Don’ be worry to be hapyy, selama ada my baby minyak telon plus longer protection 12 jam yang menemani
– Madam A –
Gara-gara My Baby Minyak Telon Plus Longer Protection 12 Jam, saya jadi punya banyak cerita deh. Hihihi.
Ting!
Sebuah pesan masuk ke dalam WA saya secara personal. Saya menengok sekilas, nama Mama muncul sebagai pengirim. Dengan segera saya membuka pesan tersebut, barangkali ada hal penting.
Ternyata Mama mengirimkan potongan berita tentang tingginya angka penderita kasus DBD di Yogyakarta.
“Tolong Ajeng jaga kesehatan diri dan anak-anak. Tolong sekali karena Mama enggak mau dengar kabar anak-anak sakit. Ya?” Demikian bunyi pesan terakhir Mama yang saya baca.
Mata ini lalu saya alihkan ke arah kasur, memandang tempat di mana ketiga anak saya sedang tidur siang. Mereka tampak lelap dan damai. Memang benar apa kata orang, anak-anak yang sedang tidur wajahnya mirip dengan malaikat.
Kemudian, entah kenapa sebuah kenangan yang terjadi lebih dari tiga tahun lalu kembali menghampiri. Memori di mana saya hampir kehilangan nyawa, nyaris meninggalkan dunia seisinya.
Gara-gara demam berdarah.
Saya masih mampu mengingatnya dengan jelas. Hari itu, hari di mana saya terbangun dengan kepala pusing, mulut pahit, dan badan yang terasa remuk redam. Ngilu. Sakit. Nyeri sekali rasanya. Bahkan untuk sekedar duduk pun saya tak sanggup.
Yusuf, suami saya, langsung mengambil termometer untuk mengukur suhu. Saya demam cukup tinggi, 39 dercel. Dia mengernyit. Bagaimanapun saat itu saya sedang hamil besar, dan besoknya adalah HPL (Hari Perkiraan Lahir). Bisa dibayangkan bagaimana khawatirnya kami?
Sore hari kami pergi ke bidan dekat rumah. Ibu bidan yang melihat kondisi saya langsung menyarankan agar kami segera menuju rumah sakit. Demam saat hamil sangat berbahaya, baik untuk ibu maupun janin.
Baca Juga : My Baby Hair & Body Wash Bikin Mandi Jadi Bebas Worry!
Pergilah kami ke RSIA yang memang sudah kami rencanakan untuk proses lahiran. Sudah malam sebenarnya, namun alhamdulillah dokter tetap bisa dipanggil untuk datang. Kandungan saya diperiksa, dan dokter bilang sepertinya besok saya harus diinduksi untuk sesegera mungkin mengeluarkan janin.
Saya otomatis diwajibkan mondok, tidak boleh pulang lagi. Malam itu saya tidak bisa tidur, infus dan perut yang besar membuat saya terus menerus ke kamar mandi. Belum lagi demam yang tidak turun-turun. Semua saya tahan. Saya keukeuh harus bertahan. Sampai pagi datang, dan perawat tiba-tiba masuk untuk melakukan pengecekan darah.
Hasil sudah keluar. Ternyata, trombosit saya anjlok di angka 90 ribu.
Padahal trombosit orang normal minimal sekali adalah 100 ribu. Dari hasil tes tersebut, saya positif menderita DB dalam kondisi hamil dan hendak melahirkan.
Saya shock berat.
Begitu juga dengan Yusuf. Raut wajahnya memang tetap datar seperti biasa tapi saya tahu kalau dia pun kaget dengan semua ini. Dokter memanggilnya, meminta agar kami bergerak cepat pindah ke rumah sakit yang peralatan dan dokternya lebih lengkap. Minimal ada ruang ICU serta dokter penyakit dalam.
Sejujurnya, saat itu saya tidak tahu tentang masalah ini. Hanya Yusuf dan dokter saja Mereka takut saya down dan malah memperburuk kondisi yang sudah buruk. Saya tahu cerita lengkap tentang apa yang sebenarnya terjadi ketika sudah keluar dari rumah sakit.
Jadi, entah bagaimana pokoknya yang saya tahu saya diangkut ambulans menuju rumah sakit lain. Di sana saya didampingi oleh 3 orang dokter sekaligus. Saya diharuskan menerima transfusi darah, setidaknya 7 kantong. Ada satu kantong khusus yang berwarna bening kekuningan, kata perawat itu berisi sel darah putih yang berguna mempertahankan jumlah trombosit.
