah lapang dekat rumah. Tanpa listrik, tanpa penerangan, hanya bermodal lilin juga cahaya bulan.
Esok harinya kami sudah kembali ke rumah masing-masing. Tapi kami memilih untuk tinggal di luar rumah. Listrik belum menyala. Jadilah saya, dan anggota keluarga yang lain terpaksa menimba air dari sumur tetangga. Tidak ada hiburan, saya bahkan tidak tahu kalau gempa tersebut menjadi bencana karena tivi tidak bisa dinyalakan. Hidup terasa seperti kembali ke jaman dunia tanpa listrik. Sulit sekali.
Kisah lainnya terjadi saat saya sudah mempunyai seorang anak. Keluarga kami tinggal di daerah Tangerang Selatan, cuman seplentingan dari Ibu Kota. Malam itu hujan turun sangat deras dan listrik tiba-tiba mati tanpa pemberitahuan sebelumnya. Di saat bersamaan anak saya, Yuan demam cukup tinggi. Lengkap sudah penderitaan kami, mencoba mengatasi anak rewel dalam kondisi gelap yang entah kapan akan berlalu.
Saya ngamuk sengamuk-ngamuknya pada PLN. Kecewa berats!
Gila, saya yang berada dekat sekali dengan ibukota saja seperti ini, lalu apa kabar teman-teman di luar Jawa sana?
ENERGI LISTRIK BAGI KEHIDUPAN
Saat kuliah saya mempelajari tentang yang namanya pasar monopoli sempurna. Ini adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Walau terdengar negatif, monopoly by law masih diperbolehkan. PLN barangkali adalah salah satu contohnya.
Sebagai satu-satunya perusahaan pemasok listrik dari ujung barat-timur-utara-selatan Indonesia, PLN memiliki kekuatan untuk menjadi price maker, penentu harga. Itulah sebabnya ketika harga listrik terus mengalami kenaikan antara 10-15% tahunnya, kita hanya bisa gigit jari. Mau tidak mau, suka tidak suka ya harus manut.
Ya ada baiknya juga sih, karena listrik mahal kita jadi lebih menghargai dan berhemat. Lha piye, kembali ke jaman kayu bakar dan lampu teplok juga kan enggak mungkin. Masak nasi aja jaman sekarang harus pakai magic com, itu pun kadang lupa ngeklik ke bawah. Itulah, kita sudah sangat bergantung pada keberadaan listrik untuk kelancaran hidup sehari-hari.
Nah, keberadaan listrik saat ini kebanyakan masih ditopang oleh minyak bumi. Suatu sumber bahan bakar dari fosil, yang tidak bisa diperbaharui. Kemudian, apa yang akan terjadi bila nanti minyak bumi ini habis? Masih dapatkah kita menikmati listrik?
*mimbik-mimbik membayangkan nyetrika harus pakai arang*
MENGENAL BARAN POWER
Adalah Victor Irawan, sang penemu dan empunya Baran Energy. Beliau adalah orang dibalik Baran Power, yang mempunyai mimpi untuk membuat sumber energi terbarukan untuk Indonesia. Beliau iri karena negara kita sudah sangat tertinggal dengan negara-negara lain dalam hal pengembangan energi.
Terinspirasi dari Tesla Motors, Inc. sebuah perusahaan otomotif yang khusus mengembangkan mobil sport-elektrik (mobil sport dengan tenaga baterai) yang berkecapatan dan bertorsi tinggi. Perusahaan ini didirikan oleh dua orang insinyur-otomotif di Amerika Serikat.
Baran, yang dimotori oleh anak-anak bangsa Indonesia mulai meneliti dan memproduksi suatu alat berupa baterai yang bisa menghasilkan energi listrik tanpa menggunakan bahan bakar minyak bumi dengan jangka waktu pemakaian yang lama.
Baran Power menggunakan sumber bahan bakar lain seperti cahaya(tenaga surya), air (turbin) dan angin (kincir). Energi ini diubah dan disimpan di dalam suatu alat yang rencananya akan dibuat menjadi 3 produk :
Smart Home
Nah, untuk konsumsi listrik di rumah Baran membuat yang namanya Power Wall . Alat ini berisi 600 baterai yang bisa menyimpan dan menghasilkan energi hingga 8800 wh. Bisa digunakan baik siang ataupun malam hari.
- Kapasitas Penggunaan : 8800Wh
- Skalabel : hingga ukuran 4 (tergantung dari kemampuan inverter)
- Baterai : Berdasarkan teknologi lithium ion, terlindungi dan mudah penanganan dengan Liquid Cooled.
