Wik-wik, hal yang bikn malu-malu padahal mau.
– Madam A –
“Mbak Ajeng, kenapa tiba-tiba ngadain survey ginian mbak? Kenapa harus pagi-pagi begini pula? Ini masalah besar karena suamiku udah keburu pergi dan dia pulang malam, huhuhu.”
Demikian bunyi komentar salah satu follower saya di Instagram saat menanggapi sebuah survey iseng nan nyleneh yang saya lakukan di instagram story. Maklum, saya sendiri enggak menyangka kalau survey ini bisa bikin para jomblo baper dan memaksa Iron Man bangkit dari kubur untuk ketemu Pepper.
Meski rasanya enggak penting, saya perlu membeberkan alasan kenapa survey tersebut dilakukan. Latar belakang survey nyleneh yang membuat para follower saya bergolak adalah percakapan yang enggak kalah ambyar di grup BTP alias Blogger Tangsel Plus. Sebuah WAG di mana membernya adalah emak-emak kece yang bikin saya jiper.
Namanya juga grup emak-emak, walaupun anggotanya para blogger terkemuka, tetep aja bahasannya enggak jauh-jauh dari sumur, dapur, dan kasur. Ehem, terutama yang terakhir saya sebut ini. Masalah kasur enggak bisa dipungkiri memang selalu hot. Memicarakan s.e.x bikin mata yang tadinya merem jadi melek dan otak yang tadinya mager jadi seger.
Ada yang tau alasannya?
Mungkin karena hubungan yang terjalin di atas kasur adalah basic instinct. Sebuah kebutuhan dasar manusia yang barangkali bisa apple to apple sama makan dan bernafas. Enggak usah malu, lha wong fitrahnya kita memang punya hawa nafsu kok. Justru yang enggak punya nafsu itu biasanya ada kelainan.
Oke, back to topic. Saya lupa apa tepatnya hal yang saat itu dibahas. Kalau enggak salah sih tentang kebakaran gitu-gitu. Terus saya nyeletuk, cerita kalau pernah baca review sebuah buku di mana para tokohnya lagi making love di dapur terus kaki salah satu tokoh nendang tabung gas, dan tabung gasnya copot. Endingnya kaki si tokoh laki-laki patah terus dapur rumahnya kebakaran.
Absurd memang.
Untunglah saya enggak baca bukunya, cuma reviewnya aja. Meski sekedar membaca review saja bisa bikin saya emosi berat. Ya ampun, apa sih yang ada di dalam otak si penulis? Sebenernya dia ingin bikin para tokoh lagi beradu cinta atau mau ngancurin rumah?
Saya enggak begitu paham dengan aturan menulis cerita fiksi. Tapi setidaknya saya cukup tahu kalau menulis sebuah cerita tetap harus mempertahankan logika. Enggak boleh semena-mena tabrak sana-tabrak sini.
Saya suka sekali membaca buku-buku bergenre historical romance. Dan ya, saya enggak akan menyangkal kalau bacaan tersebut adalah novel dengan rating pembaca usia 18+ entah karena konfliknya berat atau memang ada adegan dewasanya. Tapi seumur-umur saya baca, perasaan enggak ada adegan yang separah itu.
Baca Juga : LIMA BUKU HISTORICAL ROMANCE YANG WAJIB DIBACA SETELAH MENIKAH
Gara-gara membandingkan dua hal inilah terbersit pikiran untuk melakukan survey yang berhubungan dengan masalah sex. Bener enggak sih yang ditulis di buku-buku itu kalau pengantin baru bisa nganu-nganu sampai lebih dari 5x sehari? Bener enggak sih kalau enaena tuh emang kerasa enak kalau dilakukan di kamar mandi? Bener enggak sih begituan bisa dilakukan di mana saja kapan saja?
Tapi karena pertanyaan-pertanyaan di atas rasanya terlalu personal (bahkan saya aja malu eui mau jawab) maka saya coba ganti dengan pertanyaan lain yang lebih rasional. Yah, setidaknya pertanyaan-pertanyaan aman yang membuat kita jadi bisa tahu kalau hal-hal yang ditulis dalam cerita fiksi tersebut murni imajinasi semata atau memang bisa terjadi di dunia nyata.
