Apakah kamu termasuk dalam golongan yang terkena efek Elena juga?
– Madam A-
Disclaimer : Semua yang saya tulis di sini adalah opini pribadi. Tidak ada maksud menjatuhkan ataupun menyerang. Jadi, kita sepakat untuk tidak sepakat ya seandainya memang memiliki pendapat yang berbeda.
PERTAMA KALI MENGENAL ELENA
Elena, adakah yang belum pernah mendengar tentangnya? Tentang kisah cinta yang diceritakan begitu rumit, mengharu-biru dan sukses membuat emak-emak sejagad maya baper berjamaah. Yap, Elena adalah novel karya Ellya Ningsih yang muncul pertama kali di group Komunitas Bisa Menulis (KBM), sebuah grup kepenulisan yang didirikan oleh pasangan Isa Alamsyah-Asma Nadia di media sosial Facebook.
Di sana, lanjutan kisah Elena selalu ditunggu-tunggu oleh pembaca. Hal ini terbukti dari banyaknya Likes dan Comment di setiap postingannya. Akan tetapi, sebuah kasus plagiarisme mencuat di KB. Kejadian ini menyebabkan beberapa penulis menjadi khawatir. Bahkan ada yang berhenti membagikan kisah mereka di sana dan memilih untuk posting di wall pribadi. Salah satunya ya Elena ini.
Baca juga : Ikhtiar mencari jodoh? Baca ini dulu ya !
Walau sudah tidak muncul di KBM, kisah tentang Elena banyak merajai status emak-emak. Tentu hal ini mengundang rasa penasaran banyak orang. Begitulah hingga akhirnya Elena booming, menjadi postingan paling banyak dicari dan dikunjungi saat itu. Semua ingin membaca ceritanya secara lengkap.
Jujur, kisah tentang perselingkuhan, orang ketiga maupun poligami bukan a cup of my tea.Tapi saya tetap membaca. Iya, saya tetap memaksa diri untuk membaca walau sambil nutup muka, ngintip-ngintip lewat sela jari. Entah kenapa saya kok enggak kapok, padahal udah tahu kisahnya nyeri-ngeri sedap. Yang lebih nyebelin, saya juga ikut pesen bukunya malah. Ternyata memang, kisah-kisah ngenes dan nelongso yang menyayat hati itu penggemarnya banyak yak, wakakaka.
SEKILAS TENTANG ELENA
PENULIS : ELLYA NINGSIH
PENERBIT : KATA DEPAN
JUMLAH HALAMAN DAN HARGA : 284/ Rp 75.000 (Harga PO)
Sinopsis : Kenyataan menyakitinya. Ibnu, laki-laki yang telah memenanginya secara halal, memilih menduakannya. Ibnu bilang dia tak sanggup melupakan kecemburuan di dadanya sehingga tak lagi mampu menyentuh Elena.
Masa lalu pun mengejarnya. Cinta Eugene yang membara dan tak berkesudahan, Elena tak kuasa. Dia tahu, bersama laki-laki itu, dia bisa mengeja bahagia.
Elena harus memlih, dia tahu itu. Cinta masa alu dan janji akan cerita bahagia atau mempertahankan yang dia miliki, dan menyandarkan semua pada doa tak bertepi. Elena tahu, dia harus memilih.
Nah, setelah beberapa episode yang tayang secara online saya merasa cerita ini harusnya berjudul PEMBALASAN DENDAM IBNU. Yang penasaran kenapa, silakan baca pelan-pelan sampai bawah ya. Warning, akan ada huge spoiler dari tulisan ini, yang merasa tidak nyaman silakan skip saja ya *sungkem
DONGENG SINGKAT ELENA ALA MADAM
Pada awal kemunculannya, saya mengira Elena adalah kisah tentang Celebek alias Cinta Lama Bersemi Kembali. Hamil di Luar nikah dengan lelaki tak bertanggung jawab, pergi dan melahirkan sendiri kemudian bertemu lagi dengan sang lelaki. Lalu kita akan melihat bagaimana si lelaki yang mengetahui bahwa dia punya anak akan bertobat, merayu dan mendekati ibunya kembali. Happily Ever After.
Jebul saya salah, ternyata dia malah sudah punya suami yang bernama Ibnu. Hal ini baru diketahui setelah kita membaca sampai bab empat atau lima gitu. Fix madam kecele.
