ASUS ZENBOOK UX331UAL? Gratis? Buat Saya?
HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
YES, I WANT IT SO BAD
– Madam A –
“Ay, ini laptopnya kenapa ya? kok loadingnya agak-agak lama gitu, enggak seperti biasanya?” Tanya saya pada Yusuf ketika laptop yang saya nyalakan kok luamaaa banget on-nya.
Yusuf segera mengambil alih, “Walah, jangan-jangan motherboard-nya kena? Kemarin diinjek sama Aylan kan? Katanya memberi jawaban, sambil tetap menatap lurus ke arah laptop.
“Waduh, selain diinjek-injek kayaknya dipukul-pukul juga deh. Soalnya waktu itu dia kesal sama kakak-kakaknya,” balas saya, mengingat-ingat kejadian beberapa waktu yang lalu.
Mendengar jawaban saya, dia menoleh. Kami berpandang-pandangan untuk sesaat dan hanya bisa menghela nafas. Nasiibbbb.
***
TRAVELING JAMAN SEMONO
Saat kuliah, saya sangat suka traveling alias jalan-jalan. Pada jaman itu, karena mengikuti program AIESEC saya mendapatkan kesempatan untuk mengajar bahasa Inggris di Cina. Program ini juga diikuti oleh empat orang dari negara berbeda dan mendapatkan sponsor dari Intel, tahu kan Intel itu apa? Bukan Indomie Telor yaaaakk, bukaannn!

Saya merasa beruntung sekali karena bisa menjadi orang yang pernah diundang untuk datang ke kantor dan pabrik-nya Intel yang berada di kota Dalian, Cina Utara. Oh iya, selain itu qadarullah di tahun yang sama saya diajak oleh mama dan papa untuk mengunjungi Singapura.

Ketika mengunjungi dua negara ini, terutama di Dalian tentu saja saya diharuskan membawa laptop untuk bekerja. Maklum, lha wong saya tugasnya mengajar anak SMP di sana. Namun sayang, baru saya sadari laptop yang dulu saya miliki kurang bersahabat dengan situasi dan kondisi saya waktu itu.
KETIKA ORIENTASI HIDUP BERUBAH…
Waktu berganti, saya menikah sehingga orientasi petualangan saya juga ikutan berubah. Pada saat itu saya ikut suami yang berdinas di Tulungagung, Jawa Timur. Kegiatan traveling tetap saya lakoni tapi tipis-tipis saja karena qadarullah saya langsung diberi amanah. Kehamilan yang disertai muntah, lemah, letih dan lesu tidak begitu mendukung saya pergi jauh-jauh.
Di masa ini, saya dan Yusuf memakai laptop apa adanya sambil dibantu komputer bawaan suami jaman dia kuliah d3 dulu. Sahabat missqueen se-Indonesia Raya mesti tahulah real life di tahun pertama married itu seperti apa, ye kan? Masih bisa menikmati internet di rumah itu rasanya mewah bingits! Selain itu, saya tetap bersyukur karena sekarang punya pengawal pribadi merangkap driver dan tukang foto-foto yang akan menemani saya jalan kesana kemari.
Petualangan kami berlanjut lagi ketika suami kembali melanjutkan sekolahnya di STAN Jakarta dan saya mulai ikhlas untuk menjadi Ibu yang sepenuhnya bekerja di rumah. Nah, saat itulah dia mulai merasa membutuhkan laptop yang bagus sebagai alat untuk membantunya mengerjakan tugas sebarek – abrek dan main dota. Walau kondisi keuangan kami pas-pasan bianget karena besarnya potongan PTB (Pegawai TugaS Belajar), dia tetap bersikeras untuk membeli laptop dari brand ASUS dengan seri A455L
Benda yang bagi kami mewah ini nangkring dengan cantik di kontrakan berbentuk petakan kami yang mungil.