MADAM, APA AJA SIH ISI SURVEYNYA?
Ada empat pertanyaan umum yang aku lempar ke audiens mengenai hubungan suami istri. Keempat pertanyaan ngaco itu adalah :
- Kalian dalam seminggu berapa kali wik-wik sama pasangan halal?
- Tempat favorit kalian untuk wik-wik? (A. Kasur, B. Kamar Mandi, C. Dapur, D. Sofa Ruang Tamu, E. Meja Makan)
- Kapan waktu paling asyik buat wik-wik?(A. Sebelum sholat subuh, B. Tengah Malam, C. Siang bolong, D. Pagi-pagi)
- Alasan kepengen wik-wik? (A. Kangen, B. Spontan, terjadi begitu saja C. Karena Kewajiban, D. Sama-sama Ngampet)
- Ketika pengen wik-wik padahal anak masih bangun, yang dilakukan adalah? (A. Titipin Anak Ke Tetangga, B. Kasih Youtube, C. Kasih Antimo, D. Dibiarin nangis aja enggak apa-apa)
Eh gimana-gimana? Simpel aja kan pertanyaannya, udah disediakan pula jawabannya, tinggal pilih. Teman-teman yang baca pun pasti sudah mulai bisa mikir jawabannya apa. Iya kan? Ngakuuuu! Hehehehe
Anyway, saya lumayan kaget karena ternyata teman-teman yang berpartisipasi dalam survey ini lumayan banyak. Agak di luar ekspektasi loh. Sssttt…jawaban-jawabannya dari teman-teman juga kelihatan semangat banget. Emang, follower eykeh tuh keren-keren kok. Makasih, makasih.
Sekarang sesuai janji, Madam akan bahas jawaban dari setiap pertanyaan di atas. Siapa nih yang penasaran? Pantengin sampai selesai ya!
Berapa kali wik-wik?
So, survey membuktikan 29 orang bilang seminggu sekali. Kemudian 57 orang lainnya mengaku kalau mereka wik-wik lebih dari sekali dalam jangka waktu satu minggu.
Lebih dari sekali dalam seminggu tuh jumlahnya masih bisa variasi banget sih. Kalau manten anyar biasanya sehari malah bisa beberapa kali dalam sehari. Biasanya ya sampai si istri lemes dan enggak bisa jalan, ahahaha. Maklum, lagi asyik-asyiknya merasakan nikmat dunia yang halalan thoyiban. Dunia serasa milik berdua, yang lain cuma numpang.
Terus gimana dengan yang sudah menikah bertahun-tahun?
Dari pengamatan sok tahu yang Madam lakukan, umumnya frekuensi seks berbanding terbalik dengan usia pernikahan. Makin lama menikah, makin kecil jumlah seks yang dilakukan dalam seminggu. Sampai 15 tahun usia pernikahan sih seminggu dua kali maksimal. Kalau lebih berarti bonus.
Maklum, setelah masa bulan madu selesai konflik dan masalah berdatangan. Hal-hal kayak gini enggak jarang bikin pasangan jadi malas untuk berhubungan.
Tapi jangan salah loh, Madam pernah baca sebuah artikel, katanya sih pasangan yang sehat tuh rutin berhubungan suami istri seminggu dua kali, minimal. Mungkin karena seks efektif mengurangi stress ya?
Meski demikian, teman-teman yang menjawab seminggu sekali jangan bersedih. Percayalah, faktanya banyak sekali pasangan yang begini karena memang sibuk atau sudah lelah banget atau kondisi tidak memungkinkan. Sedang LDM atau halangan contohnya.
Emangnya kayak di buku Fifty shades of Grey, si Anastasia sedang halangan tapi tetep dibabat sama Christian. Itu kan iyuh banget, jijay!
Lagian, kuantitas juga enggak penting kok kalau enggak dibarengi dengan kualitas. Sekali main cuma lima menit atau yang dapet bIg-O cuma salah satu pihak doang misalnya. Yang demikian kan nggapleki. Please deh , kepuasan tuh hak semua pasangan.
So, mending main jarang-jarang tapi sekalinya play bener-bener semua pihak klenger.
Setuju?
Tempat Favorit wik-wik?