Pada malam hari (malam ketiga sakit) setelah dipindahkan, tiga dokter tersebut memutuskan bahwa saya harus sesar, meski beresiko. Kasus saya sangat unik, maju kena mundur juga kena. Dengan trombosit yang begitu rendah, dikhawatirkan luka bekas sesar akan sedikit sulit sembuh dalam waktu cepat. Tapi kondisi janin di dalam perut pun sudah sangat kacau, stress. Mau tidak mau harus segera dikeluarkan baru saya bisa mendapatkan pengobatan yang intensif.
Saya pasrah. Saya sudah tidak mampu berpikir karena kontraksi sudah terus menerus menyerang, bahkan mulai mengeluarkan lendir darah. It was horrible, demam, kedua lengan ditusuk jarum, serangan kontraksi, serta demam yang tidak turun-turun.
Maka yang bisa saya lakukan saat itu adalah meminta maaf pada suami, atas semua perilaku saya sebagai istri. Saya bahkan sudah memintanya untuk ikhlas, bila nanti saya tak selamat.
“Jangan. Jangan bilang apapun. Kamu pasti kuat, kita bisa melewati ini. Kamu kuat Mah, kuat!” katanya mengabaikan kata-kata saya.
Lalu keajaiban itu datang. Jam 7 malam saya saya diputus sesar, jam 11 malam melahirkan. Secara normal. Bahkan, luka yang harus dijahit setelah melahirkan pun sangat kecil, hanya setengah senti.
Meski setelahnya saya masuk ICU selama 2 malam, dan si bayi masuk perina untuk 8 hari, kami berdua survive, selamat. Allah masih memberi kami nafas, dan umur.
Dokter bilang, apa yang terjadi pada kami adalah mukjizat. Dan kami tidak mampu menyangkalnya…
DEMAM BERDARAH DI INDONESIA
Sebagai seseorang yang pernah merasakan secara langsung kejamnya demam berdarah, kesininya saya jadi belajar untuk semakin hati-hati. Demam berdarah bukan penyakit yang bisa dipandang remeh begitu saja. Penyakit ini sungguh berbahaya dan mematikan.
Mari sedikit bicara angka. Pada awal bulan Februari 2019 saja Kementerian Kesehatan menunjukkan jumlah kasus DBD mencapai 16.692 kasus dengan 169 orang meninggal dunia. Jumlah ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu 13.683 kasus dengan 133 orang meninggal dunia. Kalau diperhatikan, setidaknya 10% dari jumlah penderita berakhir dengan kematian.
Kasus DBD terbanyak di Indonesia terjadi di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, NTT, dan Kupang. Karena masalah inilah Kementrian Kesehatan pun menaikan status menjadi “Waspada”.
Saya menyadari bahwa kasus DBD memang setiap tahun mewabah di seluruh pelosok negeri. Terutama di musim hujan. Maklum, negara kita adalah negara tropis. Kondisi lingkungannya sangat mendukung nyamuk berkembang biak dengan mudah.
Meski demikian, kesadaran akan bahaya penyakit ini sangat minim. Saya sendiri misalnya, kalau bukan karena pengalaman pribadi yang begitu tak terlupakan, pasti kurang peduli dengan usaha pencegahan demam berdarah.
Baca Juga : Cegah Gigitan Nyamuk Dengan My Baby Minyak Telon Plus
Nah, rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan-pencegahan inilah yang menyebabkan demam berdarah mewabah setiap tahunnya. Padahal kalau dipikir-pikir pemerintah melalui kementrian kesehatan juga begitu gencar melakukan himbauan 3 M baik di dunia maya maupun di dunia nyata.
Sedih loh, kalau ada yang memaklumi tingginya angka penderita demam berdarah. Seolah hal ini adalah hal biasa. Salah kaprah semacam ini membuat kita malas untuk bergerak. Padahal ancaman demam berdarah nyata banget.
Saat sakit waktu itu, saya mengeluarkan uang cukup banyak. Nominalnya mencapai puluhan juta demi membayar biaya rumah sakit. Saya bahkan terpaksa menjual kepingan emas yang sebelumnya direncanakan untuk biaya sekolah anak-anak kelak, karena jumlah uang yang ada di dalam tabungan tidak mencukupi.
Selain economic loss, ada juga quality time loss yang harus dirasakan keluarga penderita. Suami saya jadi tidak bisa bekerja dengan normal karena harus menunggui. Sedangkan si abang terpaksa diurus oleh aki dan eninnya yang sengaja datang dari Jogja ke Tangerang Selatan.