Ibnu adalah seorang lelaki yang sudah menduda selama dua. Dia memiliki anak perempuan berusia lima tahun bernama Maryam. Alasan utama Ibnu menikahi Elena karena disuruh oleh mendiang istrinya ,Safitri. Jadi, ceritanya jaman dulu si Ibnu ini playboy cap kadal ijo yang tobat di bawah bimbingan istri serta mertuanya, yakni Ummi Izza dan Abah.
Ketika menikah dengan Elena, tingkat keimanannya masih so so lah kalau menurut Madam. Dia ngelamar Elena yang waktu itu masih pacaran sama Eugene. Lamaran ini jelas bagaikan petir di siang bolong. Sebagai gadis muda yang smart dan tidak begitu paham agama, jelas Elena nolak dong. Edan wae, dilamar sama orang yang tidak dikenal. Apalagi profil Ibnu duda dengan anak, itu artinya dia akan menjadi istri dan ibu sekaligus. Siapa yang enggak histeris coba?
Tapi orang tua Elena berkeras, mikirnya Ibnu itu lelaki yang saleh (dari penampilannya). Mereka juga pengen cuci tangan dari kewajiban mendidik agama ke Elena. Bagi mereka, biarlah hal ini menjadi tanggung jawab suaminya. Duh, siapa hayo yang kayak gini? Madam kok jadi pengen self gaplok.
Tapi namanya juga anak, penolakan Elena tidak diterima. Dia terjebak dilema, menerima lamaran Ibnu berarti putus dari Eugene. Dia akan kehilangan cintanya, hidupnya, sanggupkah? Sebaliknya, menolak lamaran Ibnu membuat ibunya sakit, Elena tak tahan. Akhirnya dia mau nikah sama Ibnu dan putus sama Eugene, walau terpaksa. Di sini sebenernya Elena sudah mulai merasakan perang batin. Selepas menikah dengan Ibnu dia masih belum rela menyerahkan hati, apalagi tubuhnya.
Konflik sesungguhnya dimulai ketika Elena gagal move on. Dia memilih kembali bersama Eugene yang sama-sama belum mau putus. Bayangkan, dua insan yang masih saling cinta bertemu diam-diam itu ibarat nyiram bensin ke api, nafsunya makin berkobar. Bisa jadi alasan bertemu cuma mencurahkan isi hati, tapi eh lanjut ke grepe-grepe sampai pagi.
Saat mengetahui dirinya hamil, Elena punya feeling kalau anak yang dikandungnya adalah benih Eugene, bukan Ibnu. Di titik ini gadis itu baru menyadari betapa fatal kesalahan yang dibuatnya. Akhirnya dia bertaubat dan melakukan hijrah, mencoba menjadi manusia yang lebih baik. Namun sayang, bayinya lahir dengan mata berwarna biru. Hal itu menjadi bukti tak terbantahkan bahwa Elena telah main hati dan main-main yang lain dengan lelaki yang bukan pasangan sahnya.
Saat tahu bahwa anaknya bukan anaknya, Ibnu muntab. Elena yang sudah ketahuan pun hanya bisa pasrah menerima kemarahan Ibnu. Ibnu pun mencoba memaafkan walau badai kemarahan masih memenuhi hatinya. Mereka menjalani kehidupan rumah tangganya penuh kepalsuan, terlihat baik-baik saja padahal retak dimana-mana.
Masalah kembali muncul ketika Ibnu tidak mampu menyampaikan hasrat kepada istrinya, if you know what I mean. Dia tak mampu menghalau fakta menyakitkan kalau tubuh sang istri sudah pernah dijamah oleh lelaki lain. Hal ini terjadi cukup lama, setahun.
Sepertinya “pikiran pendek” adalah nama tengahnya Ibnu. Alih-alih menyelesaikan permasalahannya dengan sang istri, dia mencari jalan pintas . Ibnu meminta ijin Elena untuk menikah lagi. What the….
Oh iya jangan lupa, kebundetan ini dtaitambah dengan Eugene yang kembali mencarinya setelah bertahun-tahun. Usut punya usut ternyata di dalam hati, perempuan itu pun masih memiliki rasa terhadap Eugene. Apalagi ada Al yang merupakan anak biologis lelaki bule tersebut. Nek kamu jadi Elena, mau pilih yang mana?