Dari lima opsi yang ditanyakan, lebih dari 80 orang memilih A alias kasur. Demikianlah, saya rasa sampai detik ini memang belum ada yang bisa mengalahkan kenyamanan kasur sebagai tempat paling uhuy buat wik-wik. Enggak percaya? Coba sana tanya sama kasur yang bergoyang.
Entah itu mau King Size, Queen Size, atau Single Size. Tanpa peduli mau seempuk kasur hotel ataupun sekeras lantai. Bahkan, mau bau pesing ataupun harum mewangi. Pokoknya, kasur tetap yang terbaik (Dengan nada iklan sandal)
Tapiiiii
Jangan salah, meski kasur memang nyaman tidak sedikit pasangan yang ingin melakukan variasi dengan melakukannya di tempat lain. Terbukti, ada beberapa responden yang menulis kalau sebenarnya mereka juga penasaran banget untuk melakukan hal itu di sofa atau kamar mandi. Sayang, keinginan tersebut terganjal dengan keberadaan mertua ataupun cctv.
“Bisa ngasih tayangan gratis kalau aku ngelakuin di luar.”
“Enggak bisa banget mbaaak, entar ketauan mertua gimana? Padahal ya penasaran bangettttt.”
Atau karena suami yang memang tidak ingin mencoba hal baru.
“Aku tuh pengen mbak, tapi suamiku udah fix nyaman di kasur *pasang emot kesel*)
Tuh kan, jadinya malah pada curcol ~
HAHAHAHA.
Anyway, dari lima tempat yang jadi opsi, kebanyakan pada takjub dengan pilihan jawaban yang E yaitu meja makan. Emang sih, jarang banget di kalangan kita yang memilih untuk wik-wik di meja makan. Aneh aja gitu, meja makan kan buat makan, bukan buat wik-wik. Buat masukin sesuatu ke dalam perut, bukan mengeluarkan sesuatu dari bawah perut. Eh
Kalau saya sih jujur aja, enggak pernah tuh wik-wik di meja makan. Lha wong memang enggak punya. Eh, punya ding! Meja makan Barbie tapi, punyanya si Luna. *kemudian digaplok netizen se-Indonesia”
Well, berdasarkan penelitian yang saya baca sekilas, ternyata mencoba tempat baru juga bisa menyegarkan kembali hubungan suami istri. Kalau-kalau ada di antara kalian yang merasa hubungan dengan pasangan terasa monoton dan hambar, boleh loh dicoba. Tapi syarat dan ketentuan berlaku ketat loh ya, karena akan sangat berbahaya kalau sampai anak-anak melihat.
Waktu Terasyik untuk wik-wik?
Nah ini, untuk pertanyaan yang ketiga ini jawabannya lumayan beragam. Keempat waktu yang saya tulis hampir semuanya favorit. Meski demikian, responden paling banyak menjawab B, yaitu tengah malam.
Makannya, kalau misal kalian menemui teman sekantor atau searisan yang ngantuk-ngantuk di pagi hari, biasanya sih itu gara-gara begadang untuk wik-wik. Wkwkwkwk, sotoy.
Makannya lagi, kenapa saya bilang berhubungan suami istri tuh sangat relatable dengan kebutuhan dasar manusia. Ya ini, karena banyak pasangan rela menunggu hingga tengah malam hanya untuk bisa melakukannya.
Namanya kebutuhan ya baiknya memang jangan diampet lama-lama. Kalau memang tidak ada udzur syar’i mending segera salurkan saja bersama pasangan halal. Percaya enggak percaya, enggak dapat jatah bisa ngerusak mood pasangan dan bikin bumi gonjang-ganjing. Abaikan rasa ngantuk atau nyamuk. Rintangan seperti itu mah cuma a piece of cake, ya to?
Percayalah, mengantuk tuh enggak ada artinya. Toh kalau sudah mulai memasuki tahap ke bagian tengah-tengah, biasanya jadi seger lagi. Coba deh sana tanya pasangan-pasangan yang anaknya banyak biar yakin.
Oh iya, setelah saya cek kembali, jawaban “tengah malam” biasanya dipilih oleh mereka-mereka yang masih PMAMKS alias Pasangan Muda Anak Masih Kecil Semua.