- Menggunakan IOT (Internet of Things) System sebagai sistem pengaman dan pemantau kondisi powerwall
- Lebar : 1000 mm Panjang : 600 mm Tinggi : 200 mm
Jadi, udah ketahuanlah ya kenapa kok dinamain power wall, secara dipasang di dinding, bukan di hatimu *eh. Desainnya futuristik, keliatan mantap djiwa gitu. Pak Victor bahkan berniat untuk membuat versi batiknya juga loh, kan hasil karya anak bangsa 🙂
Real Estate
Nah kalau yang ini mirip-mirip dengan smart home. Pak Victor bercita-cita untuk membangun perumahan dengan menggunakan Baran Energy sebagai sumber listriknya. Jadi, nantinya konsumsi listrik akan termasuk di dalam fasilitas perumahan sehingga warga tidak perlu mengeluarkan uang lagi alias zero rupiah.
Mini Power Plants
Produk yang ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam skala besar seperti pabrik, namanya adalah Baran Cube. Dalam 1 Baran Cube bisa menyimpan 1 mega watt energi yang mampu menghidupi 4000 rumah.
Bisakah teman-teman mengira-ngira berapa rupiah yang akan dihemat oleh pabrik-pabrik yang beroperasi siang dan malam? Padahal kita tahu sendiri kalau harga listrik untuk rumah dan pabrik itu berbeda. Lebih mahal pabrik. Seandainya biaya ini bisa dipangkas, bukan tidak mungkin harga-harga produknya akan turun juga. Iya kan?
MENGAPA MEMILIH BARAN POWER?
Pada saat presentasi, saya menyimpulkan setidaknya ada 3 alasan kenapa kita bisa banget memilih untuk mencoba memakai Baran.
- Lebih hemat. Seperti yang sudah sempat saya singgung sebelumnya, listrik tradisional biasanya mengalami kenaikan 10-15% setiap tahunnya. Baran ini kenaikannya konstan ya karena memiliki daya tahan 10-20 tahun ke depan, dengan catatan dirawat dengan baik. Kayak cintamu buatku gitu, awet!
- Bisa dipakai hybrid. Namanya juga barang baru, kita pasti was-was kalau ternyata tidak beroperasi. Nah, Baran bisa dipakai bersamaan dengan tradisional. Nanti kalau terbukti Baran ternyata mampu berfungsi dengan baik, bisa ditinggalkan kok listrik tradisionalnya.
- Aman. Msalah safety pastinya nomer satu ya. Kita tahu banget kalau listrik konslet bisa memicu adanya kebakaran. Bila ada angguan maka Baran akan mati secara otomatis.
- Terkoneksi internet. Bagaimana kita bisa mengetahui jumlah energi yang sudah kita gunakan pada suatu waktu? Nah, BMS alias Battery Management System dari Baran Power nantinya terkoneksi internet, sehingga kita bisa melihat dalam sehari berapa energi yang didapatkan, terpakai, dan tersimpan.
Oh iya, selain untuk rumah Baran juga akan memproduksi Mobil listrik loh, namanya Baran EV.
DUKUNG BARAN POWER YUKS!
Kenapa saya bilang begitu? Karena Baran Power bisa jadi sumber energi alternatif untuk masa depan kita nanti. Apalagi setelah saya tahu kalau ini adalah diproduksi oleh pemuda-pemudi kita sendiri. Bangga!
Tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang Baran Power? Feel free untuk lihat website Baran atau kontak pak Viktornya langsung yah!
- Website : Baran Energy
- Instagram Pak Victor Irawan : Victor Irawan
- Facebook : Aldebaran
- Instagram : Baranenergy
Baca Juga : Seru-seruan bersama keluarga di Go Wet Bekasi
7 Komentar. Leave new
Hidup tnpa listrik memng berat mbak, klau mati lampu lama aja rasanya mati gaya krn ngak bisa ngapa2in hehehe.
Jaman sekarang agak susah membayangkan hidup tanpa listrik. Ga kuaaat kakaaak. Apa-apa butuh listrik
produk ini sepertinya bagus.. saya mau dong penawarannya produk buat rumahan..???
Baran Energy mengembangkan produk berupa Baran PowerWall berkapasitas 8800 Watt-hour (Wh). Produk ini bisa dipakai untuk kebutuhan rumah dengan daya 1300 watt sampai 10.000 watt, kantor dan industri kecil skala UMKM. Untuk PowerWall, harga yang dipatok oleh Baran berkisar Rp 110 juta. Tapi, jika dalam bentuk paket pembelian, Baran akan memberikan 1 unit PowerWall seharga Rp 110 juta, 6 unit solar panel Rp 30 juta, 2 unit inverter Rp 55 juta, serta instalasi senilai Rp 15 juta. Total investasinya sekitar Rp 210 juta. Sistem ini bisa diterapkan untuk rumah yang punya daya sekitar 1300 watt.
Kami konsultan energi surya. Saya tertarik dgm produk Baran. Apakah ada klasifikasi power wall Baran dan sekaligus harga dalam bentuk price list.
Kami konsultan energi surya. Saya tertarik dgm produk Baran. Apakah ada klasifikasi power wall Baran dan sekaligus harga dalam bentuk price list.
Bisa hub saya pak di ekanasution88@gmail.com