Nyamuk adalah salah satu serangga yang berbahaya, terutama untuk jenis Aedes Aegepty dan Malaria. Berdasarkan data terbaru dari Kementrian Kesehatan, hingga minggu ke 33 tahun 2023 tercatat ada 57.884 kasus DBD yang 422-nya berakhir dengan kematian. Lima kota tertinggi yang mempunyai kasus DBD dimulai dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Bekasi, Kota Medan, dan Kota Depok.
Angka yang disebutkan pada paragraf di atas masih belum lengkap karena di Indonesia bagian timur seperti Provinsi Papua, masih belum memberikan laporan. Selain itu, yang perlu menjadi concern bagi para orang tua adalah, bahwa penderita DBD serta korban meninggal kebanyakan merupakan anak-anak. Generasi penerus bangsa.
Baca Juga: Memahami Demam Berdarah Lebih Jauh
Cerita yang sama terjadi di lingkungan tempat tinggal Andy Suryansyah, seorang mahasiswa diploma 4 ilmu elektronika Politeknik Negeri Surabaya. Waktu itu, Andy menyadari bahwa Kampung Dupak Rukun, Kecamatan Dupak, Surabaya, Jawa Timur menjadi lebih sepi. Andy pun bertanya pada warga dan mendapatkan informasi bahwa kebanyakan dari anak-anak sakit akibat DBD.
Andy merasa prihatin dan sebagai pelajar, dia mencoba-coba membuat alat yang dapat mengusir nyamuk. Alat buatannya bekerja, namun betul, nyamuk terusir ke area tetangga. Tak dinyana lagi, tetangga pun protes dan berkata,”Buat penjebak nyamuk saja, jangan pengusir.”
Nah, dari omongan tetangga inilah tercetus ide untuk menciptakan alat penjebak nyamuk. Namun tidak hanya sampai menjebak, tapi juga dimatikan memakai aliran listrik kejut.
Falle si Penjebak Nyamuk
Setelah melakukan berbagai percobaan dan perubahan, akhirnya terciptalah sebuah alat berbentuk kubus dengan ukuran 20×20 yang diberi nama Falle. Saat itu, Andy memiliki rencana untuk pergi ke Jerman, dan Falle dalam bahasa jerman berarti jebakan. Akhirnya, dia menggunakan kata tersebut untuk menamai alat ciptaannya.
Andy mengklaim bahwa Falle merupakan alat penjebak nyamuk yang aman untuk lingkungan. Konsep alat ini adalah menciptakan suara yang mirip dengan dengungan nyamuk jantan untuk menarik perhatian nyamuk betina. Begitu si nyamuk betina menempel dan terjebak, akan langsung mati akibat aliran listrik yang muncul di kasa.
Baca Juga: Tips Mencegah Gigitan Nyamuk
Andy mempelajari bahwa nyamuk betina tertarik kepada nyamuk jantan akibat dengungan atau suara yang diciptakan nyamuk jantan. Nyamuk betina menjadi sasaran karena dialah yang menjadi otak nyamuk berkembangbiak. Nyamuk betina yang sedang hamil suka menggigit manusia karena membutuhkan protein lebih banyak untuk bertelur. Nah, untuk mencegah nyamuk muncul semakin banyak, maka disasarlah untuk meniadakan si nyamuk betina ini dibanding nyamuk jantan.
Penggunaan Falle juga tidak mengganggu aktivitas manusia karena suara yang muncul memiliki kekuatan hanya 40 decibel dan manusia berada di 80 decibel. Falle juga memerangkap nyamuk dengan menggunakan teknologi UV tipe C dan gelombang audiosonic.
Pada wawancara yang dilakukan di tahun 2016, Andy mengakui bahwa dirinya terus menerus mencoba menyempurnakan Falle. Memang tidak ada perubahan dari sisi fungsi, namun dari segi desain serta mesin tentu ada.
Cara Kerja Falle
Falle memiliki dua buah tombol kanan dan kiri. Tombol kanan untuk menyalakan gelombang audisonic, sedangkan tombol kiri merupakan tombol power utama untuk menyalakan lampu dan efek kejutnya.