IBNU, SOSOK PROTAGONIS YANG HARUSNYA JADI ANTAGONIS
Nah, dongengnya sampai situ saja ya karena Madam mau langsung lanjut ke alasan-alasan kenapa Madam enggak suka sama Ibnu
- Ibnu tidak mampu mendidik istri. Seorang Istri adalah tanggung jawab suami. Apabila istri melakukan kesalahan maka kita harus melihat ke belakang, bagaimana sih cara suami mendidik istrinya? Sejak awal, saya merasa bahwa ada yang hilang diantara Elena dan Ibnu, yaitu chemistry. Pernikahan berdasarkan cinta saja tetap butuh usaha untuk membangunnya, apalagi kalau menikah karena terpaksa kan? Sangat sedikit deskripsi yang menggambarkan usaha Ibnu merebut hati Elena. Bahkan mendidik secara agama pun biasa-biasa saja karena pasca menikah Elena masih tidak berhijab. Tidak ada godaan atau rayuan atau pembicaraan tentang masa lalu yang membuat dia bisa jatuh cinta sama Ibnu. Sebelnya lagi, Ibnu malah fokus ke usaha untuk itu melulu. Yaa akhirnya ibnu memang dapat tubuhnya Elena sih, walau hatinya belum.
-
Ibnu, lelaki berpikiran pendek. Ketika membaca bagian “Ibnu ingin menikah lagi” saya langsung menarik dan nafas dan pengen teriak kencang-kencang “HELLOOOO, ITU KELUARGAMU YANG AMBURADUL MAKKROMPYANG DAN RETAK-RETAK ITU MBIK YA DIBENAHI DULU SEBELUM KAMU MEMBANGUN KELUARGA YANG BARUUUU!!” Lebih shocknya, alasan utamanya menikah lagi : karena enggak bisa ML. Duh, padahal ibnu ini digambarkan sebagai sosok lelaki yang soleh loh, tapi kenapa mikirnya pake hawa nafsu selangkangan ya? Yaa…okelah kalau memang dia mau menikah lagi dengan alasan begitu, tapi mbok tinggalkan saja Elena sekalian. Dia itu tidak sakit/cacat dan bukan tidak bisa menghasilkan anak loh, pun kalau mau dicerai rasanya wajar. Ini jelas seperti pembalasan dendam dengan gaya sok syariah. Jauhlkalau dibandingkan dengan alasan kanjeng Nabi berpoligami. Mempertahankan Elena di sisi tanpa memenuhi hak batinnya ditambah memaksanya untuk harus menyaksikan pernikahan serta kehadiran istri kedua. Yayaya, pembalasan itu memang seusatu yang manis, iya kan? *pukpuk Elena.
- Ibnu, lelaki yang ingkar janji. Elena mengijinkan Ibnu menikah lagi dengan satu syarat : tinggal di tempat terpisah dengan sang adik madu. Faktanya, bahkan setelah menikah dengan Adinda, Ibnu tak kuasa untuk menolak keinginan istri keduanya yang tidak ingin ditinggal. Jadilah Adinda cukup sering hadir di rumah dan jatah harinya Elena. Bahkan pernah, Ibnu dan Adinda keluar dari kamar tamu rumah Elena dengan rambut yang terlihat basah. Parahnya lagi, Ibnu hanya berkomentar menggoda “cemburu ya?” tanpa rasa bersalah sedikitpun. Damn it, perselingkuhan Elena memang sesuatu yang jelas-jelas salah dan berdosa. Tapi apa yang dilakukan oleh Ibnu pun tak kalah menjijikan. Bahkan dzolim yaaa. Bikin saya gemes pengen kruwes-kruwes batu.
- Ibnu, lelaki yang tidak punya prinsip. Jadi gini, setelah menikah dan berhasil menyalurkan hasrat dengan Adinda, barulah Ibnu kepikiran untuk pergi berkonsultasi dengan ahli perihal masalahnya dengan Elena. Jadi memang ya, akhirnya dia bisa berpikir dengan benar walaupun telat banget. Tapi hal inipun tidak bisa terlaksana karena diganggu oleh Adinda. Euw, seandainya prinsip Adil ini benar-benar dipegang sama Ibnu, harusnya sih tetap enggak bakal keganggu ya. Harusnya sih dia bisa tegas ke istri kedua tentang waktu dan keperluan-keperluannya.