Saya ngerasain sendiri kok susahnya mencari waktu yang pas. Anak yang gede tidur, yang tengah bangun, yang kecil nempelin emaknya. Entar giliran yang kecil tidur, yang gede bangun dan gantian si tengah nempelin bapaknya. Kalau nungguin ketiganya bener-bener tidur ya tengah malam, itu pun masih harus jaga-jaga siapa tau ada yang nglilir pipis atau minta minum.
Nah, untuk bagian ini, teman-teman yang sudah lebih senior dibanding saya jawabannya bikin iri.
“Bisa kapan saja pas pengen, tanpa terikat waktu.”
Sungguh sebuah kalimat yang bikin mesam-mesem kami-kami kaum wik-wik tengah malam. Kadang, kemewahan tidak selalu berupa uang atau barang branded. Bisa melakukan itu kapan aja sudah menjadi sebuah hal yang mevvah.
Alasan Ingin wik-wik?
Selain emang dari sononya kepengen, kira-kira apa sih alasan kita wik-wik? Mupeng gara-gara lihat drama korea yang romantisnya kebangetan itu? Ngiler karena habis nonton perut sixpacknya Fauzi Baadilah? Atau karena butuh olahraga tapi males kalau ngelakuinnya sendirian aja?
Tetot!
Monmaap nih genks, Semua jawaban salah karena ternyata sebagian besar responden menjawab bahwa wik-wik dilakukan karena spontan. Terjadi begitu saja .
Yaaa namanya juga suami istri, ye kan? Mungkin awalnya cuma ngobrol berdua, lanjut cubit-cubitan, terus grepe-grepean, terus tangan menjalar kemana-mana, terus tau-tau udah buka-bukaan. Eh, atau malah saling bukain? Terus lanjutannya lagi enggak perlu Madam tulislah, udah pada tau endingnya kayak gimana kan? Sebelas dua belas sama Minke dan Annelies di film Bumi Manusia itu loh.
Nah selanjutnya, alasan terbanyak kedua kenapa sih pasangan suami istri kepengen wik-wik adalah kangen. Rindu. Sesuatu yang menurut Dilan sangat berat untuk dirasakan.
Sebelumnya, saya mau meluruskan dulu. Masalah kangen ini tidak hanya dialami oleh mereka yang menjalani pernikahan jarak jauh loh. Nyatanya, saya yang tiap hari ketemu sama suami aja bisa kok merasa kangen. Terutama kalau suami sedang sibuk kerja. Keluar pagi, pulang malam, ngobrol seperlunya, kemudian sudah pergi lagi. Tanpa pelukan, tanpa elusan, tanpa ciuman.
Kangen, rindu, dua hal itu ukurannya bukan jarak. Apalah artinya berdekatan tapi pikiran masing-masing melayang entah kemana.
Alasan lain kenapa pengen wik-wik bisa disimak di bawah ya :
“Kadang sama-sama pengen mbak.” begitu jawab salah satu teman.
“Spontan lebih menantang, asli. Kalau dijadwal malah rasanya aneh.” Agree
“Kadang spontan, kadang aku yang merencanakan mbak.” Wuih!
“Bingung sih, karena semua sering terjadi.” Woh, mantap betul!
“Aku sih mostly karena kewajiban.” Duile, pukpuk.
Yaaa mau karena spontan, kangen, sama-sama ngampet ataupun kewajiban, semuanya sah-sah aja menurut Madam. Enggak ada jawaban yang benar ataupun salah kok. Selama kedua belah pihak sama-sama bisa menikmati.
Karena fyi aja nih, bagi beberapa perempuan, hubungan yang dilkukan karena terpaka tuh sebenernya bikin sakit. Apalagi kalau tiba-tiba ‘masuk’ begitu aja tanpa ada kulonuwun terlebih dulu. Iiihh, nyeri ngeri!
Makannya, Madam berpesan untuk para suami. Semisal emang lagi kepengen nguras bak mandi, mbok ya pakai effort sedikit untuk bikin istrinya nyaman. Enggak, kalian enggak perlu sampai nawarin emas atau berlian sepuluh kilo hanya untuk berhubungan ( meski pastinya pasangan enggak bakal nolak juga).
