
Bagaimana cara membuat blog plan yang realistis dan dapat terwujud menjadi kenyataan? *Ceritanya sedang ngobrol sama rumput yang bergoyang*
Aku sungguh bingung, waktu kok cepet banget berlalu ya? Kayaknya baru kemarin bikin resolusi, belum dikerjain, belum terwujud di dunia nyata, eh ujug-ujug udah harus bikin resolusi lagi (and failed, again). Heuuu.
Siapa nih teman-teman pembaca yang life circle-nya mainstream kayak gini? Ayo to ngacung supaya aku gak merasa sendiri, hihihi.
Memang, untuk dua tahun kemarin aku hampir enggak pasang resolusi sama sekali. Kalaupun ada, itu adalah gimana caranya menjaga diri serta semua anggota keluarga kecilku untuk terhindar dari Covid-19. Resolusi ndakik-ndakik tentu saja enggak penting kalau kita enggak hidup, benar?
Nah, kondisi saat ini alhamdulillah udah jauh membaik. Si abang mulai bisa sekolah tatap muka. Begitu pula dengan suami yang fix jadi mas-mas SCBD karena ngantor senin-jumat, wkwk. Perlahan-lahan, rutinitas berjalan kembali ke tahap normal. Seneng banget!
SERBA-SERBI BLOG PLAN
Sebelum mengetik tulisan ini, aku tidak membuat resolusi. Belum. Entar, mepet-mepet tahun baru aja. Soalnya aku juga pengen explore hal-hal lain dulu supaya resolusi yang aku buat pasca pandemi enggak mainstream-mainstream amat.
(Ngakunya, padahal emang lagi seneng jadi kaum rebahan).
Tapi, setelah kemarin menyimak materi yang disampaikan mbak Marita dalam salah satu sesi Kelas Gratis BRT Network, niatanku berubah. Emang ya, salah satu cara terbaik memompa semangat yang sedang ndlosor adalah berkumpul dengan orang-orang rajin.
Apa Itu Blog Plan?

Sebelum masuk ke dalam penjelasan, Mbak Marita bertanya ke semua peserta. Tipe blogger yang manakah kamu?
- Langsung njebur alias spontan
- Pakai Blog Plan
Sebagai orang yang jujur, baik hati, rajin menabung, dan tidak sombong, jawabanku tentu saja langsung njebur. Pokoknya pas ada ide ya berjuang banget buat nulis sampai dibela-belain bikin outline, bahkan skip waktu gogoleran.
Cuma ketika sedang males, sekedar bangun dan nyalain laptop untuk buka blog aja kudu ngumpulin tenaga pakai satu episode drakor dulu. Mager to the bone. Belum lagi kalau ditemenin anak-anak, hihi.

So, cara terbaik mengatasi penyakit 2M(Males & Mager) adalah dengan mengikatkan diri pada blog plan. Memiliki jadwal dan breakdown tugas-tugas yang jelas bisa membuat kita fokus ketika udah duduk cantik di depan laptop.
Secara sederhana blog plan adalah kegiatan membuat strategi konten untuk blog terkait dengan tema tulisan, keyword, waktu tayang, foto yang digunakan, editing foto dengan canva, cara promosi, serta seabrek ubo rampe lainnya. Banyak? Banget.
Makannya, lagi-lagi aku tersadarkan bahwa aktivitas ngeblog itu bukan sekedar menulis tok.
Apa Saja Yang Perlu Diperhatikan?

Ada beberapa parameter yang perlu dipikirkan oleh para Blogger sebelum bikin blog plan. Emang agak ribet dan butuh mikir di awal, tapi begitu semua parameter ini bisa kita susun dengan baik, langkah selanjutnya akan lebih mudah. Apa sajakah itu?
1. Menentukan Tujuan
Mbak Vicky, food blogger Indonesia owner dari Vickyfahmi.com misalnya, fokus membangun branding foodblogger dan mendapatkan adsense dari sana. Di dalam grup diskusi, beliau inilah yang blog plan-nya paling mantulita, lengkap dan detail sekali.
Rencana mbak Vicky dijabarkan dari target tahunan, lalu dibuat kecil-kecil lagi jadi rencana mingguan. Aku yang cuma remahan momogi berasa minder bacanya, wakakaka. Tapi itulah, orang kalau udah sepenuh hati ya bakal serius bekerja.
Terus ada juga Mbak Lailatul Istqomah. Salah satu tujuan beliau ngeblog adalah mengikutkan istiqomahsweet.com ke ajang perlombaan minimal dua kali dalam sebulan. Daebak! Aku suka semangatmu mbak!