Secara psikologis saya pun mengalami depresi. Berhari-hari hanya berada di atas kasur. Terpisah dari anak yang besar maupun yang bayi. Lalu tidak bisa makan makanan yang betul-betul enak, tidak bisa beraktifitas seperti biasa.
Sungguh, penyakit ini memberikan kerugian yang sangat bertumpuk.
Maka dari itu, saya merasa sangat penting bagi kita untuk raising awareness. Meningkatkan kepedulian kita untuk melakukan pencegahan dalam rangka melawan demam berdarah. Jangan sampai ada cerita orang tua berhutang demi membiayai sakitnya anak, atau tangis yang tumpah karena kehilangan anggota keluarga. Hanya gara-gara demam berdarah.
Memahami Nyamuk Aedes Aegypty
Sebelum melakukan pencegahan, kita perlu membekali diri dengan informasi seputar penyebab demam berdarah agar bisa melakukan pencegahan yang tepat dan efektif.
- Selama ini, banyak orang mengira penyakit demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Padahal, nyamuk ini hanya berperan sebagai perantara. Penyebab sebenarnya adalah virus dengue yang dibawa oleh nyamuk dan masuk ke tubuh manusia melalui gigitan.
- Nyamuk ini menggigit manusia dengan moncongnya yang panjang, liurnya akan turut keluar untuk mencairkan darah manusia agar lebih mudah terhisap. Liur yang tercampur dengan darah itulah, yang membawa virus dengue dan menyebabkan tubuh manusia terserang demam berdarah.
- Nyamuk Aedes Aegypti betina adalah yang justru berperan besar dalam melipatgandakan jumlah nyamuk.
- Nyamuk ini bersifat antropophilic (senang dengan manusia). Darah yang dihisap dari tubuh manusia amat berguna untuk mengembangbiakan telur-telur nyamuk.
- Perkembangan dari telur menjadi nyamuk membutuhkan waktu sebanyak 7-10 hari.
- Nyamuk Aedes Aegypti bekerja pada pagi dan siang hari saat manusia beraktivitas.
- Nyamuk Aedes Aegypti senang bersarang di genangan air bersih. Nyamuk ini justru enggak suka sama tempat ataupun air kotor. Setetes air bersih saja sudah bisa jadi tempat berkembang biak.
Jadi, kalau ada yang bilang nyamuk demam berdarah suka tempat kotor dan gelap-gelap, itu keliru banget ya. Tapi biar begitu, kita juga enggak boleh membiarkan air kotor maupun tempat gelap begitu saja.
PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH YANG TEPAT
Dengan mengenali karakteristik nyamuk Aedes Aegypti, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ada dua hal utama yang bisa dilakukan untuk mencegah wabah penyakit demam berdarah.
- Memberantas sarang nyamuk.
- Mencegah gigitan nyamuk.
Memberantas sarang nyamuk, caranya antara lain :
- Menguras bak mandi paling lama 7 hari, karena masa nyamuk berkembang biak 7-10 hari
- Menutup tempat penampungan air
- Mengubur sampah-sampah berupa kaleng atau benda-benda yang bisa menMemasang kasa nyamuk di jendela atau lubang ventilasi agar nyamuk tidak bisa masuk
- Tidak menggantung pakaian di dalam kamar
- Menggalakkan gerakan jumantik
- Menyemprot ruangan dengan obat nyamuk
Mencegah gigitan nyamuk, antara lain :
- Memakai baju lengan panjang dan atau celana panjang ketika keluar rumah
- Memakai minyak telon anti nyamuk
PERLUKAH MELARANG ANAK BERMAIN KELUAR RUMAH UNTUK MENCEGAH GIGITAN NYAMUK?
Nah, hal ini sempat menjadi perdebatan antara saya dan Mama. Mama ingin anak-anak lebih banyak bermain di dalam rumah saja. Terutama karena dulu sempat video call, dan mama melihat ada benjolan warna merah di jidatnya Aylan, anak bungsu saya. Enggak segede bakpao sih, tapi emang kelihatan banget.
Waduh, keluh saya dalam hati. Kok ya pas lagi kecolongan pas orang tua saya telepon.
Akhirnya saya jujur menjelaskan kalau benjolan itu bukan karena jatuh, tapi akibat gigitan nyamuk. Teman-teman pasti sudah bisa menebak, saya tetap kena semprot. *sambil ngelus dada*
Saya sendiri menyesali hal tersebut. Saya tahu betul kalau gigitan nyamuk lebih berbahaya dibanding jatuh biasa. Tapi rasanya saya kok tetap tidak berdaya mencegah hal-hal kayak gini.