- Tidak bisa mendidik istri (lagi). Pernikahan yang landasan dasarnya adalah sex belaka tapi mengharapkan jadi samara, menurut ngana? Iya loh, di buku si Ibnu merasa gagal mendidik Adinda. Padahal kurang apa coba, lha wong dia pergi ke Kanada sampai bertahun-tahun saja sama Adinda. Masak iya selama kurun waktu segitu dia enggak bisa membentuk dan membangun pola pikir istri keduanya menjadi lebih baik? Dan oh yeah, di akhir cerita Adinda ini memang bertaubat loh, tapi yang menuntun dan memberi masukan tentu saja bukan Ibnu.
Nah, sampai sini bisa paham kan kenapa Madam enggak suka banget karakter Ibnu? Kenapa Madam sebel Elena memilih dia bukan malah Eugene. Eaa, ketahuan juga nih kalau saya masuk ke dalam #timeugene, bwahahahaha.
REVIEW ELENA KESELURUHAN ALA MADAM
Saya berterima kasih sekali pada mbak Ellya Ningsih telah menuliskan buku ini. Membuat cerita bergenre romance yang Islami itu tidak mudah, tapi mbak Ellya berhasil melakukannya.
Elena, Eugene, Abah dan Ummi Izza adalah tokoh-tokoh favorit saya. Elena dan Eugene terutama, karakter mereka berdua tampak konsisten dan berkembang sampai ke akhir cerita. Elena yang dulu biasa-biasa saja berhasil menemukan kembali jalan yang benar. Dia mampu bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik walaupun dorongan awalnya adalah perasaan bersalah. Ampunan itu memang hak Allah, dan saya salut banget sama tokoh Elena yang tak kenal lelah memohon ampunanNya.
Eugene, tokoh ini juga luar biasa. Penggambaran kehidupannya yang bebas terasa pas karena saya sendiri pernah hidup bareng teman-teman bule. Sikapnya yang pantang menyerah mengejar Elena itu bikin klepek-klepek. Menurut madam, begitulah harusnya seorang lelaki memperlakukan wanitanya. Saya pengen ngakak di bagian Eugene yang kaget saat tahu Elena adalah istri Ibnu, karena yang dia tahu Ibnu sudah beristrikan Adinda. Zonk banget mesti, wkwkwk.
Pesan-pesan yang disampaikan oleh Abah dan Ummi Izza juga ngena. Saya senang sekali melihat bagaimana pasangan suami istri tersebut tak pernah lelah membersamai Ibnu yang notabene “hanya” menantunya dan bersikap sangat baik pada Elena.
Baca juga : Review Buku Catatan Harian Menantu Sinting
Saya menyukai kisah Elena, namun saat membacanya versi buku terasa ada hal-hal yang agak mengganggu. Hal tersebut antara lain ;
- Gambar-gambar hiasan yang selalu ada di halaman pertama bab baru. Kertas yang dipilih untuk buku ini adalah putih agak buram, bukan putih bersih. Sehingga ketika tulisannya ditumpuk dengan gambar-gambar saya butuh usaha lebih untuk membacanya. Jadi kurang nikmat gitu.
- Dialog tag yang kepanjangan. Ada beberapa dialog tag yang membuat saya merasa kayak harus berlari saat membaca karena ngejar ujungnya, hihihi. Kalau udah begini biasanya malah langsung saya skip.
- Ending yang ng..ng…ng… Jadi gini, saya adalah orang yang memesan buku ini karena kepo akut dengan endingnya. Tentu saja aslinya saya juga bisa menebak siapa yang akan dipilih oleh Elena. Hanya saja saya tetap mengernyitkan dahi ketika buku ini berakhir sambil bergumam “Eh, tamatnya udah gini aja?” . Secara di awal-awal episodenya Elena ini udah dramatis banget gitu, sehingga ketika penghujung kisahnya terasa kurang greget saya jadi agak gimanaaa gitu.
Finnally, alhamdulillah akhirnya review novel ini selesai juga. Setelah kemarin pakai drama WordPress error dan tulisan yang jumlahnya lebih dari 1500an kata hilang mendadak, hakshakshaks.
Sekali lagi terima kasih banyak atas bukunya yang luar biasa. Saya menulis buku ini karena benar-benar terpesona dengan novel yang sampeyan buat. Ditunggu karya-karya selanjutnya.