2. Niche atau Kategori Tulisan
Nah ini, blogger pemula kayak aku biasanya memulai dengan niche gado-gado. Menulis segala hal yang memang dekat dengan kehidupan sehari-hari, semudah dan senyaman mungkin.
Tapi enggak mungkin menulis campuran terus kan? Coba deh cek, kategori mana yang paling sering diupdate tulisannya. Pada akhirnya, kita pasti punya harapan untuk menulis tema yang betul-betul kita suka dan kuasai.
3. Jadwal Posting
Aku salut sekali sama mbak Rhoshandyani yang mengelola dua blog dalam satu waktu. Ottokee, aku megang satu blog aja belum tentu keurus, eh dia dobel dong.
Usut punya usut, salah satu blognya ternyata hasil hibah dari mantan pacar yang mengajaknya menikah. Ommoo, uwuw banget! Suaminya ini pedekate in dia dengan menjadi blogger. Pantesan Mbak Rhos luluh ya, maharnya aja blog menggapaiangkasa.com
Mbak Rhos menentukan jadwal posting di hari Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat. Empat kali dalam seminggu gaes, terbaik!
Bank Ide
Heraannn banget sama yang namanya ide. Kalau pas gak minat nulis, ide bisa datang kayak air bah. Tapi ketika udah niat banget mau nulis, idenya gak muncul meski udah dipaksa. Ini ide atau Jelangkung coba? Datang tak dijemput, pulang tak diantar.
Itulah kenapa membuat blog plan sangat membantu kita untuk tetap bisa menulis, meski hari itu gak punya ide. Tinggal pilih mana ide tulisan yang paling pas sesuai mood.
Outline
Menulis dengan outline memang membuat tulisan jadi lebih terarah. Enggak belak-belok dan bikin kita menjauh dari tujuan awal. Lurus kayak jalan tol.
Blog Plan Ayunafamily.com

Sekarang, bagaimana dengan blog plan-ku sendiri? Apa tujuannya? Nichenya? Mau gak bikin outline? Hayoo hayoo hayooo!
Bentar, aku cerita dulu deh.
Niat awalku menulis sebenarnya hanya untuk menyimpan kenangan. Aku menjadi ibu dari tiga orang anak di usia yang cukup muda, 27 tahun. Orang lain di usia segitu sedang mengejar karier, sedangkan aku justru menghadapi tiga anak kecil yang menangis.
Ada masa dimana aku pengen sekali kabur dari rumah, pergi menjauh dari anak-anak dan suami sesaat supaya bisa nafas. Ada masa dimana aku merasa sangat rendah diri hingga selalu merasa insecure terhadap suami yang tiap hari bertemu dengan wanita cantik di kantornya.
Lalu aku mulai menulis, awalnya tentang bagaimana caraku berdamai dengan ingatan masa lalu dimana suami pernah mengabaikan dan menyakiti perasaanku. Kemudian tentang innerchild, tentang pengalaman melahirkan tanpa jahitan, tentang Aylan yang gendang telinganya hampir pecah di usia sebelas bulan, dan masih banyak lagi.
Menulis membuatku merasa jadi diri sendiri. Menulis membuatku merasa berharga. Ngeblog mengembalikan rasa percaya diriku yang sempat blangsak ke dasar lautan sana. Terutama ketika dapat email ucapan terima kasih karena tulisan yang aku buat ternyata sangat membantu mereka.
Jadi begitu, tujuanku ngeblog memang sangat-sangat personal karena berkaitan dengan perjuanganku membangun self esteem. Enggak pernah nyangka, aktivitas ini malah jadi salah satu jalan mendulang rejeki.
Makannya juga, aku merasa malu dan minder kalau mau nulis blog plan ayunafamily.com. Plus ada rasa takut juga sih. Aku khawatir blog plan aku terlampau sederhana, hueeee. Lha gimana, Mbak Bening Pratiwi dari beningpratiwi.com aja blog plan-nya kece sekali.
Aku perlu belajar untuk lebih percaya diri dari Mbak Bening yang memasang target cukup banyak di tahun 2022 nanti. Seperti evaluasi target bulanan dan raihan page view yang cukup tinggi.
Tenang, aku sadar memiliki rencana masih lebih baik dibanding tanpa rencana sama sekali. Mau sesederhana apapun itu. Mana tahu kalau aku menuliskannya di sini, aku jadi terdorong untuk sungguh-sungguh mewujudkannya.
Rencana Satu Tahun
Aku berusaha membuat rencana jangka panjang yang realistis. Tahun 2022 nanti anak sulung naik kelas 4, yang tengah TK B, dan yang bungsu TK A. Sekilas kelihatannya aku bakal jadi punya lebih banyak waktu longgar. Fakta di lapangan enggak sih, bakal tetep rieweuh terutama kalau ada tugas.