Kalau mau simpel mungkin bisa coba trik ini: Sebelum mulai raba-raba, katakan, “Mah, besok cari gamis baru yuk.”
Dijamin, begitu mendengar kata gamis baru, mata istri langsung melek. Semangat langsung terpompa. Suami pun diladeni dengan suka cita.
Tapi itu kan kalau kondisinya lagi kaya raya, kalau pas enggak punya duit gimana?
Lebih gampang lagi pak! Cukup tawarkan istri untuk gantian megang pekerjaanny. “Mah, besok aku seharian jagain anak deh.” atau “Mah, besok cuci piring, cuci baju, ngepel, dan masak jadi tugasku. Kamu tinggal leyeh-leyeh aja kayak ratu.”
Dijamin, istri langsung klepek-klepek dan ikhlas menyambut keinginan suami. Suami senang istri senang, bukan suami senang istri meriang.
Ingin wik-wik tapi anak masih bangun, harus gimana?
Wait, saya mau tepuk tangan dulu. Serius, saya salut banget karena teman-teman masih pada waras semua. Lebih dari 90% yang menanggapi memilih untuk menunggu anak tidur dulu.
“Kasih youtube pun selalu gagal mbak, jadi mending nunggu anak tidur dulu.”
“Ditidurin dulu anaknya, kalau anak belum tidur berarti belum rejeki.”
“Aku trimo ngampet nganti mumet mbak.”
“Kalau mau enak ya nunggu anak tidur. Tapi kalau mau jahat dibiarin nangis enggak papa.”
Tuh kan, luar biasa banget tanggapan temen-temen follower Madam ~
Memang betul bahwasanya sex adalah kebutuhan. Tapi kalau urusan sex berbenturan sama masalah kebutuhan untuk melindungi anak, rasa-rasanya kegiatan itu bisa turun jadi nomer sekian. Tidak lagi menjadi prioritas.
“Mbak, itu serius ada yang ngasih antimo?”
Aslinya, opsi ini saya tulis buat lucu-lucuan aja. Saya sih yakin teman-teman saya enggak ada yang begini. Aje gile hanya untk sekedar seks tega ngasih antimo ke anak yang sehat.
Masih banyak kok opsi-opsi lain yang manusiawi yang bisa dilakukan. Titipin ke bibi dan suruh main di luar minimal setengah jam. Longgarkan aturan, kasih anak-anak TV setengah jam. Anak diajak main sampai capek, lalu ditidurin.
Atau kalen yang punya rejeki lebih bisa mencoba tips paling savage ini:
“Ditinggal ke hotel laahh…”
Wkwkwk, dasar orang kaya. Horang kayah mah bebasssss!!
JADI, INTI SURVEY TENTANG WIK-WIK INI APA MADAM?
Ada beberapa hal yang bisa saya tangkap nih.
Pertama, tak selamanya yang terlihat mudah itu mudah, tak selamanya yang terlihat asyik itu asyik, tak selamanya yang terlihat enak itu anak. Jadi, enggak perlu bandingkan apa yang ada di dunia maya (film, buku, etc, you named it) dengan kenyataan.
Yang pasti, kenyataan jelas lebih indah.
Titik.
Kedua, variasi dalam sex sangat diperbolehkan. Sesekali malah diperlukan. Biar enggak bosen dengan gaya yang itu-itu melulu gitu loh. Biasanya posisi sendok, sekarang ganti posisi garpu. Biasanya pakai gaya di tengah kasur, sekarang di ujung kasur. Hasyiik.
Pokoknya selama masih dalam batas kewajaran dan sesuai ajaran agama, aman.
Ketiga, teman-teman yang sudah bertemu pasangan dan terikat dalam jalinan yang halal patut bersyukur. Kenapa? karena ketika baca ini kalian jadi enggak baper, hahaha.
Terbukti, banyak banget bok yang baper ngikutin stories Madam tentang survey wik-wik. Padahal ya sejak awal Madam udah bilang untuk yang jomblo atau belum cukup umur jangan dilanjut, skip aja. Tapi kok ya tetep aja ada yang bandel. Nah loh.