Tapi itu pemikiran saya yang dulu. Sewaktu belum kenal sama my baby minyak telon plus anti nyamuk, terutama My Baby Minyak Telon Plus Longer Protection 12 Jam.
Saya yakin Mama saya tahu dan paham kalau bermain di luar sangat bermanfaat untuk anak-anak. Manfaatnya antara lain : dapat meningkatkan semangat dan kemampuan sosial, mengembangkan kreativitas, meningkatan kebahagiaan, hingga menghasilkan energi yang menjaga kesehatan tubuh. Semua hal itu menjadi dampak positif yang dihasilkan ketika anak mengeksplorasi alam terbuka.
Tapi da kumaha deui, namanya juga khawatir. Saya memahami kalau permintaan Mama untuk tidak sering-sering membiarkan anak main di luar adalah karena sayang. Karena cinta. Karena enggak mau ada hal buruk menimpa cucunya.
Padahal, ketika saya mengajak anak-anak bermain di luar pun alasannya karena sayang dan cinta. Sebagai orang tua saya ingin mereka sehat dan lengkap kebahagiaannya. Kalau dikurung terus-terusan di rumah yang ada mereka bosan dan malah tantrum.
Toh ketika mereka sedang bermain di luar, saya berusaha menemani. Meski ngos-ngosan mengikuti tiga anak yang banyak banget tingkahnya. Ada yang lari, sepedaan, manjat pohon, lompat-lompat, bahkan metikin bunga punya tetangga ~
Kalau lagi riuh banget mereka bahkan kadang suka teriak dan jejeritan saking excitednya. Pernah mereka panik banget nyeret saya mendekat. Usut punya usut ternyata mereka sedang takjub liat bekicot ngesot. Ampuun!
Tapi, memang begitulah sifat anak-anak. Suka penasaran sama segala macam hal. Belajar langsung dari alam sekitar itu lebih menyenangkan daripada cuma melihat TV sebenarnya. Kecuali yang dipelajari langsung adalah singa marah, karena itu berbahaya.
Hal positif lain yang bisa didapat adalah, anak-anak jadi lebih mudah tidur siang dan lebih lahap makan kalau banyak aktifitas di luar. Mungkin karena energi mereka tersalurkan dengan maksimal ya. Berangkat dari pemikiran inilah, saya mencoba mencari jawaban atas masalah tabrakan kepentingan ini.
Khawatir jelas boleh, perlu banget malah. Tapi memutuskan untuk melarang anak rasanya kok tidak bijaksana. Kalau menurut ilmu parenting, anak yang kebanyakan dilarang tuh bisa mati thinking skill dan soft skillnya.
MY BABY MINYAK TELON PLUS LONGER PROTECTION 12 JAM, SOLUSI MUDAH MEMECAHKAN MASALAH
“Itu enggak papa anak-anak main di luar?” tanya Mama saya saat video call kemarin-kemarin ini.
“Mama bisa tenang, Ajeng udah punya solusi kok untuk masalah ini.” sahut saya santai.
“Oh ya?”
“Iya, sebelum keluar rumah Ajeng udah olesin badan mereka pakai my baby minyak telon plus longer protection 12 jam.” kata saya sambil nyengir.
Mama tampak kaget, “Loh, emang minyak telon bisa untuk anti nyamuk?” ada nada bingung dalam suaranya.
Saya tertawa mendengar keheranan mama. “Mama, ini produk terbaru dari My Baby. Dari dulu sebenarnya udah ada minyak telon plus anti nyamuk. Ajeng pernah pakai yang bisa tahan 8 jam, nah sekarang ada produk barunya yang bisa tahan melindungi lebih lama sampai 12 jam.”
“Oh gitu, mama baru tahu kalau sekarang ada produk kayak gitu. Coba lihat barangnya kayak apa sih?” tanya beliau yang semakin penasaran.
Dengan semangat saya menunjukkan kemasan My Baby minyak telon plus ke arah kamera.
“Oalah, bungkusnya kok manis banget.” Kata mama berkomentar, yang saya balas dengan senyuman.
“Eh, itu beneran bisa bener-bener bikin nyamuk enggak gigit anak-anak?” tanya mama sekali lagi.
“Mama,” dengan penuh kesabaran saya pun mencoba jelaskan,“berdasarkan informasi yang Ajeng tahu, produk ini udah melalui pengujian mendalam di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)-ITB. Hasil pengujiannya membuktikan kalau nyamuk menghindar dari kulit yang sudah dioles MY BABY minyak telon plus longer protection 12 jam.”