Anyway, bagaimana dengan teman-teman yang lain? Sudah baca bukunya belum? Kalau sudah, boleh dong sharing review kalian di kolom komen yaa, ditunngu loh. kiss kiss
52 Komentar. Leave new
aku kemarin sempat tertarik juga baca cerbung elena ini. tapi kok baru beberapa kalimat sudah malas bacanya. hihi. kayaknya lumayan konfliknya. btw ibu Ellya Ningsih ini namanya kok familiar ya?
mbak ellya ini kayaknya penulis fiksi di beberapa kelas menulis gitu mbak antuung
Aq setuju sama tulisan mba ajeng…#eguneshipper…^_^v..aq udah banya novelnya dan penasaran gegara baca cerbungnya di fb, eh pas baca daftar isi novelnya….eng ing eng….langsung kecewa berat….
Btw mba ajeng udah baca novel eugene blom???aq blom beranj mesen….khawatir sakit hati gegara baca daftar isinya elena sama bab paling belakangnya doang….qiqiqiq
Menurut aq cerbung elena lebih keren daripada novelnya, krn udah bnyk editan di sana sini…dan yg seperti mba ajeng bilang jadi pengen lari2 gitu bacanya…..heheheh
Thanks ya mba ajeng…tulisannya begitu menghibur, dan seolah mjd oase di padang pasir yg ada di hatiqu…#tsah
Akhirnya unek2 q tersampaikan tanpa harus menuliskannya…aq lg males bgt nulis…padahal tadinya aq jg rajin ngeblog lho…
Salam kenal ya mba ajeng…sukses selalu ^_^v
Waaaooo tebal juga yak novelnya.
Bikin kepo ih.
Baca serialnya di KBM saja ekspresi saya 12 13 ama ekspresi madam.
Gemes2 syebal kesyel hahaha.
Tapi kece deh madam bisa cepat menuntaskan novel nya dannnn ga jadi mutung nulisnya hanya karena drama tulisan hilang hahahaha
Btw endingnya saya nebak si Elena milih si celebeka itu.
Bener gak ya? Aahhh kepoooo :’) :’)
endingnya elena sama Ibnu je, nyebelin tenan og. Anyway, makasih dukungan *pukpuk*nya yaaa, hahaha
Wih akhirnya ada yang review si Elena.
Saya mau beli ragu, jadi nunggu ada yang review tentang novel ini.
Jadi mbak, elena sama eugene kan ya endingnya?
takut zonk ya mbak? enggak’e elena sama ibnu, dirimu ada di tim yang mana?
Belum baca novelnya, tapi seneng kalo di akhir cerita nya ga gantung. Paling sebel kalo akhir cerita gantung hehehe
enggak gantung sih, tapi nyebelin banget ndingnya. uhuhuhu
Aku ngakak baca reviewmu, Mba.
Kayanya asik ya, jadi penasaran baca novelnya. 🙂
wkwkwk, reviewnya memang untuk menghibur mbak, biar enggak bosen, hihii
jadi endingnya sama dengan yang di KBM kah? apa ada bagian lain sih ?
beda lagi mbak, yang di buku lebih panjang dikit (dan lebih nyebelin) ahahaha
Udah lama nggak baca buku hardcopy gini.. jadi kepengin mbaa
oh, suka baca novel onlinekah mbak?
aku gak beli nih,,,, tp udah tau endingnya dr mbak wulan qiqiiqiqiq
makasih reviewnya mbak
hu’um, mending tanya sekalian yak biar enggak penasaran. ahahaha
waduh cinat yang memang susah ditebak ya, dari awal sudah salaah ya
iya beneerr
MaasyaAllah madam sama banget persiiiissss aku sebel poll sama Ibnu. Sampai aku ga mau beli bukunya, aku nunggu temen baca dulu. Kalau endingnya sama Eugene baru aku mau beli. Wkwk karena menurut aku terlalu menyiksa diri jika harus tetap bersama Ibnu, macam terlalu bodoh. Tapi ya sudahlah memang begitu takdir Elena, dan aku ga mau baca kisah yg terlalu picik begitu. Terlalu tidak realistis, bikin kesel sendiri. Sukses banget novelnya bikin pembaca baper deh pokoknya, hebat penulisnya tapi bukan seleraku yg doyannya happy ending dengan tokoh antagonis yg harus menghilang 🙃
mba, aku ngakak baca komen kalian. Ternyata memang banyak yang setuju kalau cerita ini sungguh terlalu tidak realistis. yeeii, selamat datang #timeugune
Aku tak ikut demam elena…dan aku berterimakasih pada madam yang sudah memberikan ringkasan cerita hingga akhirnya hilang lah penasaran ku pada si buku elenA
Aku sudah baca Elena Mbak ..Dimana? Di sini,, baru saja..hahaha
Memang sejak itu viral dimana-mana kok aku biasa saja ya…entah apa yang salah. Sepertinya itu bukan genre kesukaanku #halah
Tapi aku berterima kasih padamu sudah menulis review-jujur ini…Kan aku jadi fix enggak perlu beli bukunya hihihi
aku sekarang lagi demam hanung dirga mbak.. kyaknya itu sejenis elena juga..