Keempat, sesungguhnya pernikahan bukan hanya tentang wik-wik. Meski tanpa wik-wik, apalah arti sebuah pernikahan. Jadi, kalau memang merasa ingin sesuatu yang berbeda saat wik-wik, seperti menambah porsi mingguan atau variasi gaya, jangan malu-malu untuk komunikasikan dengan pasangan.
Emak-emak pun enggak usah sungkan untuk memulai lebih dulu. Kalau ragu untuk terang-terangan, bisa kasih kode-kode godaan. Percayalah, suami tuh seneng kok sma istri yang suka berinisiatif, wkwkwk.
Nah, lunas sudah ya hutang saya. Semoga tulisan absurd ini bisa diambil faedahnya, dan dibuang mudharatnya. Love you gaes!
24 Komentar. Leave new
sebel, kenapa baca blog ini disaat aku halangan hari pertama, hahahaha
Bacanya bikin deg2an. Haha. Can’t relate sama bagian yg punya anak sih, masih leluasa. Mudah2an bisa terus menjaga kehangatan di luar maupun di atas ranjang.
Aku senyum mesem-mesem sendiri dari tadj, wkwk. Bener juga kalau udah punya 3 anak gjmana ya? Kalau tinggal sama mertua gimana ya? Hehe. Surveynya membuat mataku melek yang tadi awalnya ngantuk wkwk.
Aku senyum mesem-mesem sendiri dari tadj, wkwk. Bener juga kalau udah punya 3 anak gjmana ya? Kalau tinggal sama mertua gimana ya? Hehe. Surveynya membuat mataku melek yang tadi awalnya ngantuk wkwk.
Ya ampun.. topik surveynya random banget ya.. tapi kesimpulan nya benar adanya. Kasian yang jomblo mbak.. bikin survey juga dong buat mereka biar gak nangis di pojokan. 😁
Wah survey nya mantap mbak. Tapi bener lah kesimpulan surveinya, apalagi ada tuntunan nya kan dalam islam? Hehehe. Semoga semuanya terus jadi keluarga sakinah.. Bahagia selalu. Aamiin. Tks sharringnya mbak
Seru juga surveynya ya. Yah, setuju aja sama jawaban-jawaban di atas. Cuma kurang nih satu pertanyaan, pernah kepergok anak nggak saat sedang bercinta? Hayooo
Aku yang belum menikah ini jadi tau deh bocoran kehidupan rumah tangga itu kaya gimana 🤭
Ternyata kehidupan setelah berumah tangga kurang lebih seperti itu ya, aku belum tau nih hehe
Abis baca ini langsung dusel2 suami, hahaha #ups tapi beneran deh kalo gak ada variasi tempat tuh lama2 bosen.. Makanya kami sbg pasutri yg blm punya anak sebisa mungkin staycation tiap 2-3 bulan sekali.. Perubahan suasana bikin gairah meningkat jg.. Itung2 honeymoon tipis2 hihihi
Wahahaha iseng banget Jeng bikin survey ini. Percaya atau enggak, hubungan seks yang baik itu adalah landasan dari pernikahan yang bahagia. Seks membuat saya merasa terhubung dengan pasangan, sehingga lebih saling mengerti, memahami, dan mengurangi berantem-berantem nggak penting. Seks itu banyak banget juga manfaatnya. Buat yang sudah menikah ya 😉
Mbak Ajeng … emang ya fenomenal bikin survei kek gini. Aku ga kepikiran blas, hahaha. Trus wik wik itu aku pun awalnya ga paham apaan ya. Itu dari lagu dangdut geje kah?