Ah, kalau menengok momen-momen yang telah berlalu saya jadi mimbik-mimbik sendiri. Tersebab laptop inilah yang menemani suami menyelesaikan skripsinya. Berhari-hari dia begitu fokus, berkutat dengan data sampai Yuan, putra pertama kami protes.

“Ayah enggak boleh nyalain laptop, enggak boleh nyalain laptop!” teriaknya sambil menarik-narik tangan Ayahnya yang baru saja hendak duduk khidmat di depan laptop Asus kami, sambil menangis.
Yusuf tentu saja bingung di satu sisi dia ingin segera menyelesaikan tugas (karena di STAN, skripsi tidak selesai tepat waktu bisa di-DO) namun di sisi lain ada seorang anak yang rindu ingin bermain dengan ayahnya. Ya Allah, anak-anak jaman now cemburunya sama laptop, hihi.
Alhamdulillah, walau banyak sekali ujian yang datang di tengah-tengah proses pengerjaan, skripsi Yusuf selesai. Dia berhasil menyelesaikan study S1-nya saat saya hamil anak kedua (iya, walau disambi kuliah kami tetep semangat nambah anak). Bangga, lega dan bahagia sekali rasanya. Perjuangan itu terbayar lunas. Terharu, keberhasilan ini pun karena adanya si Laptop Asus yang siap digeber siang dan malam untuk jumpalitan mengolah data dan sigap dibawa kemana-mana.

BERSYUKUR BERTEMU DUNIA BLOGGING
Alhamdulillah, saya selalu bersyukur dan mencoba untuk berdamai dengan diri sendiri dengan keputusan untuk menjadi Ibu Rumah Tangga yang sebelumnya tidak saya harapkan. Untuk mengisi aktivitas setelah anak kedua lahir, saya sempat berjualan. Kegiatan itu mendapat dukungan penuh dari Yusuf. Buktinya, dia membantu membuatkan label dan penyimpanan data pembeli di excel sehingga memudahkan kinerja saya. Duh, gimana saya enggak tambah uwiw-uwiw sama dia coba?lol. Anyway, itu semua kami lakukan dengan menggunakan Laptop Asus tercinta yang kami miliki.
Saat anak kedua berusia sembilan bulan, ternyata saya dihamili lagi!! Ya Allah, antara senang dan sedih lihat garis dua muncul di testpack. Kegiatan berjualan saya akhiri karena saat hamil memang selalu mual. Apalagi di kehamilan ketiga saya harus mengasuh bayi dan kakaknya juga. Buat mengurus diri dan anak-anak saja keteteran, sudahlah saya mengalah. Walau begitu ternyata tetap saja saya merasa galau. Ya gimana, berbulan-bulan dilalui dengan tidak bisa melakukan apapun, rasa percaya diri saya jatuh ke titik terendah.
Namun, semua mulai berubah ketika saya memiliki seorang tetangga baru bernama Yeni Sovia yang mengenalkan saya pada dunia blog. Ceritanya, saya ini suka banget menulis status yang panjang-panjang di Facebook. Beliau membacanya dan merasa sayang kalau saya tidak menuliskannya di tempat khusus. Saya pikir, tidak ada ruginya menulis di blog. Dulu sebenarnya sudah punya tapi tidak terawat. Dengan seijin suami dimulailah perjalanan saya menulis di blog.
Begitulah, rasanya bahagia sekali menemukan dunia tulis menulis di blog. Pekerjaan ini membuat saya tetap waras dan bahagia walau baru mampu menjadi emak blogger yang membaca tulisan-tulisan para travel blogger, sambil ngiler-ngiler. (Hey, it’s rhyme!). Tapi jangan salah, menjadi emak blogger yang punya penjaga mini sebanyak 3 biji merupakan petualangan tersendiri.