Long short story, rencana ngeblog ayunafamily.com untuk tahun 2022 adalah :
- Membuat konten yang berkualitas, informatif, dan menarik bagi pembaca
- Konsisten update blog di hari yang sudah ditentukan agar pembaca tahu kapan ada tulisan baru
- Menambah traffict pembaca menjadi 12k perbulan dan DA menjadi 20
Udah? Iya udah segitu aja dulu. Apabila dalam perjalanannya nanti aku bisa mewujudkan ketiganya sebelum 2022 berakhir, aku akan mencoba menambahkan goals lain.
Hal-Hal Yang Harus Dilakukan Agar Tercapai
Tujuan ngeblog boleh aja sederhana, tapi usaha tetap harus luar biasa. Nah, agar ketiga tujuan itu bisa aku raih dalam tempo sesingkat-singkatnya, aku kudu melakukan beberapa tindakan seperti :
- Membuat kalender konten blog.
- Mempelajari cara-cara riset keyword salah satunya dengan google keyword planner.
- Update kabar yang sedang trending melalui twitter atau google trends.
- Membaca minimal 1 buku dalam 1 bulan untuk memperkaya kosa kata.
- Posting blog 1 minggu 1 artikel pada hari Rabu.
- Menentukan ide, membuat outline, dan membuat gambar di hari Senin.
- Evaluasi melalui GA dan GSC serta memperbaiki tulisan yang sebelumnya agar lebih SEO dan bisa meraih pembaca.
- Belajar memotret produk yang lebih estetik.
- Belajar copywriting untuk promosi tulisan di sosmed.
- Membuat profil di LinkedIn agar blog ayunafamily.com juga dikenal di sana.
- Karena brandingku adalah parenting, sebulan sekali kudu ada 1 artikel bahas topik parenting secara mendalam.
Sekarang, aku juga lagi cari-cari tools yang bisa bikin semacam blog plan gitu supaya lebih nyaman dilihat. Tapi aku juga punya planner berbentuk buku karena buatku menulis dengan tangan adalah salah satu healing terbaik.
Kesimpulan
Menjadi blogger yang menulis untuk tujuan personal itu bagus. Menjadi blogger yang ingin meraih cuan juga bagus. Jadi, kenapa tidak menggabungkan dua tujuan tersebut menjadi satu? Kepuasan pribadi dapat, cuan juga dapat.
Aku sering membandingkan aktivitasku ini sama aktivitas suami sehari-hari. Bekerja kantoran akan ada masa pensiunnya, tapi menulis tidak. Ngeblog pun, selama google masih ada ya bakal tetep eksis keberadaannya.
Jadi kalau dilihat dari masa kerja, kerjaan ngeblog ini bakalan long lasting banget. Dunia blog juga super dinamis, karena google suka ubah algoritma. Kondisi ini memaksa para blogger untuk tetap belajar supaya enggak ketinggalan.
Membuat blog plan ayunafamily.com penting dilakukan bila ingin aktivitas ngeblog berjalan lancar. Akhir kata, aku ingin menyemangati dan meyakinkan diri bahwa insya Allah, tiga goals yang aku tulis di atas bisa diraih di tahun 2022 nanti.
3 Komentar. Leave new
Aku suka Momogi. Aku dulu kalo makan Momogi, langsung makan 3 bungkus! Bahkan remahannya pun tetap kukejar. :))
Keren mba Ajeng. MasyAllah aku terharu bacanya. Tentang masa masa sulitmu dan rasa sedihmu. Dan ikut senengggg rasanya ketika menulis (ngeblog) bisa membantu mba Ajeng untuk membangun self esteemnya dan menjadi merasa berharga ketika tulisan2 mba Ajeng bisa memberi manfaat untuk banyak orang. Semoga Allah mudahkan dan kuatkan perjalanan mba ajeng dan apa yang mba ajeng tulis jadi ladang kebaikan sebagai pemberat di akherat nanti. Amin 🙏
Semoga istiqomah dengan blog plannya ya Mbak Ajeng. Insya Allah blognya menjadi ladang berkah dan pahala buat Mbak Ajeng sekeluarga.
Anyway, momoginya yang rasa jagung bakar bukan?
[…] beberapa perubahan yang aku rasakan di awal tahun 2022 ini. Selain telah memiliki strategi ngeblog setahun ke depan, aku juga jadi rajin membuat catatan pengeluaran rumah tangga menggunakan google […]
[…] itu aku lupakan begitu saja. Untungnya, tetanggaku ini persuasif banget. Selain mendorong aku untuk ngeblog, dia juga ngasih tahu tentang komunitas serta tips-tips ngeblog supaya kegiatan menulis aku lebih […]