Andy memaparkan setidaknya ada 3 kelebihan dari Falle:
- Dari sisi desain, Falle memiliki estetika lebih dan bisa menjadi penghias ruang tamu, ruang rapat dan ruangan lainnya.
- Dari sisi kebutuhan listrik, Falle bisa bekerja dengan baik hanya membutuhkan 15 watt saja.
- Dari sisi teknologi, aman untuk lingkungan.
Sejauh ini, Andy telah mendapatkan sertifikasi merk, desain industri, paten, kajian akademis, dan juga SNI. Dia juga memaparkan bahwa visi dari pembuatan Falle adalah menjadi teknologi tepat guna yang bisa menyelesaikan masalah lingkungan.
Sedangkan misi terciptanya Falle adalah memberikan edukasi kesehatan ke masyarakat, bermitra dengan instansi yang bisa mengembangkan, dan juga melakukan inovasi terus menerus.
Naik Turun Perjalanan Andy Suryansyah dan Falle
Andy mengisahkan perjalanannya dengan Falle. Saat kuliah dulu Andy memang bercita-cita menjadi pengusaha. Dia ingin bekerja tanpa batas waktu, terus berinovasi, dan memiliki penghasilan yang tidak terbatas dengan gaji bulanan.
Baca Juga : Kisah Marwan Hakim, Pejuang Pendidikan di Aikperapa
Hal ini ditentang oleh kedua orangtuanya. Andy paham bahwa orangtua hanya menginginkan yang terbaik bagi anak mereka. Menurut orangtua, mendapatkan pekerjaan dengan gaji bulanan yang jelas adalah masa depan terbaik.
Andy kemudian meminta kepada orangtuanya waktu selama satu tahun. Jika dalam satu tahun dia tidak bisa membuktikan cita-citanya, Andy bersedia untuk menurut kepada perintah ayah dan ibunya untuk bekerja kantoran.
Andy sendiri sesungguhnya tidak memiliki modal untuk menciptakan Falle. Dia menjual ponselnya untuk membeli bahan dan merakit Falle. Tak lama, muncul event dari Astra SATU Indonesia dan dia pun tertarik membuat presentasi dan mengikutinya. Tak lama, dia dihubungi karena menjadi pemenang.
Baru berjalan dua bulan dari satu tahun yang dijanjikan, ternyata Andy sudah dapat membuktikan kepada kedua orangtuanya. Sejak menjadi salah satu pemenang SATU Indonesia Awards 2013 di bidang teknologi dan juga diundang oleh Kick Andy, Falle menjadi lebih dikenal oleh masyarakat. Andy bahkan sempat keawalahan karena pesanan yang masuk mencapai ratusan unit.
Ada momen lain yang membuat Andy dan perjalanannya bersama Falle berada di titik terendah. Itu adalah saat dimana dia ditipu oleh temannya sendiri dan mengalami kerugian hingga 400 juta rupiah. Saat itu Andy nyaris putus asa. Tapi dukungan dari teman-teman terdekat membuatnya bangkit dan mencoba mengatasi hal tersebut.
Pelajaran dari Andy Suryansyah
Ada banyak hal yang bisa dipetik dari kisah perjalanan Andy Suryansyah. Mulai dari kreativitasnya untuk menciptakan teknologi tepat guna, kerelaannya memberikan segala yang dimiliki untuk mampu mewujudkan mimpi, serta semangat terbaik untuk melawan segala halang dan rintangan.
Rasanya, tidak mengherankan jika Andy Suryansyah pun bisa memenangi SATU Indonesia Awards tahun 2013. Teknologi yang dia ciptakan secara nyata bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah lingkungan yaitu nyamuk.
Semoga, apa yang dilakukan oleh Andy dapat menginspirasi pemuda dan pemudi Indonesia lain untuk bereksperimen dan melakukan hal yang sama. Menciptakan teknologi terbaik, untuk kemajuan bangsa.