Hmm, melihat mama yang sepertinya masih ragu saya pun mengirim gambar bahan-bahan yang menjadi ingredients minyak telon ini.
“Coba lihat mah bahan-bahan penyusunnya. Di situ ada minyak sereh, yang enggak disukai nyamuk. Sedangkan Cajuput memberikan rasa hangat dan nyaman bagi anak-anak. Begitu juga dengan komposisi lainnya, seperti minyak kelapa dan chamomile yang memberi harum menenangkan.”
Mama terlihat mengangguk-anggukan kepalanya. “Yawis kalau gitu, mama percaya sama pilihan kamu. Kamu pasti tahu yang terbaik untuk anak-anak. Sudah ya mama mau arisan dulu, titip kecup buat anak-anak.” Saya tersenyum, membalas lambaian mama di telepon. Ketika sambungan dimatikan, rasanya bersyukur sekali karena kali ini pilihan saya sudah tepat.
REVIEW JUJUR MY BABY MINYAK TELON PLUS LONGER PROTECTION 12 JAM
“Tahu yang terbaik untuk anak-anak.”
Tentu saja sebagai Ibu saya berusaha untuk mencari yang terbaik bagi anak-anak. Karena itulah saya memilih My Baby, produsen produk-produk toiletries yang diformulasikan khusus untuk bayi.
Nah, mungkin tadi sudah dapat sedikit-sedikit infromasi tentang My Baby Minyak Telon Plus Longer Protection 12 jam dari percakapan saya dan Mama. Sekarang saya coba tambahkan review lengkapnya ya.
Packaging
Kemasan My Baby Minyak Telon Plus Longer Protection 12 jam ini agak berbeda dengan pendahulunya. Packagingnya lebih modern, praktis, dan ergonomis. Tutup mudah dibuka, sedang bagian dalam mulut botol ada pengamannya. Jadi kita bisa mengatur seberapa banyak minyak yang kita butuhkan.
Oh iya, punya saya ukurannya 60 ml. Mungil, mudah digenggam, dan bisa masuk kemana-mana dengan mudah. Warna kemasannya oren, tampak ceria. Suka eui, suka!
Tekstur & Aroma
Cinta banget sama aromanya! Manis-manis gimana gitu. Harum khas chamomile yang bisa bikin saya rileks tiap cium wanginya. Testurnya cair, lumayan cepet menyerap ke kulit.
Oh iya, wanginya lumayan tahan lama. Saya biasa oles ke anak-anak setelah mandi pagi dan sore. Habis itu mereka main, pulang main masih kerasa aja harumnya. Jadi makin seneng nguyel-nguyel dan nyiumin anak-anak. Enak banget soalnya!
Bisa dipakai untuk apa saja?
- Para krucils adalah tipe anak yang suka sekali dipijat. Dan aku selalu pakai minyak ini untuk memijat mereka, meskipun hanya pijatan sederhana. Mereka menikmati banget, karena memang terasa hangat.
- Bisa juga untuk meredakan masuk angin atau perut kembung. Misal di luar berangin banget ya bisa dioles juga.
- Bisa dimasukin ke dalam diffuser. Itu loh pengharum ruangan yang bisa bikin udara jadi lebih baik. Cukup tetesin sekitar8-10 tetes, terus pasang ke listrik kamar jadi harum banget.
- Enggak jarang saya juga ikutan pakai ini untuk pijet-pijetan sama ayahnya. hahaha
Belinya di mana?
Dimana-mana ada sih produk ini mah. Mulai dari apotik, swalayan, toko peralatan bayi sampai warung juga sedia. Market place atau online shop juga banyak. Harganya juga cukup terjangkau, antara Rp18.000,00-Rp21.000,00
Jadi, kesimpulannya?
Overall, sebagai pengguna setia produk-produknya My Baby (terutama minyak telon plus dan sabun mandinya) saya sih suka banget. Produk ini cucok meong dengan kulit anak-anak yang sebetulnya sensitif.
Waktu bayi dulu, anak-anak hampir enggak pernah aku oles karena kuitnya bisa langsung merah dan malah bikin rewel. Tapi alhamdulillah hal tersebut enggak berlaku untuk minyak telon my baby plus. Puas pokoknya, puaass!
Selain puas, saya pun jadi merasa tenang membiarkan anak #BebasMainTanpaNyamuk di lingkungan sekitar rumah atau tempat lain.
Nah, teman-teman sudah mencoba My Baby Minyak Telon Plus yang ini belum? Coba dong sharing pengalamannya di bawah 🙂