Kalau dulu saya bisa jalan-jalan kesana dan kesini dengan bebas, sekarang ada anak-anak yang tidak bisa jauh dengan saya. Enggak perlu muluk-muluk karena pergi ke kamar mandi saja saya dibuntutin. Duh, apa kabar kalau mereka saya tinggal pergi ke Maldives sendirian? Gonjang-ganjing hancur lebur nanti dunia persilatan, hihihi. But it’s ok, rumah kontrakan mungil seluas 70 meter persegi dengan dua kamar inilah dunia saya sekarang.
BERTUALANG DI RUMAH DENGAN LAPTOP ASUS
Madam, sedih enggak dengan perubahan alur kehidupan yang dialami? Jawaban jujur saya sih bullshit kalau enggak. Saya bukan tipe yang bisa beradaptasi dengan perubahan semudah itu, butuh aktu. Ada kalanya suara-suara di dalam otak saya berperang, namun perasaanlah yang menang. Bismillah, merawat amanah berupa tiga anak kicik dengan rentang usia 11 bulan-6 tahun oleh tangan saya sendiri pada akhirnya adalah pilihan terbaik.
Nah, karena usia mereka yang sedang aktif menyerap apapun yang ada di sekitarnya, sebagai emak saya harus menyediakan berbagai kegiatan yang efektif untuk menstimulasi tumbuh kembang mereka kan? Karena itulah lagi-lagi saya bersyukur banget punya Laptop Asus.
Laptop Asus tercinta ini mungkin sudah pensiun dari urusan ngerjain skripsi, tapi tugasnya yang lain tentu saja belum usai. Untuk urusan mendidik anak sambil bermain saya sering mencari ide di google atau youtube. Saya juga banyak mencari dan menyiapkan berbagai worksheet untuk Luna dan Yuan. Dengan menggunakan Laptop Asus yang kami miliki, berbagai pekerjaan semacam googling, editing sampai persiapan printing kami lakukan dengan riang gembira.
Hal lain yang saya lakukan bersama anak-anak dengan laptop asus ini adalah menonton bersama. Setelah hopeless dengan tayangan televisi yang isinya sinetron enggak jelas dengan iklan yang enggak pas, saya berpikir bahwa televisi baiknya ditiadakan sementara. Usia anak-anak saya adalah usia dengan kemampuan masih sebatas menduplikasi. Mereka belum mampu memahami makna sebuah tindakan. Khawatir banget deh kalau nanti mereka meniru pebuatan atau kata-kata yang tidak pantas dari tayangan televisi.
Walaupun demikian, saya tetap memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menonton dalam jangka waktu yang bisa ditolerir. Saya tidak bisa memungkiri bahwa terkadang rasa lelah dan bosan mendera. Kadang butuh istirahat lima meniiiiitt saja untuk ngumpulin tenaga lagi, biar waras ceunah. Nah di saat-saat genting inilah Laptop Asus mengambil alih peran pengasuhan. Tapi ya untuk sementara saja. Beberapa video yang sebelumnya telah lulus sensor Yusuf pun saya nyalakan. Hiburan buat mereka, me time sejenak untuk saya. Lumayanlah, saat itu saya jadi punya kesempatan untuk bergerilya memantau medsos lalu menebar like dan comment di Instagram rangorang.
Sambil membaca kadang saya mengamati tingkah mereka bertiga yang sedang asyik nonton sambil senyum-seyum sendiri. Geli loh rasanya melihat tingkah tiga makhluk mungil yang sering banget bertengkar itu mendadak jadi akur. Di depan laptop.

Oh iya, aslinya mereka enggak cuma nonton film-film yang menghibur kok. Saya cukup banyak menyediakan beberapa video edukasi seperti belajar huruf hijaiyah, angka atau bunyi-bunyi binatang. Sebulan terakhir ini saya malah lagi fokus banget ngajarin si Abang membaca dengan metode fonetik. Lagi-lagi, Laptop Asus inilah yang membantu banget menjadi media belajar kami.