Aduduh pembahasannya udh 18+ banget ya ini, aku bacanya sambil senyum” loh wkwk. Ehh tp makasih banyak loh atas pembahasan ini wkwk aku jd tau & pembelajaran jg klo nanti nikah😆
Bacanya pelan-pelan sambil dihayati. WKWKWK
Memang ya salah satu menjaga keharmonisan rumah tangga ya dengan rutinitas Sex yang sehat. Bila sehari-hari susah mengeluarkan uneg-uneg, coba dikeluarkan setelah hubungan suami istri tertunaikan. Biasanya suami jadi lebih perhatian. Cieleh
MasyaAllahh.. sungguh beruntung banget dah mampir di blognya madam ini
Aku tim pre-married loh Madam, kesasar kesini jadinya jegigisan wkwkkw. Itu di buku ya madam, dulu pernah dikasih bacaan fan fiction sama temen, ehh, ratingnya 18+ wkwkkw
Oke-oke, ada yg belum aku ngerti apa itu big-O, wkwkwk
Terus, yaudah cukup buat pembelajaran aja, ntar bisa diterapkan saat sudah menikah, dfufufuuu,. Btw emang kalau digrup bahas yg berbau seks gitu, mesti rame, karena aku juga ada grup wag yg isinya ebok-ebok juga Madam, pasti mata jadi ikutan cerah, ehh
Tertarik nyimak, duilehhhh wkwkkw
Udahh ahh cuzz ke blog berikutnya wkkwkw
wah mom ini paling berani ya bahas tentang wikwik haha aku jadi mau sering2 nih sama suami biar makin harmonis dan lengket. Keren lho mom berani bahas beginian di blogm mungkin karena udah ecpert ya wkwkwk kalo aku mah masih baru nih
Dari satu topik ternyata bisa jadi bahasan sepanjang ini, ya, Mom…. Memang urusan hubungan suami istri karena masih kadang dianggap tabu jadinya jarang yang membahas secara terbuka. Kalaupun ada, aku lihat antara bahasnya tertutup di kalangan teman dekat atau sebaliknya, sekalian untuk kalangan umum tanpa perlu berinteraksi langsung dengan orang-orang terdekat. Padahal asal cara berbaginya tepat, kita bisa nambah pengetahuan yang bisa diterapkan juga, ya….
Saya khusyu lho baca artikel kamu yg ini Mba. Saya Dan suami termasuk Tim tengah Malam dan menjelang subuh. Sejauh ini Masih dirasakan romantismenya Dan harus terus terpelihara.
Haloooo…. semuanya. Maaf banget loh ya. Tapi benerean. Serius. Aku tuh gak ngerti apa itu wik wik (malum jombloooooo) Tp paas baca postingan ini. Jd punya gambaran. Kukira istilah itu guyonan. Eh ternyata kode ya mbak ^^ wkwk
Ya ampuuuunnn lengkap banget artikel ini bahas wik wik hahahha 😀
Bisa aja bikin surveinya. Tapi bener sih soal ini sebaiknya jgn dibikin tabu, maksudnya antara suami istri, kudu sering diobrolin, krn bagaimana pun salah satu kunci utk lebih mendekatkan hubungan antar suami istri ya wik wik ini yaaa, duh geli nyebut wik wik wkkwk
Aku baca dari awal sampai akhir sambil banyak yang dibayangin di kepala, wkwk. Menjalani pernikahan yang memasuki usia ke 8 tahun dan semakin tertantang untuk tetap mempertahanka “percik2” asmara itu agak PR tapi jadi petualangan tersendiri, mungkin karena Anak2 masih kecil ya, haha
Poin ke 5 g bisa jawab nya si aku kak,biasaa nunggu dia tidur atau pas g ada kalau anak ada iya ditahan,wkkw suka sih bahasan ini,sering aku sama suami ngobrolin tentang ini,walau kesannya malu maluin tapi menurut kami (istri dan suami) ini penting untuk dibahas, banyaknya perselingkuhan salah satu faktor nya iya ini si
dududduuuu, sempat roaming dengan istilah WIK-WIK. KIrain istilah apaan ya, rambut palsu (wig). Ehhh ta tahunya nama lainnya ML. Dan kalau ingat istilah ML ini, saya sama suami sempat dibuat syock pas nanyainn anak kami yg kelas 3 SMP asyik main game. Saat saya tanya, lagi main apaan kok seru banget. Dengan lugas dan cepat dia jawab ” main ML”. Lhah siapa cobak yang gak syock.
Pas saya lihat HPnya, ternyata dia lagi main Mobile Legend, hehehehe
*maap, komennya malah bahas game anak saya*
Seru banget surveynyaaaa, hahaha. Walau nyleneh tapi top buat jadi bahan tulisan ya. Kadang urusan seks gini dianggap tabu, padahal it’s okay buat membicarakannya asal untuk tujuan edukasi dan memberikan pemahaman ya.