uda lama juga sih aku ga baca novel
Saya belum pernah baca buku ini, dan kelihatannya menarik.
BTW, mbak juga salah satu anak KBM ya? Waaah, salam kenal mbak, jgn2 kita satu grup nih di WAG nya Bunda Asma Nadia dan Pak Isa Alamsyah
Wah… Elenaaaa… sempat lihat novelnya tapi karena aku kurang suka baca novel jadi malah beli buku lainnya. Tapi baca reviewnya jadi tau deh isi novel Elena
Aku baca postingan ini berasa lagi nonton sinetron di Indosi** yg suka aku nonton kak hehe jujur pertama kali tau soal Elena yaa di postingan ini wkwk
Kayaknya blm ada foto cover bukunya ya mbak?
Ini sepertinya novel yg bikin org mikir ya, bahwa segala sesuatu perbuatan ada konsekuensi yg harus ditanggung. Trus kyknya tipe2 novel yg menguras emosi hehe
TFS reviewnya
kok jadi ikut penasaran juga? hahaha.. tp gemes sama Ibnu, laki kok gitu! Elena juga, kenapa masih tetap bertahan ketika Ibnu minta nikah lg.. lah lah lah.. kok bisa? hahaha.. penasaraaaannn endingnya gimana jadi? Elena tetap sama Ibnu dan Madunya atau balik sama Eugene, dan happy bersama anaknya??????
Saya cuma tau aja novelnya dibagikan di facebook tapi gak saya baca hehe… Jadi baru tau keseluruhan isinya ya dari postingan blog ini.
saya belum baca
memang sempat rame ya ttg elena ini
tapi karena kesoksibukan saja eh ga sempat juga baca
tapi baca reviewnya ini jadi tahu
terimakasih ya
Oiniiii cerita yang heboh itu. Aku blom sempet baca udah dihapus hahaha.
Saya baca novelnya dan kecewa. Sungguh lebih seru baca versi fb daripada novelnya.
Diluar ending sama ibnu, pemangkasan banyak bab karena dianggap tll ‘sinetron’. Lah, kami (kebanyakan) para emak baca di fb krn greget macam sinetron. Kemudian di novel dihilangkan.
Dialog english Elena – Eugene, hilang. Padahal itu yg membuat cerita elena terlihat smart.
Kejadian ending di fb, ketika AL, anak elena kecelakaan, hilang. Justru itu alasan saya membeli novelnya krn ingin tau cerita setelah accident itu.
Endingnya cuma sedikitt.. ketemu di café, berantem tipis² ibnu dan Eugene, elena pilih ibnu. And the end. Cuma bbrp halaman dan harus membayar 75rb. Nyesel banget sih.
Novelnya uda ku kasih ke temen yg pengen beli. Kasian kalo dy ikut kecewa juga.
#1 versi fb, iya. Tp versi novel, ga deh.
indeed. Banyak kok yang merasa seperti ini, saya termasuk yang kecewa walaupun tetap apresiasi sih. Kadang nulis review gini kepikiran bikin baper penulisnya enggak, wkwkwk. Kalo saya jelas enggak suka sama Ibnu dan Elena yang mungkin terasa di luar akal kesabarannya. Anyway, terima kasih banyak sudah mampir dan meninggalkan jejak mbaak
Terimakasih mba reviu nya. Sumprit mamak nulis ini aja emosi rasa mau gigit cococrunh hahaha aku dah duga dia bakal pilih ibnu sebagai bentuk kesabaran atas takdir yang tidak disukai karena itu aku gak bakal beli novelnyan wkwkwk sebel
sebel ya mbak, ternyata banyak juga yang jadi #timeugene
Awalnya penasaraaaaannnn bhangeettt pengen tau endingnya.. tp krn baca review gak milih eugene.. mending gak jd beli deh novelnya..hehehee #timeugene
Terima kasih banyak sudah menuliskan review ELENA dengan jujur.