ORANGNYA DI RUMAH, TAPI TULISANNYA KEMANA-MANA
Bagi saya sendiri, kebeadaan si laptop ini penting. Yaaaa kan namanya juga emak blogger yak? Kerjaan utamanya pasti menulis. Walau kadang keadaan lagi lemes tanpa tenaga kayak abis diisep dementor, atau rumah porak-poranda ngalahin kapal pecah, saya tetep nulis. Writing is healing, writing is something wonderful.
Beneran loh, enggak bohong. Kegiatan menulis membuat saya merasa berarti, bisa mengaktualisasi diri. Berperan sebagai IRT Alias Ibu Rumah Tangga di jaman mom wars kayak gini itu berat tekanannya, hahaha. Dengan menulis saya bisa mengeluarkan pemikiran entah itu yang isinya keluh kesah komunikasi dengan pasangan atau sekedar pengalaman receh seputar pengasuhan anak.
Pekerjaan sampingan saya sebagai emak blogger nyatanya membawa manfaat yang begitu besar entah bagi saya ataupun pembaca. Kadang saya takjub karena pembacanya ternyata ada dimana-mana. Banyak teman-teman yang merasa relate dengan apa yang saya tulis. Hal tersebut menguatkan mereka saat tahu apa yang saya rasakan persis plek dengan yang mereka alami. Senang sekali saat tahu mereka menikmati tulisan-tulisan yang ada di sini ataupun di medsos. Apalagi saat mereka bilang “Keep writing mbak, terima kasih banyak sudah menuliskan hal ini.”
Wiihh, kalau sudah begitu saya langsung kepengen melayang sampai ditabrak layang-layang!
Meskipun beberapa orang memilih untuk menulis di ponsel, menulis di laptop tetap yang paling nyaman menurut saya. Saya bisa duduk, fokus dan menghayati kata demi kata yang mengalir melalui jari-jari. Lagipula, salah satu senior di kelas menulis yang saya ikuti juga mengatakan bahwa kita bahkan perlu tempat dan waktu khusus untuk menulis.
Makin kesini saya juga makin mesra dengan si Asus. Mesraaaa bangett! Gimana enggak, saya suka senyum-senyum sampai ngikik sendiri saat sedang blog walking ke blog teman-teman blogger yang lain, di tengah malam ditemani cahaya laptop ketika anak-anak sudah tidur. Momen paling menyedihkan adalah saat Laptop Asus ini kena siram air sama Luna dan terpaksa menginap di tempat servis. Walaupun bisa aja sih nulis di handphone, bawaannya gatel aja pengen nulis di tempat yang layarnya lebar. Habis mau gimana lagi, udah kadung cinta sama laptop gitu.
LAPTOP IMPIAN KAUM EMAK-EMAK MACAM SAYA
Menulis dan Laptop (dan segelas coklat hangat) barangkali adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Laptop sangat bermanfaat sebagai tempat menyimpan tulisan yang isinya sembilan puluh sembilan koma sembilan persen curcolan semua. Selain itu, laptop juga menjadi tempat di mana hampir semua file foto dan video dan berbagai aplikasi penunjang tulisan di simpan. Oh iya, sebagai tambahan informasi, hobi menulis ini ternyata bisa juga loh menambah pundi-pundi rupiah di rekening saya. Enggak banyak sih, tapi bisalah kalau buat nraktir es dong-dong anak-anak.
Lalu, kalau saya disuruh bermimpi tentang Laptop yang ingin saya miliki, kira-kira spesifikasinya akan seperti apa? Hmm…mari kita ngelindur sebentar.
- Tipis dan Ringan
Sejujurnya, tipis dan ringan adalah body goals saya. Tapi karena itu tidak mungkin terjadi, maka lebih baik kalau itu menjadi spesifikasi laptop impian saya, yaitu Laptop Asus ZenBook 13 UX331UAL. Lapttop ini memiliki ketebalan yang sama seperti saudaranya, ZenBook UX331UN yakni hanya 13,9 milimeter. Tetapi tahu enggak kalau perangkat ini mampu menembus angka di bawah 1 kilogram untuk bobot keseluruhan. Tepatnya, hanya 985 gram saja.

Aje gileeee, kebayang enggak itu entengnya kayak apa? Lebih enteng dari persediaan beras seminggu. Hal ini tentu saja akan memudahkan mobilitas saya pindah dari satu ruangan ke ruangan lain sambil digondelin anak-anak. Juga memudahkan saya untuk menulis sambil menyusui si kecil. Namanya juga Ibu menyusui, wkwk.
- Material Tangguh
Obrolan saya dengan Yusuf di part awal tulisan ini adalah kisah nyata. Anak saya, Aylan suka banget memukul-mukul laptop ini dengan tangan mungilnya. Tapi jangan salah, kekuatan yang keluar dari tangan mungil itu ngalah-ngalahin Superman. Kakak-kakaknya aja pada nangis kalau kena jitak. Karena itulah, saya butuh banget Laptop yang tahan banting. Laptop ini harus tahan dengan injekan Yuan atau Luna atau Aylan saat mereka sedang lari-lari di dalam rumah. Kadang malah salah satu dari mereka sering godain saya, pura-pura mau ngelindes Laptop Asus tercinta pake sepeda roda tiga kalau keinginan mereka beli tahu bulat tidak saya penuhi.
Nah, konstruksi berbasis magnesium alloy pada ZenBook 13 UX331UAL membuatnya sangat tangguh. Bahkan ia memenuhi standar military-grade MIL-STD 810G dan lolos uji daya tahan untuk memastikan kemampuannya beroperasi dalam berbagai kondisi. Meskipun tampilannya yang sangat lembut, ZenBook 13 UX331UAL telah lolos pengujian berat standar daya tahan military-grade MIL-STD 810G .
Duh, bakalan bahagia banget kalau laptop ini beneran bisa saya kekep. Bagaimanapun, kehandalan dan perlindungan data merupakan hal yang sangat essensial bagi para penulis. Walaupun saya gampang meleleh kalau dirayu sama Yusuf, Laptop ini jangan!
- Ringkas dengan Performa Tinggi
Laptop Asus Zenbook UX331UAL ini berukuran 13, 3 inci dengan resolusi Full HD. Dimensinya berarti enggak jauh beda dengan kertas ukuran A4 kan? Kebayang dong betapa mudahnya nyeliipin perangkat satu ini ke dalam tas? Cobalah teman-teman berhitung, emak-emak dengan tiga anak bawaan di dalam tasnya akan sebanyak apa? Banyak banget! Mulai dari popok, baju ganti masing-masing anak, kotak bekal makanan, sabun mandi, handuk, tissue dan plastik sampah. Bagaimanapun yang namanya ide sering muncul sewaktu-waktu, kalau enggak segera ditulis entah nanti keburu ilang atau feelingnya sudah beda.
Laptop ini juga diperkuat prosessor tercepat Intel Core i generasi ke-8. Performanya didukung dengan RAM tercepat DDR4 2133MHz serta penyimpanan kecepatan tinggi dan handal, berbasis M2. SSD. Hal lain yang penting untuk ditambahkan adalah fitur Wi-Fi Master yang mampu membuat kecepatan transfer menjadi lebih tinggi. Dengan fitur ini juga pengguna bisa streaming video FullHD Youtube lebih lancar dan nikmat walau berjarak 300 meter.
Alamakjaaaaaaang, masalah ini cocok bangetlah buat membantu saya menetralkan diri di malam hari, dengan nonton drama The Good Doctor tanpa perlu nunggu loading lama-lama misalnya. Atau nonton vlog para travel blogger yang aduhai asyik dan seru banget itu.
- Kinerja Mumpuni dan Baterai Kuat
Ada saat dimana kita harus menulis terus-menerus tanpa perlu merasa khawatir kalau baterai laptop habis. Kebayang lah betapa zonk-nya teman-teman travel blogger yang sudah berat-berat bawa laptop tapi waktu dinyalain cuma kedip-kedip terus mati. Hancur sudah semangat menulisnya.