Barakallaahu fiik, Mbak Ayu.
Oya saya izin share review-nya di FB ya. Terima kasih.
Waaa, terharu review abal-abal saya dibaca oleh penulisnya langsung. Makasih banyak ya mbak, ditunggu karya selanjutnya 🙂
monggo mbak, silahkan dishare 🙂
Ngakak abis baca review ini bukan krna kocak tp krna sepikiran. Dan aku langsung terkejut pas liat foto terpampang ternyata “mbak ajeng” toh hahaha… Hai mbak jika kmu masih inget aku, sbg sesama isrtri pegawai “you know what” udah lama keluar grup jd kudet. Maafkan hihihi…
aahh mbak mega, masih inget banget dong! kOK bisa dirimu mampir sampai ke sini? apa kabarnya?
Zonk. Sama kak, padahal di cerita ketika Eugene ketemu Abah, dan abah ngebisikin Eugene “masih ada kesempatan”, aku pikir bakal happy ending Elena ama akang Eugene, lha kok jebule? nangis histeris😤😢😢
di episode pertengahan sanhat mendebarkan. sangat bagus, meskipun finishnya sepertinya masih ada cerita lagi. tapi tak apalah, Elena is the best.
Hmmmmmm. Greget jg baca novel elena ini. Awalnya cma dcritain sma temen. Lama2 kok penasaran dan akhirx dipinjemi tu novel.
“ees sampyan baca dewe apik pokok e. Tak critain dikit ae ben penasaran”
🙁
Ternyata critanya bagus bgt sampe ngena dihati. Adem panas pokok e. Dengan konflik yg hebat sperti itu dia masih ttep pilih ibnu. Ya Allah, hello ada eugene loh yg masih setia nungguin. Hmmmm
Bagus kali ya klo dijadiin film.
Smoga aja…
Ya Allah ikutan gemeees sama ending-nya. Tapi ya sudahlah yaa. Nggak semua kejadian sesuai harapan kita. Kadang yang kita suka belum tentu baik untuk kita dan yang tidak kita suka juga belum tentu buruk untuk kita. Allah lebih tau mana yang terbaik buat hamba-Nya dan penulis juga lebih berhak menentukan ke arah mana jalan ceritanya, heuheuheu. Btw makasih buat mbak Ellyana yang udah membuat para pembaca terhibur tapi juga dapat pelajaran n makasih juga ya mbak Ayu untuk reviewe nya, kepengen beli novelnya tapi belum juga terlaksana dan akhirnya tuntas penasaran dari review mbak. Hehehe
Aku baca novel elena di ibaratkan lagi makan rendang pas gigitan terakhir eh ternyata lengkuas. .
Ngikuti banget waktu cerbung tayang di kbm..konflik nya dapet n feel nya itu loh mengaduk aduk perasaan..
Tapi pas baca novel nya…hah gitu doang yah..
Salam kenal mbak. Cakeeep reviewnya dan saya merasa juga begitu. Kok sedih gitu milihnya Ibnu bukan Eugene, padahal usaha Eugene sampai berjumpa hidayah dan hijrah itu ga mudah. Gila sampai dikejar dari ujung ke ujung tapi Elena tetap pada pernikahannya, Ibnunya juga kok ga mau nglepas ya. Pengin nggetok kepalanya. Hhhh…
salam kenal juga mbak, terima kasih sudah berkenan membaca. Hehehe, endingnya memang agak nyebelin ya,
Makasih mba udah share review nya, aku ga jadi beli novel nya deh, kalau emang ada part yang hilang versi novel dan di FB nya. Dan jujur saja, sewaktu saya baca di versi FB memang Elena seperti memantapkan hati ke Ibnu bukan ke Eugene, bikin greget banget, ga sesuai ama expektasi para emak-emak. 75ribu amaaan deh akhirnya
Sekarang pengen baca novel nya versi Eugene, ada review sama novel ini?
Sy sengaja g baca novel elena krn bisa nebak endingnya…tp klo untuk novel eugene benar2 buagussss mb. Smua harus baca…ibnu mkin menyebalkan dan eugene mkin uwowww
G bisa berkata2 lg deh
Pokok eugene huapikkkk