Nah, Laptop ZenBook UX331UAL ini memiliki rancangan khusus karena menawarkan kebebasan pemakaian baterai sepanjang hari. Yoi, kalian semua harus tahu bahwa laptop ini dilengkapi dengan baterai lithium-polymer 50Wh yang dirancang khusus untuk memberikan ZenBook UX331UAL daya tahan baterai hingga 15 jam.

Bahkan, berdasarkan hasil pengujian, bila kita melakukan multitasking non-stop, baterai PC Mark menunjukkan bahwa sanggup memasok daya hingga 4 jam 43 menit. Wuiihhh. Keren anettt!!
- Kenyamanan saat mengetik
Sebagai emak-emak yang jari tangannya buntek dan terawat seadanya karena uang untuk meni-pedi sudah melayang di toko susu popok, memiliki Laptop dengan keyboard yang nyaman untuk mengetik adalah sebuah keharusan. Itulah kenapa, Laptop ZenBook UX331UAL ini dilengkapi dengan keyboard backlit ukuran penuh dengan desain yang kokoh, memberi pengguna pengalaman mengetik yang luar biasa dalam segala kondisi pencahayaan. Bisa mengurangi typo-typo saat ngetik dalam kamar yang penerangannya pas-pasan lah ya.

Sumber Foto: Katerina
Dengan mengusung prinsip ergonomis, laptop ini mengatur jarak penekanan tombol keyboard 1,4 mm yang dioptimalkan untuk kenyamanan saat mengetik. Apalagi didukung dengan teknologi palm-rejection yang membantu gerakan multi-jari dan tulisan tangan. Juarak!
- Sensor sidik jari dengan Windows Hello
Semua kelebihan di atas sepertinya terasa kurang kalau masalah keamanannya ble’e kan? Saya pribadi suka ngeri kalau Laptop ternyata masih dalam posisi terbuka dan anak-anak iseng ngeklik sembarangan. Kalau tulisan saya sampe hilang atau rusak bisa nangis bombay seharian dan mogok masak, hihi.
Tapi kalian enggak perlu takut karena untuk mengakses ZenBook UX331UAL bisa mengunakan sensor sidik jari yang ada di touchpad dan Windows Hello. Jadi, kita enggak perlu lagi mengetikkan kata sandi setiap kali masuk: Cukup satu sentuhan saja. Cepat dan praktis tapi aman karena sidik jari sifatnya unik, enggak ada yang bisa nyamain!
Emak-emak enggak perlu khawatir lagi kalau saat rebutan laptop terus kalah. Karena gimanapun anak-anak tetap tidak akan bisa sembarangan membukanya, HAHAHAHA! *evillaugh*
DOAIN YAA…
Baiklah, lumayan banyak juga ya spesifikasi laptop yang diinginkan oleh Emak Blogger yang sehari-hari “hanya” traveling di dalam rumah. Hahahaha. Tapi enggak apa-apa dong, mimpi kan bukan dosa lagian siapa tahu jadi kenyataan. Karena itu, minta doanya ya teman-teman semoga Laptop Zenbook UX331UAL ini bener-bener bisa menjadi pendamping hidup, eh pendamping saya bekerja.
Semoga dari rumah saya masih bisa produktif menebar manfaat lewat tulisan. Iya kan? Apalagi sambil ngumpulin receh-receh yang bisa buat beli lipstick untuk persedian setahun, buahahaha.
Last but not least, semoga tulisan ini bisa memberi tambahan infromasi teman-teman yang sedang membutuhkan laptop baru ya. Semoga kalian tergoda dan akhirnya menyerah untuk langsung beli Laptop ini di berbagai gerai yang ada di seluruh Indonesia Raya. Apapun pekerjaan kalian, pilih Asus Laptopnya! Percayalah, kualitas tidak pernah menipu kawan!
Sekian dan terima kasih, Laptop asusnya untuk saya yang terkasih! #2018PakaiASUSZenBook